1 / 38

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH. A. TOPIK. Topoi = pokok pembicaraan landasan untuk menyampaikan maksud seorang pengarang BENTUK2 TOPIK 1. Kisahan (Narasi) 2. Perian (Deskripsi) 3. Paparan (Eksposisi) 4. Bahasan (Argumentasi). SYARAT2 PERUMUSAN TOPIK

vicki
Télécharger la présentation

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SRI MAMUDJI-FHUI

  2. A. TOPIK Topoi = pokok pembicaraan landasan untuk menyampaikan maksud seorang pengarang BENTUK2 TOPIK 1. Kisahan (Narasi) 2. Perian (Deskripsi) 3. Paparan (Eksposisi) 4. Bahasan (Argumentasi) SRI MAMUDJI-FHUI

  3. SYARAT2 PERUMUSAN TOPIK • Menarik perhatian penulis • Diketahui oleh Penulis • Topik yg dipilih seyogyanya a. Tidak terlalu baru b. Tidak terlalu teknis c. Tidak terlalu kontroversial SRI MAMUDJI-FHUI

  4. B. T E M A 1. Berasal dari kata “tithenai” 2. Punya dua pengertian: a. Suatu pesan utama yg disampaikan oleh penulis melalui tulisannya b. Perumusan dari topik yg akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yg ingin dicapai SRI MAMUDJI-FHUI

  5. C. J U D U L Judul dirumuskan: • Harus relevan • Menimbulkan keinginan untuk membaca (provokatif) • Jangan terlalu panjang, jika panjang, dibuat judul utama dan judul tambahan • Pada penulisan yang menggambarkan hubungan sebab akibat, harus ada variabel bebas dan variabel terikat SRI MAMUDJI-FHUI

  6. D. KERANGKA KARANGAN (OUT LINE) KEGUNAAN: • Menyusun karangan secara teratur • Membantu menciptakan klimaks yg berbeda • Menghindari penguraian topik secara berulang • Memudahkan mencari materi pembantu CARA MERUMUSKAN KERANGKA KARANGAN • Kerangka kalimat • Kerangka topik SRI MAMUDJI-FHUI

  7. E. BENTUK LAHIRIAH SKRIPSI/TESIS 1. BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN a. Halaman judul b. Halaman pengesahan c. Halaman persembahan d. Kata pengantar e. Abstrak f. Daftar isi g. Daftar tabel, daftar singkatan, daftar gambar (kalau ada) 2. BAGIAN ISI a. Pendahuluan b.Isi skripsi/tesis (jumlah bab tergantung ruang lingkup penulisan) c. Penutup: simpulan (dan saran) 3. BAGIAN PELENGKAP PENUTUP a. Daftar pustaka b. Lampiran SRI MAMUDJI-FHUI

  8. F. TEKNIK PENULISAN • Ukuran kertas • Mesin tulis • Pita dan Karbon • Margin/pias • Pemisahan/pemenggalan kata • Spasi/kait • Nomor halaman • Judul • Huruf miring • Penulisan angka • Penulisan kutipan • Penulisan sumber kutipan • Penulisan daftar pustaka SRI MAMUDJI-FHUI

  9. Penulisan Kutipan • Bila naskah asli ada kesalahan beri tanda [sic!] • Bila ada yang dihilangkan ganti dengan tanda elipsis (…) CARA MENGUTIP • Kutipan langsung: 3 baris atau kurang • Kutipan langsung: lebih dari 3 baris • Kutipan tidak langsung SRI MAMUDJI-FHUI

  10. 1. KUTIPAN LANGSUNG 3 BARIS ATAU KURANG • KUTIPAN LANGSUNG ADALAH KUTIPAN YANG DIKUTIP SEBAGAIMANA ASLINYA • CARA MENGUTIP: - KUTIPAN DIINTEGRASIKAN DENGAN NASKAH - KUTIPAN HARUS DIAPIT TANDA KUTIP - JARAK TETAP 2 SPASI - SETELAH TANDA KUTIP TUTUP DIBERI NOMOR URUT KUTIPAN SRI MAMUDJI-FHUI

