1 / 28

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 13 september 2012. Latar Belakang. Hospital DOTs Linkage atau HDL adalah pengembangan jejaring internal dan eksternal antara fasilitas layanan kesehatan umum dan swasta serta program DOTS nasional .

xia
Télécharger la présentation

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 13 september 2012

  2. LatarBelakang • Hospital DOTs Linkage atau HDL adalahpengembanganjejaring internal daneksternalantarafasilitaslayanankesehatanumumdanswastaserta program DOTS nasional. • Saatini, DOTS telah dikembangkan di 162 rumahsakit. Denganadanya HDL akanmembukadanmemperkuathubunganreferaldanjejaringantarrumahsakitdenganpusat-pusatlayanankesehatan.

  3. Tujuanumum • Menjaminakseskelayanan DOTS yang berkualitasbagipasien TB dalamupayamencaripenyembuhandirumahsakit yang berbasiskanpada “International Standards of Tuberculosis Care” (ISTC) • Memungkinkanrumahsakit (rumahsakitumumdan RS swasta, milikpemerintahdan non pemerintahuntukmelaksanakankegiatanpencegahan TB yang terhubungdengan NTP (National Tuberculosis Program)

  4. Tujuankhusus • ISTC disahkandandilaksanakanolehrumahsakitumumdanswasta • Mengurangipenundaandiagnosadanpenghematanbiayabagipasien • Pendirianmekanismerujukan yang efektif • Memperbaikipengawasanpengobatandanhasilpengobatanbagipasien yang didiagnosadirumahsakit • Memperbaikikualitaslaboratoriumrumahsakit • Mempertinggipengawasanpengukuranhasil

  5. Pembentukan Sistem Jejaring • Secara umum Rumah Sakit memiliki potensi yang besar dalam penemuan pasien TB (case finding), namun memiliki keterbatasan dalam menjaga keteraturan dan keberlangsungan pengobatan pasien (case holding) jika dibandingkan dengan Puskesmas. Untuk itu perlu dikembangkan jejaring baik internal maupun eksternal. • Suatu sistem jejaring dapat dikatakan berfungsi secara baik apabila angka default < 5% pada setiap sarana pelayanan kesehatan.

  6. 1. Jejaring Internal • Jejaring internal adalah jejaring yang dibuat di dalam sarana pelayanan kesehatan yang meliputi seluruh unit yang menangani pasien TB. • Koordinasi kegiatan dapat dilaksanakan oleh Tim DOTS. (Tidak semua sarana yankes harus memiliki tim DOTS tergantung dari kompleksitas dan jumlah fasilitas yang dimiliki ) • Tim DOTS mempunyai tugas dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring serta evaluasi kegiatan DOTS di sarana pelayanan kesehatan. • Tim DOTS RS  dibawah KM atau Dir Yan Medik RS  SK Direktur

  7. 2. Jejaring Eksternal • Jejaring eksternal adalah jejaring yang dibangun antara Dinas Kesehatan, rumah sakit, puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS. • Tujuan jejaring eksternal : • Semua pasien TB mendapatkan akses pelayanan DOTS yang bermutu, mulai dari diagnosis, follow up sampai akhir pengobatan. • Menjamin kelangsungan dan keteraturan pengobatan pasien sehingga mengurangi jumlah pasien yang putus berobat.

  8. Dinas Kesehatan dalam jejaring tersebut berfungsi dalam: a. Koordinasi antar sarana pelayanan kesehatan. b. Menyusun protap jejaring penanganan pasien TB. c. Koordinasi sistem surveilans. d. Menyusun perencanaan, memantau, melakukan supervisi dan mengevaluasi penerapan strategi DOTS di sarana pelayanan kesehatan.

  9. lanjutan PIMPINAN RS KOMITE MEDIK TIM DOTS UNIT DOTS Laboratorium PoliUmum Radiologi PoliSpesialis Farmasi UGD RekamMedis RawatInap PKM RS

  10. ALUR PENATALAKSANAAN PASIEN TBC DI RS POLI UMUM Lab Mikrobiologi PASIEN UMUM POLI SPESIALIS Radiologi U G D Pat Anatomi/ Pat Klinik UNIT DOTS RS Farmasi RekamMedik UPK Lain PKM RS RawatInap

  11. Agar jejaring dapat berjalan baik diperlukan: a. Mekanisme jejaring antar institusi yang jelas b. Seorang koordinator jejaring DOTS di tingkat provinsi atau kabupaten/kota yang bekerja penuh waktu. c. Peran aktif Supervisor Provinsi/Kabupaten/kota d. Tersedianya alat bantu kelancaran proses rujukan antara lain berupa: • Formulir rujukan • Daftar nama dan alamat lengkap pasien yang dirujuk • Daftar nama dan nomor telepon petugas penanggung jawab di sarana pelayanan kesehatan.

  12. Agar jejaring dapat berjalan baik diperlukan: e. Dukungan dan kerjasama antara sarana pelayanan kesehatan pengirim pasienTB dengan sarana pelayanan kesehatan penerima rujukan. f. Pertemuan koordinasi secara berkala minimal setiap 3 bulan antara Komite DOTS dengan sarana pelayanan kesehatan yang dikoordinasi oleh Dinkes Kabupaten/kota setempat dengan melibatkan semua pihak lain yang terkait.

