1 / 17

Beberapa Hal Penting dalam Menempuh Program Pascasarjana

Beberapa Hal Penting dalam Menempuh Program Pascasarjana. Yuliman Purwanto. Pemahaman Tentang Graduate Program (S-2). Program Strata-2 merupakan kelanjutan (pendalaman) dari Program Strata-1. Sistem PBM sedikit berbeda dibanding Program Strata-1, antara lain pada :

wyman
Télécharger la présentation

Beberapa Hal Penting dalam Menempuh Program Pascasarjana

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Beberapa Hal Penting dalam Menempuh Program Pascasarjana Yuliman Purwanto

  2. Pemahaman Tentang Graduate Program (S-2) • Program Strata-2 merupakan kelanjutan (pendalaman) dari Program Strata-1. • Sistem PBM sedikit berbeda dibanding Program Strata-1, antara lain pada : • Mahasiswa dituntut lebih aktif dalam segala aspek kegiatan PBM. Dosen lebih berperan sebagai pembimbing dan evaluator. • Belajar mandiri menjadi ciri khas mahasiswa pascasarjana, sehingga pendalaman tentang publikasi ilmiah yang seusai dengan bidang keilmuan menjadi kegiatan rutin sehari-hari. • Penelitian kecil yang dilakukan secara mandiri juga menjadi ciri khas mahasiswa dalam usahanya untuk memahami sesuatu permasalahan. • Materi ajar dari dosen merupakan pendalaman dari materi yang telah diberikan di Strata-1 (advanced material).

  3. Pemahaman Tentang Graduate Programme (S-2) • Program Pascasarjana tidak mendidik lulusannya menjadi seorang sarjana-operator, tetapi menjadi seorang master yang mampu mengelola sistem kerja dan keilmuan berbasis pada bekal akademik yang diperolehnya. • Lulusan program magister bisa berkarir sebagai eksekutif yang memiliki kemampuan sebagai integrator teknologi informasi di bidang pemerintahan, bisnis, industri, pendidikan, dan sebagainya.

  4. Perbedaan yang menyolok antara sarjana S-1 dan sarjana S-2 (khususnya di bidang Teknik Informatika) adalah pada kompetensi yang dimilikinya :

  5. Mampu memanfaatkan dan mengembangkan rekayasa teknologi jaringan, multimedia dan teknologi informasi. • Memahami cara kerja perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dan mampu mengaplikasikannya ke dalam suatu penyelesaian masalah (problem solving). • Memiliki kemampuan untuk secara efektif mengembangkan dan memanfaatkan teknologi jaringan, sistem informasi, pengembangan aplikasi, digital media, real-time systems, dan electronic publishing. • Mampu mengintegrasikan berbagai sumber teknologi nformasi dalam kerangka pemenuhan kebutuhan sistem informasi dari dunia bisnis/industri. • Mampu merancang, mengelola, dan/atau mengembangkan.sistem berbasis multimedia untuk keperluan e-learning dan/atau e-commerce. Kompetensi Lulusan :

  6. Kompetensi Lulusan : • Mampu mengaplikasikan Sistem Kecerdasan Buatan ke dalam Sistem Informasi dalam tujuannya untuk meningkatkan kualitas. • Memiliki kemampuan profesional dalam bidang khusus seperti sistem informasi berbasis Web, multimedia, dan jaringan komputer nirkabel (wireless LAN). • Memiliki kemampuan berpikir analitis, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian permasalahan di bidang teknologi informasi.. • Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bisnis dan manajemen di bidang teknologi informasi. • Mampu melakukan inovasi di bidang bisnis/industri yang berbasis teknologi informasi.

  7. Penelitian • Penelitian bisa berupa penelitian deskriptif (bukan eksperimental) maupun penelitian rekayasa (perancangan). • Penelitian deskriptif bisa berupa pembuktian hipotesis maupun problem solving (pencarian solusi permasalahan yang tepat). • Penelitian rekayasa bisa melibatkan penelitian deskriptif di dalamnya, misalnya untuk membuktikan akurasi hasil perancangan.

