1 / 40

KRUSTASE

KRUSTASE. Fredinan Yulianda 2005.

abedi
Télécharger la présentation

KRUSTASE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KRUSTASE Fredinan Yulianda 2005

  2. Dahulu Triarthus (subfilum Trilobita), Peripatus (Subfilum Onychophora), mimi dan laba-laba (subfilum Chelicerata), serangga (kelas Insecta) dan udang serta kepiting (kelas Crustacea) dikelompokkan dalam satu filum, yaitu filum Arthropoda atas dasar kesamaan bentuk kaki yang beruas-ruas atau bersendi-sendi. Berasal dari bahasa Yunani arthros berarti sambungan atau sendi dan podos berarti kaki. Sejak tahun 1990 banyak ahli zoologi yang membagi kelompok Arthropoda menjadi beberapa filum, yaitu Onychophora, Trilobita, Chelicerata, Uniramia dan Crustacea. Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta anggota tubuh yang lain, sebagaimana perbedaan embriologi dan anatomi dalamnya. Bahkan berdasarkan evolusinya, Crustacea dan Uniramia berasal dari kelompok nenek moyang bentuk cacing yang berbeda. Filum Onychophora tidak dibicarakn lebih lanjut, karena semua anggotanya hidup di daratan, terutama tempat-tempat yang lembab. Filum Chelicerata meliputi berbagai jenis laba-laba, kalajengking, tungau, dan mimi. Berasal dari bahasa Yunani chele berarti capit dan keros berarti tanduk. Kebanyakan anggotanya berukuran kecil, dan hidup di daratan didaerah yang kering dan hangat SEJARAH SISTEMATIKA

  3. FILUM CHELICERATA

  4. ( Malacostraca ) KRUSTASEA • Kelas 1. CEPHALOCARIDA • Kelas 2. BRACHIOPODA • Kelas 3. MYSTACOCARIDA • Kelas 4. BRACHIURA • Kelas 5. COPEPODA • Kelas 6. OSTRACODA • Kelas 7. CIRRIPEDIA • Kelas 8. MALACOSTRACA • SuperOrdo 1. Phyllocarida : Nebalia • SuperOrdo 2. Haplocarida : Squilla (ud. ronggeng) • SuperOrdo 3. Syncarida : Anaspides • SuperOrdo 4. Peracarida • Ordo 1. Mysidacea : Mysis (rebon) • Ordo 2. Cumacea : Diastylis • Ordo 3. Tanaidacea : Apseudes • Ordo 4. Isopoda : Asellus, Bopyrus • Ordo 5.Amphipoda : Gammarus • SuperOrdo 5. EUCARIDA • Ordo 1. Euphausiacea : • Euphausia (krill) • Ordo 2. Decapoda • SubOrdo 1. Natantia : udang • SubOrdo 2. Reptantia : • Seksi 1. Macrura: • Panulirus, Lobster • Seksi 2. Anomura: • Eupagurus (komang), • Birgus (kpt. Kelapa) • Seksi 3. Brachyura: Portunus, • Scylla, Cancer

  5. KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI Kelas Malacostraca berisi lebih dari 22,000 jenis atau sekitar dua pertiga dari semua Krustasea yang telah teridentifikasi. Dalam Malacostraca, Decapoda merupakan ordo yang paling besar, yaitu sekitar 9,000 jenis telah diidentifikasi; diikuti oleh ordo Amphipoda ( 6,200 jenis) dan Isopoda ( 4,600 jenis). Ordo lainnya masing-masing memiliki anggota < 1,000 jenis. Kebanyakan malacostraca hidup di laut. Decapoda Palinurans, kelompok kepiting brachyura (memiliki 10-kaki), dan udang dendrobrachiate dan stenopodid mendominasi perairan dangkal di wilayah beriklim sedang dan tropis. Udang caridean, astacidean lobster and crayfish, serta anomalans (hermit crab – 8 kaki) dominan di perairan laut dalam dan perairan tawar wilayah beriklim dingin dan daerah kutub. Amphipoda dan isopoda melimpah di perairan pantai dan zone abyssal bahkan secara luas menyebar ke perairan tawar. Kelompok tersebut juga ditemukan tersebar di perairan bawah tanah dan lingkungan terestrial. Stomatopoda sebagian besar hidup di perairan dangkal wilayah tropis; tanaids dan cumaceans ditemukan sebagian besar di zone perairan yang lebih dalam dan bersuhu rendah/ dingin;

  6. Jaring makanan Krustasea dalam sistim perairan

  7. FILUM KRUSTASE (CRUSTACEA) • Hewan yang beruas-ruas • Kulit keras dari kitin • Tubuh terdiri dari (1) Kepala (cephalin), (2) dada (thorax), dan (3) abdomen . Kepala dan dada bergabung membentuk Kepala-Dada (Cephalothorurax) • Kepala terdiri dari 5 ruas yang tergabung menjadi satu • Mempunyai 2 psg antena, 1 ps mandible (rahang), 2 psg maksila • Bernafas dgn insang, makan dgn cara menyaring (plankton & detritus) • Sistem peredaran darah terbuka • Reproduksi sexual, dioeceous, dan melakukan molting (pergantian kulit)

  8. Rostrum Karapas Antenula Tubuh beruas enam Scaphocerite Maksila Antena Kaki Periopod Telson Eksopod dan Endopod (Uropod)

