1 / 15

Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( 105100704111001 ) Blog.ub.ac.id/ agustrannagara /

PENGARUH PENAMBAHAN LAKASE DARI JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HIJAU. Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( 105100704111001 ) Blog.ub.ac.id/ agustrannagara / Abdurrahman Jundhi () Agnie Mahardian Pabli (12510030 0111047 ) Blog.ub.ac.id/ agniemahar /

reyna
Télécharger la présentation

Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( 105100704111001 ) Blog.ub.ac.id/ agustrannagara /

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH PENAMBAHAN LAKASE DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotusostreatus)TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HIJAU Oleh : AgustranNagaraRahimi(105100704111001) Blog.ub.ac.id/agustrannagara/ Abdurrahman Jundhi () AgnieMahardianPabli(125100300111047) Blog.ub.ac.id/agniemahar/ PradiptaRatrikala(125100300111063) Blog.ub.ac.id/pradiptaratrikala/ B.G.KristoMahardian(125100300111070)

  2. LATAR BELAKANG Tehhijaudiketahuimemilikiaktivitasantioksidan, yang disebabkanolehkandunganflavonoidnya. Senyawapolifenolseperti flavonoid merupakantipesubstrat yang dapatdigunakanolehlakase. Katekinmerupakansenyawa flavonoid utama yang terdapat di dalamtehhijau. Berdasarkanstrukturnyakatekinberpotensiuntukdisintesismenghasilkanprodukbarudengankemampuanantioksidan yang meningkat. Jamurtiramputihmengandunglakase. Lakasemerupakansalahsatuenzim yang dapatdigunakandalamsintesisorganik, dengansubstratberasaldarikomponenaromatik (polifenoldanaminofenol). Penambahanlakase yang diekstrakdarijamurtiramputihkedalamsubstrat (ekstraktehhijau) diharapkanakanmenghasilkanprodukdengankemampuanaktivitasantioksidan yang lebihtinggi. Selainitu, jenispelarut yang digunakandalamekstraksitehhijaujugaakandilihatpengaruhnyaterhadapkarakteristikdariprodukbaru yang dihasilkan

  3. METODE Bahan-bahan yang digunakandalampenelitianadalahjamurtiramputihsegar (Bionic Farm, Jakarta Raya), ekstrak the hijaububukkeringakuades, akuabides, larutan buffer fosfat 0,2 M (KH2PO4) Ph 6,0, (NH4)2SO4, pereaksiFolinCiocalteau p.a., metanolteknis 80%, metanol p.a., larutan DPPH 0,2 mM, larutanPyrocatechol 0,2 M, AlCl3, CuSO4.5 H2O 0,5%, Bovine Serum Albumin, Na2CO3 2%, NaOH 0,1 N, Na-K Tartarat p.a. Alat-alat yang digunakanadalahHettich centrifuge EBA-20, Turner spektrofotometer SP-830, neracaanalitik, Iishin freeze dryer, Hitachi Spektrofotometer UV-VIS U-1800, Knauer HPLC, Agilent Technologies 6890 Gas Chromatograph, 5973 Mass Selective Detector, danChemstation data system

  4. TahapPengujian

  5. IsolasiEnzimKasarLakase Jamur tiram putih segar ditambahkan 0,2 M larutan buffer fosfat pH 6,0 (1:2) dalam keadaan dingin (suhu 10°C), kemudian dihancurkan dengan blender. Homogenat yang diperoleh disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit. Supernatan yang diperoleh dipisahkan dari endapannya. Supernatan tersebut ditambahkan garam ammonium sulfat 50% (b/v) dan diaduk dengan stirrer selama 2 jam, kemudian larutan diendapkan semalaman. Endapan yang diperoleh dipisahkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 4000 rpm selama 20 menit pada suhu ruang 25°C. Endapan menyandang enzim lakase kemudian disuspensikan dalam 0,2 M larutan buffer fosfat pH 6,0.

  6. PenentuanAktivitasEnzimLakase Aktivitas enzim lakase ditetapkan dengan mereaksikan hasil isolasi enzim kasar lakase dengan pyrocatechol. Ke dalam tabung reaksi ditambahkan 2 mL larutan buffer fosfat 0,2 M pH 6; 2,5 mL larutan pyrocatechol 0,2 M; 0,5 mL aquades, dan 0,5 mL sampel enzim. Larutan diinkubasi selama 30 menit pada suhu 30°C. Reaksi dihentikan dengan merendam tabung dalam air mendidih selama 3 menit. Aktivitas enzimatik diukur pada suhu 25°C dengan mengukur absorbansinya pada panjang gelombang λ = 470 nm. Aktivitas spesifik enzim dapat dihitung berdasarkan Worthington Manual Enzym. • Aktivitas enzim (unit/mg) = (A470 nm / menit) / 6,58 x mg / mL protein

  7. PersiapanSubstrat & PenambahanEnzimLakase Ekstrak teh hijau dilarutkan dalam dua jenis pelarut, yaitu metanol 80% dan air. Substrat yang digunakan untuk pencampuran dengan enzim maupun analisis, dibuat dalam perbandingan 1 gram ekstrak teh hijau: 100 mL pelarut. Pencampuran dengan menambahkan hasil isolasi enzim kasar lakase sebanyak 20 mL pada substrat ekstrak teh hijau sebanyak 100 mL, dilakukan baik dengan pelarut metanol maupun air. Pencampuran dalam suhu ruang 25°C dan dibiarkan bereaksi selama 3 jam. Hasil yang diperoleh berupa filtrat dan endapan, dipisahkan dengan kertas saring. Filtrat hasil pemisahan langsung dianalisis, sedangkan endapan dikeringkan dahulu dengan freeze dryer. Endapan dari substrat teh hijau baik dengan pelarut metanol maupun air, dilarutkan kembali dalam metanol 80% (1:100) untuk dianalisis.

