1 / 32

PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN

PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN. Burhan Nurgiyantoro FBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta 22 April 2008. PENDAHULUAN. Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia tergolong sering berubah

selima
Télécharger la présentation

PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN Burhan Nurgiyantoro FBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta 22 April 2008

  2. PENDAHULUAN • Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia tergolong sering berubah • Tujuan yang utama adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan agar mampu menjawab tantangan zaman di dunia kerja • Kurikulum terakhir yang diberlakukan di Indonesia adalah kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang kemudian dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) • Artinya, berbagai kompetensi yang telah dirumuskan sebelumnya itulah yang akan dicapai lewat proses kegiatan pembelajaran • Dalam perkembangannya yang kemudian KBK dikonkretkan secara operasional menjadi KTSP • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai berlaku pada 2007, maka disebut Kurikulum 2007 • KTSP memberi kebebasan otonomi penuh kepada sekolah untuk menyelenggarakan dan mengkreasikan pendidikan

  3. Pendahuluan lanjutan… • KBK: desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi • Ada tiga fokus utama KBK: • Kompetensi • Silabus • Evaluasi • Kompetensi sebagai tolok ukur pencapaian pendidikan siswa dan kontrol kualitas secara nasional • Silabus sebagai bahan pembelajaran yang secara faktual dibelajarkan di kelas • Evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan KBM,efisiensi dan efektivitas KBM

  4. Pendahuluan lanjutan… • KBK menerapkan prinsip MBS dan MBK • MBS: memberikan kebebasan kreativitas kepada sekolah/PT (Kepala Sekolah/Pimpinan PT) untuk meningkatkan pengelolaan sekolah/lembaga • MBK: memberikan kebebasan kreativitas kepada guru/dosen untuk meningkatkan kegiatan PBM • Pembelajaran berbasis kompetensi mencakup: • Kompetensi yang akan dicapai • Strategi pembelajaran untuk mencapai kompetensi • Sistem evaluasi untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi • Pelaksanaan KBK menerapkan berbagai prinsip manajemen (SDM, fasilitas, pembelajaran, penilaian)

  5. Manajemen Penilaian • Salah satu implikasi penting KBK terletak pada sistem pembelajaran dan penilaian • Manajemen penilaian yang meliputi: • Perencanaan • Pelaksanaan • Pengendalian pelaksanaan penilaian • Pengelolaan hasil penilaian • Perencanaan meliputi pengelolaan semua kegiatan dalam penyiapan penilaian yang mencakup: penentuan KD, indikator, bahan, waktu, penyiapan kisi-kisi, penulisan soal, sampai penggandaan soal • Pelaksanaan: realisasi perencanaan, pelaksanaan pengukuran • Perencanaan bagus, pelaksanaan tentunya juga baik, tetapi tetap perlu pengendalian • Pengelolaan hasil penilaian: untuk apa atau mau diapakan hasil penilaian, bagaiamana cara mengolah, dll

  6. Penilaian dan Pengukuran • Penilaian bersifat kualitatif, sedang pengukuran kuantitatif; hasil pengukuran berwujud angka-angka • Penilaian kegiatan menafsirkan hasil pengukuran untuk menentukan kadar pencapaian kompetensi • Penilaian: (1) proses untuk mengetahui kadar ketercapaian tujuan dalam sebuah program, (2) pemberian nilai (grading, valuing) • Penilaian dapat dilakukan dengan baik, akurat, dan objektif jika kita mempunyai data-data angka (informasi) hasil pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan • Pengukuran dapat berwujud kegiatan tes, pemberian tugas-tugas tertentu (kinerja), pemberian angket (sikap), dll. • Pengukuran akan mempunyai makna jika dikaitkan dengan tujuan penilaian; jadi keduanya haruslah saling mendukung sebagai sebuah sistem

  7. Komponen Penilaian • Komponen penilaian:(1) informasi, (2) pembuatan pertimbangan, dan (3) pembuatan keputusan • Informasi: pengetahuan, kemampuan, keterampilan, tingkah laku, sikap subjek-belajar; informasi antara lain diperoleh lewat pengukuran • Keakuratan informasi akan menjamin keakuratan, objektivitas, dan ketepatan pembuatan pertimbangan dan pengambilan keputusan;di sinilah sebenarnya permasalahan utama penilaian: memperoleh informasi akurat tentang seseorang/sesuatu yang akan dinilai • Pertimbangan: estimasi kondisi dan penampilan kini dan prediksi kondisi dan penampilan mendatang • Pengambilan keputusan: pemilihan di antara sejumlah alternatif atau berbagai arah tindakan. • Pengambilan keputusan diikuti oleh tindakan • Ketiga komponen penilaian perlu dimanajemen denganbaik