  11. 2. KUTIPAN LANGSUNG LEBIH DARI 3 BARIS CARA MENGUTIP: - PISAHKAN KUTIPAN DARI NASKAH DENGAN JARAK 3 SPASI - DIKETIK MENJOROK KE DALAM SEJAJAR DENGAN AWAL ALINEA BARU - JARAK KETIK 1 SPASI - KUTIPAN TIDAK PERLU DIAPIT TANDA KUTIP - SETELAH KUTIPAN DIBERI NOMOR URUT KUTIPAN - JARAK DARI BARIS TERAKHIR KUTIPAN KE NASKAH 3 SPASI SRI MAMUDJI-FHUI

  12. 3. KUTIPAN TIDAK LANGSUNG • DISEBUT KUTIPAN TIDAK LANGSUNG APABILA PENULIS TELAH MEMODIFIKASI KUTIPAN • CARA MENGUTIP: - KUTIPAN DIINTEGRASIKAN DENGAN NASKAH - JARAK TETAP 2 SPASI - KUTIPAN TIDAK DIAPIT TANDA KUTIP - AKHIR KUTIPAN DIBERI NOMOR URUT KUTIPAN SRI MAMUDJI-FHUI

  13. PENULISAN SUMBER KUTIPAN • American Psychological Association Manual (APA) • Modern Language Association Handbook (MLA) • Chicago Manual of Style (Kate L. Turabian) SRI MAMUDJI-FHUI

  14. CONTOH PENULISAN CATATAN KAKI DAN BIBLIOGRAFI • B U K U • Satu orang pengarang: 1Ismail Suny, Pembagian Kekua-saan Negara, cet.II,(Jakarta: Aksa-ra Baru, 1978), hlm.41. Suny, Ismail. Pembagian Kekuasaan Negara. Cet. II. Jakarta: Aksara Baru, 1978. SRI MAMUDJI-FHUI

