1 / 10

BANK ISLAMI DAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA

بسم ا لله ا لرحمن ا لرحيم. BANK ISLAMI DAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA. Oleh : H. Karnaen A. Perwataatmadja. PERAN STRATEGIS PERBANKAN DLAM PEMBANGUNAN. PERAN STRATEGIS PERBANKAN DLAM PEMBANGUNAN. Sumber : Diolah dari Data Statistik Bank Indonesia 2008.

summer
Télécharger la présentation

BANK ISLAMI DAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. بسم ا لله ا لرحمن ا لرحيم BANK ISLAMI DAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA Oleh : H. Karnaen A. Perwataatmadja

  2. PERAN STRATEGIS PERBANKAN DLAM PEMBANGUNAN

  3. PERAN STRATEGIS PERBANKAN DLAM PEMBANGUNAN Sumber : Diolah dari Data Statistik Bank Indonesia 2008

  4. Pangsa Perbankan Syariah Terhadap Total Bank (posisi Agustus 2006) Islamic Banks’s Share to All Banks (position August 2006) *) FDR = Financing extended/Deposit Fund LDR = Credit extended/Deposit Fund

  5. PANGSA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP TOTAL BANK (POSISI AGUSTUS 2008 – MILIAR RUPIAH) *) FDR = Financing to Depos it Ratio LDR = Loan to Deposit Ratio **) NPF = Non Performing Financing NPL = Non Performing Loan

  6. RELEVANSI BANK SYARIAH YANG KAFFAH DENGAN UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA SKEMA UPAYA PEMBAGUNAN BANGSA SKEMA OPERASIONAL BANK SYARIAH MENING-KATKAN KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL MENGHINDARKAN DIRI DARI PRAKTEK RIBA, GHARAR DAN MAISIR SERTA SEMUA PERILAKU YANG TIDAK ISLAMI KESEJAH-TERAAN MATERIL PENERAPAN AZAS PRODUK BANKSYARIAH PENCIPTAAN STABILITAS KESEIMBANG-AN JUMLAH UANG DAN BARANG JUAL – BELI (ADA BARANG ADA UANG) MURABAHA, BBA, IJARAH, ISTISNA’A PENCIPTAAN PERTUMBUH-AN (Lapangan Kerja) PELUANG USAHA YANG SAMA BAGI MASYARAKAT PENYERTAAN MODAL USAHA BERJANGKA PENDEK (1 S/D 5 TAHUN) MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MUSYARAKAH MUTANAQISAH. PENCIPTAAN PEMERATAAN PENDAPATAN PROFIT AND LOSS SHARINGSYSTEM BERBAGI HASIL DAN RISIKO MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MUSYARAKAH MUTANAQISAH.

  7. KOMPOSISI PEMBIAYAAN (JUTA RUPIAH)

  8. KELEMAHAN : KEKUATAN : • Masih terdapatnya berbagai kontrotroversi terhadap keberadaan dan sistem operasional bank syariah; • Rendahnya pemahaman masyarakat tentang produk dan manfaat perbankan syariah (Rata-rata 11 %). • Masih terbatas Jaringan pelayanan bank syariah sehingga belum mencapai semua sentra-sentra kegiatan ekonomi; • Moral hazart menyebabkan bank syariah sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik. • Dukungan ummat Islam yang merupakan mayoritas penduduk • Komitmen dan dukungan dari otoritas perbankan (Bank Indonesia) • Dukungan dari lembaga keuangan Islam diseluruh dunia • Konsep yang melekat ( build in concept ) pada bank syariah sangat sesuai dengan kebutuhan pembangunan baik masa kini maupun dimasa yang akan datang.. PROSPEK BANK SYARIAH DI INDONESIA PELUANG : ANCAMAN : • Ancaman yang paling berbahaya ialah apabila bank syariah dikait‑kaitkan dengan fanatisme agama.; • Ancaman berikutnya adalah dari mereka yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk kekayaan rakyat Indonesia yang sebagian terbesar beragama Islam melalui sistem perbankan yang sudah ada; • Ancaman yang terakhir ialah dari ummat Islam sendiri yang kwalitas imannya telah mengalami kemerosotan karena tergoda oleh kebutuhan materi. • Peluang karena pertimbangan kepercayaan agama; • Adanya peluang hukum untuk berkembangnya bank tanpa bunga; • Adanya peluang ekonomi bagi keberadaan bank syariah

  9. Dikutip dari harian REPUBLIKA Jumat, 05 Desember 2003 BAGI HASIL BANK SYARIAH LEBIH TINGGI DARI KONVENSIONAL JAKARTA-- Gubernur Bank Indonesia (BI), Burhanuddin Abdullah, menyatakan bahwa perkembangan perbankan syariah yang dewasa ini mulai banyak dibutuhkan masyarakat, menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. ''Hal tersebut tercermin dari sejumlah indikator keuangan dalam aspek perkembangan volume usaha,dana masyarakat,kualitas aset, fungsi intermediasi serta semakin lengkapnya instrumen pendukung regulasi perbankan syariah,'' ujar Burhanuddin dalam paparannya di hadapan Komisi IX DPR RI pada rapat kerja di Jakarta, Rabu (3/12). Burhanuddin mengatakan, perkembangan yang baik ditunjukkan dari imbalan bagi hasil yang diterima deposan bank syariah. ''Dalam lima bulan terakhir, imbalan bagi hasil deposan bank syariah lebih besar dibandingkan dengan rata-rata perbankan nasional,'' katanya. Selain itu, jelasnya, perkembangan menggembirakan lainnya ditunjukkan dari volume usaha industri perbankan syariah hingga periode Agustus 2003 yang sebesar Rp 6,2 triliun atau meningkat 73,5 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Demikian juga dengan dana masyarakat yang telah mencapai sebesar Rp 4,3 triliun atau meningkat 77,4 persen. ''Pembiayaan sebesar Rp 4,7 triliun atau meningkat 54,4 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.'‘ Kinerja yang baik juga terlihat dalam kualitas pembiayaan non lancar yang lebih rendah, yaitu sebesar 3,9 persen. Dari aspek fungsi intermediasi, maka perbankan syariah juga telah menunjukkan peranan yang positif dengan rasio penyaluran dana terhadap dana masyarakat (FDR) yang dihimpun sebesar 108 persen, sehingga menunjukkan peranan yang cukup baik dalam menggerakkan sektor riil. Dari aspek efisiensi operasi, sambungnya, perbankan syariah dalam 12 bulan terakhir menunjukkan angka return on assets (ROA) yang cukup baik, yakni 1,5 persen. Dalam periode yang sama, perkembangan jumlah kantor bank umum syariah juga meningkat dari 105 kantor menjadi 210 kantor. Selain itu, saat ini terdapat 84 BPR Syariah. Menurut Burhanuddin, untuk mendorong pengembangan perbankan syariah yang kondusif dan berkesinambungan, maka BI telah menerbitkan 11 ketentuan Bank Indonesia yang mengatur kelembagaan, kegiatan usaha, pasar keuangan, dan moneter. Selain itu juga terus disiapkan peraturan lainnya yang dapat menunjang pertumbuhan perbankan syariah yang sehat dan patuh terhadap prinsip syariah. …. Dst. Sumber www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=146897&kat

  10. Terima kasih, Wassalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh !

More Related