1 / 15

JATUH PADA LANSIA

JATUH PADA LANSIA. Oleh Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd Team Gerontik STIKes Surya Mitra Husada KEDIRI. STABILITAS BADAN DIPERTAHANKAN OLEH :. Sistem sensorik: visus,pendengaran,vestibuler &proprioseptif Sistem saraf pusat : merupakan respon mototrik dari sistem sensorik

Télécharger la présentation

JATUH PADA LANSIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. JATUH PADA LANSIA Oleh Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd Team Gerontik STIKes Surya Mitra Husada KEDIRI

  2. STABILITAS BADAN DIPERTAHANKAN OLEH: • Sistem sensorik: visus,pendengaran,vestibuler &proprioseptif • Sistem saraf pusat :merupakan respon mototrik dari sistem sensorik • Kognitif : demensia - jatuh • Muskuloskeletal : murni milik lansia -- gangg. Gait. • Gangg.gait terjadi krn: penurunan ROM • penurunan kekuatan otot • kelemahan extremitas bwh, • perpenjangan waktu reaksi • kerusakan persepsi dalam, • peningkatan postural sway

  3. FAKTOR RISIKO • Intrinsik : • Kondisi fisik dan neuropsikiatrik • Penurunan visus dan pendengaran • Perubahan neuromuskuler, gait dan reflek postural karena proses menua • Ekstrinsik : • Obat-obatan yang diminum • Alat bantu jalan • Lingkungan yang tidak mendukung

  4. PENYEBABJATUH PADA LANSIA • Kecelakaan • Nyeri kepala mendadak dan atau vertigo • Hipotensi orthostatik : hipovolumia,disfungsi otonom,preload menurun , obat , lama berbaring, post prandial • Obat-obatan : a.hipertensi, a.depresan, a. psikotik, OAD, allkohol • Proses penyakit yang spesifik : Kardiovask : aritmia, AMI, stenosis a Neurologi : TIA, stroke, kejang dll . Idiopatik Sinkope : Drop attack, penurunan darah ke otak mendadak, terbakar matahari.

  5. FAKTOR SITUASIONAL • AKTIVITAS : - biasa ( berjalan, naik/turun trap, ganti posisi ,dll ) - imobil ( tidak mendapat bantuan ) • LINGKUNGAN : 70 % dirumah, 10 % ditangga • PENYAKIT AKUT : - dizzines/ sinkope • - eksaserbasi akut asma/nyeri

  6. KOMPLIKASI • Perlukaan : - jaringan lunak ( lecet,sobek) • - patah tulang ( kolum femur ) • - subdural hematom • Perawatan rumah sakit : imobilisasi, iatrogenik • Disabilitas : akibat perlukaan, tak percaya diri • Risiko masuk panti jompo • Mati

  7. Penatalaksanaan: • Pencegahan : - identifikasi dan eliminir f.risiko • -penilaian keseimbangan/gait • -mengatur/mengatasi f.situasi • Pendekatan diagnostik : assesment geriatri • Pengobatan

  8. Gangguan otonom pada lansia Oleh Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd

  9. FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN OTONOM • Penurunan asetil kolin karena adanya penurunan ensim kolin asetilase • Terjadinya perubahan morfologis shingga jumlah reseptor kolin menurun • Perubahan patologik t.u penyakit pembuluh darah otak mengakibatkan iskemia atau infark otak---- gangguan otonom

  10. HIPOTENSI ORTHOSTATIK • Definisi : penurunan tensi sistolik/diastolik 20 mmHg pada saat penderita berubah posisi dari tidur ---berdiri. • Mekanisme pengaturan tekanan darah : tensi dipertahankan oleh refleks baroreseptor di sinus karotikus. Saat perubahan posisi dari tidur ke berdiri terjadi penurunan mendadak vol darah (700cc) di dada menuju kaki- venus return menurun - isi sekuncup turun tensi turun. Kompensasi saraf simpatik mell baroreseptor vasokontriksi arteritensi tetap

  11. GEJALA DAN TANDA HIPOTENSI POSTURAL • Sering tanpa gejala • Gejala berupa keluhan rasa melayang / ngliyeng ( light headed)  tidak sadar tapi akan segera baik bila posisi badan dibaringkan lagi jadi sebab jatuh • Sering disertai dengan keringat dingin, pupil melebar( silau ), gangg TGI, disfungsi VU dan poliuria nokturnal

  12. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI • Penurunan fungsi otonom akibat usia, disertai hilangnya elastisitas pembuluh drh. • Gangg aktivitas barorefleks akibat tirah baring lama • Hipovolemia dan / hiponatremia ( diuretik ) • Obat hipotensif • Akibat berbagai penyakit yg mengganggu saraf otonom ( Parkinson, CVD, DM dll )

  13. PENATALAKSANAAN HO • Dx : penurunan tensi 20 mmHg pada perubahan posisi, test tanggapan laju denyut pada saat berdiri, fungsi regulatorik vasomotor, tekanan negatif bag bawah badan. • Terapi umum berupa peninggian posisi kepala waktu tidur, hilangkan obat hipotensif dan penyakit penyebab hipotensif • Terapi khusus banyak macam tetapi hampir tidak berhasil baik.

  14. Gangguan regulasi temperatur: • Pengaturan suhuhipotalamus merupakan termostat. Bila suhu telah ditetapkan dan lalu terjadi keadaan tertentu menyebabkan suhu lebih rendah / tinggi mekanisme kompensasi untuk mempertahankan suhu. • Pada lansia fungsi regulasi ini terganggu hipo/ hiperthermi

  15. PENYEBAB GANGGUAN REGULASI TEMPERATUR TUBUH Hipertermia Hipotermia Nilai ambang suhu tinggi Sensasi dingin hilang Kemampuan berkeringat Gangg sensasi perubahan menurun suhu Tanggapan abnormal a.drh Gangg tanggapan reaksi tepi thdp peningkatan suhu menggigil Cadangan kardiovaskuler Kerusakan termogenesis menurun

More Related