1 / 12

MEKANIKA TANAH 1

MEKANIKA TANAH 1. PERTEMUAN 5 TEKANAN REMBESAN & PIPING. Oleh : Arwan Apriyono. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNSOED TAHUN 2011. Tekanan Rembesan.

Télécharger la présentation

MEKANIKA TANAH 1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEKANIKA TANAH 1 PERTEMUAN 5 TEKANAN REMBESAN & PIPING Oleh : ArwanApriyono PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNSOED TAHUN 2011

  2. TekananRembesan • Air dalamkeadaanstatisakanmengakibatkantekananhidrostatis yang arahnyakeatas (uplift) dimana • Air yang mengalir melewati lapisan tanah akan menghasilkan tekanan hidrodinamis yang arahnya sesuai dengan arah aliranya (tekanan rembesan) dimana

  3. TekananRembesan • Gaya rembesan yang terjadi pada 1 pias streamtube sebesar • Sehingga gaya rembesan per satuan volume (D) menjadi

  4. TekananRembesan D D g' g' D g' Pengaruh gaya rembesan terhadap berat volume efektif tanah

  5. TekananRembesan • Pada kondisi 1 besar geff : • geff = g + D • Pada kondisi 2 resultan gaya miring • Pada kondisi 3 besar geff : • geff = g - D • Pada kondisi 3, jika D = g maka tanah akan kehilangan beratnya sehingga tidak stabil. Kondisi ini disebut kondisi kritis. Pada kondisi tersebut v dan i juga berada pada keadaan kritis. Apabila D melampai g maka tanah dalam keadaan mengapung.

  6. Quick Cond Pada kondisi kritis g - D = 0 dengan, Dcr = gwicr g = (Gs-1)/(1+e)* gw Sehingga: (Gs-1)/(1+e)* gw - gwicr = 0 icr = (Gs-1)/(1+e)  0.8 – 1.0

  7. Piping

  8. Piping

  9. Piping

  10. Piping iexit Harza method (1935)

  11. Piping Piping hazard analysis Lane method (1935) dengan, Lw = weighted creep distace S Lh = Jumlah jarak horisontal lintasan terpendek S Lv = Jumlah jarak vertikal lintasan terpendek Selanjutnya dihitung nilai WCR

  12. Piping

More Related