1 / 45

FISIKA DASAR

Rachmat Suryadi , 2012. FISIKA DASAR. Pertemuan #1. Kontrak Perkuliahan. Nama MK : FISIKA DASAR Bobot SKS : 2 SKS Jumlah pert : 16x (Tatap Muka 1 4 x, UTS 1x, UAS 1x) , Jadwal : S abtu , 1 3 .00 – 1 4 . 5 0 WIB Dosen pengampu : Rachmat Suryadi, M.Pd Hp.087877415821

Télécharger la présentation

FISIKA DASAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Rachmat Suryadi, 2012 FISIKA DASAR Pertemuan #1 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  2. Kontrak Perkuliahan • Nama MK : FISIKA DASAR • Bobot SKS : 2 SKS • Jumlah pert : 16x (Tatap Muka 14x, UTS 1x, UAS 1x), • Jadwal : Sabtu, 13.00 – 14.50 WIB • Dosen pengampu : Rachmat Suryadi, M.Pd Hp.087877415821 http://rachmatsuryadi.wordpress.com/ e-mail : rachmat_suryadi@ymail.com AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  3. Kontrak Perkuliahan KOMPETENSI Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang kokoh tentang konsep-konsep dasar fisika dan aplikasinya, sehingga mampu menerapkannya pada kehidupan sehari-hari dan profesinya. Menanamkan konsep dasar analisa gejala fisis yang ditemukan dalam kehidupan profesinya. Memahami hukum-hukum fisika sebagai dasar untuk pengembangan sain dan teknologi AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  4. Kontrak Perkuliahan AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  5. Kontrak Perkuliahan METODE EVALUASI Metode evaluasi dilakukan dengan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Selain itu ditambah dengan komponen penunjang dari kuis /tugas. Penilaian • Kuis : 10 % • Tugas : 10 % • Kehadiran : 10 % • UTS : 30 % • UAS : 40 % AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  6. Materi Kuliah • Pendahuluan, Besarandansatuan • Vektor • Gerakdalam 1 Dimensi • Gerakdalam 2 Dimensi • DinamikaPartikel (Hukum-hukumGerak) • KerjadanEnergi • Momentum danImpuls • UTS • Fluida • Termodinamika AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  7. Materi Kuliah • SuhudanKalor • Gelombangoptika • Gelombangelektromagnetik • Listrik- magnet • Fisika Modern • UAS AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  8. REFERENSI • Serway And Jewett, Physics For Scientists And Engineers 8th edition, University of California, Los Angeles, 2010 • Douglas C. Giancoli, Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics, 3rd edition, Prentice-Hall, 2001 • A. Tipler, Physics for Scientists and Engineers, 3rd ed., Worth, New York, 1991 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  9. Materi #1 Pendahuluan BESARAN DAN PENGUKURAN AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  10. Pendahuluan Apakah Fisika Itu ? • Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi. • Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah). AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  11. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA • Periode Pertama: prasejarah – 1550 • Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik • Belum ada eksperimen yang sistematis • Periode Kedua: 1550 – 1800 • Penembangan metoda eksperimental yang sistematis • Periode Ketiga: 1800 – 1890 • Pengembangan Fisika Klasik • Periode Keempat: 1890 – sekarang • Pengembangan Fisika Modern

  12. Pendahuluan • Untukmemahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro diperlukanpemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut diukur, bagaimanahubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan, bagaimana metodamengetahuinya. • Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan berbagailambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya Massa (m), panjang(l), waktu (t), laju (v), suhu (T) Kuat medan magnet (B) dan banyak lagi besaranbesaranlainnya. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  13. FISIKA • Mempelajari alam semesta • Alam semesta diciptakan dengan karateristik: • Derajat Keteraturan Tinggi • Derajat Kesimetrian Tinggi • Aturannya tetap (konsisten) • Dengan karakteristik inilah dimudahkan bagi manusia untuk mempelajari fisika

