1 / 26

Oleh Wiwin Widaningsih 10502019

Efek Teknik Pengolahan dalam Mereduksi Kadar Cianogen selama Pembuatan Beberapa Makanan Singkong Orang Kamerun. Oleh Wiwin Widaningsih 10502019. Agenda Presentasi. Pendahuluan Metoda Hasil dan diskusi Kesimpulan. Pendahuluan. Singkong adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis

woods
Télécharger la présentation

Oleh Wiwin Widaningsih 10502019

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Efek Teknik Pengolahan dalam Mereduksi Kadar Cianogen selama Pembuatan Beberapa Makanan Singkong Orang Kamerun Oleh Wiwin Widaningsih 10502019

  2. Agenda Presentasi • Pendahuluan • Metoda • Hasil dan diskusi • Kesimpulan

  3. Pendahuluan • Singkong adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis • Singkong mengandung senyawa sianogen glukosida dalam akar dan daun • Linamarin • Lotaustralin

  4. Efek teknik pengolahan singkong pada umumnya • Kerusakan sel akar • Hidrolisis linamarin • Linamarin linamarase aseton sianohidrin + glukosa • Sianohidrin → HCN + Aseton (secara non-enzimatik) • HCN dan sianohidrin bersifat racun dalam tubuh manusia

  5. Objek penelitian Efek teknik pengolahan dalam mereduksi kadar sianogen selama pembuatan beberapa makanan singkong orang Kamerun

  6. Survei Dilakukan di 6 desa yang terletak di pusat, pesisir dan propinsi barat daya Kamerun 30 – 40 rumah tangga di tiap desa di bagi questionnaire Mengamati dan identifikasi teknik pengolahan Mengumpulkan data dan sampel untuk analisis kimia Metode

  7. Teknik pengolahan 3 jenis makanan singkong yang teridentifikasi

  8. Baton de manioc Akar singkong varietas Mekunga-moun, Bitole dan Menyo - dikupas - dipotong dengan ukuran 1-4cm - serat tengah dihilangkan dan dicuci - direndam dengan air selama 3 hari - ditumbuk dan dihilangkan serat-seratnya - dikeringkan selama 1 jam - digiling - diadoni/dibentuk silinder 2-3 cm x 25-30 cm - dibungkus dengan daun dan diikat dgn tali - dikukus selama 1–1,5 jam makanan siap saji Baton de manioc

  9. Fufu Akar singkong varietasAgueguessa, Six-mois, Mintol-meko - dikupas - dipotong dengan ukuran 5-9cm - serat tengah dihilangkan dan dicuci - direndam dengan air selama 2 hari - dicincang, ditumbuk dan diperas oleh tangan - dijemur dibawah sinar matahari selama 2-3hari - digiling dan diayak tepung singkong farine de manioc - diaduk bersama air mendidih selama 40-50mnt makanan siap saji fufu

  10. Gari Akar singkong varietasMuyuka kulit putih - dikupas dan dicuci 2 kali - diparut dengan mesin parut - dimasukkan kdlm karung dan dijemur 2 hari - diayak - “garifikasi” dengan atau tanpa minyak palm gari - diaduk bersama air mendidih selama 5-20 mnt makanan siap saji gari fufu

  11. Penyiapan sampel • Singkong yang dipakai oleh para pengolah singkong berumur 1,5–2 tahun • 10 akar singkong dari masing-masing pengolah singkong dikumpulkan, dikupas dan diiris dengan tebal 2 cm. Hasil irisan dipotong berbentuk kubus dan dimasukkan kedalam botol bertutup sekrup lalu dimasukkan ke pembeku. • 300 gram sampel dari masing-masing langkah pengolahan singkong dikumpulkan dan disimpan di pembeku • sampel beku ditempatkan dalam peti es dan diangkut ke laboratorium pusat penelitian makanan dan nutrisi, di Yaounde, untuk penilaian kadar Sianogen.

  12. Analisis kimia • Masing-masing olahan dianalisis rangkap empat • Kandungan kelembaban ditentukan dengan metode AOAC (1990) • Nilai pH ditentukan mengunakan kombinasi elektroda pada sampel (10g) yang dihomogenisasi dengan air destilasi 100 ml • Ekstraksi dan pengujian kadar sianogen (linamarin, sianohidrin, HCN) oleh metode Cooke (1978,1979) dimodifikasi oleh O’Brien et al (1991)

  13. Hasil dan diskusi • Survei pendahuluan • Kandungan sianogen awal • Pengaruh teknik pengolahan • Pengaruh reduksi ukuran akar dan perendaman • Pengaruh fermentasi • Pengaruh proses setelah fermentasi • Peran kondisi air rendaman

  14. kesimpulan Teknik pengolahan yang dapat mereduksi kadar sinogen dalam singkong dengan efektif adalah • Memaksimalkan penghancuran jaringan akar • Fermentasi dengan cara pemarutan, perendaman dan penghilangan air (penumbukan) • Pengukusan, penjemuran dan “garifikasi” setelah fermentasi Tingkat reduksi sianogen dalam singkong tidak dipengaruhi oleh kenis varietas singkong

  15. Terima Kasih

  16. Survei Pendahuluan • Teknik pengolahan singkong yang digunakan di satu desa tidak berbeda dengan desa lainnya • pada pembuatan baton de manioc, penumbukan dan penghilangan air menggunakan batu oval dan papan kayu → keelastisan produk paling baik • pada pembuatan gari, penghilangan air selama 1-2 hari menggunakan karung polietilen hasilnya sama dengan 3 hari lebih menggunakan karung goni

  17. Kandungan cianogen awal berbagai varietas singkong

  18. Pengaruh teknik pengolahan (1)

  19. Pengaruh teknik pengolahan (2)

  20. Pengaruh teknik pengolahan (3)

  21. Teknik pengolahan memiliki keefektifannya tinggi dalam mereduksi total sianogen sampai level rendah 1,1 – 27,5 mg HCN equivalent/kg • Meskipun varietas singkong yang digunakan berbeda untuk membuat makanan, tetapi tingkat reduksi rata-rata hampir sama yaitu 97.1-99.8 % dari total sianogen • Rata-rata reduksi total sianogen untuk baton de manioc adalah 98.8% (range 98.6-98.8%), fufu 97.1% (range 97.0-97.2%) dan gari 99.7% (range 99.5-99.8%)

  22. Pengaruh reduksi ukuran akar dan perendaman Semakin kecil ukuran akar maka reduksi kadar sianogen smkn tinggi perendaman meningkatkan aktivitas enzim shg reduksi sianogen smkn tinggi

  23. Pengaruh fermentasi • fermentasi terjadi selama pemarutan, perendaman atau penghilangan air yang memungkinkan akar singkong menjadi lembut • Fermentasi → linamarin dan linamarase mudah bercampur → peluluhan cianogen meningkat

  24. Pengaruh proses setelah fermentasi • Residu hasil fermentasi berupa sianohidrin dan HCN • Kondisi setengah asam setelah fermentasi meningkatkan pemecahan spontan sianohidrin → HCN mudah menguap (bp. 25,7 oC) • Proses setelah fermentasi adalah pengukusan, pengeringan dengan sinar matahari dan “garifikasi”

  25. Peran kondisi air rendaman Temperatur rata-rata air rendaman (29-31 oC) dan pH (4.31-6.69) tencatat selama produksi bation de manioc dan fufu telah mengkonduksi cepatnya pertumbuhan mikroba dan meningkatnya aktivitas linamarase.

More Related