  15. B. Dua orang pengarang: 2Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Perundang-undangan dan Yurisprudensi (Bandung: Alumni, 1979), hlm. 32. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto. Perundang-undangan dan Yurisprudensi. Bandung: Alumni, 1979. • Tiga orang pengarang: • 3Arif Budijanto, Siswandi Sudiono, dan Agus Purwadianto, KejahatanSeksdanAspekMedikolegal GangguanPsikoseksual (Jakarta: Kalman Media Pusaka, 1982), hal. 14-15). • Budijanto, Arif; Siswandi Sudiono, dan Agus Purwadianto, KejahatanSeksdanAspek MedikolegalGangguanPsikoseksual. Jakarta: Kalman Media Pusaka, 1982), hal. 14-15. • Lebih dari tiga orang pengarang: • 4Padmo Wahyono et. al., KerangkaLandasan PembangunanHukum (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989). • Wahyono, Padmo et. al., KerangkaLandasanPembangunan Hukum. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989. • Editor (penyunting)/penghimpun: • 5Soerjono Soekanto, ed., IdentifikasiHukum PositifTidakTertulisMelaluiPenelitianHukum NormatifdanEmpiris (Jakarta: Ind. Hill-Co, 1988) hal. 105. • Soekanto, Soerjono ed., IdentifikasiHukumPositif TidakTertulisMelaluiPenelitianHukumNormatif danEmpiris. Jakarta: Ind. Hill-Co, 1988. • Terjemahan/Sanduran: • 6J.G. Starke, PengantarHukumInternasional [An Introduction to International Law], diterjemahkan oleh F. Isjwara (Bandung: Alumni, 1972), hal. 21. • Starke, J.G. PengantarHukumInternasional [An Introduction to International Law], diterjemah-kan oleh F. Isjwara. Bandung: Alumni, 1972. • Bab/chapter dari buku yang merupakan kumpulan karangan: • 7Marian Gold Gallagher, “Legal Encylopedias” dalam HowtoFindtheLaw, 7th ed. Edited by Morriss L. Cohen. (St. Paul, Minnesota: West Publishing, 1976), p. 272. • Gallagher, Marian Gold, “Legal Encylopedias” dalam HowtoFindtheLaw, 7th ed. Edited by Morriss L. Cohen. St. Paul, Minnesota: West Publishing, 1976, p. 272. • Badan Korporasi: • 8Badan Pembinaan Hukum Nasional, LokakaryaSistim PenyebarluasanPeraturanPerundang-undangan (Bandung: Binacipta, 1977), hal. 51. • Badan Pembinaan Hukum Nasional, LokakaryaSistim PenyebarluasanPeraturanPerundang-undangan. Bandung: Binacipta, 1977, hal. 51. • ARTIKEL • Majalah: • 9I Nyoman Nurjaya, “Azas Presumption of Innocence di Negara Hukum Indonesia (Suatu Pemahaman Empirik),” HukumdanPembangunan1 (Januari 1982): 63. • Nurjaya, I Nyoman. “Azas Presumption of Innocence di Negara Hukum Indonesia (Suatu Pemahaman Empirik),” HukumdanPembangunan1 (Januari 1982): 60-67. • Harian: • 10Satjipto Rahardjo, “Batas-batas Kemampuan dan Bekerjanya hukum,” SuaraPembaharuan (30 Desember 1988): 6. • Rahardjo, Satjipto. “Batas-batas Kemampuan dan Bekerjanya hukum,” SuaraPembaharuan (30 Desember 1988): 6. • SKRIPSI/TESIS/DISERTASI • 11Soerjono Soekanto, “Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum (Suatu Percobaan Penterapan Metode Yuridis-Empiris untuk Mengukur Kesadaran Hukum Mahasiswa Hukum terhadap Peraturan Lalu-lintas),” (Disertasi doktor Universitas Indonesia, Jakarta, 1977), hal. 113. • Soekanto, Soerjono. “Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum (Suatu Percobaan Penterapan Metode Yuridis-Empiris untuk Mengukur Kesadaran Hukum Mahasiswa Hukum terhadap Peraturan Lalu-lintas).” (Disertasi doktor Universitas Indonesia, Jakarta, 1977), hal. 113. • MAKALAH • 12Mardjono Reksodiputro, “Usul Ke arah Sistim Penemuan Kembali Peraturan Perundang-undangan Ri,” (Makalah disampaikan pada Lokakarya Sistim Penemuan kembali Peraturan Perundang-undangan, Malang, 24-26 Maret 1977. • Reksodiputro, Mardjono. “Usul Kearah Sistim Penemuan Kembali Peraturan Perundang-undangan RI.” (Makalah disampaikan pada Lokakarya Sistim Penemuan kembali Peraturan Perundang-undangan, Malang, 24-26 Maret 1977. • PERATURAN PERUNDANG-UDANGAN • 13Indonesia, Undang-undangDasar 1945, ps. 2. • Indonesia. Undang-undangDasar 1945. • 14Indonesia, Undang-undangTentangPenanaman ModalAsing, UU No. 1, LN No. 1 tahun 1967, TLN. No. 2818, ps. 4. • Indonesia Undang-undangTentangPenanamanModalAsing. UU No. 1, LN No. 1 Tahun 1967, TLN No. 2818. • 15KitabUndang-undangHukumPerdata[Burgerlijk Wetboek], diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, cet. 8, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1976), ps. 1338. • KitabUndang-UndangHukumPerdata[Bulgerlijk Wetboek]. Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Cet. 8. Jakarta: Pradnya Paramita, 1976. • (Untuk lebih jelasnya diberikan contoh pada lampiran di halaman 27-29). • INTERNET • 16”Penegakan Hukum bagi Pelestarian Lingkungan Masih Lemah,” http://www.balitoday.com/berita/200007/ 11/2223.htm>, 11 Juli 2000. SRI MAMUDJI-FHUI

