1 / 58

ELEKTROKARDIOGRAFI

ELEKTROKARDIOGRAFI. Yuliana Laksmini Departemen Fisiologi FK UII. Definisi. Elektro : listrik Kardio : jantung Elektrokardio graf : alat untuk merekam aktivitas listrik jantung Elektrokardio gram : grafik hasil perekaman potensial listrik yang ditimbulkan oleh jantung. Manfaat EKG.

otto
Télécharger la présentation

ELEKTROKARDIOGRAFI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ELEKTROKARDIOGRAFI Yuliana Laksmini Departemen Fisiologi FK UII

  2. Definisi • Elektro : listrik • Kardio : jantung • Elektrokardiograf : alat untuk merekam aktivitas listrik jantung • Elektrokardiogram : grafik hasil perekaman potensial listrik yang ditimbulkan oleh jantung

  3. Manfaat EKG • Aktivitas listrik siklus jantung dapat di rekam dan dipakai sebagai alat diagnostik • Alat pemeriksaan penunjang • Deteksi gangguan “kelistrikan” jantung : • Hipertrofi • Infark myocard • Disritmia • Gangguan elektrolit , Kalium

  4. Dasar Perekaman EKG • Tubuh manusia mrp konduktor listrik yang baik • Cairan dalam jaringan tubuh mengandung ion-ion • Perbedaan potensial – ion berpindah • Elektrode pada permukaan kulit merekam beda potensial • Perubahan letak elektroda –> perubahan hasil perekaman

  5. Dasar EKG • Topik yang harus dikuasai : • Muatan listrik sel otot jantung • Arah defleksi pada elektrokardiogram • Sandapan EKG (lead) • Interpretasi • FDJ, Irama, aksis, nomenklatur gelombang • Kelainan2

  6. Sel otot jantung • 2 macam sel : • Sel autoritmik (1%) • Potential pace maker • Hanya terdapat pada NSA – NAV – berkas his cabang kanan dan kiri – serabut purkinye • Sel kontraktil (99%) • Sel yang berkontraksi sebagai respon thd impuls dari sel autoritmik

  7. Sistema Conductoria

  8. Muatan listrik sel otot jantung

  9. Elektrokardiogram • Fase depolarisasi ; • bagian yang terjadi akibat penyebaran impuls • Fase repolarisasi : • bagian yang terjadi bila sel otot jantung kembali istrirahat • Arah defleksi , ditentukan : • Arah penyebaran impuls depolarisasi • Letak elektroda

  10. Hubungan arah impuls – defleksi elektrokardiogram

  11. SANDAPAN (LEAD) EKG • Sandapan rutin 12 leads • 3 bipolar standard leads ( I, II, III) • 3 unipolar lead ekstremitas (aVR, aVL, aVF) • 6 unipolar chest leads (V1, V2, V3, V4, V5, V6) • Bipolar standard lead & unipolar lead ekstremitas menggambarkan keadaan medan bioelektrik aktivitas jantung pada bidang frontal • Chest lead  Bidang horizontal

  12. Bipolar lead/ Standard lead • Mengukur perbedaan potensial medan bioelektrik aktivitas jantung pada bidang frontal tubuh • Lead I : mengukur beda potensial antara RA (-) dan LA (+) • Lead II : mengukur beda potensial antara RA (-) dan LL (+) • Lead III : mengukur beda potensial antara LA (-) dan LL (+)

  13. Standard lead (I,II,III)

  14. Segitiga Einthoven

  15. Segitiga Einthoven • Seorang ilmuwan, Einthoven, yang menemukan lead I, II dan III untuk perekaman EKG mengenalkan formula segitiga Einthoven, yaitu segitiga khayalan yang menghubungkan antara vektor diagram lead I, II dan III sebagai segitiga sama sisi dengan pusat pada jantung • Segitiga Einthoven merupakan dasar pengembangan Trihexial Reference System untuk menghitung aksis arah dan kekuatan listrik jantung (gabungan dari vektor diagram dua atau lebih lead) pada bidang frontal

  16. Segitiga Einthoven • Vektor diagram lead bipolar membentuk segitiga Einthoven • Segitiga bidang frontal tubuh dari Einthoven merupakan segitiga sama sisi • Jika ketiga sisi segitga Einthoven dipindahkan ke titik pusat maka akan terbentuk tri axial reference system dari Bailey

