1 / 15

Anggota : Zainal Arifin Raden Adimas Langgeng yoga Fajar setiawan Kelas : 9 c

Smp N 1 Semanu. Bahasa Indonesia Majas. Anggota : Zainal Arifin Raden Adimas Langgeng yoga Fajar setiawan Kelas : 9 c. MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA

sylvie
Télécharger la présentation

Anggota : Zainal Arifin Raden Adimas Langgeng yoga Fajar setiawan Kelas : 9 c

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Smp N 1 Semanu Bahasa Indonesia Majas Anggota: ZainalArifinRadenAdimasLanggeng yogaFajarsetiawanKelas : 9 c

  2. MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA • Majasataugayabahasaadalahpemanfaatankekayaanbahasa, pemakaianragamtertentuuntukmemperolehefek-efektertentu, keseluruhanciribahasasekelompokpenulissastradancarakhasdalammenyampaikanpikirandanperasaan, baiksecaralisanmaupuntertulis.Majasataugayabahasaadalahpemanfaatankekayaanbahasa, pemakaianragamtertentuuntukmemperolehefek-efektertentu, keseluruhanciribahasasekelompokpenulissastradancarakhasdalammenyampaikanpikirandanperasaan, baiksecaralisanmaupuntertulis.

  3. AdapunMacam-MacamMajasdibagimenjadi 4, yaituMajasPerbandingan, Sindiran, PenegasandanMajasPertentangan, • 1. Majasperbandingan • Alegori: Menyatakandengancara lain, melaluikiasanataupenggambaran. • Alusio: Pemakaianungkapan yang tidakdiselesaikankarenasudahdikenal. • Simile: Pengungkapandenganperbandinganeksplisit yang dinyatakandengankatadepandanpengubung, sepertilayaknya, bagaikan, dll. • Metafora: Pengungkapanberupaperbandingananalogisdenganmenghilangkankatasepertilayaknya, bagaikan, dll.

  4. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakankataataubentuk lain yang berhubungandenganmanusiauntukhal yang bukanmanusia. • Sinestesia: Metaforaberupaungkapan yang berhubungandengansuatuindrauntukdikenakanpadaindra lain. • Antonomasia: Penggunaansifatsebagainamadiriataunamadiri lain sebagainamajenis. Aptronim: Pemberiannama yang cocokdengansifatataupekerjaanorang. • Metonimia: Pengungkapanberupapenggunaannamauntukbenda lain yang menjadimerek, cirikhas, atauatribut.

  5. Hipokorisme: Penggunaannamatimanganataukata yang dipakaiuntukmenunjukkanhubungankarib. • Litotes: Ungkapanberupamengecilkanfaktadengantujuanmerendahkandiri. • Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkankenyataansehinggakenyataantersebutmenjaditidakmasukakal. • Personifikasi: Pengungkapandenganmenyampaikanbendamatiatautidakbernyawasebagaimanusia. • Depersonifikasi: Pengungkapandengan t

  6. Pars pro toto: Pengungkapansebagiandariobjekuntukmenunjukkankeseluruhanobjek. • Totum pro parte: Pengungkapankeseluruhanobjekpadahal yang dimaksudhanyasebagian. • Eufimisme: Pengungkapankata-kata yang dipandangtabuataudirasakasardengankata-kata lain yang lebihpantasataudianggaphalus. • Disfemisme: Pengungkapanpernyataantabuatau yang dirasakurangpantassebagaimanaadanya. • Fabel: Menyatakanperilakubinatangsebagaimanusia yang dapatberpikirdanbertuturkata.

  7. Parabel: Ungkapanpelajaranataunilaitetapidikiaskanataudisamarkandalamcerita. • Perifrase: Ungkapan yang panjangsebagaipenggantiungkapan yang lebihpendek. Eponim: Menjadikannamaorangsebagaitempatataupranata. • Simbolik: Melukiskansesuatudenganmenggunakansimbolataulambanguntukmenyatakanmaksud.

