1 / 18

KURNALI SOSIALISASI SHALAT GERHANA BULAN

SOSIALISASI, SHALAT GERANA BULAN

KURNALI
Télécharger la présentation

KURNALI SOSIALISASI SHALAT GERHANA BULAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TATA CARA SHALAT KHUSUFAYN PADA ACARA KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HAJI AGUS SALIM (STAIHAS) CIKARANG DI DESA SUKABUDI KECAMATAN SUKAWANGI KAB. BEKASI DISAMPAIKAN OLEH: DR. H. KURNALI SOBANDI, M.M. PENGASUH PESANTREN BAROKAH DARURROHMAN SUKAWANGI

  2. A. PENGERTIAN Shalat gerhana dalam bahasa Arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan juga kusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus. Namun masyhur juga di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari. 1. Kusuf Kusuf (كسوف)adalah peristiwa dimana sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan matahari. 2. Khusuf Khusuf (خسوف) adalah peristiwa dimana cahaya bulan menghilang baik sebagian atau total pada malam hari karena terhalang oleh bayangan bumi karena posisi bulan yang berada di balik bumi dan matahari.

  3. B. PENSYARIATAN SHALAT GERHANA Shalat gerhana adalah shalat sunnah muakkadah yang ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya. 1. Al-Quran Dalilnya adalah firman Allah SWT : وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ Artinya: Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37) Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan.

  4. B. PENSYARIATAN SHALAT GERHANA 2. As-Sunnah Selain itu juga Rasulullah SAW bersabda : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad) Selain itu juga ada hadits lainnya : لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ  نُودِيَ : إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ Artinya: Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari). Shalat gerhana disyariatkan kepada siapa saja, baik dalam keadaan muqim di negerinya atau dalam keadaan safar, baik untuk laki-laki atau untuk perempuan. atau diperintahkan kepada orang-orang yang wajib melakukan shalat Jumat. Namun meski demikian, kedudukan shalat ini tidak sampai kepada derajat wajib, sebab dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak ada kewajiban selain shalat 5 waktu semata.

  5. C. HukumShalatGerhana Para ulama membedakan antara hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan. 1. Gerhana Matahari Para ulama umumnya sepakat mengatakan bahwa shalat gerhana matahari hukumnya sunnah muakkadah, kecuali mazbah Al-Hanafiyah yang mengatakan hukumnya wajib. a. Sunnah Muakkadah Jumhur ulama yaitu Mazhab Al-Malikiyah, As-Syafi'iyah dan Al- Malikiyah berketetapan bahwa hukum shalat gerhana matahari adalah Sunnah muakkad. b. Wajib Sedangkan Mazhab Al-Hanafiyah berpendapat bahwa shalat gerhana matahari hukumnya wajib.

  6. LanjutanHukumShalatGerhana 2. Gerhana Bulan Sedangkan dalam hukum shalat gerhana bulan, pendapat para ulama terpecah menjadi tiga macam, antara yang mengatakan hukunya hasanah, mandubah dan sunnah muakkadah. a. Hasanah Mazhab Al-Hanafiyah memandang bahwa shalat gerhana bulan hukumnya hasanah. b. Mandubah Mazhab Al-Malikiyah berpendapat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah mandubah. c. Sunnah Muakkadah Mazhab As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah berpendapat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah.

  7. D. Pelaksanaan Shalat Gerhana 1. Berjamaah Shalat gerhana matahari dan bulan dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW mengerjakannya dengan berjamaah di masjid. Shalat gerhana secara berjamaah dilandasi oleh hadits Aisyah radhiyallahu 'anha. 2. Tanpa Adzan dan Iqamat Shalat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah". Dalilnya adalah hadits berikut : لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ  نُودِيَ : إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ “Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari).

  8. D. Pelaksanaan Shalat Gerhana 3. SirrdanJahr Namunshalatinibolehjugadilakukandengansirr (merendahkansuara) maupundenganjahr (mengeraskannya). 4. Mandi Jugadisunnahkanuntukmandisunnahsebelummelakukanshalatgerhana, sebabshalatinidisunnahkanuntukdikerjakandenganberjamaah 5. Khutbah Adaperbedaanpendapatdikalanganulamatentanghukumkhutbahpadashalatgerhana.

