1 / 37

Pendimensian dan Optimasi Jaringan

Pendimensian dan Optimasi Jaringan. Data yang diperlukan Matriks trafik Matriks biaya Ruting dan struktur jaringan Kinerja jaringan yang diinginkan Untuk menjamin keadilan  optimasi Our subject : optimasi menurut Pratt. Matriks trafik. Matriks biaya.

viola
Télécharger la présentation

Pendimensian dan Optimasi Jaringan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendimensian dan Optimasi Jaringan • Data yang diperlukan • Matriks trafik • Matriks biaya • Ruting dan struktur jaringan • Kinerja jaringan yang diinginkan • Untuk menjamin keadilan  optimasi • Our subject : optimasi menurut Pratt EL 372 Rekayasa Trafik

  2. Matriks trafik EL 372 Rekayasa Trafik

  3. Matriks biaya EL 372 Rekayasa Trafik

  4. Ruting dan pengendalian penyambungan EL 372 Rekayasa Trafik

  5. Konerja jaringan yang diinginkan • Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus error free/tidak diinginkan ada blocking/degradasi) dan tidak sensitif terhadap delay • Untuk telepon : toleran terhadap error (masih memungkinkan terjadinya blocking dengan tingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delay • Kinerja jaringan yang diinginkan • Blocking di final route • NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end blocking • Yang biasa dipakai : Blocking di final route EL 372 Rekayasa Trafik

  6. Tujuan optimasi • Menjamin keadilan bagi setiap aliran trafik • Contoh 3 N4 T N2 N3 A1.3 N1 2 1 A1.2 EL 372 Rekayasa Trafik

  7. Tujuan optimasi (2) • Untuk pasangan [1,2] : • A1.2 diambil dari matriks trafik dan misalnya N1 diketahui, maka trafik luap a (dengan m1 dan v1) dapat dihitung • Berkas N2 merupakan berkas akhir (final route), jadi trafik yang tak dapat dimuat disini akan hilang • Trafik yang ditawarkan ke berkas N2 • A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana M1.3=V1.3 (Poisson) • a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan v1 (non-Poisson dimana v1 > m1) EL 372 Rekayasa Trafik

  8. Tujuan optimasi (3) • Sekarang harus didimensikan N2 dengan B di N2 = 1% • Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1%(M1.3+m1) • Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil daripada 1% • Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk A1.2 di N2 adalah kira-kira= 1%x30%xA1.2=0,3%A1.2 • Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3) • Dengan fakta tersebut, maka diperlukan optimasi EL 372 Rekayasa Trafik

  9. Optimasi menurut Pratt Tandem • Jaringan dasar • Yang menjadi acuan : biaya saluran • A = trafik yang ditawarkan • N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas saluran 1,2,dan 3 • C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, dan 3 T 2 3 Rute alternatif 1 Q P Rute langsung Tujuan Asal EL 372 Rekayasa Trafik

  10. Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1 (PQ) • Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1 diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute ke-2 (PTQ) • Selain menerima luapan dari berkas 1, berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari yang lain  background traffic EL 372 Rekayasa Trafik

  11. Biaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = C • C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3 • Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas final route (berkas 2 dan 3) diketahui • Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan terhadap N1 • Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulis EL 372 Rekayasa Trafik

  12. disebut Marginal Occupancy (H), yaitu pertambahan trafik yang dimuat per pertambahan saluran bila trafik yang ditawarkan tetap, • H = , dimana m = trafik luap rata-rata • disebut Marginal Capacity (b), yaitu pertambahan trafik yang ditawarkan per pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap EL 372 Rekayasa Trafik

  13. Agar diperoleh biaya yang minimum, maka EL 372 Rekayasa Trafik

  14. Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara iterasi 1. Ambil harga b2 dan b3 kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. Biasanya ambil harga b = 0,8 2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang diketahui 3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut. (Lihat slide no.15) 4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan dengan background traffic, hitung N2 dan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahui 5. Cari harga b2 dan b3 dengan N2 dan N3 yang sudah dicari Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung b dapat dilihat pada slide no 16 EL 372 Rekayasa Trafik

  15. Menghitung harga H • Karena harga N bersifat diskrit, maka kita dapat menghitung harga H dengan cara berikut • H1=[Y/N1]A • Y=Y(N+1)-Y(N) • Y(N+1)=A[1-BN+1(A)] • Y(N)= A[1-BN(A)] • N1=(N1+1)-N1=1 • Maka H1=A[BN(A)-BN+1(A)] • H1=ABN(A)-ABN+1(A) • Untuk mencari N dari harga H • carilah pada tabel R untuk harga N yang berurutan pada harga A yang sama sehingga diperoleh selisih R yang harganya sama dengan H1 EL 372 Rekayasa Trafik

