790 likes | 3.23k Vues
Sistem Organ Reproduksi Pria. * Organ Reproduksi Primer (Testis) ---- 2 buah * Duktus (saluran): vas eferens, epididimis, vas deferens * Kelenjar-kelenjar Pelengkap _ Bulbus urethra _ prostat _ vesika seminalis * Or1142
E N D
1. Sistem Organ Reproduksi Pria Oleh: Rosila Idris
Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
29 dan 30 September 2004
Pukul: 09.50 - 10.40
09.00 - 09.50
3. Organ Reproduksi Pria
4. Organ Reproduksi Primer(Testis 2 buah) 1 TESTIS:
Kelenjar eksokrin - sperma
Kelenjar endokrin hormon Androgen
Skrotum kantong luar
Tunika Albugenia kapsula fibrosa
Tunika Vaskulosa Jaringan pembuluh darah
Lobulus testis _ sekitar 250 lobulus
Septa testis Jaringan penyambung
Mediastinum _ Jaringan penyambung tebal
di bagian posterior testis
5. Testis, vas efferens,epididymis,vas deferens
6. Testis
7. Sistem Reproduksi Pria
8. Organ Reproduksi primer(Testis) 2
* Rate Testis Gabungan tubulus seminiferus di bagian Mediastinum testis --- berhubungan dengan kaput epididimus.
Dalam lobulus testis terdapat tubulus seminiferus disini terjadi spermatogenesis.
PUBERTAS= Organ reproduksi mulai bekerja.
Hipotalamus -- GnRH Hipofisis Anterior -- FSH dan
LH.
* FSH --- merangsang spermatogenesis dan sel Sertoli ---
- memproduksi ABP (Androgen Binding Protein) - mengikat testosteron --- dibawa ke cairan lumen tubulus seminiferus merangsang proses meiosis dan spermiogenesis
* LH --- merangsang Sel Leydig untuk mensekresi testosteron (Androgen)
9. Duktus, Kelenjar dan organ Pelengkap (1) * Epididimis : terdiri dari duktus epididimis --- kepala --- badan --- ekor
Fungsi : - membawa sperma dari duktus eferens ke duktus
deferens
- suspensi sperma --- kental
- tempat pematangan sperma
Duktus Deferens : terdiri dari otot-otot licin --- untuk mempermudah
membawa sperma dari ekor epididimis ke urethra
* Bulbus Urethra :
(kelenjar Cowperi) - terletak pada bagian dorsal dan lateral urethra serta ba-
gian distal kelenjar prostat
- sekresi cairan jernih 0.1 0.2 ml mengandung
muko protein ---- fungsi untuk melumasi distal
urethra
10. Prostat, vesika seminalis
11. Duktus, Kelenjar dan organ Pelengkap (2) Kelenjar Prostat :
- terdiri dari 30 50 tubular
- mensekresi cairan ke dalam urethra dan duktus ejakulatoris
mengkontribusi sekitar 30% semen (cairan mani) yang diproduksi pria yang semen berisi:
* asam sitrat
* enzim enzim
* asam fosfatase
* ions, sodium, zink, kalsium dan potasium
berfungsi : Pubertas --- 10 14 tahun
- Usia 50 tahun ukuran dan fungsinya menurun.
12. Duktus, Kelenjar dan organ Pelengkap (3) Vesika Seminalis :
* mengeluarkan cairan kedalam duktus ejakulatoris
* kontribusi +_ 60% cairan yang dikeluarkan selama
ejakulasi
* berisi : Fruktosa , potasium, asam sitrat, prostaglandin
* cairan ini bercampur dengan sperma dalam duktus ejaku-
latoris
Fruktosa : sumber energi utama sperma setelah berada di
luar tubuh.
Prostaglandin : menyebabkan mukosa serviks lebih reseptif
terhadap sperma.
13. Organ Kopulatoris (Penis)-? Organ Erektil Penis : - terdiri dari korpus kavernosum yang agak besar
dilapisi oleh lapisan fibrosa tebal disebut
tebal disebut tunika albugenia.