  9. D. Pelaksanaan Shalat Gerhana 1. DisyariatkanKhutbah Menurutpendapat As-Syafi'iyah, dalamshalatgerhanadisyariatkanuntukdisampaikankhutbahdidalamnya. KhutbahnyasepertilayaknyakhutbahIdulFithridanIdulAdhadanjugakhutbahJumat. DalilnyaadalahhaditsAisyahraberikutini : أَنَّ النَّبِيَّ  لَمَّا فَرَغَ مِنَ الصَّلاَةِ قَامَ وَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَال : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَل لاَ يُخْسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا Dari Aisyahraberkata,"SesungguhnyaketikaNabi SAW selesaidarishalatnya, beliauberdiridanberkhutbahdihadapanmanusiadenganmemuji Allah, kemudianbersabda, "Sesungguhnyamataharidanbulanadalahsebuahtandadaritanda-tanda Allah SWT. Keduanyatidakmenjadigerhanadisebabkankematianseseorangataukelahirannya. Bila kalian mendapatigerhana, makalakukanlahshalatdanberdoalah. (HR. Bukhari Muslim)

  10. Lanjutan Pelaksanaan Shalat Gerhana DalamkhutbahituRasulullah SAW menganjurkanuntukbertaubatdaridosasertauntukmengerjakankebajikandenganbersedekah, doadanistighfar (mintaampun). 2. TidakDisyariatkanKhutbah Sedangkan Al-Malikiyahmengatakanbahwadalamshalatinidisunnahkanuntukdiberikanperingatan (al-wa'zh) kepadaparajamaah yang hadirsetelahshalat, namunbukanberbentukkhutbah formal dimimbar. Al-Hanafiyahdan Al-Hanabilahjugatidakmengatakanbahwadalamshalatgerhanaadakhutbah, sebabpembicaraanNabi SAW setelahshalatdianggapolehmerekasekedarmemberikanpenjelasantentanghalitu.

  11. Lanjutan Pelaksanaan Shalat Gerhana DasarpendapatmerekaadalahsabdaNabi SAW : فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا Bila kalian mendapatigerhana, makalakukanlahshalatdanberdoalah. (HR. Bukhari Muslim) DalamhaditsiniNabi SAW tidakmemerintahkanuntukdisampaikannyakhutbahsecarakhusus. Perintahbeliauhanyauntukshalatsajatanpamenyebutkhutbah.

  12. Lanjutan Pelaksanaan Shalat Gerhana 6. BanyakBerdoa, Dzikir, TakbirdanSedekah Disunnahkanapabiladatanggerhanauntukmemperbanyakdoa, dzikir, takbirdansedekah, selainshalatgerhanaitusendiri. فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا Apabilakamumenyaksikannyamakaberdoalahkepada Allah, bertakbir, shalatdanbersedekah. (HR. Bukharidan Muslim)

  13. E. Tata Cara Teknis Shalat Gerhana Ada pun bagaimanabentukteknisdarishalatgerhana, paraulamamenerangkanberdasarkannash-nashsyar'isebagaiberikut: • DuaRakaat Shalatgerhanadilakukansebanyak 2 rakaat. Masing-masingrakaatdilakukandengan 2 kali berdiri, 2 kali membacaqiraahsurat Al-Quran, 2 ruku' dan 2 sujud. Dalil yang melandasihaltersebutadalah: Dari Abdullah bin Amruberkata,"TatkalaterjadigerhanamataharipadamasaNabi SAW, orang-orangdiserukanuntukshalat "As-shalatujamiah". Nabimelakukan 2 ruku' dalamsaturakaatkemudianberdiridankembalimelakukan 2 ruku' untukrakaat yang kedua. Kemudianmataharikembalinampak. Aisyahraberkata,"Belumpernahakusujuddanruku' yang lebihpanjangdariini. (HR. Bukharidan Muslim)

