1 / 64

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

Mata Kuliah dasar epidemiologi ini membahas tentang konsep dasar Epidemiologi, konsep orang, agent dan hos serta yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia

Hamdan10
Télécharger la présentation

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Konsep DASAR EPIDEMIOLOGI Hamdan, SKM., MKM Dosen Epidemiologi STIKES Kuningan

  2. PENDAHULUAN • Epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinant dari faktor yang berhubungan kesehatan dan aplikasi bagian hasil studi untuk mengendalikan masalah kesehatan. • Perspektive epidemiologi menggambarkan bahwa Epidemiologi adalah sebuah cara berfikir tentang kesehatan sebagai human ekologi, selain itu epidemiologi sangat mempertimbangkan tentang konteks, heterogenity, dinamika dan inferensi. • Serta lebih dari sekedar kumpulan metode tetapi bagaimana menggunakan metode tersebut.

  3. Ruang Lingkup • Ruang lingkup prinsip epidemiologi pada bagian awal ini membahas berbagai aspek epidemiologi yang diawali dengan • Penjelasan tentang kontrak perkuliahan, • Ruang lingkup mata kuliah serta keterkaitan mata kuliah dengan kompetensi lulusan. • Selanjutnya mata kuliah membahas tentang konsep epidemiologi, agent penyakit, riwayat transmisi penyakit, ukuran epidemiologi, berbagai desain studi epidemiologi, konsep kounfounding, sumber bias, investigasi outbreak sampai pada penyajian data dan data analysis.

  4. diharapkan menjadi pilar pengembangan wawasan mahasiswa program studi ilmu kesehatan. • Sebagai basic science dalam public health epidemiologi diharapkan menjadi penggerak cara berfikir secara sistematik, logis dan ilmiah bagi mahasiswa ilmu kesehatan. • Hal ini sangat penting bagi ilmu epidemiologi sendiri karena selain sebagai science itu sendiri, epidemiologi banyak juga dikenal sebagai tool dalam mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis data kesehatan menjadi informasi yang dapat ditindak lanjuti menjadi program action.

  5. Pada tahun 1970 MacMahon dan Pugh mendefinisikan epidemiologi sebagai berikut: • Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari frekwensi penyakit pada manusia. (Epidemiologi is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man ) (Macmahon andPugh,1970) • Definisi ini menekankan pada penyelidikan distribusi penyakit pada manusia dan faktor-faktor penentunya. Dalam perkembangannya lingkup epidemiologi meluas sehingga meliputi bidang kesehatan lainnya. Hal ini umpamanya tampak dari definisi berikut : • Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari keadaan –keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan dalam suatu populasi tertentu dan penerapannya dari hasil-hasil studi tersebut untuk penanggulagan masalah-masalah kesehatan. (Epidemiologi is the study of the disdtribution and determinans of health- related states and events in defined populations and the application of this study to the control of health problems) (Last, 1988)

  6. Jelas kiranya bahwa lingkup epidemiologi menurut definisi Last lebih luas dari pada menurut definisi MacMahon yang disebut pertama tadi. Tidak hanya mempelajari distribusi dan faktor-faktor penentu dari penyakit-penyakit sja tetapi meliputi segala macam persoalan kesehatan, trmasuk juga evaluasi program-program pelayanan kesehatan. • Yang dimaksud dengan penyebaran peristiwa (penyakit dan masalah kesehatan) adalah distriibution, yaitu dimana orang sakit atau peristiwa sakit diklasifikasikan

  7. menurut berbagai variabel. Variabel-variabel ini biasanya dikelompkkan dalam tiga variabel utama yang berkaitan dengan ORANG (sifat-sifat yang mengalami), TEMPAT (sifat-sifat tempat terjadi) dan WAKTU (waktu, musim dan sifat-sifat lain yang berkaitan dengan waktu kejadian). Bagian epidemiology ini sering disebut sebagai epidemiologi deskriftif. Dan hasilnya pada umumnya dapat dipakai menyusun hipetesis dan hipotesis ini diuji dalam penelitian epidemiologi analitik.

