1 / 33

PSAK 14 – PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES

PSAK 14 – PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES. Presented by: Dwi Martani. Perubahan 2008. Mengadopsi IAS 2 (2003) Tidak untuk pialang ‘ komiditi ’ Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan

regina
Télécharger la présentation

PSAK 14 – PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PSAK 14– PERSEDIAANIAS 2 - INVENTORIES Presented by: Dwi Martani

  2. Perubahan 2008 • Mengadopsi IAS 2 (2003) • Tidakuntukpialang ‘komiditi’ • Biayaperolehanterkaitselisihvalutaasing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagaibiayaperolehanpersediaan • Biayaperolehanpersediaansecaratangguhdiaturdapat menimbulkan beban bunga. • Rumusbiaya yang digunakandalam : FIFO dan rata-rata FO, dan rata-rata tertimbang.

  3. PSAK 14 Persediaan • Persediaanadalahaktiva : • Tersediauntukdijualdalamkegiatanusaha normal • Dalamprosesproduksidanataudalamperjalanan • Ataudalambentukbahanatauperlengkapan / supplies untukdigunakandalamprosesproduksiataupemberianjasa • Persediaandiukurberdasarkanbiayaataunilairealisasibersihmana yang lebihrendah (the lower of the cost and net realizable value)

  4. PSAK 14 Persediaan • Biayapersediaanmeliputi : • Biayapembelian • Biayakonversi • Biaya lain yang timbulsampaipersediaanberadadalamkondisidantempatyagnsiapuntukdijualataudipakai (present location and condition) • Biayapembelianmeliputihargapembelian, beamasukdanpajaklainnyakecuali yang dapatditagihkembalikepadakantorpajak. • Biayakonversimeliputibiaya yang secaralangsungterkaitdengan unit yang diproduksidanbiaya overhead produksitetapdan variable yang dialokasikansecarasistematis.

  5. Persediaan • Biaya yang dikeluarkandaripersediaan : • Jumlahpemborosan yang tidak normal • Biayapenyimpanankecualibiayatersebutdiperlukandalamprosesproduksisebelumtahapproduksiberikutnya • Biayaadministrasidanumum • Biayapenjualan • TeknikpengukuranbiayapersediaanMetodebiayastandar, Metodeeceran (retail) dapatdigunakanbilahasilnyamendekatibiayahistoris • Persediaan yang dibelidenganpembayaranditundatidakbolehmemasukkanunsurbunga.

  6. Rumus Biaya • Untukbarang yang tidakdapatdigantidenganbarang lain (not interchangeable) sertajasa yang dihasilkandandipisahkanuntukproyekkhusus identifikasikhususterhadapbiayamasing-masing. • Untukbarang lain dihitungdenganmenggunakanrumusbiaya : • Masukpertamakeluarpertama / FIFO • Rata-rata / Weighted Average • Entitas harus menggunakan rumus biaya yang samaterhadapsemuapersediaan yang memilikisifatdankegunaan yang sama. • Untukpersediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda, rumusan biaya yang berbedadiperkenankan.

  7. NilaiRealisasineto • Konsistendenganpendapat: aktivaseharusnyatidakdinyatakanmelebihijumlah yang mungkindapatdirealisasi • Nilairealisasinetoadalahestimasihargajualdalamkegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaiandanestimasibiaya yang diperlukanuntukmembuatpenjualan.

  8. NilaiRealisasineto • Estimasinilairealisasibersih : • Berdasarkanbukti yang paling andal yang tersedia • Mempertimbangkanfluktuasihargaataubiaya yang langsungterkait • Mempertimbangkantujuanpersediaan • Nilairealisasibersih : • Biayaganti / replacement cost • Hargajualdikurangidenganbiayauntukmelakukanpenjualan

  9. TeknikPengukuranBiaya Teknikpengukuranbiaya standar, eceran, labakotor Dapatdigunakanjikahasilnyamendekatibiaya. Biayastandar  harusdireview Metodeeceran industrieceran  jumlah besar item yang berubah dengan cepat, dan memiliki marjin yang sama di mana tidakpraktisuntukmenggunakanmetodelainnya.