  16. Menghitung harga b • Dengan cara yang serupa dengan cara menghitung H, maka b dapat dihitung dengan cara berikut • b=[A/N]B • Untuk N=N1 didapat A1=f(N1)B • Untuk N=N2 didapat A2=f(N2)B • Maka b=A2-A1 EL 372 Rekayasa Trafik

  17. Contoh T N3 N2 N1 B A • Diketahui : AAB=18 Erlang, Blocking di N2=blocking di N3=1% • C1=20, C2=15, C3=12 • Hitung N1, N2, dan N3 • Solusi • b =0,8 • C1/H1=(C2+C3)/b ; Jadi H1=C1.b/(C2+C3)=20.0,8/(15+12) = 0,593 • Mencari N1 (caranya lihat slide no.15), kita sudah mengetahui relasi berikut • H1=A[BN(A)-BN+1(A)]= A.BN(A) - A.BN+1(A) =0,593 R EL 372 Rekayasa Trafik

  18. Bila kita lihat di tabel R N A 3,59 – 3 =0,59 Jadi N1=18 Teruskan dengan langkah keempat, menggunakan Wilkinson EL 372 Rekayasa Trafik

  19. Pratt mendasarkan perhitungan pada struktur jaringan segitiga yang sederhana, tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur jaringannya, makin kompleks pula cara menghitungnya EL 372 Rekayasa Trafik

  20. Optimasi menurut Y.Rapp • Prinsipnya sama dengan Pratt • Harga H didekati oleh suatu parameter yang disebut improvement factor • Simbol improvement factor : F(n,A) • F(n,A) memiliki pengertian yang sama dengan H (marginal occupancy): pertambahan trafik yang dapat dimuat per pertambahan saluran • F(n,A)=e[1-0,3(1-e2)]; dimana e : cost ratio EL 372 Rekayasa Trafik

  21. Optimasi menurut Y.Rapp (2) • F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan berikut ini F(n,A) = A[En(A)-En+1(A)]=he h memiliki harga sekitar 0,6-0,9 • h sama dengan b pada Pratt • Cost ratio=e=Cd/Ca • Cd = cost untuk direct route • Ca = cost untuk rute alternatif • Jadi relasi antara Y.Rapp dengan Pratt H =(Cd/Ca)b=F(n,A)=e[1-0,3(1-e2)] =A[En(A)-En+1(A)]=he EL 372 Rekayasa Trafik

  22. Sebagai patokan praktis, dapat digunakan hubungan berikut : • Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0 • Bila 1 < (C2+C3)/C1  2 , maka N1  A • Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 = 0 • C2 dan C3 : cost pada rute alternatif • C1: cost direct route EL 372 Rekayasa Trafik

  23. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau • Diperkenalkan pertama kali oleh Manon Gaudreau pada majalah IEEE Communication, Vol.28, No.3, bulan Maret tahun 1980 • Diperluas oleh W.S.Chan EL 372 Rekayasa Trafik

  24. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (2) • Asumsi-asumsi • Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral yang sama sampai 2 kali • Antara sentral paling sedikit harus ada satu rute • Tak ada pengulangan panggilan • Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi luap T harus ada berkas terkahir (final link) • Probabilitas blocking dari berkas saluran tak bergantungan • Probabilitas blocking dari berkas hanya merupakan fungsi dari berkas termaksud saja EL 372 Rekayasa Trafik

  25. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (3) • Struktur dasar rumus rekursif Gaudreau • i=originating node • d=destination node • F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah menduduki berkas (a,b) • F(i,d,a,b)=d bila b=d • T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari berkas (a,b) • T(i,d,a,b)=0, bila berkas (a,b) merupakan berkas akhir T B(i,d,aT) B(i,d,a,F) a b F B(i,d,a,b) EL 372 Rekayasa Trafik

  26. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (4) • F disebut Forward Matrix • T disebut Overflow Matrix • Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking dari berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) merupakan probabilitas blocking dari sentral a ke d melalui semua rute yang dikembangkan dari F(i,d,a,b) dan T(i,d,a,b) atau dengan perkataan lain, panggilan sudah sampai sentral a dan berkas berikutnya yang dicoba untuk diduduki adalah berkas (a,b), maka …(next slide) EL 372 Rekayasa Trafik