  8. Definisi Epidemiologi • Epidemiologi • Dari bahasa Greek. • Epi = atas, pada, • demos = penduduk, • logi = studi • Studi distribusi dan determinan peristiwa kesehatan dalam populasi manusia.

  9. EPIDEMIOLOGI ILMU YANG MEMPELAJARI SEGALA SESUATU YANG MENIMPA PENDUDUK DAN DETERMINANTNYA ILMU YANG MEMPELAJARI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN MENDAPATKAN SOLUSINYA ILMU YANG MEMPELAJARI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN FREKUENSI DAN DISTRIBUSINYA MENURUT :  VARIABEL ORANG, TEMPAT DAN WAKTU  VARIABEL HOST-AGENT-LINGKUNGAN DETERMINAT  FAKTOR RISIKO  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI

  10. MANFAAT EPIDEMIOLOGY • Epidemiologi adalah ilmu yg mempelajari pencegahan Pencegahan :  Sesuai Riwayat Alamiah Penyakit • Penurunan probabilitas terjadinya penyakit • Peningkatan kesehatan vs Pengobatan • Ada lima tk perlindungan. Akan dipelajari lebih lanjut.

  11. KONSEP KARAKTERISTIK /DETERMINANT ADA 2 JENIS KONSEP : • KONSEP PERSON -- PLACE --TIME PERORANGAN – TEMPAT – WAKTU  COCOK UNTUK MASALAH PTM • KONSEP HOST--AGENT--ENVIRONMENT MANUSIA -PENYEBAB-LINGKUNGAN  COCOK UNTUK MASALAH PM KEDUA KONSEP SALING MENGISI

  12. KONSEP ORANG-TEMPAT WAKTU

  13. KARAKTERISTIK PERORANGAN • UMUR  PALING BERPENGARUH KONDISI SESEORANG ADALAH FUNGSI DARI PROSES UMUR, PERKEMBANGAN FISIOLOGIS, PSIKOLOGIS DAYA TAHAN TUBUH, DLL • SEX /KELAMIN  KARENA FAKTOR HORMONAL, KEBIASAAN, HUBUNGAN SOSIAL, DLL • STATUS PERKAWINAN  BIASANYA KARENA PERBEDAAN DALAM GAYA HIDUP • AGAMA  KARENA ANJURAN2 & TINDAKAN2 YANG BERBEDA. • KEPRIBADIAN  BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT & KONSEP DIRI

  14. RAS DIDASARKAN PADA PERBEDAAN GENETIK • PEKERJAAN JENIS PEKERJAAN MEMPUNYAI RISIKO DAN LINGKUNGAN TERTENTU • SOSIAL EKONOMI  PENGHASILAN  KESEMPATAN/KEMAMPUAN MENGGUNAKAN SARANA/ PELAYANAN KESEHATAN  KEMAMPUAN MEMBELI MAKANAN YANG BAIK, ALAT, OBAT, DLL • PENDIDIKAN  BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN • SUKU  BERHUBUNGAN DENGAN ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA

  15. KARAKTERISTIK TEMPAT • PERBEDAAN GEOGRAFIK.  KEPULAUAN, NEGARA, DSB • PERBEDAAN WILAYAH  PROPINSI, KABUPATEN, KECAMATAN , DSB • PERBEDAAN RURAL vs URBAN • PERBEDAAN TINGKAT YANKES (RS, PUSKESMAS) • DATA YANG BIASANYA DIKUMPULKAN SECARA RUTIN • KEKURANGAN YANG HARUS DIPERHATIKAN • DIAGNOSA, SISTIM LAPORAN, DSB STANDARNYA BER-BEDA2 • PRASARANA DAN SARANA YANG TERSEDIA

