1 / 75

INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA

INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA. DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH. POKOK BAHASAN PERTAMA. PENDAHULUAN. RPJMN 2010 – 2014 (MDGs 2015). 8 Prioritas Pembangunan Kesehatan.

Télécharger la présentation

INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH KESGA GIZI 2014

  2. POKOK BAHASAN PERTAMA PENDAHULUAN KESGA GIZI 2014

  3. RPJMN 2010 – 2014 (MDGs 2015) 8 PrioritasPembangunan Kesehatan • Peningkatankesehatanibu, bayi, Balitadan KB • Perbaikan status gizimasyarakat • Pengendalianpenyakitmenularsertapenyakittidakmenulardiikutipenyehatanlingkungan • Pemenuhan, pengembangan, & pemberdayaan SDM kesehatan • Peningkatanketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutudanpenggunaanobatsertapengawasanobatdanmakanan • PengembanganSistemJaminanKesehatanMasyarakat • Pemberdayaanmasyarakat,penanggulanganbencanadankrisiskesehatan • Peningkatanpelayanankesehatan primer, sekunder & tersier. M I S I MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASY, MELALUI PEMBERDAYAAN MASY, TERMASUK SWASTA DAN MASYARAKAT MADANI. MELINDUNGI KESEHATAN MASY DGN MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN YANG PARIPURNA, MERATA, BERMUTU DAN BERKEADILAN VISI MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN DAN PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN MENCIPTAKAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK NILAI : PRO RAKYAT, INKLUSIF, RESPONSIF, EFEKTIF & BERSIH KESGA GIZI 2014

  4. RPJMD 2014 – 2018 KESGA GIZI 2014

  5. RKPD 2015 KESGA GIZI 2014

  6. POKOK BAHASAN KEDUA EVALUASI PROGRAM GIZI KIA 2013 KESGA GIZI 2014

  7. DERAJAT KESEHATAN KESGA GIZI 2014 * Jumlah Kelahiran Hidup Tahun 2013 = 563.135 Jiwa 7

  8. EKS KARS. PATI 107 KASUS (16,02) KASUS KEMATIAN IBU PER EKS KARESIDENAN EKS KARS. SOLO 89 KASUS (13,32) EKS KARS. PEKALONGAN 187 KASUS (27,99) EKS KARS. SEMARANG 120 KASUS (17,96) Jepara Pati EKS KARS. KEDU 51 KASUS (7,63) EKS KARS. BANYUMAS 114 KASUS (17,07) Rembang Kota Tegal Kota Pekalongan Kudus Demak Batang Kota Smg Blora Brebes Batang Kendal Pekalongan JABAR Tegal JATIM Grobogan Pemalang Pekalongan Kab Semarang Salatiga Temanggung Purblg Wonosobo Sragen Cilacap Bj negara Kab. Mgl Banyumas Magelang Boyolali Surakarta Kt. Mgl SRK Kr.anyar Kebumen Sukoharjo Klaten Magelang Purworejo DI. Yogyakarta Wonogiri JAWA TENGAH 668 KASUS (AKI= 118,62) Keterangan : Kasus kematian tertinggi KESGA GIZI 2014 8

  9. KASUS KEMATIAN IBU Jateng = 668 kasus (AKI= 118,62) KESGA GIZI 2014 9

  10. PENYEBAB KEMATIAN IBU KESGA GIZI 2014 10

  11. PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF TERHADAP PASANGAN USIA SUBUR JAWA TENGAH 79.52 Jepara Jepara Pati Rembang Kota Tegal Kota Pekalongan Kudus Demak Brebes Blora Kota Semarang Batang Keterangan : Batang JATIM Pekalongan : > 79,52 (15 Kab/Kota) Tegal Kendal : < 79,52 (20 Kab/Kota) Pemalang Grobogan JABAR Kab Semarang Temanggung Purblg Salatiga Wonosobo Cilacap Kab. Mgl Sragen Bj negara Magelang Banyumas Boyolali Kota Mgl Surakarta SRK Kebumen Klaten Kr.anyar Magelang Purworejo Sukoharjo DI. Yogyakarta Wonogiri KESGA GIZI 2014 11

  12. PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF MKJP TERHADAP PESERTA KB AKTIF JAWA TENGAH26,3% TARGET NASIONAL 27,50% Jepara Jepara Pati Rembang Kota Tegal Kota Pekalongan Kudus Demak Brebes Blora Kota Semarang Batang Keterangan : Batang JATIM : > 27,50 % (18 Kab/Kota) Pekalongan Tegal Kendal : < 27,50 % (17 Kab/Kota) Pemalang Grobogan MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang JABAR Kab Semarang Temanggung Salatiga Purblg Wonosobo Cilacap Kab. Mgl Sragen Bj negara Magelang Banyumas Boyolali Kota Mgl Surakarta SRK Kebumen Klaten Kr.anyar Magelang Purworejo Sukoharjo DI. Yogyakarta Wonogiri KESGA GIZI 2014 12

