1 / 26

Oleh : Virginia Ainurridlo Nugroho 0910713017 Pendidikan Dokter

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI ( Glycine max ( L.) Merrill) SELAMA 3 BULAN TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA TIKUS ( Rattus norvegicus ) STRAIN WISTAR JANTAN. Oleh : Virginia Ainurridlo Nugroho 0910713017 Pendidikan Dokter. Penguji : dr. I Wayan Agung Indrawan,SpOG (K)

sonja
Télécharger la présentation

Oleh : Virginia Ainurridlo Nugroho 0910713017 Pendidikan Dokter

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI (Glycine max ( L.) Merrill) SELAMA 3 BULAN TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA TIKUS (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR JANTAN Oleh : Virginia Ainurridlo Nugroho 0910713017 Pendidikan Dokter Penguji : dr. I WayanAgungIndrawan,SpOG(K) Pembimbing I: Bu HusnulKhotimah, S.si, Mkes Pembimbing II: dr. Soemardini, MPd

  2. PENDAHULUAN Latar Belakang

  3. PENDAHULUAN Asia: ♀ ♂ 15% Prevalensi ♂ 50% Tidak diketahui penyebab: 25 % Oehninger, 2001 dalam Erenpreiss, 2006 Indonesia: Prevalensi ♂ 45% (Tjokronegoro, 2000 dalam Diska, 2011) Karahalil, 2006 Asthenozoo-spermia Tikus ♂ normal (neonatus-dewasa) Oligoszoo-permia INFERTILITAS ♂ dewasa oligospermia Teratozoo-spermia Genistein (Casini, 2006) WHO, 2006; Shamsi et al., 2008 Tahu, Tempe, Kecap, Susu kedelai (Fitoestrogen) Hiperestrogen

  4. PENDAHULUAN Rumusan Masalah • Apakah pemberian ekstrak kedelai selama 3 bulan (sejak usia lepas sapih hingga dewasa) dapat berpengaruh terhadap jumlah spermatozoa tikus (Rattus norvegicus) strain wistar jantan?

  5. PENDAHULUAN Tujuan

  6. PENDAHULUAN Manfaat • Manfaat Akademis Menambahilmupengetahuanmengenaikedelai, bahankandungansertaefeksampingpemberiansecararutinkepadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantan. • Manfaat Praktis 1.Dapat menjadibahaninformasitentangkandungan fitoestrogenberupagenisteinpadakedelai yang apabila diberikanberlebihandapatmenurunkanjumlah spermatozoa padatikus (Rattusnorvegicus) strain wistar jantan. 2.Penelitian inidapatmenjadilandasanuntukpenelitian lebihlanjut.

  7. TINJAUAN PUSTAKA isoflavon kedelai >>> biji kedelai hipokotil (germ) dan Kotiledon (Prawiroharsono, 1998) Total Isoflavone, Daidzein dan Genistein Aglycone pada Makanan (Barlow et al., 2007) Isoflavon kedelai : genistein (+ 50%), daidzein (+40%) and glycitein (+ 10%) (West et al., 2005).

  8. TINJAUAN PUSTAKA Spermatozoa Reseptor estrogen (Guyton and Hall, 2006). (WHO, 2006), (Wongso (2008)

  9. Hipotalamus Keterangan: Kerangka Konsep GnRH berikatan Hipofisis anterior stimulate FSH LH inhibin +++ Ekstrak Kedelai (Genistein) +++ diberikan dari usia 30-120 hari Sel Sertoli ER β Sel Leydig ER α Variabel tidak diteliti Aromatase Inhibin Testosteron Variabel diteliti ABP Estrogen Spermatogonia Spermatosit primer (pakiten):ER β Spermatosit sekunder Spermatid (Round spermatid): ER β Jumlah Spermatozoa

  10. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis Penelitian • Pemberian ekstrak kedelai selama 3 bulan (sejak lepas sapih hingga dewasa) dapat menurunkan jumlah spermatozoa tikus (Rattus norvegicus) strain wistar jantan.

  11. METODE PENELITIAN Jenis & Desain Penelitian -true experimental -post test Variabel Penelitian -independen: dosis ekstrak kedelai -dependen: jumlah spermatozoa Populasi & Sampel -20 ekor tikus Wistar -umur 30 hari -BB awal ±100 gram Tempat & Waktu Penelitian -Lab Farmakologi FKUB -selama 6 bulan

  12. METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kedelai : Kedelai yang digunakan adalah jenis kedelai kuning varietas Argomulyo yang diproduksi oleh Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian (BLITKABI), Malang. Ekstrak kedelai: dalam penelitian ini dibuat dari biji kedelai yang melalui proses maserasi, ekstraksi dengan metanol dan evaporasi. Pemberiandilakukanselama 3 bulan: diberikansaattikusberusia 30 hariataulepassapihsampaiberusia 120 hari (dewasa). Usia 30 haripadatikus, sudahmampumakansendiritanpamenyusuinduknya (Malole & Pramono 1989; Waynforth & Flecknell 1992). Genistein: Pada ekstrak kedelai mengandung 137,76 μg/mL kedelai. Telah diperiksa di politeknik kimia Malang dengan metode pengukuran UHPLC (Ultra High Performance Liquid Chromatography).