  16. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENG INTERPRETASIKAN KARAKTERISTIK TEMPAT !!! • KARAKTERISTIK PENDUDUKNYA • KEANEHAN/KEKHUSUSAN DAERAH • LINGKUNGAN BIOLOGISNYA (CUACA & EKOLOGI) • LINGKUNGAN FISIK (SUHU, KETINGGIAN TEMPAT • LINGKUNGAN KIMIAWI (KUALITAS AIR , POLUSI) • LINGKUNGAN SOSIAL (TINGKAH LAKU/GAYA HIDUP) • FASILITAS HIBURAN, HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

  17. KARAKTERISTIK WAKTU • JENISNYA WAKTU KALENDER. FLUKTUASI BERULANG PENGELOMPOKAN SEWAKTU. • ANALISANYA BERHUBUNGAN DENGAN KARAKTERISTIK ORANG DAN TEMPAT • KOMPONAN DASAR ANALISA SEBAB AKIBAT

  18. WAKTU KALENDER • POINT EPIDEMIC • SECULAR TREND POINT EPIDEMIC YAITU KENAIKAN FREKWENSI KEJADIAN/PENYAKIT YANG TAJAM DALAM WAKTU YANG SINGKAT, PADA SUATU TEMPAT Biasanya : • OLEH PENYEBAB TUNGGAL (KUMAN,BAHAN KIMIA) • PEMAPARAN DAN GEJALA WAKTUNYA PENDEK • AKHIR EPIDEMI PERLAHAN-LAHAN • TANDA DIATAS MEMBANTU MENCARI ETIOLOGI Contoh : • KERACUNAN TEMPE BONGKREK • OUTBREAK CHOLERA

  19. SECULAR TRENDS ( Kecenderungan Jangka Panjang ) PERUBAHAN FREKWENSI KEJADIAN/PENYAKIT DALAM WAKTU YANG PANJANG (TAHUNAN) CONTOH : DHF & MALARIA DARI TAHUN 1960 s/d SEKARANG TRENDNYA MENINGKAT. KEKURANGAN :  SERING TERDAPAT PERUBAHAN KRITERIA/DIAGNOSA KEUNTUNGAN : UNTUK KEPENTINGAN ADMINISTRASI

  20. FLUKTUASI BERULANG (MUSIMAN) PERUBAHAN FREKWENSI/KEJADIAN/PENYAKIT DALAM WAKTU MINGGUAN ATAU BULANAN CONTOH : • Malaria Meningkat Pada Pertengahan Tahun. • Dhf Meningkat Pada Awal Dan Akhir Tahun. • BulanJanuari - Maret, InfluensaMeningkat HAL INI DISEBABKAN KARENA : • Flora Dan Fauna (Terutama Serangga)Kembang Biaknya Dipengaruhi Oleh Musimpada Waktu Ttt • Ada Keramaian/Rekreasi Banyak Manusia Berkumpul ---> Kelainan • Pada Bulan2 Ttt Kelembaban Meningkat  •  Suhu Menurun  Penyakit Ttt Berkembang PENGETAHUAN INI PENTING UNTUK PROGRAM PENCEGAHAN

  21. PENGELOMPOKAN SEWAKTU • TIMBULNYA KELAINAN PADA PERIODE TTT SETELAH MENGALAMI PERISTIWA/TINDAKAN TTT • BEDANYA DENGAN FLUKTUASI MUSIMAN BERHUBUNGAN DENGANCUACA. Contoh : • BALITA DEMAM SETELAH PEKAN VAKSINASI • KLB KERACUNAN MAKANAN SETELAH ACARA BUKA PUASA PERSAMA BIASANYA ANTARA PEMAPARAN DAN GEJALA WAKTUNYA TIDAK SAMA

  22. POLA PENYAKIT • EPIDEMI  Wabah Timbulnya Penyakit Tertentu Dlm Wilayah Tertentu dgn Jumlah Kasus Yg Melebihi Batas Ambang Normal Penyakit Tersebut Pada Waktu yang Sama Dengan Tahun Sebelumnya • Exotic Epidemic  Peningkatan Penyakit yg SebelumnyaTdk Pernah Ada dlm Waktu Pendek