  27. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (5) • Bila probabilitas blocking di sentral diabaikan • Bila probabilitas blocking di sentral cukup besar • Wxi = probabilitas kongesti untuk incoming di sentral x • Woi = probabilitas kongesti untuk outgoing di sentral x 0 ; bila a = d 1 ; bila a  d dan b = 0 B(i,d,a,b) = {1-P(a,b)}.B(i,d,b,F(i,d,a,b)) + P(a,b).B(i,d,a,T(i,d,a,b)) ; bila a  d dan b  0 0 ; bila a = d 1 ; bila a  d dan b = 0 B(i,d,a,b) = (1-W0a)(1-P(a,b)).[(1-Wib).B(i,d,b,F(i,d,a,b))+ Wib] +[(1-W0a).P(a,b)+ W0a].B(i,d,a,T(i,d,a,b)) ; bila a  d dan b  0 EL 372 Rekayasa Trafik

  28. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (6) • Contoh 3 0,01 0,01 0,02 2 4 0,5 0,01 0,01 0,4 1 5 0,3 EL 372 Rekayasa Trafik

  29. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (7) • Solusi 0 4 0 5 5 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 -1 0 -1 2 4 -1 -1 0 3 -1 -1 -1 -1 0 4 -1 -1 -1 -1 0 -1 -1 -1 -1 -1 F = T = Untuk matriks F, bila tidak berkas maka beri nilai 0 Untuk matriks T, bila tidak ada berkas maka beri nilai -1 0,000 0,010 1,000 0,400 0,300 1,000 0,000 0,010 0,500 1,000 1,000 1,000 0,000 0,010 0,020 1,000 1,000 1,000 0,000 0,010 1,000 1,000 1,000 1,000 0,000 P = Untuk matriks P, bila tidak berkas maka beri nilai 1 EL 372 Rekayasa Trafik

  30. Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (8) • Iterasi perhitungan NNGOS • B(1,5,1,5)=(1-P15).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P15.B(1,5,1,T(1,5,1,5)) =(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4) =0,3.B(1,5,1,4) • B(1,5,1,4)=(1-P14).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P14.B(1,5,1,T(1,5,1,4)) =(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2) • B(1,5,4,5)=(1-P45).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P45.B(1,5,4,T(1,5,4,5)) =(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0) =0,01.1=0,01 • Dan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasil • B(1,5,1,5) = 0,004211 =0 =1 EL 372 Rekayasa Trafik

  31. Beberapa parameter kinerja jaringan • GOS (Grade of Service) • ASR (Answered Seizure Ratio) • SCH (Seizure per Circuit per Hour) • MHT (Mean Holding Time per Seizure) • SCR (Succesfull Call Ratio) EL 372 Rekayasa Trafik

  32. ASR Jumlah Call Answered x 100% Jumlah Call Seizure • ASR = • ASR SLJJ (diukur di sentral toll) Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke arah sentral toll lain • ASR Lokal • Diukur di sentral toll Kota A Answered Seizure TE TE LE Toll Exchange Local Exchange Answered Seizure TE LE EL 372 Rekayasa Trafik

  33. ASR Lokal (2) • Diukur di sentral lokal Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke sentral lokal lain dalam suatu multi exchange area • Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari yang tertinggi sampai terendah • Prioritas pembenahan mulai dari urutan ASR terendah Answered Seizure LE LE EL 372 Rekayasa Trafik

  34. SCR (Succesful Call Ratio) • Macam-macam loss • Loss originating (tingkat pemanggil) • Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling, invalid dialling, wrong dialling, wrong prefix • Loss terminatting (tingkat pemanggil) • Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil tak menjawab (no answer) • Loss di sentral • Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses penyambungan di sentral selain Loss originating (dihitung terhadap call yang masuk ke sentral) • Loss di berkas saluran • Kegagalan karena : tidak berhasil menduduki saluran di berkas salurantermaksud (dihitung terhadap call yang ditawarkan ke berkas yang bersangkutan) EL 372 Rekayasa Trafik

  35. SCR (2) Call answered SLJJ Call seizure Call attempt • Perhitungan SCR Call answered ME lokal Loss Orig. Loss Sentral Call Answered SCR = x 100% Call Attempt Call Answered Call Seizure SCR = x 100% x Call Seizure Call Attempt Call Seizure x 100% SCR = ASR x Call Attempt Call Attempt – Loss Orig. – Loss Sentral x 100% SCR = ASR x Call Attempt EL 372 Rekayasa Trafik

  36. SCR (3) • Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le] • SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le] • SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le] • SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le] ={(Call Term-Loss Term)/Call Term}x [1-Lo-Le] = (1-Lt) [1-Lo-Le] EL 372 Rekayasa Trafik

  37. Occupancy per Circuit (OCC) • OCC=Total holding time/jumlah sirkit • OCC : efisiensi sirkit EL 372 Rekayasa Trafik

More Related