  10. Penurunan ke Nilai Realisasi Bersih • Penurunandapatdilakukan item per item atau group. • Penurunan yang terjadilangsungdibebankanbebanperiodeberjalan / menambahbebanpersedian. • Pemulihannilaiakandiakuisebagaipengurangjumlahbebanpersediaan • Nilairealisasibersih yang telahditentukanharusditinjaukembalipadasetiapperiodeberikutnya.

  11. PengakuansebagaiBeban Jikapersediaandijual, makanilaitercatatpersediaantersebutharusdiakuisebagaibebanpadaperiode diakuinya pendapatan. Setiappenurunannilaipersediaandibawahbiayamenjadinilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan harus diakuisebagaibebanpadaperiodeterjadinyapenurunanataukerugiantersebut. Setiappemulihankembalidiakuisebagaipenguranganterhadapjumlah beban persediaan pada periodeterjadinyapemulihantersebut.

  12. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuranpersediaan, termasukrumusbiaya yang digunakan; total jumlahtercatatpersediaandanjumlahnilaitercatatmenurutklasifikasi yang sesuaibagientitas; jumlahtercatatpersediaan yang dicatatdengannilaiwajar dikurangi biaya untuk menjual; jumlahpersediaan yang diakuisebagaibebanselamaperiodeberjalan;

  13. Pengungkapan jumlahsetiappenurunannilai yang diakuisebagaipengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai bebandalamperiodeberjalan; jumlahdarisetiappemulihandarisetiappenurunannilai yang diakui kondisiatauperistiwapenyebabterjadinyapemulihannilaipersediaan; dan nilaitercatatpersediaan yang diperuntukkansebagaijaminankewajiban.

  14. Ilustrasi 1 Manufacturing costs in 2007 for inventory held at the year-end are CU60 million. All goods held at the year-end were sold in January 2008, for CU50 million. The selling costs incurred for the goods sold in January 2008 were CU4 million. The value of inventories held at the year ended 31 December 2007 is CU46 million (NRV) (i.e. CU50m less CU4 million) since this is less than the cost of CU60 million.

  15. Ilustrasi 2 A business plans for fixed production overheads of CU50,000 and annual production is estimated at 100,000 items in its financial year. The planned overhead recovery rate is CU0.50 per item (CU50,000 per 100,000 items). A fire at the factory results in production being only 75,000 units although there is no saving in the level of fixed production overheads. Inventory should still be valued on the basis of CU0.50 per item, leading to a recovery of CU37,500 of overheads with the balance of CU12,500 being expensed directly in the year.

  16. Review 1 Which TWO of the following should be taken into account when determining the cost of inventories per IAS2 Inventories? A Storage costs of part-finished goods B Trade discounts C Recoverable purchase taxes D Administrative costs

  17. Review 2 How should import duties be dealt with when valuing inventories at the lower of cost and net realisable value (NRV) according to IAS2 Inventories? (select one answer) A Added to cost B Ignored C Deducted in arriving at NRV D Deducted from cost

  18. Review 3 • The Parrotbill Company produces units of product UB06. The following costs have been incurred: • Direct materials and labour 1.80 • Variable production overhead 0.25 • Factory administrative costs 0.15 • Fixed production costs 0.20 • Under IAS2 Inventories, what is the correct inventory value of a unit of product UB06? A CU2.05 B CU2.25 C CU1.95 D CU2.40

  19. Review 4 • The Motmot Company has partially-completed inventory located in its factory, to which the following estimates relate: • Production costs incurred to date 2,900 • Production costs to complete 2,000 • Transport costs to customer 300 • Future selling costs 400 • Selling price 2,800 • According to IAS2 Inventories, what is the net realizable value of Motmot'sinventory? A CU2,100 B CU2,800 C CU400 D CU100

  20. Asumsi Arus Biaya: Contoh CV Muliamelaporkantransaksiberikutpada 2004: TanggalPembelianBiayabeli 12 Mei 100 unit $1.000 14 Aug 200 unit 2.200 18 Sep 120 unit1.800 420 unit $5.000 Pada 31 Des, perusahaanmemiliki 20 unit ditangandanmenggunakansistempersediaanperiodik. Berapanilai HPP danpersediaanakhir?