  23. PANDEMI • Suatu Keadaan Wabah Penyakit Tertentu Yang Menyerang Banyak Negara Atau Benua Sehingga Hampir Sebagian Besar Dunia Terserang Wabah Penyakit Tersebut ENDEMI • Suatu Keadaan Dimana Penyakit Tersebut Selalu Ditemukan Pada Wilayah Tertentu dlm Bentuk Sub Klinis dan Gejala yg Ringan dengan Jumlah Yg Tidak Melebihi Batas Ambang Normal

  24. High Grade Endemic Disease  Frekuensi Tinggi • Low Grade Endemic Disease  Frekuensi Rendah • Endemic Epidemic  Peningkatan Kasus Secara Luar Biasa Dari Penyakit Endemic • Periodecity Cyclic Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap Beberapa Tahun Sekali • Periodecity Musiman Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap Ada Perubahan Musim

  25. Periodecity Cyclic Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap Beberapa Tahun Sekali • Periodecity Musiman Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap Ada Perubahan Musim

  26. Seculer Trend Perubahan Perkembangan Fenomena Penyakit Dalam Waktu Bertahun-tahun Bahkan Puluhan Tahun/Abad Mis : Perkembangan Insiden & Kematian TBC Di Negara Maju Cenderung Menurun Dan Perkembangan Insiden Penyakit Degeneratif Cenderung Meningkat

  27. Bias Keberhasilan Program Yg Dapat Muncul Pada Pola Penyakit Seculer Trend : • Program Mulai Dilaksanakan Ketika Kasus Sudah Mulai Menurun  Harus Ada Kontrol Sebelumnya • Intervensi Mungkin Bersamaan dgn Frekuensi Penurunan Peristiwa Lain yg Bersifat Sementara. Misal Keberhasilan Program KB Yang Bersamaan dgn Menurunnya Angka Kelahiran Karena Penyakit • Perubahan dlm Mendiagnosa Mempengaruhi Proses Penilaian. Misalnya Suatu Program Terlihat Berhasil Menurunkan Penyakit Karena Perubahan Diagnosa Kasus yg Lebih Ketat

  28. KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

  29. AGENT Semua unsur/elemen hidup/mati yang kehadirannya atau ketidakhadirannya bila diikuti kontak efektif dengan manusia yang rentan, dalam keadaan lingkungan yang memungkinkan  akan menstimuli atau memudahkan terjadinya penyakit

  30. Biologis laws ( John Gardon ) • Penyakit Timbul Karena Ketidak Seimbangan Antara Agent & Host ( manusia ) • Keadaan Keseimbangan Tsb Tergantung Dari Sifat Alami & Karakteristik Agent & Host Secara Individual Maupun Secara Kelompok • Karakteristik Agent & Penjamu, Berikut Interaksinya Secara Langsung Berhubungan Dengan & Tergantung Keadaan Alamiah dari Lingkungan

  31. Infektifitas : • Derajat Penularan • Kemanpuan Agent Menginfeksi Penjamu • Tergantung Jumlah & Bentuk Agent Patogenitas : • Kemampuan Menimbulkan Reaksi Jaringan ( local & klinis) • Kemampuan Agent Menimbulkan RasaSakit Virulensi • Derajad Berat Ringannya Reaksi Yang Ditimbulkan • Kemampuan Agent Membuat Sakit Yang Berat Antigenitas Kemampuan Agent Untuk Merangsang Penjamu Membuat Mekanisme Penolakan

  32. Reservoir dari agent  Adalah habitat normal dimana agent penyakit hidup, tumbuh dan berkembang biak  Habitat dapat berupa manusia , hewan, atau lingkungan Reservoir Manusia • Kasus akut dengan gejala klinis  tidak bebahaya sebagai sumber penularan • Carrier kasus  adalah orang yang menderita infeksi tertentu tetapi tdk menunjukkan gejala klinis  berbahaya sebagai sumber penularan