  13. ANGKA UNMETNEED (PUS TIDAK TERLAYANI KB ) JAWA TENGAH 10,43 Jepara Jepara Pati Rembang Kudus Kota Tegal Kota Pekalongan Demak Brebes Blora Kota Semarang Batang Keterangan : Batang JATIM Pekalongan : > 10,43 (16 Kab/Kota) Tegal Kendal : < 10,43 (19 Kab/Kota Pemalang Grobogan JABAR Kab Semarang Temanggung Salatiga Purblg Wonosobo Cilacap Kab. Mgl Sragen Bj negara Magelang Banyumas Boyolali Kota Mgl Surakarta SRK Kebumen Klaten Kr.anyar Magelang Purworejo Sukoharjo DI. Yogyakarta Wonogiri KESGA GIZI 2014 13

  14. KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL 5T: Sumut, Sulteng: 6,8% ; DIY: 58% Complience Fe3 : 18% Sumber: Riskesdas 2010

  15. Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012

  16. IsuAktual • Data K1, K4 danPnsudahbaik, tetapijumlahkematianibudanneonatalnyamasihtinggi • Masihtingginyajumlahkematianibu, yang penyebabutamanyamasihperdarahan, eklampsiadanlain-lain (Jantung, DM, malaria,TBdll) • Masihtingginyakematian neonatal akibat BBLR danasfiksia • Masihadanyakematianbayikarena Tetanus

  17. IsuAktual • Masihbanyakibuhamil yang mempunyaimasalahgizi (anemia defisiensi Fe, KEK) • Indonesia merupakandaerahendemis malaria tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria) dimanaIbuhamilmerupakankelompok yang rentan • MeningkatnyakasusIMS,HIV AIDS, dimanadidaerahrisikotinggi, pencegahanpenularan HIV/AIDS dariibukebayibelumdilaksanakanmenyeluruh. • HasilRiskedas 2010 5Tbarumencapai 19,9% • Berdasarkan data laporan program tahun 2011, jugasebagianbesarprovinsimelakukanpelayanan antenatal belumsesuaistandar

  18. KONSEP PENGEMBANGAN PELAYANAN ANTENATAL MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK UPAYA Cakupanpelayanan Antenatal belum optimal : Pengetahuanibudankeluargarendah Belumoptimalnyakinerjapetugas • DEMAND : • PengembanganKelasIbuHamil • Pemantapanpelaksanaan P4K • JumlahkematianibudanNeonatusMasihTinggi • Penyebabkematianibudisampingpenyebabutama : perdarahan , pre eklampsiadaninfeksimasihtingginyadisebabkanolehpenyebab lain2 (PTM, malaria, TB dll) yg hrs diintervensijuga • Meningkatnyakasus HIV • SUPPLY : • PemantapankonsepPelayanan Antenatal Terpadu : • Malaria • PPIA • Immunisasi • Gizi • PTM • TB • Pelaksanaan 10 T • termasukPemeriksaan lab wajib • Kualitaspelayanan antenatal belum optimal : • Belumsemuapetugasmelakukanpelayanan 10 T, terutamapemeriksaan Lab wajib (Hb, protein urindanGoldarah) • Pelayanan antenatal yang diberikanhanyasebataspelayanankehamilan, belummemperhatikanpenyakit lain yang dapatmempengaruhikehamilan

  19. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL 7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)

  20. Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu

  21. Pemeriksaan Pelayanan Antenatal .....lanjutan • Keterangan : • : pemeriksaan rutin • : pemeriksaan atas indikasi • * malaria : px rutin pada daerah endemis malaria • * HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil IMS dan TB

  22. KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL • Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan StikerdanBuku KIA, denganmelibatkan Kader & PerangkatDesa • Meningkatkancakupan Antenatal denganmeningkatkanpengetahuandanperubahanperilakuIbudankeluargamelaluiPelaksanaan Kelas Ibu Hamil • Peningkatankualitaspelayanan antenatal melaluipelaksanaankonsepPelayanan Antenatal Terpadu (termasukpenguatanpelaksanaan 10T) • PelaksanaanPWS KIAsebagaialatsurveilans KIA

  23. PELAYANAN ANTENATAL TERPADU Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensifdanberkualitas yang diberikankepadasemuaibuhamilsertaterpadudengan program lain yang memerlukanintervensiselamakehamilannya Tujuan : Untukmemenuhihaksetiapibuhamilmemperolehpelayanan antenatal yang berkualitas, sehinggamampu - menjalanikehamilandengansehat, - bersalindenganselamat, dan - melahirkanbayi yang sehat.