  14. Lanjutan Tata Cara Teknis Shalat Gerhana 2. Bacaan Al-Quran Shalatgerhanatermasukjenisshalatsunnah yang panjangdan lama durasinya. Di dalamhaditsshahihdisebutkantentangbetapa lama danpanjangshalat yang dilakukanolehRasulullah SAW itu : عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - قَال : كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ  فَصَلَّى الرَّسُول  وَالنَّاسُ مَعَهُ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلاً نَحْوًا مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً ثُمَّ قَامَ قِيَامًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الأْوَّل ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الأْوَّل Dari IbnuAbbasradhiyallahuanhu, diaberkatabahwatelahterjadigerhanamataharipadamasaRasulullah SAW. MakaRasulullah SAW melakukanshalatbersama-samadenganorangbanyak. Beliauberdiricukup lama sekirapanjangsurat Al-Baqarah, kemudianbeliau SAW ruku' cukup lama, kemudianbanguncukup lama, namuntidakselamaberdirinya yang pertama. Kemudianbeliauruku' lagidengancukup lama tetapitidakselamaruku' yang pertama. (HR. Bukharidan Muslim)

  15. Lanjutan Tata Cara Teknis Shalat Gerhana 3. MemperlamaRuku' danSujud Disunnahkanuntukmemanjangkanruku' dansujuddenganbertasbihkepada Allah SWT, baikpada 2 ruku' dansujudrakaatpertamamaupunpada 2 ruku' dansujudpadarakaatkedua. Yang dimaksuddenganpanjangdisinimemangsangatpanjang, sebabbiladikadarkandenganukuranbacaanayat Al-Quran, bisadibandingkandenganmembaca 100, 80, 70 dan 50 ayatsurat Al-Baqarah. Panjangruku' dansujudpertamapadarakaatpertamaseputar 100 ayatsurat Al-Baqarah, padaruku' dansujudkeduadarirakaatpertamaseputar 80 ayatsurat Al-Baqarah. Dan seputar 70 ayatuntukrukukdansujudpertamadarirakaatkedua. Dan sujuddanrukukterakhirsekadar 50 ayat.

  16. Lanjutan Tata Cara Teknis Shalat Gerhana Dalilnya adalah hadits shahih yang keshahihannya telah disepakati oleh para ulama hadits. كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ  فَصَلَّى الرَّسُول  وَالنَّاسُ مَعَهُ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلاً نَحْوًا مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً ثُمَّ قَامَ قِيَامًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الأْوَّل ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الأْوَّل Dari Ibnu Abbas ra berkata,"Terjadi gerhana matahari dan Rasulullah SAW melakukan shalat gerhana. Beliau beridri sangat panjang sekira membaca surat Al-Baqarah. Kemudian beliau ruku' sangat panjang lalu berdiri lagi dengan sangat panjang namun sedikit lebih pendek dari yang pertama. Lalu ruku' lagi tapi sedikit lebih pendek dari ruku' yang pertama. Kemudian beliau sujud. Lalu beliau berdiri lagi dengan sangat panjang namun sidikit lebih pendek dari yang pertama, kemudian ruku' panjang namun sedikit lebih pendek dari sebelumnya.(HR. Bukhari dan Muslim).

  17. HIKMAH RAHASIAGERHANA BULAN DAN MATAHARI Rasulullah Saw memberikan tuntunan kepada umatnya agar memanfaatkan momen gerhana untuk meningkatkan iman dan ibadah. Lakukan shalat gerhana (khusuf), perbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan amalan ketaatan lainnya.Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam keluar dengan bergegas, menarik bajunya, lalu shalat dengan manusia, dan memberitakan kepada mereka bahwa gerhana adalah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Dengan gerhana tersebut Allah menakut-nakuti para hamba-Nya, tapi boleh jadi gerhana merupakan sebab turunnya azab untuk manusia. Beliau pun memerintahkan untuk mengerjakan amalan yang bisa menghilangkannya. Beliau memerintahkan untuk mengerjakan shalat, berdoa, istighfar, bersedekah, memerdekakan budak, dan amalan-amalan shalih lainnya ketika terjadi gerhana; hingga hilang musibah yang menimpa manusia.

  18. HIKMAH RAHASIAGERHANA BULAN DAN MATAHARI Dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah (HR Bukhari nomor 1044). وَاللهُ اَعْلَمُ بِالصَوَابِ Terima Kasih

More Related