  13. Usia 120 hariatau 4 bulanpadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarmerupakanusiatikusjantandikatakantelahdewasa. Usiatikusdewasaberumur 2-4 bulan (Malole & Pramono 1989; Waynforth & Flecknell 1992). Beratbadantikususia 30 hari + 100 gram Beratbadantikususia 2 bulan + 200 gram Metodepenghitunganjumlah spermatozoa tikusjantanmenggunakan metodehemositometer

  14. Penentuan dosis ektrak kedelai 1gr kedelai = 137,76 μg/mL Glover and Assinder (2006)  low genistein : 53,5 μg High genistein : 225 μg 53,5 μg ~ 68,88 μg (dalam ½ mL) 225 μg ~ 275,52 μg (dalam 2 mL) diberikan pada tikus dengan berat badan 200 gram • Dosis 1 : 0,34 µg/grBB GEK • Dosis 2 : 0,69 µg/grBB GEK • Dosis 3 : 1,38 µg/grBB GEK • (GEK : genisteinekstrakkedelai) I II III

  15. METODE PENELITIAN Prosedur Penelitian SeleksiTikus Analisis data Adaptasitikuspadasuhukonstanselama 1 minggu Penghitunganjumlah spermatozoadenganmetodehaemocytometer (ImprovedNebauer) • Pengelompokan Hewan Coba • P0 • P1 (0,34 µg/grBB GEK) • P2 (0,69 µg/grBB GEK) • P3 (1,38 µg/grBB GEK) • (genisteinekstrakkedelai) Pembedahantikusjantan (saatumur 120 hari) Pembuatanlarutan PBS PembuatandanpenentuandosisEkstrakKedelai Pemberianekstrakkedelai

  16. METODE PENELITIAN Pengambilan dan Penghitungan jumlah spermatozoa Konsentrasi spermatozoa = N1 + N2 x ∑ seluruh kotak sedang (25) x pengenceran x 1 2 ∑ kotak sedang yang dihitung (5) vol Ket: N = jumlah spermatozoa yang dihitung Pengenceran = 20 Volume = 0,1 mm3 ImprovedNebauer (Haemocytometer) (Hansen, 2000; Caprette, 2006).

  17. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN Kontrol Dosis I Dosis II Dosis III

  18. HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA Data Perhitungan Jumlah Spermatozoa Terjadipeningkatanjumlah spermatozoa Grafik Jumlah Spermatozoa Kelompok Kontrol dan Perlakuan Tidakterjadiperubahanjumlah ab a abc acd Terjadipenurunanjumlah spermatozoa

  19. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Morfologi Spermatozoa Abnormal Tikus Rattus norvegicus strain Wistar Jantan pada dosis 3. A. Banana Head (pipih), B & C Bend head (bengkok), D. Kepala tanpa ekor Morfologi Spermatozoa Normal Tikus Rattus norvegicus strain Wistar Jantan. (a) kepala sperma, (b) midpiece (bagian tengah), (c) principle piece (bagian utama), dan (d) end piece (bagian ujung).

  20. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Analisis Data Test of Normality Kesimpulan: Data normalkarena p> 0.05 Data homogenkarena p> 0.05

  21. ANOVA Tukey Kesimpulan: p< 0,05 paling tidakterdapat 2 kelompok yang berbedasignifikan KoefisienDeterminasidanKoefision Korelasi Keterangan : p < 0,05 adalah signifikan, tampak adanya tanda (*) p > 0,05 tidak ada perbedaan signifikan Artinya: 40 % ∑ spermadipengaruhi GEK 60 %  faktor lain. Hub. Dosis & ∑ sperma kuat (0,6-0,8) ; bersifatnegatif: jikadosisditingkatkanakanmengalamipenurunan∑ sperma

  22. PENUTUP Kesimpulan • Pemberian ekstrak kedelai yang mengandung genistein pada tikus Rattus norvegicus strain wistar jantan memiliki sifat biphasic yaitu dapat meningkatkan dan menurunkan jumlah spermatozoa. • Dosis ekstrak kedelai yang dapat meningkatkan jumlah spermatozoa tikus adalah dosis 1 yaitu 0,34 µg/grBB GEK. • Dosis ekstrak kedelai yang dapat menurunkan jumlah spermatozoa tikus adalah dosis 3 yaitu 1,38 µg/grBB GEK.

  23. PENUTUP Saran • Parameter pemeriksaan sperma lainnya perlu ditambahkan seperti pengukuran motilitas dan morfologi spermatozoa tikus jantan untuk memperkuat hubungan antara esktrak kedelai dengan sistem reproduksi tikus jantan. • Parameter pemeriksaan cairan semen lainnya perlu ditambahkan seperti pH, warna, bau dan volume dari cairan semen untuk mengetahui hubungan ekstrak kedelai dengan sistem reproduksi tikus jantan. • Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak kedelai terhadap enzim aromatase tikus jantan yang diberi perlakuan semenjak masa pertumbuhan sampai dewasa.

  24. Terima Kasih

  25. PEMBAHASAN Terjadipeningkatanjumlah spermatozoa Terjadipenurunanjumlah spermatozoa testosteron(Hakim, 2013) --> feed back +  FSH (Fahmi, 2013)dan LH (Wulandari, 2013)  genistein >>> + ER  aromatase  >>> estrogen FSH (Fahmi, 2013) selSertoli  ABP  testosteron(Hakim, 2013)dan estrogen  spermatogenesis Asam amino arginin  spermatogenesis danjumlah spermatozoa (Patel et al., 1999; Sudha et al., 2006) Dipertimbangkan AMAN 19

More Related