1 / 39

Advanced Class

Advanced Class. Oleh : Nur Hayatin, S.ST Teknik Informatika – UMM 2011. Sub Topik. Deklarasi Class Nested Class Access Modifier Object (Variabel Reference). Fitur OOP. Encapsulation Inheritance Polymorphism. Fitur OOP.

verena
Télécharger la présentation

Advanced Class

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Advanced Class Oleh : Nur Hayatin, S.ST Teknik Informatika – UMM 2011

  2. Sub Topik • Deklarasi Class • Nested Class • Access Modifier • Object (Variabel Reference)

  3. Fitur OOP • Encapsulation • Inheritance • Polymorphism

  4. Fitur OOP • Encapsulation  suatu cara untuk menyembunyikan implementasi detail dari suatu class dalam rangka menghindari akses yang ilegal.

  5. Advanced Class Class

  6. Syntax Deklarasi class <modifier> class <classname> { [deklarasi_atribut] [deklarasi_konstruktor] [deklarasi_metode] } Class member

  7. Contoh public class Siswa { }

  8. Komponen • Komponen-komponen untuk deklarasi class : • Modifier • Nama class • Body class

  9. Contoh nama class public class Siswa { } Body class modifier

  10. Penjelasan • Nama class Biasanya ditulis dengan awalan huruf kapital. Tidak menggunakan keyword java. 2. Body class Berupa statement-statement yang berada diantara tanda kurung kurawal { dan }. • Modifier penjelasan  next slide

  11. Nested Class • Class didalam class. • Outer class : class yang terletak diluar. • Inner class : class yang terletak didalam. • Nama inner class harus berbeda dengan outer class-nya.

  12. Inner Class • Untuk mengimplementasikan detail statement yang seharusnya tidak di share dengan class lain (yang tidak memiliki akses). • Hak inner class : mengakses member dari class outer-nya.

  13. Bentuk Nested Class class Buah{ class Jeruk{ ... } class Apel{ ... } }

  14. Bentuk Nested Class Outer class class Buah{ class Jeruk{ ... } class Apel{ ... } } Inner class

  15. Hasil Kompilasi • Hasil Kompilasi nested class akan menghasilkan file .class untuk masing-masing class inner maupun outer.

  16. Local Inner Class • Yaitu inner class yang dideklarasikan didalam method. • Bukan merupakan member dari outer class. • Instansiasi hanya bisa dijalankan ketika ada pemanggilan method. • Tidak dapat menggunakan access modifier. • Hak akses hanya ada di lingkup method.

  17. Bentuk Local Inner Class Outer class class Buah{ method() { class Jeruk{ ... } } } Local inner class

  18. Modifier • Melakukan control terhadap class member (method, field, maupun class itu sendiri) • Access Modifier : public, private, protected, no modifier (default). • Other Modifier : final, abstract, static, native, transient, synchronized, volatile.

  19. Access Modifier • Jenis modifier : • Public • Private • Protected • No modifier (default)

  20. Modifier : Public • Hak akses untuk semua class (baik yang ada di dalam package maupun diluar package).

  21. No modifier (Default) • Hak akses hanya untuk class yang ada pada package yang sama.

  22. Modifier : Private • Diterapkan inner class. • Hak akses hanya dimiliki oleh class itu sendiri.

  23. Modifier : Protected • Hak akses dimiliki oleh class itu sendiri dan semua class anak yang ada pada package yang sama.

  24. Tabel Access Modifier

  25. Contoh Kasus(Hirarki Tumbuhan) Tumbuhan Monokotil Dikotil Kentang Singkong Kacang Jambu Singkong keju Singkong manis : Class : package

  26. Penjelasan • Class Kentang  bertipe public. • Class Singkong  bertipe public. Memiliki inner class : SingkongKeju(bertipe private) dan SingkongManis(bertipe protected). • Class Kacang  bertipe default (no modifier) • Class Jambu  bertipe public

  27. TeamWork! • Buatlah object pada masing2 class tersebut. • Coba lakukan akses class Kentang pada class Singkong, Kacang, Jambu. • Coba lakukan akses class Kacang pada class Kentang, Singkong, dan Jambu. • Coba lakukan akses class SingkongKeju pada class Kentang, Kacang, Jambu, dan Singkong. • Coba lakukan akses class SingkongManis pada class Kentang, Kacang, Jambu, dan Singkong. • Coba lakukan akses class Singkong pada class SingkongKeju dan SingkongManis.

  28. TeamWork! • Berikan penjelasan/kesimpulan untuk beberapa class yang tidak dapat diakses.

  29. Advanced Class Object (Variabel reference)

  30. Pembuatan Object • Ketika membuat object sebenarnya kita telah melakukan 2 proses, yaitu : deklarasi dan instansiasi. • Syntax : nama_class nama_variabel = new nama_class(); Instansiasi Deklarasi Sepeda ontel = new Sepeda();

  31. Deklarasi • Menggunakan syntax seperti deklarasi variabel. • Syntax : tipe_data namaVariabel; • Contoh : Sepeda ontel; Nama variabel Tipe data Variabel reference

  32. Variabel Reference • Variabel reference adalah variabel yang menyimpan referensi/alamat memori dari object. • Perbedaan antara variabel reference dengan variabel biasa adalah terletak pada tipe data-nya. Dimana variabel reference menggunakan tipe data reference.

  33. Tipe Data Reference • Tipe data reference adalah tipe data berbentuk suatu class. • Dengan mendeklarasikan class kita sudah mendeklarasikan tipe data baru. • Contoh : String, array, dan semua tipe data yang berupa class.

  34. Perbedaan(Variabel reference dan Variabel Biasa) variabel biasa  int nim= 10; variabel reference  Mahasiwa A; Tipe data primitif Tipe data reference

  35. Gambaran pada Memory .10 nim “12345” Mahasiswa Menyimpan nilai dari variabel Menyimpan alamat memori dari object

  36. Instansiasi • Menggunakan keyword new. • Proses pembentukan object. • Ketika proses instansiasi, sistem akan mengalokasi memory untuk object baru dan mengembalikan alamat memori ke variabel reference-nya.

  37. Contoh Sepeda ontel = new Sepeda(); • Compiler akan mengalokasikan memori untuk membuat object Sepeda di memory dan menyerahkan referensi (alamat) dari object tsb untuk dipegang oleh variabel ontel. Proses inilah yang disebut instansiasi class menjadi sebuah object.

  38. Gambaran Pembentukan Object • Tahap 1 : proses deklarasi Compiler membuat variabel reference bernama ontel. ontel .null

  39. Gambaran Pembentukan Object • Tahap 2 : proses intansiasi Compiler mengalokasikan memory untuk object baru dari class Sepeda. Kemudian mengembalikan alamat memory ke variabel ontel. Sehingga variabel ontel berisi alamat dari object tersebut (12345). ontel 12345 .variabel method Sepeda .12345

More Related