  16. C. Tiga orang pengarang: 3Arif Budijanto; Siswandi Sudiono; dan Agus Purwadianto, Kejahatan Seks dan Aspek Medikolegal Gangguan Psikoseksual (Jakarta: Kalman Media Pusaka, 1982), hlm. 14-15. Budijanto, Arif; Siswandi Sudiono; dan Agus Purwadianto, Kejahatan Seks dan Aspek Medikolegal Gangguan Psikoseksual. Jakarta: Kalman Media Pusaka, 1982. SRI MAMUDJI-FHUI

  17. D. Lebih dari tiga pengarang: 4Padmo Wahjono, et al.,Kerang-ka Landasan Pembangunan Hukum (Ja-karta: Pustaka Sinar Harapan, 1989), hlm. 15. Wahjono, Padmo. Et al. Kerangka Landasan Pembangunan Hukum. Ja- karta: Pustaka Sinar Harapan, 1989. SRI MAMUDJI-FHUI

  18. E. Editor (penyunting)/ penghimpun: 5Soerjono Soekanto, ed., Iden-tifikasi Hukum Positif Tidak Ter-tulis Melalui Penelitian Hukum Nor-matifdan EmpiriS (Jakarta: IndHill-Co, 1988), hlm.105. Soekanto, Soerjono. Ed. Identifikasi Hukum Positif Tidak Tertulis Melalui Penelitian Hukum Nor- matif dan Empiris. Jakarta: Ind.Hill-Co,1988. SRI MAMUDJI-FHUI

  19. F. Terjemahan/Saduran: 6J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional [An Introduction to International Law], diterjemahkan oleh F.Isjwara (Bandung: Alumni, 1972), hlm. 34. Starke,J.G. Pengantar Hukum Interna- sional [An Introduction to In- ternational Law]. Diterjemahkan oleh F. Isjwara. Bandung: Alumni, 1972. SRI MAMUDJI-FHUI

  20. G. Bab/chapter dari buku yang merupakan kumpulan karangan: 7Marian Gold Gallagher, "Legal Encyclopedias" dalam How to Find the Law, 7th ed., edited by Morris L. Cohen, (St. Paul, Minnesota: West Publishing Co., 1976), p.272. Gallagher, Marian Gold. "Legal Encyclo- pedias" dalam How to Find the Law. 7th ed. Edited by Morris L. Cohen. St. Paul, Minnesota: West Publish- ing Co., 1976. Pp. 264-284. SRI MAMUDJI-FHUI

  21. H. Badan Korporasi: 8Badan Pembinaan Hukum Nasio-nal, Lokakarya Sistim Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan (Ban-dung: Binacipta, 1977), hlm. 1. Badan Pembinaan Hukum Nasional. Lokakarya Sistim Penyebar- luasan Peraturan Perundang- undangan. Bandung: Binacipta, 1977. SRI MAMUDJI-FHUI

  22. II. ARTIKEL:A. Majalah: 9I Nyoman Nurjaya, "Azas Presumtion of Innocence di Negara Hukum Indonesia (Suatu Pemahaman Empirik)," Hukum dan Pembangunan 1 (Januari 1982): 63. Nurjaya,I Nyoman. "Azas Presumtion of Innocence di Negara Hukum In- donesia (Suatu Pemahaman Empirik).“ Hukum dan Pembangunan 1 (Januari 1982): 60-67. SRI MAMUDJI-FHUI

  23. B. Harian: 10Satjipto Rahardjo, "Batas-batas Kemampuan dan Bekerjanya Hukum," Suara Pembaharuan, (30 Desember 1988): 6. Rahardjo, Satjipto. "Batas-batas Kemampuan dan Bekerjanya Hukum." Suara Pembaharuan.(30 Desember 1988): 6. SRI MAMUDJI-FHUI