  8. PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar • Kompetensi: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dasar yang terrefleksi dalam berpikir dan bertindak • Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas untuk berpikir dan bertindak • Standar kompetensi: batas dan arah kemampuan yang harus dikuasai • Kompetensi dasar: kemampuan minimal yang harus dikuasai dan dijabarkan langsung dari standar kompetensi • Penilaian standar kompetensi lewat kompetensi dasar • Penilaian kompetensi dasar lewat indikator

  9. Pengembangan Indikator Indikator: • dijabarkan langsung dari kompetensi dasar • ciri, perbuatan, tanggapan yang ditunjukkan siswa • berupa kata-kata kerja operasional • petunjuk tingkah laku bukti hasil belajar • cakupan bahan lebih sempit dibanding kompetensi dasar • pengembangannya diserahkan kepada kreativitas guru • untuk menilai pencapaian kompetensi dasar • sebagai dasar membuat soal, tugas, pertanyaan, atau perintah • satu indikator dapat terdiri dari satu atau bebarapa soal • Cakupan ranah: kognitif, afektif, psikomotorik

  10. Sistem Pengujian Berkelanjutan • Pengujian berbasis kompetensi menganut sistem pengujian berkelanjutan • Sistem pengujian berkelanjutan: semua indikator harus ada soalnya, hasil ujian dianalisis, dan ada tindak lanjut (selama hal ini masih menjadi kendala para guru baik karena kemauan maupun kemampuan) • Perlu dikembangkan kisi-kisi untuk rencana pengujian satu semester/tahun • Kolom kisi-kisi yang harus diisi: (i) kompetensi dasar, (ii) materi pokok dan uraian materi, (iii) pengalaman belajar, (iv) indikator, (v) jenis tagihan, (vi) bentuk tagihan, (vii) waktu, (viii) sumber/bahan/alat

  11. Macam Penilaian • Penilaian dapat dibedakan ke dalam bermacam kategori tergantung dari mana dilihat • Dilihat dari saat dan tujuan, penilaian dapat dibedakan ke dalam penilaianprosesdanproduk/hasil • Penilaian proses: penilaian yang dilakukan ketika KBM masih berlangsung, hasilnya dipergunakan untuk umpan balik KBM; penilaian proses menjadi bagian dari strategi pembelajaran yang dilakukan • Penilaian proses sering juga disebut sebagaipenilaian kelas (classroom assessment) walau sebenarnya ada perbedaan fokus (proses pembelajaran vs penilaian di proses pembelajaran) namun tidak bertentangan dan bahkan saling mendukung • Penilaian hasil: penilaian untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir program pembelajaran; penilaian hasil lazimnya mencakup beberapa KD sekaligus dan dalam KBK disebut sebagaipenilaian blok

  12. PENILAIAN KELAS • (Classroom) assessment:process of collecting, interpreting, and synthesizing information to aid in decision making • Istilahpenilaian kelas (classroom assessment) paling tidak mencakup tiga hal: • pupils • instruction • classroom climate • Termasuk di dalamnya: the full range of methods teachers use to gather information; interpreting and synthesizing the information to helps teachers understanding the pupils, plan and monitor instruction, and establish a viable culture • Dalam penilaian kelas tidak hanya guru yang menilai siswa, proses pembelajaran, dan suasana kelas, tetapi juga terjadi: so too do pupils constantly assess the teacher, instruction, and classroom climate • Jika guru menilai motivasi siswa, kerja-keras, capaian akademik, dan penyesuaian dengan suasana kelas, siswa juga: so too pupils want to know if the teacher is fair, gives hard test, enforces rigid discipline • Fokus penilaian kelas: capaian kompetensi siswa, PBM, suasana kelas selama berlangsungnya KBM