  33. Carrier in apparent Infections :  Kasus penyakit tertentu yang tidak menunjukan tanda maupun gejala klinis • Incubatory carrier :  Adalah kasus yang mampu menularkan penyakit sebelum munculnya tanda dan gejala klinis dari penyakit tersebut. Misal Penderita hepatitis B • Convalesent caririer :  Adalah kasus yang setelah menjalani infeksi akut tetap dapat menularkan penyakit selama & setelah mereka menjadi sehat. Misal  Penggunaan obat yang tidak adekuat pada penderita salmonelosis • Chronic carrier :  Adalah kasus yang berlanjut infeksius selama 1 tahun atau lebih karena pengobatan yang tidak adiknat Misal : tifus, hepatitis virus dll.

  34. Cara Penularan Agent ke Host Langsungkontak langsung  GO droplet spread  TBC Tidak langsung • Vehicle – borne meliputi air, makanan, susu, sperma, plasma dll. • Vector – borne Mekanik : Tidak memerlukan pengembang biakan agent dalam mata rantai penularan Misal: desentri melalui lalat Biologik : Memerlukan proses berkembang biakan & tumbuh dalam proses penularanya Misal : malaria melalui Plasmodium Vivax • Air – borne Melalui partikel debu yang bertebaran diudara Misal: penyakit saluran pernafasan.

  35. Faktor Host • Umur • Jenis Kelamin • Sosial Ekonomi • Status Perkawinan • Ras • Cara Hidup • Hereditas • Penyakit Terdahulu • Nutrisi • Immunitas • Mempengaruhi Risiko Untuk Terpapar Sumber Infeksi • Mempengaruhi Kerentanan dan Resistensi Manusia Terhadap Infeksi Atau Penyakit

  36. Imunitas Alamiah • Imunitas alamiah aktif : Didapatkan karena tubuh pernah mendapat infeksi selanjutnya membentuk antibody terhadap infeksi ttt  Yang bersangkutan menjadi kebal thdp infeksi tersebut • Imunitas alamiah pasif : Dimiliki oleh bayi baru lahir dari ibunya. Terutama anti bodi dari ibu yg dapat melewati plasenta & masuk kedalam peredaran darah janin Bertahan ± 4 bulan • Imunitas didapat aktif : Imunitas yg dibuat Host setelah menerima vaksin/toxoid  Toksoid tetanus , Vaksin smallpox • Imunitas didapat pasif :  Dalam hal ini tubuh tidak membentuk anti bodi tetapi langsung memperoleh kekebalan. Pemberian imunitas berupa serum & gamma globulin Kekebalan hanya berlangsung 4-5 minggu

  37. Herd Immunity • Imunitas yang terdapat dlm suatu populasi ( bukan indivdu) • Diperoleh bila 80% populasi mempunyai immunitas terhadap penyakit ttt • Apabila herd immunity telah diperoleh, suatu penyakit sulit menembus dan menyebar pada populasi tersebut.

  38. KONSEP KAUSASI

  39. HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT • Hubungan Sebab Akibat  Adalah Hubungan Antara Katagori-katagori Dimana Perubahan Frekuensi/ Kwalitas Suatu Katagori Akan Diikuti Perubahan Di Pihak Lain • Hubungan Non Statistik ( Bebas) Hubungan yg Terjadi Secara Kebetulan Dan Tidak Significant • Hubungan Statistik Hubungan Non Kausal  Hubungan yg Terjadi Antara dua Katagori Karena Adanya Katagori Ketiga

  40. Hubungan Kausal  Adalah Hubungan Yang Memenuhi Syarat-syarat Hubungan Sebab Akibat Ca.Paru Merokok Minum Kopi • Merokok Dgn Ca Paru  Hubungan Kausal • Minum Kopi Dgn Ca Paru  Hubungan Non Kausal • Merokok Dgn Minum Kopi  Hubungan Statistik

