1 / 55

Bekerja dengan Java class library

Bekerja dengan Java class library. tujuan. Pada akhir pembahasan, peserta diharapkan dapat : Menjelaskan OOP dan beberapa konsepnya Membedakan antara Class dan Object Membedakan antara instance variable / method dengan Class(static) variable / method

Télécharger la présentation

Bekerja dengan Java class library

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bekerja dengan Java class library

  2. tujuan Pada akhir pembahasan, peserta diharapkan dapat : • Menjelaskan OOP dan beberapa konsepnya • Membedakan antara Class dan Object • Membedakan antara instance variable/method dengan Class(static) variable/method • Menjelaskan tentang method serta cara untuk memanggil dan memberikan parameter pada method • Mengidentifikasi jangkauan variabel • Casting tipe data primitif dan object • Membandingkan object dan menentukan class dari sebuah object

  3. Pengenalan OOP Object-Oriented programming (OOP) • Menitikberatkan pada konsep object sebagai elemen dasar dari program. • Object tersebut dikarakterisasi oleh property dan behavior.

  4. Pengenalan OOP Contoh Object :Object dapat diasumsikan sebagai sebuah perangkat lunak, yang menggunakan property sebagai data, dan behavior sebagai method

  5. Enkapsulasi Enkapsulasi • Method untuk menyembunyikan beberapa method tertentu dari implementasi Class tertentu. • Dengan menempatkan batasan di sekitar property dan method object kita, perubahan variabel program melalui cara yang tidak diinginkan dapat dihindari.

  6. Class dan Object Class • Diasumsikan sebagai template, sebuah prototype dari object • Merupakan struktur dasar dari OOP Dua tipe class member • Field (property atau attribute)‏ • Menentukan tipe data yang digunakan oleh class • Method • Menentukan jalan operasional

  7. Class dan Object Object • Terdiri dari: • kumpulan data (property), berupa variabel yang menentukan karakteristik sebuah object • beberapa method (behavior) yang menjelaskan bagaimana bentuk object. • Object adalah sebuah instance dari Class.

  8. Class dan Object Berikut ini merupakan contoh Class dan Object :

  9. Class dan Object • Class memiliki kelebihan dengan salah satu karakteristiknya yaitu, reusable. • Programmer dapat menggunakan sebuah class berulang kali untuk membuat banyak object.

  10. Class Variable Class terdiri dari : • Instance variable • Instance method • Class Variable (static member variable)‏ • variabel yang dimiliki oleh keseluruhan class • Variabel tersebut memiliki nilai (value) yang sama untuk semua object dalam class yang sama.

  11. Class Variable Sebagai Contoh,

  12. Instantiate Class Untuk membuat sebuah object atau instance dari class, digunakan operator new Sebagai contoh : String str2 = new String(“Hello world!”); atau sama dengan, String str2 = "Hello";

  13. Instantiate Class Operator new • Mengalokasikan memory untuk object dan membuat sebuah reference dari alokasi memory tersebut • Pada saat pembuatan object, class constructor dipanggil. Constructor merupakan sebuah method dimana penginisialisasian ditempatkan, nama constructor sama dengan nama class.

  14. Method Method merupakan bagian code yang dapat dipanggil oleh program utama atau method lain untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Beberapa ciri method: • Dapat me-return value atau tidak sama sekali. • Setelah method telah selesai dieksekusi, proses kembali kepada method yang memanggilnya.

  15. Alasan Menggunakan Method • Inti dari pemecahan masalah yang efektif adalah memilah dan membagi permasalahan. • Proses tersebut dapat dilakukan dalam Java dengan membuat method untuk menyelesaikan bagian tertentu atas permasalahan. • Ambil sebuah permasalahan, pilah menjadi beberapa bagian kecil, kemudian atur penulisannya menjadi program berskala besar.

  16. Memanggil Instance Variable • Berikut ini merupakan contoh pemanggilan method menggunakan class String. • Gunakan Java API documentation untuk mengetahui seluruh method yang terdapat pada class String. • Pemanggilan instance method, dapat didklarasikan pada dengan menggunakan sintaks berikut ini :nameOfObject.nameOfMethod( parameters );

  17. Memanggil Instance Variable Perhatikan dua contoh method class String berikut :

  18. Memanggil Instance Variable Menggunakan methods, String str1 = "Hello"; char x = str1.charAt(0);//return character H //disimpan dalam variable x String str2 = "hello"; //return boolean value true boolean result = str1.equalsIgnoreCase( str2 );

  19. Parameter Passing Pass-by-Value • Pada saat sebuah pass-by-value muncul, method tersebut membuat copy dari value variabel yang di-passing ke method. • Method tersebut tidak dapat langsung mengubah argumen awal, meskipun dapat mengubah parameter pada saat proses perhitungan. • Seluruh tipe data primitif pada saat ditujukan ke method merupakan pass-by-value.