Fungsi : - saluran keluar urine
- saluran keluar semen
- organ kopulatoris
Ventral Penis : - korpus kavernosus mengelilingi urethra
- mempunyai rongga-rongga kapiler yang besar
- apabila terjadi pembesaran kapiler-kapiler ini
ini sehingga banyak terisi darah hal ini saat ter-
jadi ereksi.
15. Organ reproduksi Wanita Organ Reproduksi Wanita
bagian Luar
Organ Reproduksi Wanita
bagian Dalam
16. I. Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar Organ Reproduksi Luar = Vulva dan terdiri dari labia minora, labia mayora dan klitoris. Labia minora dan labia mayora ada sepasang
merupakan 2 lipatan kulit.
Labia Minora :
- terletak sebelah dalam
- merupakan lipatan kulit yang dibawahnya terisi dengan jaringan vaskuler
Labia Mayora : - lapisan kulit yang dibawahnya terisi dengan jaringan
lemak
- ditumbuhi rambut (salah satu ciri seks sekunder
wanita) setelah pubertas
Klitoris = Organ erektil wanita
- terdapat anterior pada bagian pertemuan labia minora kanan
dan kiri, homolog dengan penis, diantara klitoris dan lobang
vagina terdapat muara urethra
17. Organ Reproduksi WanitaBagian Dalam
* Ovarium
* Tuba Uterina
* Uterus
21. Ovarium (1) Kelenjar eksokrin menghasilkan ovum
Kelenjar endokrin _ menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
Sepasang : kiri dan kanan
Terdapat dalam rongga pelvis
Mesovarium = penggantung ovarium
Dari janin umur 5 bulan dapat dibedakan 3 bagian
I. Hilus terdiri dari: saraf, pembuluh darah, jaringan penyambung,
sel-sel hilar mensekresi hormon steroid, stroma disusun oleh
sel penunjang, sel kontraktil dan sel interstitial yang semua-
nya membentuk tunika albugenia.
23. Ovarium (2) II. Medulla : terdiri dari sel-sel heterogen
III. Korteks : Berisi sel-sel telur dari fetus berumur 5 bulan sampai
menopause
PUBERTAS : Hipotalamus -- GnRH ---merangsang ---hipofisis anterior--
mensekrsi FSH dan LH
FSH : Merangsang proliferasi ova ---proses pematangandari folikel
primordial --- folikel primer--- folikel sekunder --- folikel tersier--- folikel de Graaf.
LH : Merangsang ovulasi
25. Tuba Uterina = Tuba falopii * Saluran dalam rongga abdomen
* Ujung-ujung kiri dan kanan dilengkapi dengan suatu struktur fimbriae dengan
lobang keluar disebut ostium tubae
* Ujung lainnya mengecil = isthmus sebelum bermuara di uterus
Sepertiga ujung tuba dekat ostium agak membesar = ampulla disini terjadi proses fertilisasi
* Permukaan sebelah dalam tuba terdiri dari silia silia ----- gerakan silia untuk mengarahkan ovum menuju uterus
26. Uterus Berbentuk buah alpokat
Terdiri dari : Fundus , Korpus uteri dan Serviks
Dinding uterus disusun oleh jaringan penyokong = mesometrium (3 lapisan)
1. Endometrium: banyak mengandung kelenjar dan pembuluh
darah, pada siklus menstruasi terdapat peubahan
endometrium untuk persiapan terjadinya suatu
implantasi embrio
2. Miometrium - otot polos
3. Perimetrium - lapisan paling luar jaringan ikat
27. Uterus, tuba dan ovarium
28. Vagina : Saluran keluar fetus
Organ kopulasi
29. Siklus Menstruasi 4 FASE
1. Fase menstruasi
2. Fase Proliferasi
3. Sekresi
4. Iskhemik
Hormon yang terlibat pada siklus menstruasi :
Estrogen, Progesteron, FSH dan LH
30. Tugas mahasiswa (Wanita)Sistem Organ Reproduksi Pria Buatlah tulisan ilmiah/studi literatur yang menjelaskan secara sistematis sel-sel/jaringn penyusun, produk yang dihasilkan, fungsinya secara normal maupun tidak normal ( dalam keadaan sakit) dan hubugan kerja sama organ-organ reproduksi pria dengan (jelaskan bersama gambar berwarna topik/judul sebagai berikut:
Peranan testis pada seorang pria dewasa tugas grup A
Fungsi Vesika Seminalis pria setelah pubertas tugas grup B
3 Tumor dan kanker Prostat tugas grup C
4 Disfungsi ereksi penis dan penanggulangannya tugas grup D
5. Efek defisiensi testosteron pada pria dewasa tugas grup E
6. Peran dan fungsi, Epididimis,Vasa deferensia
Duktus ejakulatoris, bulbourethral tugas grup F
Kepustakaan: cari di internet
Diserahkan kepada Dosen yang mengajar mata kuliah ini paling lambat tanggal6 Oktober 2004, dalam bentuk tertulis bersama disket.