  13. Tugas Koordinator Jejaring DOTS a.Memastikan mekanisme jejaring seperti yang tersebut di atas berjalan dengan baik. b. Memfasilitasi rujukan antar sarana pelayanan kesehatan dan antar prop/kab/kota c. Memastikan pasien yang dirujuk melanjutkan pengobatan ke sarana yan kes yang dituju dan menyelesaikan pengobatannya. d. Memastikan setiap pasien mangkir dilacak dan ditindak lanjuti e. Supervisi pelaksanaan kegiatan di Unit DOTS f. Validasi data pasien di sarana pelayanan kesehatan g. Monitoring dan evaluasi kemajuan ekspansi strategi DOTS di sarana pelayanan kesehatan

  14. MekanismeRujukandanPindahpasienke UPK lain (dlmsatukota) • Bilapasiensdhdiobati di RS hrsdibuat TB 01 • Bilapasieningin di rujukdr RS ke UPK lain  TB 09 dansisa oat diserahkanke UPK (kalaupasiensdhminumobat) • RS memberikaninformasikewasorkotautkmemastikanpasientsbsampai di UPK ygdituju • UPK ygditujuhrsmenginformasikanke RS bahwapasien yang dirujuk/pindahsdhdidaftar di UPK tsb.

  15. Bilapasientdkditemukan di UPK ygdituju, ptgs TBC ygditujumelacaksesuaidgnalamatpasien • Koordinator HDL/Wasormemberikanumpanbalikkepada RS ttgpasienygdirujuk. • Bilapasiendirujuk/pindahke prop. Lain : ptgs RS -> Wasor TB Kota -> Wasor TB Prop -> Wasor TB Prop ygdituju -> Wasor TB kabyg dituju -> dilacakalamatnya -> disampaikanke RS ygpengirim Prinsip : Memastikanpasientbcygdirujuk/ pindahakanmenyelesaikanpengobatandgnbenarditempat lain.

  16. ALUR RUJUKAN PASIEN TUBERKULOSIS ANTAR UPK DLM SATU UNIT REGISTRASI (DALAM 1 KAB/KOTA) Koordinator HDL Kab/Kota Wasor TBC Kab/Kota Informasi Konfirmasi Pasien, OAT, TB 01, srtrujukan (TB 09) RumahSakit Puskesmas (TB 09)

  17. PELACAKAN KASUS MANGKIR DI RS Pasiendikatakanmangkirberobatbilapasien tidak datang utkperiksaulang/ mengambilobatpadawaktuygtelahditentukan Bilahalinimasihberlanjuthingga 2 haripadafaseawalatau 7 haripadafaselanjutan, maka petugas di unit DOTS RS harus segeramelakukantindakandibawahini :

  18. lanjutan • Menghubungipasienlangsung/PMO • Menginformasikanidentitasdanalamatlengkappasienmangkirkewasorkotaataulangsungke PKM agar segeradilakukanpelacakan • Hasilpelacakanoleh petugas PKM segeradiinformasikanke RS.

  19. Pilihan Penanganan PasienTBdalam Penerapan DOTS • Semua sarana pelayanan kesehatan yang menemukan suspek TB, memberikan informasi kepada yang bersangkutan untuk membantu menentukan pilihan (informed decision) dalam mendapatkan pelayanan (diagnosis dan pengobatan), serta menawarkan pilihan yang sesuai dengan beberapa pertimbangan : • Tingkat sosial ekonomi pasien • Biaya Konsultasi • Lokasi tempat tinggal (jarak & keadaan geografis) • Biaya Transportasi • Kemampuan dan fasilitas sarana pelayanan kes.

  20. PILIHAN PENANGANAN PASIEN BERDASARKAN KESEPAKATAN ANTARA PASIEN DAN DOKTER

  21. CAKUPAN PENEMUAN TBC PARU BTA (+) TH 2011

  22. CAKUPAN PENEMUAN TBC PARU BTA (+) TH 2012

  23. PENEMUAN KASUS BARU TBC PARU BTA (+) DI RS TH 2012 Data sampaitw 2 th 2012

  24. GLOBAL PLAN 2006-2015REKOMENDASI WHO 6 ELEMEN KUNCI • MemperkuatdanMemperluas Ex DOTS ygberkualitas • Memperhatikan TB HIV dan MDR TB • BerkontribusidlmpenguatanSistemkes • Melibatkanseluruhpenyedialayanan • Memberdayakanpasien TB danMasy • Memberdayakandanmeningkatkanpenelitian

  25. Ex DOTS ygberkualitas • Komitmen • Penemuankasus Bakteriologi • Obatygstandardan PMO • Distribusiobatygeffektif • Monitoring danEvaluasi

  26. DUKUNGAN ADM DAN OPS STRATEGI DOTS DI RS Salah satuunsurpentingdlmpenerapan DOTS di RS adlKomitmenygkuatdrPimpinan RS. KM dan prof lainnya. Utkituperlu: • Tim DOTS RS (dokter, perawat, ptgs lab, ptgsfarmasi, ptgsadmdan PMKRS) • Ada ruanganutk keg Unit DOTS • Pendanaanutksaranadansarana (MoU) • Sumber Dana APBN, APBD, bantuanLuardll • Prognas TB  pelatihan, log, OAT • Formulirpencatatan : TB 01, TB 02, TB 04, TB 05, TB 09 danbukureg RS

  27. TERIMA KASIH

More Related