  8. Tesis • Tesis merupakan karya akhir sebuah program pendidikan Strata-2. Tesis merupakan tulisan ilmiah dari hasil sebuah penelitian/rekayasa yang memenuhi bobot magister (S-2), sehingga harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain : • Bukan merupakan duplikasi dari karya ilmiah yang sudah ada. • Merupakan solusi dari sebuah permasalahan dengan bobot yang cukup. • Bisa merupakan perbaikan (inovasi) dari karya yang sudah ada, asalkan bobotnya cukup. • Pembahasan lebih mendalam/spesifik. • Acuan yang digunakan adalah jurnal/tulisan ilmiah paling mutakhir.

  9. Perbedaan antara skripsi (S-1) dan Tesis (S-2) :

  10. Kapan Mulai Memikirkan Tesis ? • SEKARANG JUGA ! • Mulailah dengan membuka wawasan dengan cara : • Berselancar di Internet. • Membaca jurnal-jurnal ilmiah yang sesuai. • Bertanya kepada pakar yang dianggap tahu. • Diskusi dengan kolega.

  11. Beberapa Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Penulisan Tesis(bercermin dari pengalaman angkatan terdahulu) : • Bingung dalam mencari judul • Tidak bisa membedakan antara Skripsi dan Tesis • Kurang bisa merumuskan masalah dan kerangka pikir dengan jelas • Kurang bisa merumuskan metodologi penelitian/rekayasa • Salah dalam membuat landasan teori/studi pustaka • Salah dalam menganalisis hasil-hasil penelitian • Kurang bisa menyusun abstrak dengan benar (bahasa Indonesia dan Inggris) • Salah dalam membuat kesimpulan dan saran pengembangan • Kurang menguasai bahasa Indonesia yang benar dan baik • Tidak mengikuti kaidah penulisan ilmiah yang benar : tata cara penulisan rumus/persamaan, tabel, gambar, kata-kata asing, daftar pustaka, dlsb.

  12. Beberapa Kesalahan dalam Berbahasa Indonesia

  13. Beberapa Kesalahan dalam Berbahasa Indonesia (cont’d)

  14. Kesalahan Yang Umum TerjadiPada Presentasi Makalah Ilmiah/Tesis • Media presentasi (misalnya transparansi, power point atau jenis media lainnya) dipenuhi dengan tulisan. Presenter hanya membaca secara tekstual apa yang disorotkan ke layar. Sebaiknya yang dituliskan pada media hanya pokok-pokok pikiran saja, bilamana perlu dengan gambar/bagan. • Tulisan, gambar, atau bagan terlalu kecil sehingga tidak jelas terbaca dari tempat dosen penguji. Tulisan dan gambar seharusnya bisa tampak dengan jelas dari barus paling belakang kursi pengunjung sidang. • Dalam membawakan presentasi ucapan presenter tidak jelas atau kurang keras. Pengucapan yang tidak keras/jelas bisa menimbulkan kesalahan tafsir bagi pendengar. • Alur berpikir/logika berpikir tidak dijelaskan dengan runtut. Penjelasan yang tidak runtut (meloncat-loncat) menyebabkan pokok-pokok bahasan tidak bisa dijelaskan dengan baik, bahkan ada kemungkinan terdapat hal-hal yang tidak sempat dijelaskan.

  15. Kesalahan Yang Umum TerjadiPada Presentasi Makalah/Tesis (cont’d) • Penjelasan yang runtut paling tidak mencakup (secara berurutan, setelah judul ) : • Latar belakang masalah : harus disebutkan secara jelas dan rinci. • Posisi riset/studi dilihat dari latar belakang masalah : berupa solusi dari masalah. • Teori yang mendasari. • Deskripsi lengkap (tetapi singkat) inti skripsi : perancangan lengkap, sistem lengkap, karakteristik, spesifikasi, hasil-hasil pengukuran, dlsb • Analisis. • Kesimpulan dan saran/wacana pengembangan

  16. Kesalahan Yang Umum TerjadiPada Presentasi Makalah/Tesis (cont’d) Apabila ada peragaan : • Harus disiapkan sebaik-baiknya terlebih dulu. Sering terjadi peragaan tidak sukses karena persiapan tidak baik. • Peragaan juga harus dilakukan dengan runtut, dan harus ada penjelasan tentang perangkat yang sedang diperagakan dengan baik. • Jawaban pertanyaan harus jelas dan tidak berputar-putar. Pertanyaan seharusnya dijawab secara jelas dan ringkas. • Pertahankan jika memang benar, dan akui salah jika memang salah.

  17. SEKIAN

More Related