  24. III. SKRIPSI / TESIS / DISERTASI: 11Soerjono Soekanto, "Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum (Suatu Percobaan Penterapan Metode Yuridis-Empiris untuk Mengukur Kesadaran Hukum Mahasiswa Hukum terhadap Peraturan Lalu-Lintas),“ (Disertasi Doktor Universitas Indonesia, Jakarta, 1977), hlm.113. Soekanto, Soerjono. "Kesadaran Hukum dan Ke- patuhan Hukum (Suatu Percobaan Penterapan Metode Yuridis-Empiris untuk Mengukur Ke- sadaran Hukum Mahasiswa Hukum terhadap Per- aturan Lalu-Lintas).“ Disertasi Doktor Universitas Indonesia, Jakarta, 1977. SRI MAMUDJI-FHUI

  25. IV. M A K A L A H: 12Mardjono Reksodiputro, "Usul ke Arah Sistim Penemuan Kembali Peraturan Perundang-undangan RI," (Makalah disampaikan pada Lokakarya Sistim Penemuan Kembali Peraturan Perundang-undangan, Malang, 24-26 Maret 1977), hlm.88. Reksodiputro, Mardjono. "Usul ke Arah Sistim Penemu- an Kembali Peraturan Perundang-undangan RI.“ Makalah disampaikan pada Lokakarya Sistim Pe- nemuan Kembali Peraturan Perundang-undangan, Malang, 24-26 Maret 1977. SRI MAMUDJI-FHUI

  26. V. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: 13Indonesia, Undang-undang Dasar 1945, ps. 2. Indonesia. Undang-undang Dasar1945. 14Indonesia, Undang-undang Penana-man Modal Asing, UU No.1 Tahun 1967, LN No.1 Tahun 1967, TLN No. 2818, ps. 4. Indonesia. Undang-undang Penanaman Modal Asing. UU No.1 Tahun 1967. LN No. 1 Tahun 1967, TLN No. 2818. SRI MAMUDJI-FHUI

  27. 15Kitab Undang-Undang Hukum Per-data [Burgerlijk Wetboek], diterje-mahkan oleh R. Subekti dan R.Tjitro-sudibio, cet.8, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1976), ps. 1338. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek]. Diterje mah- kan oleh R.Subekti dan R.Tjitro- sudibio. Cet.8. Jakarta: Pradnya Paramita, 1976. SRI MAMUDJI-FHUI

  28. VI. I N T E R N E T: 16“Penegakan Hukum bagi Pelestarian Lingkungan Masih Lemah,” <http://www. balitoday. com/berita/ 20007/11/ 2233. htm>, 11 Juli 2000. “Penegakan Hukum bagi Pelestarian Ling-kungan Masih Lemah.” <http://www. balitoday.com/berita/20007/11/2233. htm>. 11 Juli 2000. SRI MAMUDJI-FHUI

  29. 17Melvin E. Page, “A Brief Citation Guide for Internet Sources in History and the Humanities.” <http://www2.hnet. msu. edu/~africa.citation.html>, 20 Februari 1996. Page, Malvin E. “A Brief Citation Guide for Internet Sources in History and the Humanities.” <http://www2.hnet.msu.edu/ ~africa.citation.html>. 20 Februari 1996. SRI MAMUDJI-FHUI

  30. 18Ramlan Surbakti, “Harus Diper-timbangkan Munculnya Partai di Era Otonomi,” <http://www.kompas.com/ berita terbaru/0011/15headline 09htm>, 15 November 2000. Surbakti, Ramlan. “Harus Dipertim- bangkan Munculnya Partai di Era Otonomi.” <http:www.kompas.com/ berita terbaru/ 0011/15/headline/ 09.htm>. 15 November 2000. SRI MAMUDJI-FHUI

  31. 19Alit Kelakan, “Otonomi Khusus dalam Perspektif Bali,” <http://www. balitoday.com/diskon/drpd.htm>, diakses 15 November 2000. Kelakan, Alit. Otonomi Khusus dalam Perspektif Bali.” <http://www. balitoday.com/diskon/dprd.htm>. Diakses 15 November 2000. SRI MAMUDJI-FHUI

