1 / 11

MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)

MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP). Oleh : Ir. Tri Erina, MM, MBA. ETIKA WIRAUSAHA. Norma dan Etika Bisnis

pepper
Télécharger la présentation

MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MATERI KEWIRAUSAHAAN(ENTREPREUNERSHIP) Oleh : Ir. Tri Erina, MM, MBA

  2. ETIKA WIRAUSAHA Norma dan Etika Bisnis Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika, pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, saingan, pemasok, pemerintah, dan sebagainya.

  3. Prinsip-prinsip Etika dan Perilaku Bisnis Menurut pendapat Michael Josephson yang dikutip oleh Zimmerer, secara universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu: Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan uang, dan tidak berbohong. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat dipercaya. Memelihara janji, yaitu selalu menepati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, tidak menginterprestasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.

  4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain. Suka menolong orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.

  5. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan mempermalukan martabat orang lain. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban profesional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.

  6. 10) Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh. Cara-cara Mempertahankan Standar Etika Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil tindakan apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa. Lindungi hak perorangan.

  7. Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan. Lakukan audit etika secara periodik. Audit merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa etika bukan sekedar gurauan. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak ada seorang pun yang dapat mengatur norma dan etika. Akan tetapi, manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka harapkan. Standar tingkah laku sangat penting untuk menekankan betapa pentingnya etika dalam organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak bisa dinegosiasi atau ditawar.

  8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika dipertahankan.

  9. Tanggung Jawab Perusahaan Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu: Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan , artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya. Tanggung jawab terhadap karyawan. Menurut Ronald J. Ebert, semua aktivitas manajemen sumber daya manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan, pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.

  10. Tanggung jawab kepada pelanggan. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronald J. Ebert, ada 2 kategori, yaitu a) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas. b) Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya, ada 4 hak pelanggan, yaitu: Hak mendapatkan produk yang aman. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk. Hak untuk didengar. Hak memilih apa yang akan dibeli.

  11. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan lab. Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat mungkin. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat yang berada disekitar lokasi perusahaan tersebut berada.

More Related