  8. ANALISIS Pada analisis total flavonoid, ditimbang 2 gram AlCl3 lalu dilarutkan dalam metanol p.a. hingga volume mencapai 100 mL. Sebanyak 4 mL larutan AlCl3 2% dimasukkan ke dalam kuvet dan ditambahkan 4 mL larutan sampel lalu dikocok. Pengukuran absorbansi dilakukan setelah inkubasi selama 10 menit pada panjang gelombang 367 nm. Blanko yang digunakan adalah 4 mL larutan AlCl3 2% dengan 4 mL akuades. Pada analisis free radical scavenging activity, larutan sampel sebanyak 0,2 mL dicampur dengan 1 mL larutan campuran 0,2 mM DPPH dengan metanol p.a. kemudian ditambahkan metanol 6,8 mL. Sampel diaduk dan disimpan selama 30 menit, setelah itu absorbansi sampel diukur pada panjang gelombang λ = 517 nm dengan larutan kontrol 1 mL DPPH ditambahkan 7 mL metanol. Aktivitas radicalscavenging dihitung dengan mengukur perbedaan absorbansi dari radikal DPPH menggunakan rumus : Keterangan : As = absorbansisampel; Ak = absorbansikontrol Pengukuran absorbansi sampel dan kontrol dilakukan setiap 5 menit selama 30 menit.

  9. HasildanPembahasan ReaksiSubstratEkstrakTehHijaudenganEnzimLakase HasilpencampuranantarasubstratdenganenzimlakasesepertiterlihatpadaGambar 1 dan 2 dipisahkanhinggamenghasilkanfiltratdanendapan, kemudiandilakukananalisiskimiaterhadapkeduaproduktersebut. Substratekstraktehhijaupelarutmetanoldisebutfiltratmetanoldanendapanmetanol, sedangkansubstratekstraktehhijaupelarut air disebutfiltrat air danendapan air. Pencampuranmenghasilkanendapanmetanol yang lebihputihdanlebihbanyakuntukdianalisis, sedangkanendapan air lebihcoklatdansangatsedikit

  10. Total Flavonoid Pada sampelsubstratdanendapan baik dengan pelarutmetanol dan pelarut air tidak ada perbedaan yang signifikan, sedangkan pada uji statistik antara sampel filtrat metanol dengan filtrat air berbeda nyata. Hal ini disebabkan pada dasarnya flavonoid dapat larut dalam pelarut metanol maupun air. penambahan enzim lakase terhadap substrat teh hijau dapat meningkatkan total flavonoid pada endapan dan menghasilkan total flavonoid yang lebih tinggi pada pelarut metanol.

  11. Aktivitasantioksidan Semakinbesar konsentrasi sampel maka semakin berwarna kuning keemasan, warna yang terbentuk dianalisis dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 517 nm. Semakin rendah nilai IC50 maka konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk menghambat 50% radikal bebas semakin rendah, dengan demikian aktivitas antioksidannya semakin tinggi

  12. Hubungan Antara Total Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan

  13. Analisa dengan Spetrofotometer UV-vis Grafik yang terbentuk sedikit lebih tinggi daripada endapan metanol, dan terdeteksi komponen pada panjang gelombang 467 nm, 273 nm, dan 207 nm. Dengan panjang gelombang diantara keduanya berbeda, jenis komponen yang ada dalam endapan mempunyai kandungan. Keseluruhan hasil sampel dengan spektrofotometer UVvis ini terdeteksi komponen dengan panjang gelombang yang mendekati 280 nm, yang berarti mempunyai komponen fenolik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa semua sampel mempunyai aktivitas antioksidan yang diduga dari komponen fenolik. kimia yang berbeda. Hal ini berarti perbedaan jenis pelarut antara metanol dan air berpengaruh terhadap kandungan kimia yang terbentuk.

  14. Kesimpulan • Enzim lakase yang diekstrak dari jamur tiram putih mampu bereaksi dengan substrat ekstrak teh hijau. • Enzim kasar lakase mempunyai aktivitas spesifik sebesar 0,54 Unit/mg protein • Setelah ditambah enzim lakase terjadi peningkatan total flavonoid, aktivitas antioksidan dan berat molekul. • Korelasi positif terjadi antara total flavonoid dengan aktivitas antioksidan, semakin tinggi total flavonoid maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya. • Pelarut metanol mempunyai nilai total flavonoid dan aktivitas antioksidan lebih besar daripada seluruh sampel dengan pelarut air • Korelasi positif antara total flavonoid dengan aktivitas antioksidan menunjukkan pelarut metanol memiliki nilai yang lebih tinggi daripada pelarut air. • Seluruh sampel mengandung komponen fenolik yang berasal dari katekin. • Komponen-komponen baru dengan berat molekul yang besar pada endapan menunjukkan terjadinya perubahan struktur katekin.

  15. The End Terima Kasih

More Related