1 / 16

PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT. Pulung Siswantara, M.kes. Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakit. Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif

reid
Télécharger la présentation

PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT Pulung Siswantara, M.kes

  2. Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakit • Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif • Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur sosial-budaya. • Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik individu

  3. DEFINISI PENYAKIT, SAKIT & SEHAT • Penyakit (disease)  gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan • Sakit (illness)  penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit • Sehat  WHO (1981) “a state of complete physical, mental and social wellbeing”

  4. PERILAKU SAKIT • Perilaku sakit  segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan • Perilaku sehat  tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi

  5. PERILAKU SAKIT • Penilaian medis bukan merupakan satu-satunya kriteria yang menentukan tingkat kesehatan seseorang. • Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit & perilaku sehat jika mereka menganggap sehat

  6. PERILAKU SAKIT Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek (Bush) • Kemampuan menggerakkan tubuh • Mobilitas • Kemampuan menjalankan kegiata-kegiatan utamanya

  7. TeoriResponsBertahan (Coping Response Theory) Mechanic  teori tentang perilaku sakit • Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh sistem sosialnya • Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi • 2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit: • Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit • Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit

  8. Etiologi Perilaku Sakit • Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa • Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya • Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial yang lain • Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan persistensinya

  9. Etiologi Perilaku Sakit • Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit tersebut • Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang penyakit • Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenalnya • Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku mengatasi gejala sakit • Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)

  10. Kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit • Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis & sosio-budaya • Faktor intensitas gejala (menghilang & terus menetap) • Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala yang ada • Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi respons sakit

  11. Batasan analisis kondisi tubuh • Batasan sakit menurut orang lain Orang-orang disekitar individu yang sakit mengenali gejala sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit • Batasan sakit menurut diri sendiri Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau tidak. Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa individu.

  12. 5 Macam reaksi dalam proses pengobatan (Schuman) • Shopping proses mencari alternatif sumber pengobatan untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit • Fragmentation  proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokai yang sama • Proscrastination  proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan • Self medication pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat • Discontinuity penghentian proses pengobatan

  13. Reaksi individu terhadap gejala sakit (Schuman) • Tahap pengenalan gejala • Tahap asumsi peranan sakit • Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan • Tahap ketergantungan si sakit • Tahap penyembuhan atau rehabilitasi

  14. Hak & Kewajiban si sakit • HAK • Dibebaskannyadaritanggungjawabsosial & pekerjaansehari-hari. Pemenuhanhakinitergantungdaritingkat/persepsikeparahanpenyakitnya • Hakuntukmenuntutbantuanatauperawatandari orang lain • KEWAJIBAN Kewajibanuntukmencapaikesembuhan. Kewajibaninidapatdipenuhisendiriataudenganpertolongan orang lain (petugaskesehatan)

  15. Saatnya kita quiz

  16. Jelaskan mengenai sakit dan kesakitan dalam bahasa kalian Jelaskan TeoriResponsBertahan Berikan penilaian mengenai perkuliahan ini

More Related