1 / 1

3. Kompetensi pemilihan kerja.

3. Kompetensi pemilihan kerja. 4. Sikap terhadap pemilihan kerja. Super (1957) mengemukakan bahwa kematangan vokasional merupakan. refleksi dari perkembangan individu yang terus-menerus dan berkaitan dengan.

winka
Télécharger la présentation

3. Kompetensi pemilihan kerja.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 3. Kompetensi pemilihan kerja. 4. Sikap terhadap pemilihan kerja. Super (1957) mengemukakan bahwa kematangan vokasional merupakan refleksi dari perkembangan individu yang terus-menerus dan berkaitan dengan pengambilan keputusan. Berarti kematangan vokasional merupakan masalah yang erat kaitannya dengan perkembangan individu. Pengukuran kematangan vokasional dapat dipakai untuk mengetahui kesiapan peencanaan dan mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai dimensi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Gribbons dan Lohnes (dalam Bachroni, 1984) mengemukakan bahwa kematangan vokasional merupakan aktivitas yang kompleks dan luas, tidak hanya menyangkut pemilihan pekerjaan. Crites (1969) menjelaskan bahwa dalam konsep kematangan vokasional diperlukan adanya kesesuian antara individu dengan pekerjaan, dan bagaimana proses pengambilan keputusan dan pemilihan pekerjaan. Individu dikatakan memiliki kematangan vokasional yang tinggi jika ditandai oleh keajegan memilih pekerjaan. Lebih lanjut Crites mengemukakan bahwa kematangan vokasional berhubungan erat dengan fase perkembangan umur, sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan karirnya. Holland (1985) mengembangkan teori tentang pemilihan karir berdasarkan kesesuaian antara kepribadian individu dan penawaran kerja. Penyesuaian yang baik antara kepribadian individu dan kerja khusus akan menghasilkan stabilitas dan kepuasan kerja. Penyesuain yang kurang baik akan menghasilkan ketidakpuasan kerja

More Related