  13. Tujuan Penilaian Kelas Tujuan penilaian kelas yang utama: • Diagnosis of problems:masalah-masalah yang dialami siswa di kelas yang mencakupkegiatanpembelajaran, emosi, dan sosial; berdasarkan hal ini antara lain kemudian guru memilih kegiatan pembelajaran remidial • Planning and conducting of instruction: perencanaan, monitoring pelaksanaan, penciptaan dan pemertahanan suasana kelas yang kondusif; fokus utama kegiatan adalah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sebaik mungkin sehingga membantu siswa mencapai kompetensi • Establish and maintain the social equilibrium of the classroom: kondisi kelas biasanya cukup kompleks, maka itu perlu diatur, dicptakan, dan dijaga keseimbangannya sehingga suasana pembelajaran dapat berlangsung kondusif

  14. Tujuan Penilaian Proses • Penilaian proses dilakukan untuk menilai capaian kompetensi siswa secara terus-menerus selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran • Tujuan penilaian proses paling tidak mencakup: • Informasi akurat tentang capaian siswa selama masa pengamatan/pembelajaran (tidak hanya pada akhir kegiatan saja karena itu dapat bias) yang diperoleh lewat berbagai cara • Masukan untuk pemberian nilai akhir subjek-belajar • Umpan-balik kegiatan pembelajaran: informasi tentang capaian siswa memberikan informasi konkret tentang efektivitas kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan • Informasi yang diperoleh dari penilaian proses dapat dipergunakan untuk melihat kemajuan belajar subjek-belajar (mirip portofolio)

  15. MBK dan Penilaian Kelas/Proses • MBK memberi kebebasan kreativitas guru/dosen di kelas dalam mengelola PBM (dosen mempunyai hak otonomi keilmuan) • Itu juga berarti: kreativitas dalam melaksanakan penilaian proses, penilaian kelas, dan kegiatan PBM secara keseluruhan • Inti MBK adalah pengelolaan PBM termasuk di dalamnya penilaian kelas/penilaian proses • Persoalan: bagaimana kita memanajemen penilaian kelas/proses, khususnya dalam hal menilai kemajuan dan capaian kompetensi siswa • Penilaian kelas/proses menjadi bagian dari PBM • PBM dan penilaian diintegrasikan, saling memberikan umpan balik, untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan capaian target kompetensi maksimal

  16. Macam Penilaian Proses Cakupan Ranah: • Psikomotor, performansi, kinerja • Afektif, sikap, minat, motivasi berperilaku, tingkah laku • Kognitif, daya berpikir Bentuk: • Pengamatan informal: pengamatan capaian kognitif, kinerja, dan berbagai perilaku afektif • Kuis: pertanyaan singkat di kelas dan hanya ditujukan dan atau dijawab oleh sebagian siswa • Tanya-jawab: mirip kuis, ini bisa menjadi bagian dari strategi pembelajaran • Tugas rumah: pemberian tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan siswa di luar kelas; tugas rumah harus ditagih, diperiksa, dan hasilnya diketahui oleh siswa; jadi ia juga berfungsi sebagai reinforcment

  17. Lanjutan… • Latihan: pemberian latihan-latihan tertentu yang dikerjakan siswa di kelas; sebaiknya latihan diawasi guru; hasil pekerjaan siswa dibicarakan bersama; ia juga berfungsi reinforcement • Ulangan harian:ulangan-ulangan yang dimaksudkan untuk menagih dan menyadap capaian kompetensi tertentu siswa; menyadap capaian satu kompetensi; hasil ulangan siswa harus tahu; ia juga berfungsi reinforcement • Pemberian tugas tertentu: penugasan untuk melakukan aktivitas, unjuk kerja/kinerja, atau sesuatu yang lain; pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan unjuk kerja terkait dengan pembelajaran; ini penting untuk meningkatkan rasa percaya diri

  18. Langkah Penilaian • Tentukan kompetensi dasar yang akan diujikan (ambil di kurikulum) • Buat deskripsi bahan yang akan diujikan • Buat kisi-kisi pengujian (diikuti telaah oleh sejawat, revisi); kisi-kisi yang baik dapat dipergunakan sebagai pertanggungjawaban validitas alat tes (validitas isi) • Tulis soal ujian • Telaah soal ujian oleh sejawat (menggunakan lembar pengamatan), revisi • Uji coba alat evaluasi atau pelaksanaan tes • Penyekoran • Telaah hasil uji coba per indikator per kompetensi dasar • Analisis hasil ujian: analisis butir soal dan penghitungan indeks reliabilitas • Tindak lanjut: -revisi alat tes (uji coba, analisis, soal jadi, bank soal)-remidial, pengayaan, akselerasi

