1 / 22

Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013

Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013. MIXRAJUL MAHFUDZI, ST STAF KANTOR KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KAB. SUMENEP. PENDAHULUAH. KATA KUNCI:

Télécharger la présentation

Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah2013 MIXRAJUL MAHFUDZI, ST STAF KANTOR KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KAB. SUMENEP

  2. PENDAHULUAH KATA KUNCI: Manajemen pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama: masyarakat, instansi pemerintah dan swasta. Tiga pemangku kepentingan ini merupakan tritunggal dalam menyelesaikan semua permasalahan perkotaan

  3. Timbulan sampah Pewadahan Tidak langsung dibuang Pengumpulan • Pengolahan • Fisis • kimia • biologis Pemindahan & pengangkutan Langsung dibuang TPA Operasional pemb. sampah

  4. Vol. Timbunan sampah Berdasarkan Klasifikasi Kota Sumber: SK SNI T-13-1990 F:2

  5. Untuk kota besar diharuskan mengadakan pengambilan & pengukuran • timbunan sampah. Contoh…………..

  6. Vol . Sampah perkotaan

  7. Perbandingan di beberapa negara% berat basah

  8. Sampah organik Sampah yang mudah terurai akan cepat mengalami dekomposisi dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, misalnya sampah dari persiapan atau konsumsi makanan. Sampah yang dapat terfermentasi cenderung terurai dengan cepat namun tidak menghasilkan bau yang tidak sedap, misalnya kertas, textile dan biji-bijian. Sampah tak terfermentasi mengalami proses penguraian yang amat lambat seperti plastik organik, kertas karton, rambut dsb (Diaz,et.al, 2003). 1. mudah terurai 2. Dapat terfermentasi 3. Tdk dapat terfermentasi

  9. Sinergi kolaboratif manajemen persampahan Menggabungkan alternatif manajemen komplementer yang meliputi: mengurangi / waste prevention RECYCLING COMPOSTING DISPOSAL

  10. MENGAPA MANAJEMEN YANG SINERGIS DIPERLUKAN? Manajemen yang tidak tepat bisa menimbulkan permasalahan lingkungan, Penerimaan dari retribusi sampah kemungkinan besar tidak bisa menutup biaya pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan, Sampah sering kali bukan merupakan prioritas para decision-makers.

  11. problem Masih banyaknya praktik open dumping, pembakaran, tidak mengolah gas metan ≠ ratifikasi Kyoto Protokol kesadaran kebersihan sudah lebih baik namun masih dalam taraf NIMBY Perusahaan belum mampu mengolah sampahnya hingga selesai daurnya Regulasi yang kuat belum diimplementasikan

  12. Peluang ke depan KESADARAN MASYARAKAT KEBERLANJUTAN ADALAH KATA KUNCI DAN HARGA MATI UNTUK SETIAP PROGRAM DALAM SEMUA SEKTOR PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN TIDAK AKAN BERHASIL TANPA SINERGI SEMUA AKTOR (PEMANGKU KEPENTINGAN) SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN BERPARTISIPASINYA MASYARAKAT KONTRIBUSI MASYARAKAT KETERPADUAN

  13. Pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (PSTBM) Dalam pengertian ini pemeran (penguasa, kekuatan) utama dalam pengelolaan sampah adalah masyarakat, bukan pemerintah atau lembaga lainnya seperti LSM dan lain – lain. Pemerintah dan lembaga lainnya hanyalah sebagai motivator dan fasilitator. Kebutuhan dan permintaan Oleh masyarakat direncanakan Dikontrol dan dievaluasi

  14. Bagaimana konsep yang DIPERLUKAN? Polluters Must Pay (PMP), meningkatkan willing to pay dari masyarakat, Penanganan sampah yang dimulai dari sumbernya, meningkatkan sense of belonging, Mengerahkan sosial capital (modal kekuatan masyarakat), Berbasis masyarakat tidak selalu berarti dilakukan oleh masyarakat, bisa dilakukan oleh lembaga profesional lain yang diberi mandat oleh masyarakat

  15. Pelaksanaan PSTBM Seleksi calon lokasi Inisiatif swasta; sosialisasi Seleksi masyarakat Pembentukan kelompok Pelatihan dan perencanaan implementasi

  16. Pelaksanaan PSTBM Penentuan calon Pemda Inisiatif Pemerintah; Sosialisasi dan promosi ke Pemda Seleksi Pemda Penentuan Calon lokasi masyarakat Seleksi masyarakat Dst s/d implementasi

  17. pelaksanaan SELEKSI PEMDA: disusun suatu kriteria untuk menetapkan pemda yang berhak ikut dalam program tersebut; SELEKSI CALON MASYARAKAT: ditentukan oleh pemda berdasarkan pada kepadatan penduduk dan permasalahan sampah yang dihadapi dan kesediaan SOSIALISASI: Kepada para pemimpin formal dan informal dari calon lokasi SELEKSI MASYARKAT: disusun suatu kriteria terkait ketersediaan lahan dan kesiapan masyarakat berkontribusi PEMBENTUKAN KELOMPOK: Organisasi, tugas dan anggaran dasar serta berbagai alternatif sumber dan pengelolaan keuangan, alternatif penyebaran informasi program dll. RENCANA KERJA MASYARAKAT: DED, RAB, skedul SURVEY KEPUASAN PENGGUNA

  18. PERLUNYA LEADING SECTOR Di Pemda perlu ada leading sector yang bisa mengkoordinasikan dan memimpin program. Karena programnya berbasis masyarakat maka perlu ada fasilitator handal yang mampu memfasilitasi baik secara teknik maupun sosial KOLABORASI DENGAN LSM HANDAL

  19. Apa hambatannya? Apa peluangnya? • Manfaatkan keterlibatan swasta dan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat (kolaborasi antara swasta dan masyarakat), Pemerintah sebagai motivator dan fasilitator. Keppres no 80 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (untuk proyek berbasis masyarakat yang nilainya lebih dari Rp 50 juta), regulasi belum dirancang,

  20. PEMBIAYAAN Contoh dalam aplikasi • Share antara masyarakat, pemerintah, swasta, donor dsb. • Masyarakat biasanya hanya mampu 2-4 % untuk investasi, dan 100% untuk O&M. Selebihnya dana Pemerintah, Pemda, Swasta dan Donor (bila ada) Peran swasta dan Corporate Social Responsibility (CSR)

  21. Peluang CSR DI NEGARA MAJU PELUANG INI JUSTRU BISA MENGHASILKAN INCOME (INCOME GENERATING SECTOR) CONTOH: NIKE DENGAN ZERO WASTE NYA PATAGONIA DENGAN GREEN PREMIUMNYA LAYANAN JASA CSR: TERPADU KOMPREHENSIF SINERGIS RANAH JASA: ASSESSMENT ASSISTANT ASSURANCE ADVOCACY

More Related