  17. Unipolar limb leads • Rekaman beda potensial antara lengan kanan (RA)/ lengan kiri (LA)/ tungkai kiri (LL) terhadap elektroda indiferen yang berpotensial nol • Lead aVR : sandapan unipolar RA yang diperkuat (augmented) • Lead aVL : sandapan unipolar LA yang diperkuat • Lead aVF : sandapan unipolar LL yang diperkuat

  18. Augmented Voltage Right

  19. Augmented Voltage Left

  20. Augmented Voltage Foot

  21. Sudut orientasi unipolar limb lead (aVR, aVL, aVF)

  22. Hexaxial reference system (6 sudut orientasi sandapan bidang frontal)

  23. Hexaxial reference system (6 sudut orientasi sandapan bidang frontal)

  24. Sudut orientasi Lead Ekstremitas(bidang frontal)

  25. Unipolar chest lead • Rekaman potensial (pada bidang horizontal) dari satu titik di permukaan dada • V1 : SIC 4 garis sternal kanan • V2 : SIC 4 garis sternal kiri • V3 : antara V2 dan V4 • V4 : SIC 5 garis midclavicular kiri • V5 : SIC 5 garis aksilaris anterior kiri • V6 : SIC 5 garis aksilaris media kiri

  26. Unipolar chest lead

  27. Lead Dada Unipolar (Lead Precordial V1-V6)

  28. Ventrikel kanan terletak di antero medial • Ventrikel kiri terletak di anterolateral • Sandapan V1 dan V2 terletak di atas ventrikel kanan • Sandapan V3 dan V4 di atas septum interventrikulare • Sandapan V5 dan V6 di atas ventrikel kiri

  29. Lead Bidang Frontal dan Horizontal

  30. Resume sandapan EKG

  31. Ada Pertanyaan?

  32. ELEKTROKARDIOGRAM • Hasil perekaman pada Lead II • Beda lead  beda hasil perekaman

  33. Gelombang dasar EKG

  34. Gelombang P • Gambaran depolarisasi atrium • Depolarisasi mulai dari NSA • Atrium kanan mengalami depolarisasi lebih dulu sebelum atrium kiri • Oleh karena itu, vektor rata-rata berjalan dari kanan ke kiri dan sedikit ke arah inferior

  35. Gelombang P Karakteristik • Bentuk normal : kecil, halus, melengkung, mendahului kompleks QRS • Positif pada sandapan lateral kiri dan inferior • Bifasik pada lead III dan V1 • Defleksi ke atas (+) di lead II, terbalik (-) di aVR • Nilai normal : - tinggi/amplitudo : < 3mm (2,5mm) - lebar < 3 mm (0,06-0,11detik) DIsfungsi NSA  abnormalitas bentuk gelombang P

  36. Gelombang P

  37. PR interval • Menggambarkan waktu dari mulai depolarisasi atrium sampai awal depolarisasi ventrikel • PR interval normal 0,12 – 0,20 detik (3-5 mm)

  38. Interval PR

  39. Gelombang q • Awal depolarisasi ventrikel • Depolarisasi septum interventrikulare dari kiri ke kanan • Depolarisasi negatif I dari kompleks QRS • Q patologis – old miokard infark • Ciri gel. Q patologis • lebar ≥ 0,04 detik (1 mm) • dalamnya > 25% amplitudo gel. R

  40. Gelombang r • Defleksi positif pertama pada kompleks QRS • R patologis, menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel, tanda-tanda bundle branch block

  41. Gelombang s • Defleksi negatif setelah gelombang r • Depolarisasi ventrikel • s patologis, menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel, tanda-tanda bundle branch block

  42. Kompleks QRS • Depolarisasi ventrikel • Bentuk defleksi besar dan berujung tajam

  43. Depolarisasi miokard ventrikel • Ventrikel kiri jauh lebih besar dari ventrikel kanan • Ventrikel kiri mendominasi kompleks QRS • Vektor aliran listrik rata-rata antara +90 o dan 0 o

  44. QRS bidang frontal

  45. QRS bidang frontal • Pada bidang frontal, akan terlihat defleksi positif yang besar pada sandapan lateral kiri dan inferior (gelombang R) • Pada aVR akan merekam defleksi negatif (gelombang S)

  46. QRS bidang horizontal

  47. QRS bidang horisontal • V1 dan V2 yang terletak di atas ventrikel kanan merekam gelombang s yang dalam • V3 dan V4 mewakili zona transisi, salah satunya bifasik (R dan S hampir sama besar) • V5 dan V6 merekam gelombang R yang tinggi • Mengapa???  Hubungkan arah vektor impuls dengan lokasi elektroda (+)

  48. Nomenklatur Kompleks QRS

More Related