  32. 20Sri Mamudji <smamudji@yahoo.com>, “Satuan Acara Perkuliahan Metode Penelitian Hukum,” e-mail kepada Daly Erni, 1 September 2000. Mamudji, Sri. <smamudji@yahoo.com>. “Satuan Acara Perkuliahan Metode Pe- nelitian Hukum.” E-mail kepada Daly Erni. 1 September 2000. SRI MAMUDJI-FHUI

  33. 21Maurice Crouse <crouse@cc.mem-phis.edu>, “Citing Electroning Information in History Papers,” rev.ed. <http://www. people.memphis. edu/~ crouseem/elite.txt>, 10 Februari 1996. Crouse, Mourice. <crouse@cc.memphis. edu> “Citing Electronic Infor- mation in History Papers.” Rev. ed. <http://www. people.memphis. edu/~crousem/elite.txt>. 10 Fe- bruari 1996. SRI MAMUDJI-FHUI

  34. PENGULANGAN: I. Ibid. singkatan dari ibidem artinya pada tempat yang sama (digunakan jika kutipan diambil dari sumber yang sama dengan sumber kutipan sebelumnya, tanpa disisipi sumber lain) Contoh: 1Dedi Soemardi, Sumber-Sumber Hukum Positif(Bandung: Alumni, 1980), hal. 10. 2Ibid. 3Ibid., hal.34. SRI MAMUDJI-FHUI

  35. II. Op. cit. singkatan dari opere citato artinya pada karya yang telah dikutip, jika sumber kutipan sama dengan sumber kutipan sebelum-nya yang sudah disisipi sumber lain Contoh: 1Wirjono Prodjodikoro, Azaz-Azaz Hukum Perdata (Tanpa tempat: Sinar Bandung, 1981), hlm. 20. 2Ismail Suny, Mekanisme Demokrasi Pancasila (Jakarta: Aksara Baru, 1980), hlm.60. 3Prodjodikoro, op. cit., hlm.51. SRI MAMUDJI-FHUI

  36. III. Loc. cit. singkatan dari loco citato, artinya pada tempat yang telah dikutip, 1) loc. cit. menggantikan op. cit. apabila sumber kutipan berasal dari artikel majalah atau surat kabar (lihat no. 1 & 3); 2) loc. cit. digunakan apabila sumber kutipan dari buku dengan ha-laman yang sama (lihat no. 2 & 4) Contoh: 1Komar Kantaatmadja, "Hukum Perusahaan bagi Per-usahaan-perusahaan Asean," Hukum Nasional 1 (1984): 45. 2R.M. Suryodiningrat, Azaz-azaz Hukum Perikatan (Bandung: Tarsito, 1982), hal. 59. 3Kantaatmadja, loc. cit., hal. 46. 4Suryodiningrat, loc. cit. SRI MAMUDJI-FHUI

  37. Catatan Jika pada mesin ketik ada fasilitas huruf miring (italic), maka garis bawah dapat diganti dengan huruf miring. Contoh: Salim, Emil. LingkunganHidupdanPembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1985. dapat ditulis Salim, Emil. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1985. SRI MAMUDJI-FHUI

  38. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Model Kate L. Turabian dan M.L.A. Cohen, Morris Raphael. Reason and Law. New York: Collier Book, 1961. Indonesia. Undang-Undang Penanaman Modal Asing. UU No. 1 Tahun 1967. LN No. 1 Tahun 1967. TLN No.2818. Mardjana, Ketut. "Untung Rugi Swastanisasi BUMN 9," Tempo 44. (Januari 1944): 80-84. Soedarso. Sistem MembacaCepat. Jakarta: Gramedia, 1986. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI Press, 1981. ______ . Pengantar Penelitian Hukum. Cet. III. Jakarta: UI Press, 1984. SRI MAMUDJI-FHUI

More Related