31. Tugas Mahasiswa (Pria)Sistem Organ Reproduksi WAnita Buatlah tulisan ilmiah/studi literatur yang menjelaskan secara sistematis sel-sel/ jaringan penyusun, produk yang dihasilkan, fungsinya secara normal maupun tidak normal ( keadaan sakit )dan hubungan kerja organ-organ yang tersebut. Judul/topik sebagai berikut:
Peran dan fungsi Ovarium wanita pada masa
Reproduksi tugas grup A
3. Peran dan manfaat proses Oogenesis pada wanita tugas grup B
Mekanisme kerja Hormon organ reproduksi wanita tugas grup C
Mekanisme terjadi Menstruasi pada Wanita tugas grup D
Proses terjadi fertilisasi tugas grup E
Peran serta fungsi Uterus dan siklus vagina tugas grup F
Kepustakaan: cari di internet
Tugas ini diserahkan kepada dosen yang mengajar pada tanggal 6 Oktober 2004
Hasil tertulis bersama disketnya.
32. Sistem Hormon Reproduksi pria Hormon:
Substansi kimia yang disekresi oleh ke-
lenjar endokrin, berfungsi mengatur pro
ses tubuh, hormon dibawa ke organ tar-
get spesifik & kejaringan oleh aliran da-
darah.
33. Hormon Reproduksi Pria (1) Susunan kimia hormon:
Peptida: follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hor-
mone (LH)
Steroid: Testosteron, Estrogen dan
Progesteron.
34. Hormon Reproduksi Pria (2) Hipotalamus:
Bagian integral otak berhubungan de-
ngan kelenjar hipofisis
Menghasilkan bermacam-macam hor-
mon
Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
36. Hormon Reproduksi Pria (3) Hormon hipotalamus yang mengatur hi-
pofisis anterior ada 7 yaitu:
1.Growth-releasing hormone (GRH),go-
longan peptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
mensekresi growth hormon (hormon per-
tumbuhan
2.Growth-inhibiting hormone (GIH), mengham
bat growth hormone apabila sekresinya telah
berlebihan.
37. Hormon Reproduksi Pria (4) 3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
golongan tripeptida, fungsi: merang-
sang hipofisis anterior untuk mempro-
duksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone)
4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH)
5.Prolactin-releasing hormone (PRH), merangsang hi
pofisis anterior mensekresi hormon prolaktin
38. Hormon Reproduksi Pria (5) 6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH) kerjanya produksi prolaktin apabila sek
resinya sudah berlebihan
7.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), strukturnya decapeptida,
Fungsi: merangsang hipofisis anterior
mensekresi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH).
39. Testis (1) Testis:
merupakan organ utama sistem repro-
duksi pria, ada dua buah dibungkus
oleh kantong disebut skrotom. Testis
berada pada bagian posterior dan turun
ke dalam skrotum beberapa hari setelah
lahir.
