1 / 20

GOOD NURSING PRACTICE Certified Wound Care Clinician

GOOD NURSING PRACTICE Certified Wound Care Clinician. INWCCA Indonesian wound care clinician association. KODE ETIK PROFESI. Etik asal: “ ethics ” , arti : prinsip moral (moral principles) atau aturan berprilaku (rules of conduct) P edoman : “ code ”

sana
Télécharger la présentation

GOOD NURSING PRACTICE Certified Wound Care Clinician

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GOOD NURSING PRACTICE Certified Wound Care Clinician INWCCA Indonesian wound care clinician association

  2. KODE ETIK PROFESI • Etik asal: “ethics”, arti: prinsip moral (moral principles) atau aturan berprilaku (rules of conduct) • Pedoman: “code” • Kode etik (code of ethics): himpunan pedoman perilaku • Kode etik yang berlaku untuk warga profesi disebut KODE ETIK PROFESI • Setiap profesi mempunyai kode etik profesi • Kode etik profesi disusun oleh warga profesi • Sanksi pelanggaran kode etik profesi ditegakkan oleh warga profesi sendiri

  3. “GOOD NURSING PRACTICE”Certified Wound Care Clinician • TIM PENYUSUN STANDAR • SAMBUTAN PRESIDEN InWCCA • SAMBUTAN PENDIRI InWCCA • SAMBUTAN KETUA TIM PENYUSUN • SURAT KEPUTUSAN InWCCA • PENDAHULUAN • SEJARAH • FILOSOFI • STANDAR PROFESI • KEWENANGAN PROFESI • STANDAR PELAYANAN • STANDAR KINERJA PROFESIONAL • KODE ETIK PROFESI • REFERENSI

  4. SEJARAH CWCC • InWCCABerdiriAgustus 2009 berbadanhukumyayasanwocareindonesiadenganjumlahpendiri 8 orang yang merupakankelompok WOCN / ETN. November 2009 • InWCCAbersamaDivisi R&D WOCARE Clinic menjalankan program CWCC (Certified Wound Care Clinician) atau CWCCP • Tahun 2011, CWCCP menjadibagiandari program INDONESIAN ETNEP atauInETNEP yang merupakansertifikasi international ( WCET ) dari WOC(ET)N. Program inijugamenjadi member di AWMA, WOCN dan AAWC. Angkatan pertama pada November 2009 dengan peserta dari Aceh, Palangkaraya, Tarakan – Kaltara, Bandung, Banyumas, Depok, Tangerang dan Parung

  5. FILOSOFI

  6. CREDENTIALING CWCC • Uji kompetensi setiap 2 tahun sekali. • Terlibat dalam kegiatan organisasi baik langsung maupun tidak langsung. • Menghadiri kongres InWCCA secara berkala, kecuali ada halangan penting dan mendesak atau sakit. • Senantiasa melakukan praktek CWCC sesuai standard yang ditentukan organisasi. • Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan yang diberikan

  7. KEWENANGAN • Melakukanmanajemenluka: pengkajian, penegakandiagnosa, mengidentifikasitujuan, melakukanperencanaan, melakukantindakandanevaluasi • Melakukanpemeriksaanpenunjangdiagnosa yang akandiangkat, misal: Kultur pus / jaringan, ABPI (Angkle Brachial Pressure Index), dll. • Melakukansemuajenis debridement kecuali “surgical debridement” • Melakukan CSWD (Conservative Sharp Wound Debridement) • Menentukanjeniscairanpencucidan topical therapy / dressing / balutan yang akandigunakan

  8. KEWENANGAN • Merujukataumembuatsuratrujukanuntukdilakukankonsultasibersamaataulepassesuaidengankebutuhanpasien • Menjawabsuratkonsultasisejawat • Menentukanjadwalkesembuhansesuaidengankeilmuan yang dimiliki • Melakukanpenelitianataustudikasussesuaidenganetikapenelitian • Melakukanterapialternatif yang dibutuhkansesuaidengankondisipasien, misaldenganmenggunakan VAC (VaccumAssited Closure), Hiperbaric, Hydrotherapy, dll • Mengangkatjahitankulitluar yang sudahlebihdariduaminggu dan ada tanda-tanda infeksi pada daerahjahitan dan sekitarnya

