1 / 25

DEBRIDEMENT

DEBRIDEMENT. d r. Nicko Perdana Hardiansyah. Definisi. U saha menghilangkan jaringan nekrotik/nonvital dan jaringan yang terkontaminasi Jaringan nekrotik menghalangi penyembuhan luka infeksi sistemik a mputasi k ematian.

aiko
Télécharger la présentation

DEBRIDEMENT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DEBRIDEMENT dr. Nicko Perdana Hardiansyah

  2. Definisi • Usaha menghilangkan jaringan nekrotik/nonvital dan jaringan yang terkontaminasi • Jaringan nekrotik • menghalangi penyembuhan luka • infeksi sistemik • amputasi • kematian

  3. Terjadi perbaikan sirkulasi suplai oksigen dan nutrisi ke situs luka • Mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting • saraf • pembuluh darah • otot • tendon • tulang

  4. Tujuan • Ekstensi luka  identifikasidaerah cedera • Deteksi dan membuang benda asing  terutama benda organik • Deteksi dan membuang jaringan non viabel • Mengurangi kontaminasi bakteri • Membuat luka yang dapat mentoleransi kontaminasi bakteri  sembuh tanpa infeksi

  5. Jenis debridement

  6. Chemical • Bekerja secara proteolitik, fibrinolitik dan kolagenase tergantung dari target jaringan yang akan dihancurkan • Misalnya • kolagenase (santyl) hasil fermentasi dari Clostridium histolyticum  mencerna kolagen dalam jaringan nekrotik • Papain (Panafil, Accuzyme)  penghancur protein tetapi tidak berbahaya bagi jaringan normal

  7. Mechanical • Prinsip kerjanya adalah wet-to-dry dressing • Luka ditutup dengan kassa yang telah dibasahi normal saline, setelah kering jaringan nekrotik akan melekat ke kassa sehingga saat ganti verban, jaringan nekrotik ikut terbuang • Tindakan ini dilakukan berulang kali (2-6 kali per hari) • Prosedur ini membuat tidak nyaman bagi penderita saat mengganti balutan, merusak jaringan granulasi baru, merusak epitel yang masih fragile

  8. Biological • Merupakan upaya debridement secara biologis menggunakan larva • Maggot Debridement Therapy (MDT) • Larvae of Calliphoid flies of the species Phanecia sericata (formerly known as Luciliasericata) • Prosedur ini dapat membersihkan jaringan nekrotik dan infeksi tanpa rasa nyeri sekaligus desinfeksi dan stimulasi penyembuhan luka

  9. Surgical Debridement • Tindakan menggunakan skalpel, gunting, kuret, atau instrumen lain disertai irigasi untuk membuang jaringan nekrotik • Tujuan eksisi luka sampai jaringan normal, lunak, dan tervaskularisasi

  10. PRINSIP DAN TEKNIK

  11. Tourniquet • Mengurangi perdarahan • Resiko  menambah iskemia jaringan pada bagian yang telah cedera serta mempersulit penilaian vitalitas jaringan • Alternatif  mengembangkan tourniket selama 10-20 menit  lepaskan  melihat hasil pengisian pada kapiler (capiler flush) untuk menilai viabilitas jaringan lunak • Penggunaan tourniket dalam debridement  sangat terbatas dan sebagian besar tindakan dilakukan tanpa tourniket

  12. Eksisi luka • Eksisi dilakukan hingga mencapai tepian kulit yang sehat • Perlu diingat bahwa untuk membersihkan kontaminasi diperlukan paparan (exposure) yang adekuat • Usaha membersihkan debris dengan mengorek (poking) luka yang kecil dapat berbahaya. • Perluasan luka asli harus dilakukan dengan penuh perencanaan menghidari adanya sayatan yang tidak berguna yang akan mengganggu tatalaksana selanjutnya