  20. Pass-by-Value

  21. Parameter Passing Pass-by-Reference • Pada saat pass-by-reference muncul, reference untuk sebuah object di-passing untuk memanggil sebuah method. • Method tersebut membuat sebuah copy reference dari variabel yang ditujukan ke method. • Namun, tidak seperti pass-by-value, method tersebut dapat memodifikasi object sebenarnya yang ditunjuk oleh reference, meskipun dua reference yang berbeda digunakan dalam method, lokasi data yang ditunjuk adalah sama.

  22. Pass-by-Reference

  23. Pass-by-Reference

  24. Memanggil Static Method Static method • Method yang dapat dipanggil tanpa penginstansiasian class (tanpa menggunakan keyword new). • Static method tidak hanya dimiliki oleh instance atau object tertentu dari class, tetapi oleh class secara keseluruhan. • Keyword static digunakan oleh static method di dalam sebuah class, untuk membedakannya dengan instance method. Pemanggilan static method, dapat diklarasikan dengan sintaks berikut ini,Classname.staticMethodName(params);

  25. Memanggil Static Method Contoh dari static method : //mencetak data pada layar System.out.println(“Hello world”); //konversi String 10, menjadi sebuah integer int i = Integer.parseInt(“10”); //menghasilkan representasi String dari integer argument sebagai //integer basis 16 String hexEquivalent = Integer.toHexString( 10 );

  26. Jangkauan Variabel Jangkauan • Menentukan pada bagian mana dalam program, suatu variabel tersebut dapat diakses. • Menentukan lifetime variabel, atau lamanya variabel bertahan dalam memory • Jangkauan ditentukan oleh penempatan deklarasi variabel dalam program. • Jangkauan adalah segala sesuatu dalam tanda {...}, atau yang disebut juga dengan inner block • Sedangkan segala sesuatu yang berada diluar tanda tersebut disebut dengan outer block

  27. Jangkauan Variabel Jangkauan suatu variabel adalah : Didalam blok yang mendeklarasikannya, dimulai pada baris dimana variabel tersebut dideklarasikan, dan didalam inner block.

  28. Contoh 1

  29. Contoh 1 • Code pada slide sebelumnya, merepresentasikan 5 jangkauan yang dindikasikan oleh baris dan huruf yang merepresentasikan jangkauan tersebut. • Terdapat 5 variabel i, j, k, m dan n, serta lima jangkauan A, B, C, D dan E. • Jangkauan variable i adalah A. • Jangkauan variable j adalah B. • Jangkauan variable k adalah C. • Jangkauan variable m adalah D. • Jangkauan variable n adalah E.

  30. Contoh 2

  31. Contoh 2 Pada method main(), jangkauan dari variabel adalah, • ages[] - jangkauan A • i in B - jangkauan B • i in C - jangkauan C Pada method test(), jangkauan variabel adalah, • arr[] - jangkauan D • i in E - jangkauan E

  32. Jangkauan Variabel • Pada saat pendeklarasian variabel, hanya satu variabel dengan identifier atau nama, yang dapat dideklarasikan dalam sebuah jangkauan. • Hal itu berarti jika contoh deklarasi di bawah ini dijalankan :{ int test = 10; int test = 20; }Compiler akan menghasilkan error, kecuali variabel menggunakan nama yang berbeda dalam satu blok.

  33. Jangkauan Variabel Dua variabel dapat menggunakan nama yang sama, jika tidak dideklarasikan dalam satu blok. int test = 0; System.out.print( test ); //..kode selanjutnya { int test = 20; System.out.print( test ); }

  34. Panduan Penulisan Program Hindari penamaan variabel dengan nama sama, yang dideklarasikan dalam satu method.

  35. Casting Casting Mengkonversi tipe data dari satu tipe ke tipe yang lain Pokok pembahasan : • Casting data dengan tipe primitif • Casting object

  36. Casting Tipe Primitif • Pengkonversian nilai dari satu tipe ke tipe yang lainnya, dapat dilakukan pada casting tipe primitif. • Umumnya digunakan antar tipe data numerik. • Terdapat satu tipe data yang tidak dapat dikonversi, yaitu boolean. • Tipe Casting: • Casting Implisit • Casting Explisit

  37. Casting Implisit berikut ini merupkan contoh deklarasi, penyimpanan sebuah data integer dalam sebuah variabel dengan tipe data double. int numInt = 10; double numDouble = numInt; //casting implisitPada code di atas, variabel tujuan memiliki jangkauan lebih besar dibandingkan dengan data yang akan ditempatkan, data tersebut secara implisit tercasting menjadi tipe data double.