  24. TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU (NASIONAL) DO : Puskesmas yang sudahmelaksanakan 7 T ( termasukgizidanimm) ditambahdenganpelayananterpadudengan malaria / PPIA / PTM / IMS disertaiberjalannyasistempencatatandanpelaporan

  25. Pelayanan Antenatal Terpadu Note : Walaupundirujuk, bidanpenanggungjawabwilayahtetapmelakukanpemantauan

  26. Skrining status TT pada WUS • Disebut ANC berkualitas apabila pada saat : • Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau mendapat imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut • Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau mendapat imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut

  27. KEBIJAKAN PELAYANAN ANTENATAL TERPADU MALARIA • Untukdaerahendemis malaria, padakunjungan 1 ANC semuaibuhamildilakukan : • PemberianKelambuberinsektisida • Skriningdarah malaria (RDT/ mikroskopis) • Pemberianterapi Kina (Tr I)/ACT (Tr II) padaibuhamilpositif malaria • Pemeriksaandarah malaria ulangpada trimester II/ III /IV bagiibuhamil yang positif • Melakukan KIE : Kesling, penggunaanRepelent, TanamanRepelent

  28. Batukberdahakselama 2-3 mingguataulebih. • Riwayat Batukberdahakbercampurdarah (+), • sesaknafas, badan lemas, • nafsumakanmenurun • beratbadanmenurun,berkeringatmalamharitanpakegiatanfisik • demammerianglebihdarisatubulan. SUSPEK TB

  29. Rujuk untuk pemeriksaan dahak • Bila Positif  TerapiolehPetugas • Prinsipnyapengobatan TB padakehamilantidakberbedadenganpengobatan TB padaumumnya. WHO: hampirsemua OAT amanuntukkehamilan, kecualistreptomisinkarenabersifatpermanent ototoxicdandapatmenembusbarierplacenta.gangguanpendengarandankeseimbangan yang menetappadabayi. • Keberhasilanpengobatannya proseskelahirandapatberjalanlancardanbayi yang akandilahirkanterhindardarikemungkinantertular TB .

  30. Diagnosis : Ibu Hamil Anemia dan KEK Tindak Lanjut : • Pemberian PMT Ibu Hamil • Pemberian tablet tambah darah dosis? pengawasan? • Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan konseling gizi • Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada perubahan

  31. Diagnosis : Hipertensi Dalam Kehamilan • Anamnesis riwayat hipertensi sebelum kehamilan • Cek Protein Urine • Rujuk ke dokter untuk mendapatkan terapi • Konseling Gizi untuk menjaga tekanan darah

  32. Inspeksi vagina : terdapat keputihan yang berbau, berwarna

  33. TesdanKonselingAtasInsiatifPetugasKesehatan (TKiPK/PITC) Kunjungan Antenatal Pelayanan ANC: TimbangBeratBadan UkurTeknanDarah Ukur LILA UkurTinggifundus uterus Pemeriksa DJJ Janin Imunisasi TT Tablet besi 90 tablet Teslaboratorium Tatalaksanakasus Temuwicaradankonseling Pelayanan ANC TKiPK/PITC Menolak Setuju Informed Consent Ulangiinformasipentignyates HIV Setuju Menolak PemeriksaanHIV bersamalaboratoriumrutin RujukKe KTS/VCT Non reaktif Reaktif Intermediate KonselingPascaTes** KonselingPascaTes KonselingPascaTes** ANC sesuaiJadwal ARV sesuaiPedomanl ANC sesuaiJadwal TesUlang 2 mgg,1 bulan, 3 bln,6 bln, 1tahun Periksa ANC sesuaiJadwal Reaktif Non reaktif Pemeriksaan ANC sesuaiJadwal PersiapanPersalinan

  34. PPHIA Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan secara komprehensif meliputi empat komponen ("empat prong) Pencegahanpenularan HIV padaperempuanusiareproduksi Prong 1 Pencegahankehamilan yang tidakdirencanakanpadaperempuandengan HIV Prong 2 Pencegahanpenularan HIV dariibuhamildengan HIV kebayi yang dikandungnya Prong 3 Pemberiandukunganpsikologis, sosialdanperawatankepadaibudengan HIV besertaanakdankeluarganya Prong 4

  35. PPHIA PELATIHAN PPIA TELAH DILAKUKAN DI 10 KABUPATEN/ KOTA DI JAWA TENGAH: -Kab Banyumas. Kab Semarang, KotaSemarang, Kota Tegal, Kab Pati, Kab Batang, Kota Surakarta, Kab Cilacap, Kab Kendal, Kab Tegal -PELAKSANAAN? -KENDALA? -LAPORAN?