  8. 2. Majassindiran • Ironi: Sindirandenganmenyembunyikanfakta yang sebenarnyadanmengatakankebalikandarifaktatersebut. • Sarkasme: Sindiranlangsungdankasar. • Sinisme: Ungkapan yang bersifatmencemoohpikiranatauidebahwakebaikanterdapatpadamanusia (lebihkasardariironi). • Satire: Ungkapan yang menggunakansarkasme, ironi, atauparodi, untukmengecamataumenertawakangagasan, kebiasaan, dll. • Innuendo: Sindiran yang bersifatmengecilkanfaktasesungguhnya.

  9. 3. Majaspenegasan • Apofasis: Penegasandengancaraseolah-olahmenyangkal yang ditegaskan. • Pleonasme: Menambahkanketeranganpadapernyataan yang sudahjelasataumenambahkanketerangan yang sebenarnyatidakdiperlukan. • Repetisi: Perulangankata, frase, danklausa yang samadalamsuatukalimat. • Pararima: Pengulangankonsonanawaldanakhirdalamkataataubagiankata yang berlainan. • Aliterasi: Repetisikonsonanpadaawalkatasecaraberurutan. • Paralelisme: Pengungkapandenganmenggunakankata, frase, atauklausa yang sejajar. • Tautologi: Pengulangankatadenganmenggunakansinonimnya.

  10. Sigmatisme: Pengulanganbunyi “s” untukefektertentu. • Antanaklasis: Menggunakanperulangankata yang sama, tetapidenganmakna yang berlainan. • Klimaks: Pemaparanpikiranatauhalsecaraberturut-turutdari yang sederhana/kurangpentingmeningkatkepadahal yang kompleks/lebihpenting. • Antiklimaks: Pemaparanpikiranatauhalsecaraberturut-turutdari yang kompleks/lebihpentingmenurunkepadahal yang sederhana/kurangpenting.

  11. Koreksio: Ungkapandenganmenyebutkanhal-hal yang dianggapkeliruataukurangtepat, kemudiandisebutkanmaksud yang sesungguhnya. • Polisindenton: Pengungkapansuatukalimatatauwacana, dihubungkandengankatapenghubung. • Asindeton: Pengungkapansuatukalimatatauwacanatanpakatapenghubung. Interupsi: Ungkapanberupapenyisipanketerangantambahandiantaraunsur-unsurkalimat. • Ekskalamasio: Ungkapandenganmenggunakankata-kataseru. Enumerasio: Ungkapanpenegasanberupapenguraianbagiandemibagiansuatukeseluruhan. • Preterito: Ungkapanpenegasandengancaramenyembunyikanmaksud yang sebenarnya.

  12. Inversi: Menyebutkanterlebihdahulupredikatdalamsuatukalimatsebelumsubjeknya. • Retoris: Ungkapanpertanyaan yang jawabannyatelahterkandungdidalampertanyaantersebut. • Elipsis: Penghilangansatuataubeberapaunsurkalimat, yang dalamsusunan normal unsurtersebutseharusnyaada.

  13. Alonim: Penggunaanvariandarinamauntukmenegaskan. • Kolokasi: Asosiasitetapantarasuatukatadengankata lain yang berdampingandalamkalimat. • Silepsis: Penggunaansatukata yang mempunyailebihdarisatumaknadan yang berfungsidalamlebihdarisatukonstruksisintaksis. • Zeugma: Silepsidenganmenggunakankata yang tidaklogisdantidakgramatisuntukkonstruksisintaksis yang kedua, sehinggamenjadikalimat yang rancu.

  14. 4. Majaspertentangan • Paradoks: Pengungkapandenganmenyatakanduahal yang seolah-olahbertentangan, namunsebenarnyakeduanyabenar. • Oksimoron: Paradoksdalamsatufrase. • Antitesis: Pengungkapandenganmenggunakankata-kata yang berlawananartisatudengan yang lainnya.

  15. Thank You

More Related