  19. Pembuatan Deskripsi Bahan Uji • Bahan pembelajaran yang diujikan adalah bahan yang telah diajarkan • Bahan yang diajarkan tentu telah disiapkan sebelumnya (ketika akan melangsungkan PBM) • Bahan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan dan yang secara faktual menjadi topik pembelajaran • Deskripsi bahan pembelajaran bersumber dari silabus dan penjabaran silabus • Uraian lebih lengkap lazimnya ada dalam buku teks • SK, KD, Indikator, dan bahan pembelajaran yang akan diukur ketercapaiannya harus ditunjukkan dalam kisi-kisi • Kisi-kisi harus menjadi acua pembuatan soal pengujian

  20. Pembuatan Kisi-kisi Pengujian • Kisi-kisi adalah cetak-biru panduan penyusunan soal-soal ujian • Semua pembuatan soal ujian harus mendasarkan diri pada kisi-kisi yang telah disusun/disepakati • Atau sebaliknya, semua soal harus secara jelas menunjuk pada komponen kisi-kisi yang mana • Komponen kisi-kisi paling tidak mencakup (i) standar kompetensi, (ii) kompetensi dasar, (ii) materi pokok, (iv) indikator, (v) jumlah soal, (vi) nomor soal, (vii) bentuk soal, (viii) waktu • Kisi-kisi bisa disusun oleh setiap pengajar atau mungkin sudah disediakan formatnya oleh lembaga • Jika kisi-kisi dibuat oleh pengajar sendiri, sebelum dipergunakan harus ditelaah terlebih dahulu oleh sejawat (orang yang ahli di bidangnya, expert judgement) • Jika ada saran perbaikan, ia harus direvisi, dan barulah dipergunakan sebagai acuan penulisan soal ujian • Alat ujian (tes) yang ditulis dengan mendasarkan diri pada kisi-kisi yang baik (: telah dinyatakan baik oleh expert), dapat dipandang telah memenuhi validitas isi

  21. Contoh Kisi-kisi Pengujian Contoh I:(satu standar kompetensi) Standar Kompetensi:

  22. Contoh Kisi-kisi Pengujian Contoh II: (sejumlah standar kompetensi)

  23. ALAT PENILAIAN • Tes: alat pengumpul informasi tentang subjek belajar yang berupaseperangkat pertanyaan, latihan, atau alat lain yang dipakai untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, intelegensi, atau keterampilan • Ada sejumlah alat tes: uraian (esai), objektif, dan uraian-objektif • Nontes: alat pengumpul informasi tentang subjek belajar yang bukan berupa tes • Ada sejumlah alat nontes: pengamatan, penugasan, wawancara, kuesioner, portofolio

  24. Nontes • Kuesioner (angket): • Daftar pertanyaan untuk mendapatkan tanggapan responden (sikap, kecenderungan, motivasi, pendapat, dll) • Bersifat sepihak (pertanyaan hanya dr pemberi angket) • Dapat terbuka atau tertutup • Penyekoran dengan skala (Likert: 1-4; 1-5) • Kuantifikasi sesuatu yang kualitatif • Semua jawaban/pilihan jawaban ada skornya • Tidak ada jawaban salah hanya berbeda bobotnya • Pengamatan: • Untuk mengamati (menilai) tingkah laku, penampilan, praktik (berbahasa) • Pastikan aspek apa yang mesti diamati • Ada lembar observasi • Wawancara: • Dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang respoden (siswa) • Dapat terpimpin atau bebas, ada daftar pertanyaan • Dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan berbahasa lisan (untuk menyeleksi calon mahasiswa/pegawai)

  25. Lanjutan… • Penugasan: • Pemberian tugas melakukan aktivitas tertentu: mewawancarai, berseminar, meliput suatu peristiwa, bertugas di suatu kegiatan, dll • Pemberian berbagai tugas tersebut diikuti pembuatan laporan, dan laporan inilah yang merupakan bukti konkret siswa telah melaksanakan tugas • Penilaian dengan cara ini akan memberikan data otentik tentang kemampuan berbahasa (: menulis!) siswa • Penilaian dapat dilakukan sebagaimana halnya menilai sebuah karangan, tetapi kebenaran fakta harus diutamakan • Kumpulan karya penugasan ini juga dikenal sebagai portofolio