40. Testis (2)
41. Testis (3) Fungsi Testis:
Kelenjar eksokrin menghasilkan
sperma
2. Kelenjar endokrin menghasilkan hor-
mon androgen atau testosteron
42. Testis (4) Apabila seorang pria telah pubertas, ma-
ka hormon reproduksinya mulai dihasil-
kan. Hipotalamus akan mensekresi hor-
mon GnRH dan GnRH akan merangsang
Hipofisis anterior untuk memproduksi
FSH dan LH
43. Testis (5) Fungsi:
Follicle stimulating hormone (FSH)
1. Merangsang proses spermatogenesis yaitu proses spermatogonia, spermatosit I, spermatosit II, spermatid, spermatozoa.
2. Bekerja pada sel Sertoli yang terletak dalam tubulus seminife-rus testis yaitu akan merangsang sel Sertoli untuk memproduk
si androgen binding protein (ABP), fungsi ABP membawa testosteron ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus, di dalam lumen tubulus seminiferus testosteron mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses
spermiogenesis
44. Testis (6) Fungsi Luteinizing hormone (LH)
LH=interstitial cell stimulating hormone
(ICSH), pada pria LH disekresi oleh
hipofisis anterior, LH merangsang
sel Leydig untuk menghasilkan hor-
mon androgen (hormon seks pria)
atau testosteron.
45. Androgen (hormon seks pria) atau testosteron Merupakan senyawa maskulinisasi yang dihasilkan oleh testis
Fungsi testosteron antara lain:
1.Mengatur perkembangan ciri seks sekunder pria seperti pertum
buhan kumis, tumbuh rambut didaerah vital dan terjadi peru-
bahan suara
2.Mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis
dan proses spermiogenesis
3.Merangsang kelenjar prostat untuk mensekresi asam sitrat
4.Merangsang vesika seminalis untuk mensekresi cairan vesika
seminalis
5.Meningkatkan rangsangan seks pria.
46. Androgen dapat ditemukan di : A.Testis: sintesis androgen (testosteron) di testis diha-
silkan oleh sel Leydig (sel interstitial).
LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan tes-
tosteron. Androgen diikat oleh ABP dan dibawa ke
reseptor androgen sel-sel germinal yang ada di lu-
men tubulus seminiferus.
Dalam tubulus seminiferus androgen berfungsi un-tuk mengontrol spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermiogenesis
47. Androgen dapat ditemukan di B. Bagian korteks adrenal menghasilkan
androgen yaitu kortisol dilepaskan ke
dalam aliran darah sebagai materi bi-
ologis yang aktif dan berperan menga
tur perubahan karakteristik pria.
49. Hipotalamus, GnRH,FSHLH, Tetosteron dan ABP
50. Hormon yang berperan pada spermatogenesis 1.Gonadotropin releasing hormone (GnRH)
2.Follicle stmulating hormone (FSH)
3.Luteinizing hormone (LH)
4.Testosteron
5.Growth hormone (GH), penting untuk mengontrol latar belakang fungsi meta
bolik testis terutama merangsang pem
belahan awal dari spermatogonia dan tanpa GH spermatogenesis tidak terjadi
51. Sistem Hormon Reproduksi Wanita Siklus ovarium dan siklus menstruasi
Ovarium merupakan organ reproduksi
wanita terletak di dalam tubuh, dilapisi
oleh selapis sel epitel dan jaringan ikat
padat disebut tunika albugenia.
Ovarium mempunyai jaringan penggan-
tung disebut mesovarium
52. Hormon Reproduksi Wanita Fungsi Ovarium:
1.Sebagai kelenjar eksokrin menghasil-
kan sel telur atau ovum
2.Sebagai kelenjar endokrin menghasil-
kan hormon estrogen dan progesteron
53. Ovarium Wanita
54. Hormon Reproduksi Wanita (1) Seorang gadis yang telah pubertas, hi-
potalamusnya yang terletak pada bagian
integral otak akan mensekresi GnRH dan
hormon ini akan merangsang hipofisis
anterior untuk menghasilkan FSH & LH
57. Hormon Reproduksi Wanita (2) A.Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Oosit awalnya dilapisi oleh folikel primordial
Sel folikel akan mengadakan proliferasi sehingga terbentuk beberapa lapisan. Mulai oosit dilapisi 1 lapis sel folikel disebut folikel primer, 2 lapis- folikel sekunder, 3 lapis atau lebih folikel tersier dan apabila antara ovum dengan sel folikel terdapat ruang/rongga yang disebut antrum fase ini disebut folikel de Graaf.