  36. Pelayanan antenatal minimal dilakukansebanyak 4 kali (1,1,2) • Untukmeningkatkankualitaspelayanan antenatal makaperludilakukanPelayanan antenatal terpadu • Melaluipelayanan Antenatal yang berkualitasdiharapkanibudapatmelahirkandenganselamatdanbayilahirdengansehatdancerdas • Belumoptimalnyapelaksanaanpelayanan antenatal terpadu yang disebabkanolehberbagaifaktor (ketersediaanlogistik, pencatatanpelaporandll) • Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Antenatal • Pemantapansistimrujukan

  37. ANGKA KEMATIAN BAYI PER EKS KARESIDENAN 2013 EKS KARS. PATI 820 KASUS (13,98%) EKS KARS. PEKALONGAN 1287 KASUS EKS KARS. SEMARANG EKS KARS. SOLO Jepara Pati 1014 KASUS 796 KASUS (17,29%) (13,57%) (21,94%) Remban Kota Tegal Kota Pekalongan Kudus g Demak Blora Kota Batan Brebe Kenda Pekalongan Smg g s Tegal l Pemalang Groboga Kab n Temanggung SSemaran Purbl Bj negara g Cilacap g Kab. Mgl Sragen Banyuma Mag Surakart s Wonosob Kt. Mgl e Boyolali a o l Kr.anyar Kebume a Klaten n PurworejMagela Sukoharj n ng o o g DI. Yogyakarta EKS KARS. KEDU Wonogiri EKS KARS. BANYUMAS 1132 KASUS 816 KASUS JAWA TENGAH (19,30%) (13,91%) 5865 KASUS (AKB= 10,41) Keterangan AKB > 10,41 18 : 18

  38. ANGKA KEMATIAN BALITA PER EKS KARESIDENAN 2013 EKS KARS. PATI 935 KASUS EKS KARS. PEKALONGAN EKS KARS. SEMARANG EKS KARS. SURAKARTA 909 KASUS (14,07%) 1.498 KASUS 1.161 KASUS (22,54%) (17,47%) (13,68%) Jepara Pati Remban Kota Tegal Kota Pekalongan Kudus g Demak Blora Batan Kota Brebe Kenda Pekalongan g Smg s Tegal l Grobogan Pemalang Kab Semaran Temanggun Sglatiga Purbl g Wonosob Sragen Cilacap g Bj negara o Kab. Mgl Banyuma Mag Boyolaliurakart a Kr.anyar s Kt. Mge l Kebume Klaten a n PurworejMagela Sukoharjo n ng o g DI. Yogyakarta Wonogiri EKS KARS. KEDU 913 KASUS EKS KARS. BANYUMAS 1.299 KASUS JAWA TENGAH (18,50%) (13,74%) 6645 KASUS (AKBA= 11,80) AKBA > 11,80 Keterangan KESGA GIZI 2014 20 : 20

  39. Penyebab Kematian Neonatal 2013 KESGA GIZI 2014

  40. Penyebab Kematian Bayi 2013 KESGA GIZI 2014

  41. Penyebab Kematian Balita 2013 KESGA GIZI 2014

  42. MTBS sebagai Key Strategyuntuk meningkatkan kesehatan anak Manajemen balita sakit Gizi Imunisasi Pencegahan berbagai penyakit dan promosi tumbuh kembang M T B S

  43. TUJUAN MTBS : • Menurunkanangkakesakitandankematianyang terkaitdenganpenyebabutamapenyakitpadabalita, melaluipeningkatankualitaspelayanankesehatandi unit rawatjalanfasilitaskesehatandasar (puskesmas, pustu, polindes). • Memberikankontribusiterhadappertumbuhandanperkembangankesehatananak • Kombinasiperbaikantatalaksanakasuspadabalitasakit(kuratif)denganaspekgizi, imunisasidankonseling(promotifdanpreventif). • Penyakitanak yang dipilihmerupakanpenyebabutamakematiandankesakitanbayidananakbalita.

  44. Keterpaduan Pelayanan Dg Pendekatan MTBS MTBS Kuratif : Pengobatan adekuat • Preventif : • Imunisasi • Vit A • ASI Eks • MP ASI • Gizi seimbang • Pantau • tumbang • Promotif : • Konseling ibu • Cara merawat • anak • -Pemberian • makan

  45. KEUNTUNGAN MTBS BAGI PROGRAM TERKAIT

  46. Bayi muda

  47. Pelayanan dalam Upaya Penurunan Angka Kematian dan Peningkatan Kualitas Hidup Bayi & Balita

More Related