  21. Metode Average (Weighted) Data tersedia: Tanggal Pembelian Biaya Mei 12 100 unit $1.000 Aug 14 200 unit $2.200 Sep 18 120 unit$1.800 420 unit $5.000 • Langkah: • Hitung biaya rata-rata per unit : $5.000/420 = $11.905 • Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual untuk memperoleh HPP: (420-20) x $11.905 = $4.762 • Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x $11,91 = $238

  22. Biaya Barang Siap Jual $4.700 $5,000 HPP 20 * $15 = $300 Persediaan Akhir Metode First-In, First-Out (FIFO) Data diberikan: Tanggal Pembelian Biaya Mei 12 100 unit @ $10 $1.000 Aug 14 200 unit @ $11 $2.200 Sep 18 120 unit @ $15 $1.800 420 $5.000 HPP (FIFO) $1.000 (100 terjual) $2.200 (200 terjual) $1.500 (100 terjual; 20 sisa) $4.700

  23. Biaya Barang Siap Jual $4.800 $5.000 Harga Pokok Penjualan 20 * $10 = $200 Persediaan Akhir Metode Last-In, First-Out (LIFO) Harga Pokok Penjualan (LIFO) $ 800 (80 terjual; 20 sisa) $2.200 (200 terjual) $1.800 (120 terjual) $4.800 Data diberikan: Tanggal Pembelian Biaya Mei 12 100 unit @ $10 $1.000 Aug 14 200 unit @ $11 $2.200 Sep 18 120 unit @ $15 $1.800 420 $5.000

  24. Asumsi Arus Biaya: Catatan • Kuantitaspersediaanakhiradalahsamapadaketigametode: namunnilainyaberbeda. • Hargapokokpenjualandannilaipersediaanakhirberbeda, namun • Hargapokokbarangsiapjualadalahsamapadaketigametode. • LIFO akanmenghasilkanpelaporanlababersih paling kecil (asumsiterjadipeningkatanharga).

  25. Metode Laba Kotor • Metode gross profit method/ labakotordigunakanuntukmenilaipersediaanakhir. • Metodeinidigunakanjugaketikaestimasidibutuhkankarenakerugian. • Asumsi: • Persediaanawal + pembelian = barangsiapjual. • Barang yang tidakdijualtetapadaditangan • Nilaibarangsiapjual – penjualan (at cost) = nilaipersediaanakhir.

  26. Metode Gross Profit: Contoh Data: • Persediaan awal : $ 50,000 • Pembelian bersih : $ 125,000 • Penjualan (net) : $ 112,000 • Persentase Gross Profit pada penjualan = 40% Estimasi nilai persediaan akhir!

  27. Metode Gross Profit: Contoh • Penjualan $112,000 (given) 1st • - HPP $ 67,2003rd • Gross Profit $ 44,800 (given $112,000 x 40%) 2nd • Nilaibarangsiapjual$175,000 4th • - HPP $67,200 (dariatas) 5th • Persd. akhir $107,800 6th

  28. Catatan untuk Metode Gross Profit • PersentaseGross profit dapatdinyatakansbg: • Percent dariPenjualan, or • Percent dariBiaya (Cost) • Persentase Gross profit biayadidasarkanpada data historis. • Metodegross profit biasanyatidakditerimauntukpelaporankeuangan.

  29. Metode Persediaan Retail cocok untuk pertimbangan retail: • Dengan volume penjualan tinggi dan • Jenis barang yang berbeda-beda. metode ini berasumsi adanya pola yang dapat diobservasi antara biaya dan harga. langkah-langkahnya adalah: • tentukan persediaan akhir pada harga retail • Konversikan jumlah tersebut ke basis biaya dengan menggunakan rasio cost-to-retail

  30. Metode Retail Inventory: Contoh Data tahun 2002: pd costpd retail persediaan awal $2,000 $3,000 Pembeliaan (Net) $10,000 $15,000 Penjualan (Net) $12,000 berapa nilai persediaan akhir, pd retail dan pd cost?

  31. Metode Retail Inventory: Contoh pd costpd retail • persediaan awal $2,000 $3,000 • Pembelian (Net) $10,000 $15,000 • barang tersedia utk dijual $12,000 $18,000 • -/-: penjualan (Net) ($12,000) • persediaan akhir (pd retail) $6,000 • x/x: rasio cost to retail x 2/3 • persediaan akhir pada cost $4,000

  32. Main References • Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley • Standar Akuntansi KeuanganDewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI • International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

  33. Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 08161932935 atau 081318227080 TERIMA KASIH

More Related