58. Hormon Reproduksi Wanita (3) B.Luteinizing hormone (LH)
LH bersama-sama dengan FSH akan merangsang pematangan ovum dan ovulasi.
59. Hormon Reproduksi Wanita (4) C.Estrogen (hormon ovarium)
dihasilkan oleh sel-sel folikel
Fungsi estrogen: proliferasi dan pene- balan dinding endometrium & sel-sel spesifik di dalam tubuh yang bertanggung jawab pada perkembangan karak
teristik seks sekunder wanita, seperti pembesaran payu dara, pinggul, tumbuh rambut pada alat vital dan di ketiak.
Estrogen = hormon seks wanita, dibawah pengaruh hormon ini terjadi penebalan dinding endometrium, sehingga fase ini disebut fase proliferasi
60. Menstruasi 4 FASE
1. Fase menstruasi
2. Fase Proliferasi
3. Sekresi
4. Iskhemik
Hormon yang terlibat pada siklus menstruasi :
GnRH, FSH, LH, Estrogen dan
Progesteron
62. Progesteron Setelah fase proliferasi dari sel folikel maka terjadi ovulasi, diikuti tahap berikutnya korpus hemoragikum berisi gumpalan darah, keadaan ini tidak berlangsung lama dan segera diisi oleh sel-sel Lutein disebut korpus Luteum. Sel-sel Lutein akan mensekresi hormon progesteron Dan fase ini disebut fase sekresi.
63. Progesteron Progesteron bersama estrogen merangsang penebalan dinding
endometrium. Fase ini berlangsung kurang lebih satu minggu
kemudian fase sekresi ini berakhir diikuti oleh fase iskhemi dan
fase menstruasi, ditandai dengan degenerasi korus Luteum
sehingga progesteron tidak diproduksi lagi dan menyebabkan
dinding endometrium rontok dan terjadi pendarahan disebut fase menstruasi.
Korpus Luteum mengalami degenersi ditandai dengan
meningkatnya pigmen lemakdalam korpus yang kemudian akan
masuk jaringan fibrosa, sehingga berwaran keputihan dan
disebut korpus albikan
64. Primary Amenorrhea
66. Secondary Amenorrhea
67. Mitosis Mitosis:
Pembelahan sel biasa, apabila sel induk
jumlah kromosomnya 2n, maka sel anak
jumlah kromosomnya juga 2n, biasa ter-
jadi pada pembelahan sel somatis Tahapnya: profase,metafase
anafase, telofase
68. Mitosis
69. Meiosis Meiosis: Pembelahan reduksi, sel induk
mempunyai kromosom 2n hasil meiosis
menjadi 1 n, terjadi pada sel gamet.
Tahap: interfase, profase I, metafase I,
anafase I, Telofase I, profase II, meta-
fase II (meiosis), anafase II dan telofase
II
70. Meiosis (1)
71. Meiosis (2)
72. Mitosis dan Meiosis
73. Meiosis (3)
74. Kepustakaan 1. Patten,B.M. Foundation of Embryology, Mc
Graw-Hill Book Company, Inc. 1958.
2. Hafez,E.S.E. Human Semen and Fertility Regulation in Men. The C.V. Mosby Company. hal. 464-474, 1976
3. Neischlag,E., Behre, H.M. Andrology Male Reproductive Health and Dysfunction. Springer-Verlag Berlin Heidelberg,hal. 32-57, 1997.
4. Scientific American Medicine, 1997
5. Encyclopedia Britannica, 2003.