1 / 13

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. Teknologi Benih danPembibitan. TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. PENYIRAMAN PENYIANGAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PENYULAMAN PEMUPUKAN PEMELIHARAAN LAIN. PENYIRAMAN. DASAR PERTIMBANGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN SUMBER AIR

stan
Télécharger la présentation

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT TeknologiBenihdanPembibitan

  2. TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT • PENYIRAMAN • PENYIANGAN • PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT • PENYULAMAN • PEMUPUKAN • PEMELIHARAAN LAIN

  3. PENYIRAMAN • DASAR PERTIMBANGAN • EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN • SUMBER AIR • TEKNIK PENYIRAMAN BIBIT DI PERSEMAIAN • SPRINCLE • GEMBOR/EMBRAT • HANDSPRAYER • SELANG • MOISTING • WAKTU PENYIRAMAN • PAGI (06-08) & SORE (15-17) • PRINSIP : Media hrs basah (kapasitas lapang) serta media dan jaringan tanaman dlm keadaan dingin.

  4. PENYIANGAN • MAKSUD & TUJUAN • MAKSUD: menghilangkan rumput atau tumbuhan liar yg tumbuh bersama semai • TUJUAN: membebaskan semai dari persaingan dengan tumbuhan liar dlm hal memperoleh cahaya, udara, air dan unsur hara • TEKNIK PENYIANGAN • MEKANIS • Pencabutan tumbuhan liar satu persatu • Kelemahan: butuh banyak waktu dan tenaga (hrs berulang-ulang) • KIMIAWI (HERBISIDA) • HERBISIDA SELEKTIF: hanya membunuh tanaman pengganggu saja tanpa membahayakan semai • HERBISIDA TIDAK SELEKTIF: membunuh semua tmbuhan tanpa kecuali

  5. Contoh jenis herbisida Di Jepang Di Amerika

  6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT • PENYEBAB PENYAKIT • FAKTOR BIOTIK: sebagian besar jamur dan bakteri, alga • FAKTOR ABIOTIK: kekurangan unsur hara, kelebihan intensitas cahaya dan kekurangan air • JENIS PENYAKIT DI PERSEMAIAN • Lodoh (dumping off) • Bercak daun (leaf spot) • Busuk daun (leaf blight) • Mati Pucuk (die beck) • Tumor daun kerdil

  7. Penyakit Lodoh (damping off) • Penyebab: jamur fusarium, pythium, phytophthora dan rhisoctonia: menyerang benih, kecambah dan semai • Gejala: • Lodoh dini (pre-emergence damping off): benih atau kecambah mati busuk ketika masih dalam tanah • Lodoh batang (post-emergence damping off) : pangkal batang bibit yg telah muncul di permukaan membusuk, daun layu dan rebah • Lodoh akar (root decay) : akar semai membusuk, daun layu tapi tidak rebah karena batang semai sudah berkayu. • Pengendalian: • Gunakan benih yg sehat, sebelum ditabur rendam dg copper oxychloride 50% selama 1 jam • Bak kecambah hrs steril, disemprot dg fungisida • Media disterilisasi dg fungisida ( perenox dosis 3-28 gram per 4,5 liter air atau Dithene M45 dosis 1,8 gram per 1 liter air) atau dipanaskan • Jika ditemuka semai terserang lodoh segera dimusnahkan semai tsb lalu bekasnya difungisida • Penyiraman dikurangi jika ada semai terserang

  8. Bercak daun • Penyebab: • Jamur Pestalotia sp, Cercospora sp, Humicola sp, Phoma sp, Dydymosphaera sp • Gejala: • Bercak-bercak pada daun, berwarna kuning, coklat sampai coklat kemerahan berbentuk bulat atau lonjong diameter kurang dari 1mm. • Pengendalian: • Anakan yg terserang segera semprot dg fungisida misalnya: dg Bordeaux mixture atau Maneb Dithane 5-6 gram/liter • Penyemprotan dilakukan 2 kali dalam sebulan

  9. Mati pucuk • Penyebab: • Berbagai jamur • Gejala: • Kematian jaringan dimulai dari pucuk menyebar ke bawah. • Kulit batang pucuk yang mati berwarna coklat tua membuat batas`yg jelas dg kulit batang yg sehat • Tidak sering terjadi pada batang yang sudah tua tetapi sering meyerang pada tunas • Pengendalian: • Disemprot dg Thiram 5 gram/liter air atau Benomyl 10 gram/liter.

  10. Tumor dan kerdil daun • Penyebab: • Tumor ketiak daun(tunas): bakteri Agrobacterium tumefaciens, yg penyebarannya dilakukan oleh serangga • Tumor pucuk: virus Arachnidea, penyebaran oleh serangga • Kerdil daun (prolepsis): mikoplasma • Gejala: • Tumor ketiak daun(tunas): munculnya tunas-tunas yg bergerombol di ketiak daun, tumbuhnya tidak normal • Tumor pucuk:tumor yg tumbuh menyerupai buah pd pucuk semai, mulanya berwarna hijau kemerahan kemudian berubah menjadi coklat • Kerdil daun (prolepsis): tumbuhnya kalus menumpuk mirip bola-bola kecil atau daun-daun kecil yang kaku pd batang terutama ketiak cabang atau ranting • Pengendalian: • Pilih semai yg sehat, berasal dari pohon induk yang berkualitas • Gunakan cara vegetatif karena tahan mikoplasma • Musnahkan anakan yg terserang .

  11. Hama di persemaian • Cacing • Jenis cacing yang meyerang akar semai • Gunakan nematosida V-C 13 nematocide dosis 1 lt V-C 13 dilarutkan dlm 25-30 lt air untuk tiap 29 m2 luas tanah. Atau 1 sendok teh V-C 13 dlm 1 lt air untuk tanah 2-3 kg. • Ulat potong (Cutworm): • Ulat ini menyerang leher akar semai pada malam hari • Pemberantasan bisa menggunakan Aldrin 50% atau dieldrin 50% dgn cara memasukannya ke dalam tanah. • Belalang dan jengkrik • Sering merusak semai • Pemberantasan: menyemprot dg larutan Sevin 85% DDT 50% dan Dieldrin 50% • Untuk mencegah serangan belalang gunakan larutan folidol E605 0,06% yg disemprot langsung ke tanaman. • Rayap • Dapat menggunakan larutan Aldrin 40% atau furadan • Tikus • Pemberantasan dg menggunakan Arsenik 14 mg, Barium 105-125 mg atau endrin 1cc.

  12. Pemupukan • Pupuk organik: kompos • Pupuk anorganik: TSP, SP 36, NPK • Dosis yang pernah dicoba: • KPH Pati:TSP 4 grm per polybag (uk 10/20cm) • Subanjeriji (Sumsel): TSP 1 gram per polybag (uk 6/15 cm), setelah semai berumur 2-3 minggu setelah disapih diberi NPK 0,05 gram per batang, selanjutnya setiap 2-3 minggu sekali. • PT ITCI: TSP untuk semai pinus dosis 1 gram/300cc tanah. Setelah sapihan berumur sebulan digunakan pupuk NPK (15:15:15) dg dosis 28 gram dalam 4,5 lt air untuk 300 polybag.

  13. Perawatan • Penyulaman: • Dilakukan untuk mengganti bibit yang mati di persemaian • Penjarangan • Dilakukan untuk mengurangi tingkat persaingan cahaya di persemaian • Pemotongan akar • Pemotongan akar yang keluar dari polybag sebelum bibit tsb dipindahkan ke lapangan.

More Related