  26. Lanjutan… • Portofolio: • Sekumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis selama jangka waktu pembelajaran tertentu • Portofolio diperoleh lewat penugasan yang diberikan secara terstruktur • Selain untuk menilai hasil belajar siswa, portofolio juga dapat berfungsi untuk memantau perkembangan kemajuan belajar • Portofolio merupakan bukti (evidence) pengalaman yang dihasilkan sepanjang waktu pembelajaran yang dijadikan objek penilaian • Karya yang diperoleh adalah hasil kerja langsung siswa, maka protofolio merupakan bahan untuk penilaian otentik (authenticassessment) dan sekaligus penilaian kinerja (performance assessment) • Bahan yang termasuk portofolio sebenarnya dapat apa saja yang menyangkut semua perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran • Barton & Collins (1997) membedakan objek penilaian portofolio (evidence) ke dalam: • Hasil karya peserta didik (artifacts): hasil kerja yang dilakukan di kelas • Reproduksi (reproduction): hasil kerja peserta didik yang dilakukan di luar kelas • Pengesahan (attestations): pernyataan dan hasil pengamatan guru/pihak lain terhadap peserta didik • Produksi (productions): hasil kerja peserta didik yang sengaja dipersiapkan untuk portofolio

  27. Pengembangan Alat Evaluasi Ranah Afektif • KBK mementingkan penilaian ranah afektif • Ranah afektif: watak perilaku perasaan, sikap, minat, emosi, motivasi, kecenderungan nilai-nilai • Keberhasilan belajar didukung oleh faktor afeksi: afeksi tinggi akan berhasil secara optimal • Inventori ranah afektif lewat pengamatan, wawancara, angket • Hasil inventori afektif untuk memotivasi siswa agar lebih berminat dan termotivasi untuk belajar lebih baik sehingga capaiannya lebih optimal • Afeksi dalam pembelajaran agama mesti terlihat dalam bentuk tingkah laku keseharian

  28. Langkah Pengembangan Instrumen Inventori Afektif • Tentukan komponen ranah afektif yang akan diinventori • Tentukan cara inventori data afektif: pengamatan, wawancara, atau angket • Buat kisi-kisi pengujian dan indikator (pertanyaan) tiap komponen afektif • Tentukan rentangan skala penilaian (skala Likert), misalnya 1- 5: 5 (sangat tinggi) dan 1 (sangat rendah) • Berikan daftar pertanyaan kepada siswa • Lakukan penyekoran; misalnya ada 15 pertanyaan: skor tertinggi 75 dan terendah 15 • Buat pedoman posisi afektif siswa, misalnya: 66 –ke atas: tinggi; 36-65: sedang; 15-35: rendah

  29. Contoh Pertanyaan dan Penilaian Siswa untuk Mata Pelajaran Agama lewat Angket

  30. Contoh Penilaian Kecenderungan Berperilaku Siswa untuk Mata Pelajaran Agama lewat Pengamatan

  31. CATATAN PENUTUP • MBK yang memberi kebebasan kreativitas guru menuntut tanggung jawab besar • Jadi, perlu adanya kreativitas guru • Kreativitas dapat dipelajaari dan dilatihkan, tetapi perlu kemauan untuk berjuang untuk dapat memiliki • Penilaian kelas/proses sebaiknya dilakukan terus-menerus sepanjang PBM, tetapi mesti tetap terencana • Kebijakan boleh diubah, kurikulum boleh diganti, tetapi keberhasilan pembelajaran tetap saja lebih banyak ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas • Teori boleh bagus, tetapi realisasi di kelas tergantung pada sikap dan kemauan (juga: kemampuan) guru sebagai pemegang otoritas • Hal yang perlu direnungkan: maukah kita berkorban melakukan itu semua demi siswa kita, mahasiswa kita? • Kita pasti bangga jika anak kita, mantan siswa dan mahasiswa kita mencapai suskses melebihi capaian kita

  32. SELAMATBERJUANG Meningkatkan Profesionalitas Menyambut UU Guru & Dosen Terima Kasih

More Related