  9. KODE ETIK CWCChimpunanpedomanprilaku • Dapat memberikan pelayanan preventif, kuratif dan promotif dalam mendukung kesehatan masyarakat • Memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat dalam memberikan layanannya. • Harus dapat menjaga kesehatan dan melindungi dirinya dengan baik sehingga tidak tertular penyakit. • Dalam menentukan tindakan layanannya harus didasarkan pada kompetensi, wewenang dan tanggung jawab yang dimilikinya. • Menghormati keputusan pasien yang menolak perawatan karena alasan tertentu

  10. CONTOH KASUS I • Anda mendapatkan pasien dengan fistula dan stoma. Pada dasarnya anda memahami bagaimana penanganannya, apa yang akan anda lakukan berdasarkan kondisi pasien tersebut? • Dirujuk ke WOC(ET)N • Dirawat oleh anda sendiri karena anda mampu

  11. KODE ETIK CWCChimpunanpedomanprilaku • Senantiasa menjaga keamanan dan kenyaman pasien dalam pelayanan keperawatan • Menjaga kerahasiaan pasien, kecuali untuk kepentingan hukum • Menghargai sejawat CWCC atau lainnya dalam penentuan keputusan, tindakan perawatan yang dipilih dan cara pendekatan dengan pasien dan keluarga yang masih dalam batas standar dan etika profesi • Menyampaikan masukan dengan sejawat CWCC atau lainnya dengan cara yang sopan dan tidak menyinggung perasaan baik tulisan maupun lisan

  12. CONTOH KASUS 2 • Pasien A adalahpasien Tn. X, CWCC di Ambon yang akanpindahke Lampung dandirujukkeandasebagai CWCC terdekatpasien A. AndamenemukanbahwadasarlukaPasien A berwarnahitam, dressing yang digunakandenganhydrogel, hydrocoloid pasta dancalsium alginate. Apa yang andalakukanterhadap: • Tn. X CWCC • Pasien A

  13. KODE ETIK CWCChimpunanpedomanprilaku • Tidak saling menjatuhkan dan tidak menjadikan sejawat CWCC atau lainnya sebagai kompetitor yang harus dihilangkan namun sebagai kompetitor untuk menjadi lebih baik dan berbeda dari lainnya • Senantiasa mengembangkan diri dalam praktek profesinya • Terlibat baik aktif maupun pasif dalam pengembangan profesi dan organisasi • Melakukan penelitian sederhana hingga kuantitatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan profesi • Tidak menerima hadiah atau dalam bentuk apapun yang dapat merubah keputuan profesional seorang CWCC

  14. CONTOH KASUS 3 • Anda biasa mendapatkan fee marketing setiap merujuk pasien ke RS S, suatu ketika pasien anda membutuhkan bedah vaskuler, di RS S belum ada bedah vaskuler, bedah vaskuler adanya di RS H yang berada lebih jauh lokasinya dari RS S, apa yang anda lakukan? • TETAP MERUJUK KE RS S • MERUJUK KE RS H

  15. MALPRAKTIK Malpraktik : adalahsetiap kesalahan profesional yang diperbuat oleh seorang karena menyelenggarakan suatukegiatandiluarprofesinyaataumelakukankegiatanprofesi dibawah standar yang sebenarnya secara rata-rata dan masuk akal,dapat dilakukan oleh profesitersebut dalam situasi dan ataupun tempat yang sama (adaptasi dari A. Hoekema, 1981)

  16. MALPRAKTIK • Inti pokok: kesalahan pada waktu melakukan asuhan keperawatan, bukan pada hasil asuhan keperawatan • Seorang perawat yang melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan standar, tetapi hasilnya tidak memuaskan (misal klien meninggal dunia) bukan malpraktik • Penilaian kesalahan asuhan keperawatan dilakukan oleh warga profesi sendiri

  17. KRITERIA MALPRAKTIK Kriteria terjadinya malpraktik dalam pelayanan keperawatan (adaptasi dari Bernard Knight, 1972): • Adanya kewajiban memberikan asuhan keperawatan kepada klien • Adanya pelanggaran terhadap kewajiban yang seharusnya dilakukan olehperawatterhadap klien • Sebagai akibat pelanggaran kewajiban tersebut, timbul kerugian pada klien • Finansial • Non finansial

  18. FILOSOFI

  19. The Components of Quality Wound Care (AAWC 2006)

  20. TERIMA KASIH • SELAMAT BERGABUNG DI SPESIALISASI PERAWATAN LUKA CWCC • INGAT !!!!!! Banyak CWCC bukanlah menjadi saingan tapi menjadi lingkungan yang dapat membuat CWCC lebih eksis dan diakui keberadaannya di masyarakat

More Related