  9. 1. Gigi rostrum, 2. Punggung karapas, 3. Punggung karapas orbital, 4. Gerigi hepatik, 5. Gigi Epigastrik, 6. Duri supraorbital, 7. Duri postorbital, 8. Duri antena, 9. Orbito-antennal groove, 10. Duri Anterolateral, 11. Duri Branchiostegal, 12. Hepatic groove, 13. Punggung hepatik, 14. Cervical groove 1. Duri supraorbital, 2. Duri Antrolateral, 3. Duri Hepatik, 4. Median groove, 5. Median crest, 6. Gigi rostrum, 7. Punggung karapas depan, 8. Punggung karapas orbital, 9. Gigi epigastrik, 10. Adostral groove

  10. SISTEM REPRODUKSI Reproduction is primarily sexual in crustaceans. The only kind of asexual reproduction is parthenogenesis (development from unfertilized eggs), but this is rare. Usually the sexes are separate, but some parasites and most barnacles, which have difficulty obtaining mates, are simultaneous hermaphrodites (male and female at the same time). This increases the number of possible partners and may allow self-fertilization as a last resort. Some crustaceans switch sex as they get older. Many crustaceans exhibit elaborate courtship behavior, and the males may fight for the chance to mate. The young of marine crustaceans generally pass through one or more larval stages that are quite unlike the adult form. Often the larvae swim in open water to find a place to live.

  11. ALAT REPRODUKSI

  12. SIKLUS HIDUP UDANG PENAEID

  13. BERBAGAI BENTUK LARVA KRUSTASEA

  14. Habitat di ekosistem terumbu karang Karnivor, scavenger, omnivor, aktif malam hari Alat kel jantan pd kaki jln ke-5, alat kelamin betina pd kaki jln ke-3 Fase larva 3-7 bulan Udang Karang (Lobster)

  15. Bagian tubuh lobster

  16. Siklus hidup lobster

  17. Udang Windu (Penaeus monodon) Panjang maks 30 cm Pada karapas tidak terdapat lekukan pada tonjolan tengah bagian atas, lekukan sisi dangkal dan hanya terlihat jelas pada setengah bagian atas. Udang muda warna abu-abu, udang dewasa tua hijau kehitam-hitaman

  18. Udang Putih (Penaeus indicus) Panjang karapas 3 cm, warna dasar putih kekuningan dihiasi dengan corak tidak beraturan berwarna hijau tua, lempengan rostrum dan tonjolan di daerah punggung berwarna coklat keunguan, pada bagian tepi dari uropod berwarna coklat kemerahan dan ditumbuhi oleh bulu atau rambut berwarna krem

  19. Udang bunga (Penaeus japonicus) Dicirikan adanya garis lebar melintang berwarna coklat tua pada karapas dan garis besar melintang pada setiap ruas perut Pada bagian sisinya terdapat lekukan yang dalam, lebih sempit dari tonjolan yg berada di tengah, memanjang sampai hampir mencapai tepi atas karapas

  20. Metapenaeus ensis (Offshore greasyback prawn) Ukuran sedang degn panjang total 10-15 cm minus rostrum Permukaan karapas bergelombang tidak beraturan, di bagian cekung ditumbuhi bulu atau rambut, bagian yg menonjol licin Rostrum lurus, terdapat 8-9 gigi pada bagian atas, ekor tanpa duri

  21. Udang Galah (Macrobrachium sp. Udang air tawar (habitat di Sungai) Dicirikan dengan Cheliped yang panjang dan besar

  22. Udang mantis, ronggeng, pengko, nenek (Lysiosquilla sp., Harpiosquilla sp.) Habitat pasir berlumpur, hidup dalam lubang yang digali

  23. MORFOLOGI KEPITING Antena Palm Cheliped Jari capit Kaki jalan Propodus Merus Kaki renang Dactylus Cardiac

  24. KEPITING Betina tumpul Jantan lancip

  25. Kepiting bakau (Scylla serrata) Habitat ekosistem mangrove, tambak, menggali lubang Warna hijau kotor, bentuk tubuh membulat, di kiri dan kanan mulut terdapat 9 duri

  26. Rajungan (Portunus pelagicus) Jantan Betina

  27. Ashtoret lunaris Matuta victor

  28. Micippa cristata Rhinolambrus pelagicus Helice leachii Calarpa philargius

  29. Metaplax dentipes Menaethius monoceros Metaplax dentipes Ocypode kuhlii

  30. Uca forcipata Uca dussumieri

  31. Mysis SubKelas : Eumalacostraca Super_Ordo : Peracarida Ordo: Mysida Famili : Mysidae Genus: Mysis Spesies: Mysis relicta mysis, meskipun sebagian besar hidup di perairan laut, juga ditemukan melimpah di perairan danau atau sungai es di wilayah utara.

  32. Amphipoda Amphipoda umumnyaditemukan melimpah di perairan pantai hingga zone abyssal bahkan secara luas menyebar ke perairan tawar. Kelompok tersebut juga ditemukan tersebar di perairan bawah tanah dan lingkungan terestrial. Kelas: Malacostraca Super_Ordo:Peracarida Ordo: Amphipoda

  33. Krustase plankton

  34. Hermit Crab Hermit crabs dibedakan dari kepiting lainnya karena ada pengurangan kaki abdomen. Sehingga ketika jalan atau makan hermit crabs mengeluarkan antennae, dan dua pasang kaki jalan dari cangkangnya. When threatened by predators, hermit crabs quickly withdraw their bodies back into the protection of the shell. The large claw, the last part of the body to be withdrawn, often acts as a door, closing off the interior of the shell from predators. As hermit crabs grow, they must continually find new, larger shells in which to live.

  35. Barnacles (Balanus sp.) Lepas sp.

  36. SEKIAN

More Related