1 / 13

Syok anafilaktik

Syok anafilaktik. Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr. M. Djamil Padang. Syok anafilaktik. Reaksi alergi sistemik berat, melibatkan multisistem, kulit, jalan nafas, pembuluh darah, dan saluran cerna Sumbatan jalan nafas total, kolaps pembuluh darah dan kematian

Télécharger la présentation

Syok anafilaktik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr. M. Djamil Padang

  2. Syok anafilaktik • Reaksi alergi sistemik berat, melibatkan multisistem, kulit, jalan nafas, pembuluh darah, dan saluran cerna • Sumbatan jalan nafas total, kolaps pembuluh darah dan kematian • “Anafilaksis”  rekasi hipersensiifitas diperantarai antibodi imunoglobulin IgE dan IgG

  3. Patofisiologi • Alergen  berikatan antigen-spesifik IgE (dihasilkan oleh sel mast dan basofil)  pelepasan mediator ; histamin, leukotriens, prostaglandin, tromboksan dan bradikinin  • Lokal • Sistemik  sekresi mukosa,  permeabilitas dan kebocoran kapiler, tonus otot polos (vasodilatasi ) dan bronkiolus

  4. Etiologi • Antigen  aktifasi IgE  anafilaksis • Farmakologik : Antibiotik ; penisilin, β laktam, aspirin, NSAID, zat kontras intravena • Lateks : jarang • Sengatan serangga : semut, lebah, tungau, tawon • Food : sea food, kacang-kacangan, tepung terigu

  5. Tanda dan gejala • Sering melibatkan 2 atau lebih sistem tubuh • Lebih singkat interval antara eksposure dengan reaksi antigen_antibodi  gejala makin berat • Jalan nafas : edema laring dan asma  stridor dan wheezing. • Rhinitis  gejala awal gangguan pada jalan nafas

  6. Tanda dan gejala • Kardiovaskuler : kolaps  arrest Vasodilatasi  hipovolemia relatif.  permeabilitas kapiler  volume intravaskuler  • Pasien mengalami agitasi atau cemas • flushing atau pucat Gastrointestinal : nyeri perut, muntah dan diare

  7. Diferensial diagnosis • Keracunan Scombroid, 30 menit setelah makan ikan tuna, sarden, dolphin  urtikaria, nausea, muntah, diarea dan sakit kepala. Th/ antihistamin • Angiedema, sering pada keluarga dengan riwayat “hereditary angiedema”. • ACE inhibitor angiedema reaktif jalan nafas atas. Reaksi ini terjadi bbrp hari sampai bertahun2 setelah mendapat terapi ACE inhibitor • Asma akut dan fatal. Urtikaria (-), angioedema (-)

  8. Diferensial diagnosis • “panic disorder”  stridor akibat aduksi pita suara, urtikaria, angioedema, hipoksia dan hipotensi (-) • Reaksi vasovagal  urtikaria, angioedema dan bronkospasme (-)

  9. Terapi • Oksigen • Epinefrin IM 0,3-0,5 mg (1:1000) diulang tiap 15-20 menit bila perbaikan (-) • Epinefrin IV untuk syok anafilaksis yang berat.  1 : 10.000, 0,1 mg/kg IV • Monitoring ketat dosis epinefrin • Infus cairan (agresif), kristaloid isotonik, RL dan normal saline bila hipotensi tidak respon dg epinefrin  1 – 2 L bahkan sampai 4 L

  10. Terapi • Antihistamin, difenhidramin 25-50 mg IV/IM • H2 Bloker, Cimetidin 300 mg oral/IV • Inhalasi β – adrenergik bila ada spasme bronkus • Kortikosteroid, dosis tinggi IV • Membuang kantong racun pada sengatan lebah

  11. Terapi potensial • Vasopresin hipotensi berat • Atropin bradikardi • Glukagon  pasien yang mendapat β-bloker yg tidak respon thd epinefrin

  12. Bila henti jantung • Infus agresif • High dose epinefrin, 1 – 3 mg IV • Antihistamin IV • Steroid • Asistole RJP

  13. Thank you

More Related