1 / 11

Zat Pengatur Tumbuh dalam kultur jaringan

Zat Pengatur Tumbuh dalam kultur jaringan. ZPT. Diperlukan dalam konsentrasi rendah utk mempengaruhi pertumbuhan tan Stok ZPT harus disimpan dalam gelap Auksin harus dilarutkan dlm 95% alkohol (sedikit saja), baru dicampur air Sitokinin dilarutkan dlm sedikit 1N HCl

yardan
Télécharger la présentation

Zat Pengatur Tumbuh dalam kultur jaringan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Zat Pengatur Tumbuh dalam kultur jaringan

  2. ZPT • Diperlukan dalam konsentrasi rendah utk mempengaruhi pertumbuhan tan • Stok ZPT harus disimpan dalam gelap • Auksin harus dilarutkan dlm 95% alkohol (sedikit saja), baru dicampur air • Sitokinin dilarutkan dlm sedikit 1N HCl • Auksin atau sitokinin bisa juga dilarutkan dlm 1N NaOH

  3. Auksin • IAA – auksin alami • IBA, NAA, 2,4-D – auksin sintetik • Konsentrasi 0.01 – 10 mg/L • Auksin sintetik relatif lebih aktif. Juga lebih stabil karena tidak didegradasi oleh enzym dalam tanaman • Peran : pembelahan sel, pembentukan kalus, pertumbuhan dan pemanjangan sel, pembentukan akar adventif. Menghambat pembtkan tunas aksilar.

  4. Sitokinin • alami : 2iP, zeatin • Sintetik : BAP, Kinetin • Pengaruh : memacu pembtkan tunas aksilar dan tunas adventif, memacu pembelahan sel • Tahan panas, sehingga bisa ditambahkan sebelum diautoklaf

  5. Gibberelic Acid • Grup ini memiliki 60 jenis, tapi GA3 yg paling umum terdapat pada tumbuhan • Tidak tahan panas, jadi tidak bisa diautoklaf. Penambahan dengan milipore filtration (sterilisasi filter) • Peran : perkecambahan benih, memacu pemanjangan ruas, memacu pembentukan embrio dari kalus

  6. Absicic acid = ABA • Merupakan zat penghambat tumbuh • Jarang digunakan dlm kuljar • Aplikasi khusus untuk memacu pembentukan embrio dari kalus.

  7. Ethylene • Ethylene diproduksi sebagai respon terhadap kondisi kelebihan air, kondisi yg mirip dg kultur in vitro. Pada konsentrasi yg tinggi, ethylene menyebabkan vitrifikasi (tanaman terlihat transparan)

  8. Senyawa lain • Adenine • Sering ditambahkan pd media untuk merangsang pertumbuhan tunas • Karbon aktif • Digunakan dg konsentrasi 0.2 – 3% dlm media. • Berperan dalam induksi akar • Menyerap senyawa

  9. Unit pengukuran • 1 L = 1000 mL = 1.000.000 μL • 1 g = 1000 mg = 1.000.000 μg • 1 mol = 1000 mmol = 1.000.000 μmol • 1 M = 1 mol dlm 1 L • 1 mM = 1mmol dlm 1 L • 1 μM = 1 μmol dlm 1 L

  10. Perhitungan • ppm = parts per million Co: 10 ppm IBA (pada media) = 10 mg IBA + 990.000 mg air (=990 ml air) Untuk praktisnya, 10 mg IBA ditempatkan dalam labu takar, lalu ditambah hingga mencapai 1 L • % (v/v) Co: 0.1% (v/v) Tween = 1 ml Tween + air sampai 1000 ml

  11. % (w/v) Co: 0.001% (w/v) IBA = 10 ppm IBA = 0.01 g IBA + air sampai 1000 mL Perhtngan larutan stok dan larutan media Cs x Vs = Cm x Vm

More Related