  13. Eksisi yang paling aman adalah mengikuti garis untuk fasiotomi karena sayatan ini menghindari arteri perforator yang mungkin berguna untuk mengambil flap kulit bila dibutuhkan • Selain itu kadang diperlukan insisi tambahan di luar perluasan dari luka yang ada

  14. Jaringan non vital • Jaringan mati atau non vital merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri oleh karena itu semua jaringan yang meragukan sebaiknya dibuang • Pendekatan bertahap dan sistematis diperlukan terutama bila menghadapi luka yang besar dan kompleks agar tidak terjadi debridement yang tidak adekuat

  15. Jaringan nekrotik • Kulit dan lemak subkutis ekstensi hingga ke jaringan sehat • Fasia indikasi eksisi: non viabel, rusak, terkontaminasi • Otot hati-hati dalam eksisi, 10% massa otot sisa dapat berfungsi baik apabila terhubung dengan tendon

  16. Tendon • Pertahankan  bukan tempat yang baik untuk pertumbuhan bakteri • Eksisi hanya bila terjadi kerusakan parah • Cuci dengan cairan dengan jumlah banyak • Tulang • Vaskularisasi terbatas  sulit menilai vitalitas • Usahakan pertahankan periosteum  jaringan rentan mati • Sendi • Pastikan sendi bebas dari infeksi dan kotoran • Dapat dilakukan insisi luas, alternatif  atroskopi

  17. Tulangmerupakanjaringandenganvaskularisasi yang terbatassehinggamempersulitpenilaianvitalitasnya • Fragmen-fragment tulangkomponen yang sulituntukdinilai. • Umumnyafragmenkortikalberukurankecil yang tidakmenempelpadajaringanlunakdapatdisingkirkan

  18. Bila fragment tulangmasihmenempelpadajaringanlunakdanmasihberdarahmakasegmentersebutdapatdipertahankan • Ujung frakturpadatulangharusdikeluarkandarilukauntukdilakukan debridement and irigasi • Untukmenyingkirkan hematoma danbendaasing debridement dapatdilakukandenganmenggunakankuretdanirigasi

  19. Secaraumum, debridement padakomponentulangdapatdilakukandengankonservatif • Bilaterjadiinfeksiataukemungkinanterjadinyainfeksimakadilakukanredibridementsegerasecaraagresifmenyingkirkansemuakomponentulang yang tidakvital • Lebihmudahuntukmenanganirekonstruksiakibathilangnyasegmentulangdaripadamelakukantatalaksanapadaosteomielitisklinis.

  20. Padapatahtulangterbuka yang terinfeksi, kesalahan yang umumdilakukanadalahketerlambataneksisisegmentulang yang tidak vital. • Samasepertipada tendon, makatulang yang tidakmemilikiperiosteumdantidaktertutupjaringanlunakakanmati • Olehkarenaitu, bilatulangtidakdapattertutupolehjaringanlunaksangatpentinguntukmempertahankanperiosteum.

  21. Pembuluh darah • Pembuluh darah kecil • Ligasi • koagulasi • Pembuluh darah besar • biasanya telah diketahui sebelum operasi • perencanan tentang tindakan operasi telah diputuskan sebelumnya • Penting untuk kelangsungan hidup jaringan yang diperdarahi

  22. Pencucian luka • Irigasi tekanan tinggi • Dasar: tekanan tinggi dapat menghambat penempelan bakteri pada permukaan luka secara mekanik • Irigasi tekanan rendah • Dasar: Efek samping tekanan tinggi terlalu besar • Kemungkinan rusaknya jaringan lunak lebih rendah

  23. Penutupan luka • Luka kecil yang sedikit terkontaminasi dapat langsung dijahit kembali dengan syarat luka dapat ditutup primer • Dapat diberikan antibiotik topikal • Penggunaan alat bantu vacuum dressing • Penutupan segera dari luka menurunkan insidens infeksi • Modern dressing

  24. TERIMA KASIH

More Related