1 / 27

ASKEP BUNUH DIRI

ASKEP BUNUH DIRI. DEFINISI. Keadaan berisiko, menyakiti diri sendiri atau lakukan tindakan yg dapat mengancam kehidupan Kematian yang ditimbulkan diri sendiri dan disengaja the other word tindakan sadar dilakukan pasien untuk akhiri kehidupan. DESKRIPSI. > 50 % berhub episode depresi

orenda
Télécharger la présentation

ASKEP BUNUH DIRI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASKEP BUNUH DIRI

  2. DEFINISI • Keadaan berisiko, menyakiti diri sendiri atau lakukan tindakan yg dapat mengancam kehidupan • Kematian yang ditimbulkan diri sendiri dan disengaja the other word tindakan sadar dilakukan pasien untuk akhiri kehidupan.

  3. DESKRIPSI • > 50 % berhub episode depresi • WHO 2003 : 1 juta/tahun • 40 detik : 1 org bunuh diri • Jakarta 1995-2004 : 5,8/100.000 penduduk • Laki-laki > wanita  3 : 1 • Wanita 4x lebih sering dibanding laki

  4. Cara BD : • Laki, kasar : gantung diri, menembak, dan meloncat • Wanita : over dosis, tenggelam • BD efek buruk keluarga dan masyarakat • Angka BD indeks perasaan tak bahagia dan gangguan emosional

  5. RENTANG RESPON PERLINDUNGAN DIRI Respon maladaptif Respon adaptif Peningkatandiri Pertumbuhan Peningkatanresiko Perilakudestruktifdiritaklangsung Pencederaan diri Bunuh diri

  6. ETIOLOGI • Faktor Sosial TEORI DURKHEIM • BD Egoistik : sulit integrasi dg lingkungan, kepribadian kegagalan • BD Altruistik : loyalitas berlebih thd agama dan kepercayaan. • BD Anomik : integrasi thd masyarakat terganggu, tdk ikut norma perilaku dan kebiasaan. exam : perceraian, PHK

  7. Faktor Psikologis • Teori Freud : Agresi dibelokkan kedalam Ragu BD tanpa keinginan untuk bunuh org lain yg telah direpresikan. • Teori Menninger BD sbg pembunuhan yg diretrofleksikan, pembunuhan yg dibalik arah akibat marah kpd orang lain. • Teori Aaron Beck Depresi yg mulai pulih (paradoxal suicide) Putus asa (hopelessness) indikator akurat risiko BD jangka panjang

  8. FaktorBiologis • Genetika Riset : 10x lebihbesartjdpadakeluargalaki-lakipercobaanbunuhdiri • Neurokimiawi Riset : adakorelasifungsineurokimia dg SSP Kadar enzimterendahpadatrombositprevalensi BD 8 x lebihbesar.

  9. RisikoPerilakuCideraDiri

  10. . Pengkajian • Bunuhdirimerupakantindakan yang secarasadardilakukanolehpasienuntukmengakhirikehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu: • Isyarat bunuh diri • Ancaman bunuh diri • Percobaan bunuh diri

  11. Isyarat bunuh diri • Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

  12. Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. • Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah

  13. Ancamanbunuhdiri • Ancamanbunuhdiriumumnyadiucapkanolehpasien, berisikeinginanuntukmatidisertaidenganrencanauntukmengakhirikehidupandanpersiapanalatuntukmelaksanakanrencanatersebut • . Secaraaktifpasientelahmemikirkanrencanabunuhdiri, namuntidakdisertaidenganpercobaanbunuhdiri.

  14. Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya.

  15. Percobaan bunuh diri • Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.

  16. Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada tiap jenisnya. • Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam perilaku bunuh diri pada halaman sebelumnya).

  17. Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah: • Harga diri rendah. • Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga diri rendah).

  18. . Diagnosa Keperawatan • Risiko bunuh diri

  19. Tindakan Keperawatan • Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri • Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat • Tindakan : Melindungi pasien

  20. Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara dapat melakukan tindakan berikut: • Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman • Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang) • Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat • Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri

  21. SP 1 Pasien: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri • ORIENTASI • ”Selamat pagi A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas diPuskesmas ..., saya melakukan kunjungan rutin ke sini.” • ”Bagaimana perasaan A hari ini?” • “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?”

  22. KERJA • “Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri?

  23. Apasebabnya, bagaimanacaranya? Apa yang A rasakan?” Jikapasientelahmenyampaikanidebunuhdirinya, segeradilanjutkandengantindakankeperawatanuntukmelindungipasien, misalnyadenganmengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkanpertolongansegerakarenaadakeinginanuntukmengakhirihidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan A.”

  24. ”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.” • ”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”. • ”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”

  25. TERMINASI • ”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?” • ”Coba A sebutkan lagi cara tersebut” • ”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang” • ( jangan meninggalkan pasien )

  26. THANK YOU

More Related