  38. Casting Implisit Contoh lain :int numInt1 = 1;int numInt2 = 2;//hasilnya secara implisit tercasting menjadi double double numDouble = numInt1/numInt2;

  39. Casting Explisit casting explisit digunakan pada saat kita mengkonversi sebuah data dengan tipe yang lebih besar menuju tipe lebih kecil. sintaks casting explisit : (dataType)valuedataType - bentuk tipe data konversi value - ekspresi yang me-return value dari tipe sumber

  40. Contoh Casting Explisit Berikut ini merupakan contoh proses casting dari int menjadi char, atau sebaliknya. Sebuah character dapat digunakan sebagai int karena tiap character memiliki kode numerik sesuai posisinya dalam character set. Character 'A' == 65 char valChar = 'A';int valInt = valChar; System.out.print(valInt);//cast explisit:output 65

  41. Contoh Casting Explisit double valDouble = 10.12; int valInt = (int)valDouble; //konversi valDouble menjadi tipe int double x = 10.2; int y = 2; int result = (int)(x/y); //menghasilkan result sebagai int

  42. Casting Object Instance dari class juga dapat di-casting menjadi instance dari class lain, dengan satu batasan :: • Class asal dan tujuan harus direlasikan dalam inheritance, salah satu class harus berupa subclass dari class lain. • Casting object digunakan untuk mengkonversi nilai primitif menuju tipe yang lebih besar, beberapa object tidak perlu mengalami casting secara explisit.

  43. Casting Object Gunakan sintaks berikut untuk casting object, (classname)objectclassname - nama class tujuan object - reference untuk object asal

  44. Contoh Casting Object Berikut ini merupakan contoh proses casting sebuah instance dari class VicePresident ke instance dari class Employee. VicePresident merupakan subclass dari class Employee dengan beberapa informasi tambahan. Employee emp = new Employee(); VicePresident veep = new VicePresident(); emp = veep; // casting explisit veep = (VicePresident)emp;

  45. Konversi Tipe Primitif menjadi Object dan sebaliknya • Satu hal yang yang tidak dapat dilakukan dalam proses casting adalah mengcasting sebuah object menjadi tipe data primitif atau sebaliknya. • Sebagai alternatif, package java.lang memiliki class yang mendukung setiap tipe data primitif : Float, Boolean, Byte dan lainnya. Disebut dengan class Wrapper

  46. Konversi Tipe Primitiv menjadi Object dan sebaliknya Class Wrapper • Hampir seluruh class ini memiliki nama yang sama dengan tipe data, kecuali nama class yang dimulai dengan huruf kapital (Short dengan short, Double dengan double, dan sebagainya)‏ • Dua class memiliki nama yang membedakannya dengan tipe data: • Character digunakan untuk variabel char • Integer untuk variabel int • Penggunaan class yang mendukung tiap tipe primitif dilakukan dengan membuat object yang memiliki value yang sama

  47. Konversi Tipe Primitiv menjadi Object dan sebaliknya Contoh : • Statement berikut digunakan untuk membuat sebuah instance dari class Integer dengan value 7801(primitive -> Object)‏ Integer dataCount = new Integer(7801); • Pengkonversian sebuah object Integer menjadi data primitif bertipe int. Hasilnya adalah int dengan value 7801 int newCount = dataCount.intValue(); • Program pada umumnya, memerlukan pengkonversian sebuah String menjadi tipe numerik, seperti int (Object -> primitive)‏ String pennsylvania = "65000"; int penn = Integer.parseInt(pennsylvania);

  48. Membandingkan Object • Hampir seluruh operator digunakan pada tipe primitif, bukan object. • Kecuali pada operator equal (==) dan not equal (!=). Kedua operator tersebut berfungsi untuk : • memeriksa apakah object memiliki value yang sama dengan object yang dibandingkan • menentukan apakah kedua operator menunjuk object yang sama.

  49. Membandingkan Objects Contoh : class EqualsTest { public static void main(String[] arguments) { String str1, str2; str1 = "Free the bound periodicals."; str2 = str1; System.out.println("String1: " + str1); System.out.println("String2: " + str2); System.out.println("Same object? " + (str1 == str2)); str2 = new String(str1); System.out.println("String1: " + str1); System.out.println("String2: " + str2); System.out.println("Same object? " + (str1 == str2)); System.out.println("Same value? " + str1.equals(str2)); } }

  50. Membandingkan Objects Hasil eksekusi program : String1: Free the bound periodicals. String2: Free the bound periodicals. Same object? true String1: Free the bound periodicals. String2: Free the bound periodicals. Same object? false Same value? True

More Related