  41. Necessary Factor (Agent)  Faktor yg Harus Ada Dalam Menimbulkan Sakit Namun Keberadaannya Belum Pasti Menimbulkan Penyakit. • Contributory Factor  Faktor yg Keberadaannya Mempercepat Timbulnya Kejadian • Sufficient Factor  Faktor/Kondisi yg Memungkinkan atau Mencetuskan Terjadinya Sakit

  42. KONSEP SEBAB AKIBAT

  43. KONSEP SEBAB AKIBAT • Penyebab Masalah Kesehatan Kombinasi Faktor :  Event  Condition  Characteristics • Sufficient of Cause  Kombinasi Faktor yg memastikan munculnya masalah kesehatan/penyakit  Several component (Not 1 factor)  Hilangnya satu komponen akan menggangu reaksi dan aksi komponen lainnya • Necessary Cause  faktor yg harus ada utk Berkembanganya Masalah Kesehatan/Penyakit

  44. FAKTOR-FAKTOR RISIKO • Predisposing Factors  Faktor yg Melatar Belakangi  Memudahkan Keberadaan agent • Enabling Factors  Faktor yg Memungkinkan  Memberikan Peluang Perkembangan • Precipatating Factors  Faktor yg Khusus/spesifik Faktor memunculkan kejadian • Reinforcing Factors  Faktor yg memperkuat & Mendorong  faktor yg Memperburuk Terjadinya Masalah Kesehatan/Penyakit

  45. Konsep Sebab secara klinis :  Satu-satunya Faktor yang diperlukan untuk menimbulkan penyakit/masalah kes. • Konsep Sebab secara Epidemiologis :  multifactor yg mempengaruhi timbulnya penyakit/masalah kesehatan  Faktor-faktor yg Berisiko  Faktor Berhubungan significant • Faktor Risiko : Faktor yg Umumnya berhubungan Dengan perkembangan masalah Kes./Penyakit Tetapi Belum cukup menjadikan masalah Kes./Peny

  46. MODEL HUBUNGAN KAUSAL • Model Klasik • Model Klasik yg dimodifikasi • Model Multi Kausal • Model Jaringan Kausal • Model Probabilitas • Model Operasional • Model Ideal

  47. MODEL KLASIK • Merupakan hubungan sebab akibat murni • Bersifat Konstan, unik & dapat dipercaya secara sempurna • Dlm kondisi yg stabil setiap perubahan faktor penyebab selalu diikuti oleh perubahan faktor akibat. • Dimaksud stabil jika semua faktor risiko lain dalam kondisi statis & terikat sempurna

  48. KRITERIA HUBUNGAN KAUSAL PD MODEL DETERMINAN MURNI • Kausa spesifik : Faktor penyebab merupakan satu-satunya kausa dg dua persyaratan • Kausa yg diperlukan: Semua perubahan pd faktor akibat selalu didahului oleh perubahan faktor penyebab. • Kausa yg menentukan: Setiap perubahan faktor penyebab secara pasti menginduksi perubahan faktor akibat • Efek spesifik jika faktor akibat adalah satu-satunya akibat

  49. POSTULAT KOCH Model Determinan Murni diajukan oleh Koch • Agent harus dapat diisolasi pd Setiap kasus dg biakan murni (Kausa yg diperlukan) • Agen harus tidak ditemukan pada penderita lain (Efek spesifik) • Agen yg telah diisolasi harus dapat menimbulkan penyakit yg sama pd binatang percobaan (efek spesifik)

  50. KELEMAHAN MODEL KLASIK • Faktor Kausa bersifat independen • Faktor etiologi umumnya bersifat ganda • Faktor akibat ada yang ganda • Keterbatasan Konsepsual • Ada penyakit terjadi tanpa perubahan faktor penyebab. • Tak dapat menjelaskan faktor penyebab skala kontinyu • Keterbatasan Pengetahuan

More Related