1 / 21

Tetanus pada Orang Dewasa

Tetanus pada Orang Dewasa. Asril Zahari Bagian /SMF Bedah FK Unand RSUP Dr.M.Djamil Padang. Pendahuluan. Merupakan peny.infeksi akut yg memperlihatkan diri : -- ggn neuromuskuler akut -- trismus , kekakuan dan kejang otot

tracy
Télécharger la présentation

Tetanus pada Orang Dewasa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tetanus pada Orang Dewasa Asril Zahari Bagian /SMF Bedah FK Unand RSUP Dr.M.Djamil Padang

  2. Pendahuluan • Merupakan peny.infeksi akut yg memperlihatkan diri : -- ggn neuromuskuler akut -- trismus , kekakuan dan kejang otot akibat Eksotoksin spesifik kuman anaerob CLOSTRIDIUM TETANI

  3. Hyppocrates 460-375 SM  tetanus pd manusia • Nicolaier (1882) & Rosenbach  disebabkan oleh bacteri • Kitasato dan Nicolaier ( 1889)  C.tetani dan toxinnya dapat diisolasi . • Behring dan Kitasato ( 1890)  laporkan keberhasilan immnunisasi dan netralisasi toksin dgn antiserum spesifik sbg dasar imunisasi tetanus

  4. Etiologi tetanus • Disebabkan oleh : Clostridium tetani ,anaerob murni, • Sporanya dapat bertahan bbr thn bila tidak kena sinar matahari , tahan thdp antiseptik,pamanasan 100 derjat C dan otoklaf 120 derjat C selama 15-20 menit , dapat ditemui pada debu,tanah,feses manusia,feses binatang ‘ • Toksinnya diproduksi oleh bentuk vegetatifnya

  5. Patogenesis • Cl tetani masuk melalui luka bermacam jenis • 60 % porte d’entrie di kaki t.u luka tusuk • Sisanya dapat : melalui : -- uterus pasca persalinan , pasca abortus prov . -- Luka tali pusat neonatus -- otitis media -- Caries gigi • Spora  bentuk vegetatif bila ling. Sesuai  toksin • Kumannya tetap tinggal didaerah luka dan bentuk 2 macam eksotoksin : Tetanolisin dan Tetanospasmin

  6. Tetanolisin  dpt hancurkan sel darah merah optimalkan kondisi lokal utk kuman • Tetanospasmin  td protein toksik thd sel saraf • Toksin diabsorp saraf end organ diujung saraf motorik dan diteruskan ke sel ganglion  SSP . terikat dgn sel saraf dan tidak bisa dinetralkan lagi . Saraf sensorik dan saraf yg terpotong tidak menyerap .

  7. Gambaran klinis • Masa Inkubasi 3 hr- 4 minggu . ( rt= 8 hr) • Prognosa ditentukan oleh masa inkubasi • Kematian meninggi bila m.i < 1 minggu • M.I psien hidup rt 11 hari . • Dpt tetanus lokal tu pd org yg sdh imunisasi  bila trauma /luka dikepala  tetanus lokal sefalik sesuai dgn saraf cranial yg dikenai . • Kaku otot disekitar luka  tetanus lokal

  8. Gbr klinis ( ljt) • Yg plg sering tetanus umum • Mula kaku otot maseter  ggn membuka mulut (trismus), timbul opistotonus ( regangan otot belakang ) yg disebabkan oleh kaku kuduk,kaku leher,dan kaku punggung.Timbul defanse muskuler  ddg perut spt papan; Risus sardonikus ( muka setan ) krn kaku otot wajah dan kekakuan otot ektremitas.; penderita susah menelan .

  9. Gbr klinis ljt • Nyeri kepala,konstipasi,berdebar dan berkeringat demam,peningkatan frek.nafas  srf simpatis . • Akibat kaku hipertonus otot  akibat ransangan lemah spt. Cahaya,dan bunyi2 an  nyeri ,ggn nafas, anoksia dan kematian . • Kematian karena gabungan kelelahan otot nafas,infeksi sekunder diparu,ggn keseimbangan cairan dan elektrolit .

  10. Diagnosa • Cukup dgn gejala klinis saja krn pemeriksaan kuman C.tetani blm tentu dapat. • Anamnesa tempat masuknya kuman spt luka • Trismus , Risus sardonikus,kaku kuduk,opistotonus,defanse muskuler,kejang tanpa gangguan kesadaran • DD. Infeksi lokal daerah mulut  trismus. --. Meningitis ,encephalitis , histeria .

  11. Therapi • Prinsip : 1. Atasi akibat eksotoksin yg sdh terikat dgn SSP 2. Netralisasi toksin yg masih beredar dlm darah 3. Hilangkan kuman penyebab. • Tentukan dulu derajat keparahan penyakit  tolok ukur Philip .yg berdasarkan : skore : masa inkubasi,lokasi infeksi,st imunisasi,fkt yg memberatkan . • Skor: < 9  ringan; 9-16= Tetanus sedang; >16  berat. memerlukan perawatan intensif

  12. Progresivitas penyakit dan respons thd pengobatan dapat diukur dr 4 gjl klinis yg timbul -- besarnya kekakuan,frekwensi kejang,suhu ba dan, status pernafasan interval 12 jam . • Atasi kaku dan kejang,ggn pernafasan ,pengendalian cairan elektrolit dan per baikan nutrisi harus dilakukan

  13. Kaku otot  obat sedasi dan lemas otot  fenobarbital dan diazepam , khlorpromazin . • Pada tetanus berat berikan paralisis otot total (kurarerisasi).dan pakai respirator. • Kaku laring  memerlukan tracheostomy . • Cegah decubitus  robah posisi dan pengosongan buli pakai kateter urin tetap . • Perawatan mata,fisioterapi paru,dan anggota gerak • Nutrisi parenteral dan enteral bila sudah ada GI sdh berfungsi spt .melalui pipa dan gastrostomi

  14. Ruangan yang tenang ( bukan gelap ) • ATS 20.000 IU /hari selama 5 hari / imunoglobulin manusia 3000-6000 unit dosis tunggal . • Eradikiasi kuman  debridemant ,H2O2 ,antiseptik . AB Penisilin 3 x 1,5 jt unit /hari ,metronidasole 3 x 1 gr /hari.

  15. Pencegahan • Angka kematian 30 -60 % - upaya pencegahan • 1. Perawatan luka yang adekwat 2. Imunisasi aktif dan pasif . -- Aktif : toksoid anti tetanus -- Pasif : Serum anti tetanus homolog dan heterolog . didasarkan atas riwayat imuniasi pasien sebelumnya.

  16. Prognosis • Ditentukan oleh : masa inkubasi,periode awal pengobatan ,imunisasi ,lokasi fokus infeksi,penyakit lain yang memberatkan, penyulit yg timbul . • Klasifikasi prognostik menurut Cole-Spooner dasar : masa inkubasi, dan periode awitan Kl I: MI < 6 hr, MO : < 36 jam Kl II: MI>6 hr , MO : > 36 jam Kl III MI tak diket MO tak diket

More Related