  14. Pendahuluan • Untuk menyatakan suatu besaran, misalnya panjang, diperlukan satuan. • Jumlah besaran dalam Fisika ini banyak karena itu akan diperlukan banyak sekalisatuan. • Besaran yang dapat dibentuk dari besaran-besaranlain disebut besaran turunan. Sedang besaran-besaran tertentu yang membentukbesaran turunan disebut besaran pokok. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  15. Besaran Pokok • Dalam Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu: AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  16. Sistem Satuan Internasional • Namun pemakaian satuan yang bermacam-macam akan menimbulkan banyakkesukaran. Pertama kita perlu banyak mendefisikan beragam alat ukur. Kedua akanmengundang kerumitan saat mengkonversi dari satuan ke satuan lainnya • Karena itu dalam dunia ilmu pengetahuan digunakan satuanstandar yang disepakati secara Internasional. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  17. Lanjutan • Adanyaberbagaisatuanuntukbesaranyang samatentusajadapatmenimbulkankesulitan. Untukmengatasikesulitantesebutkitaperlumerumuskansatujenissatuanuntuksuatubesarantertentuyangstandaryang disebutsatuanstandar. Syaratutamasatuanstandaradalah : • Nilaisatuannyaharussama • Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) • Dapatditerimasecarainternasional • Berikutiniakandiuraikandefinisisatuanstandaruntuk 3 besaranpokok, yaitumeter untukbesaranpanjang, kilogram untukbesaranmassa, dansekonuntukbesaranwaktu. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  18. Meter Standar • Standar panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang terbuatdari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini di simpandi Internasional Bureau of Weight and Measures di kota Sevres, Perancis. Satu meterdidefinisan sebagai jarak antara dua goresan pada kedua ujung meter standar yangdiukur pada suhu 0C. • Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter didefinisikan sama dengan1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan atom-atom krypton(Kr-86). Pada tahun 1983, definisi standar meter diubah lagi. Satu meter adalah jarakyang ditempuh cahaya dalam selang waktu 1/299.792.458 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  19. Kilogram Standar • Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-iridium yang di simpan diInternasional Bureau of Weight and Measures di kota Sevres dekat Paris, Perancis.Massa standar satu kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga sama dengan massa 1liter air murni pada suhu 4C. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  20. Sekon Standar • Pada tahun 1956, satu sekon ditetapkanberdasarkan perputaran bumi padaporosnya (rotasi bumi), yaitu waktu satu hari. Karena rotasi bumi tidak tetap,maka digunakan waktu hari rata-rata dalam satu tahun. Oleh karena itu, diperoleh waktusekon standar, yaitu 1/(24 x 60 x 60) = 1/86400 bagian dari lamanya satu hari mataharirata-rata. • Pada tahun 1967 satuan waktu standarditetapkanberdasarkan jam atom Cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperlukanoleh atom Cesium-133 (Cs-133) untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  21. Besaran Turunan • Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaranpokok. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  22. Konversi Satuan • Di dalam pengkonversian suatu satuan, makakita memerlukan suatu faktor konversi yang terdiri dari bilangan dan penyebut yangmasing-masing memiliki satuan yang berbeda, tetapi memiliki besar yang sama,sehinggga faktor konversi ini bernilai satu. • Contoh: Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter 1 yard = 0,9144 meter (hitung!) AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  23. Faktor Konversi AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  24. Notasi Ilmiah • Dalam notasi ilmiah kita menuliskan bilangansebagaihasil kali bilangan a (1 < a < 10) denganbilangan 10 berpangkat, yang disebutorde. • Contoh: 140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3 • Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah • 0,000234 • 233,987 • 980767898767 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  25. Dimensi • Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun darikombinasi besaran-besaran pokok. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  26. Dimensi Besaran Turunan AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  27. Analisa Dimensi • Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatupersamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yangkonsisten. • Contoh: Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah: s = v.t [L] = [L/T].[T] = [LT-1][T] [L] = [L] AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  28. Quiz #1 • Berapakah volume balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm , dan tinggi 6 cm!Nyatakan dalam Sistem Internasional. • Massa jenis besi adalah 7,9 g/cm3. Berapakah massa jenis besi tersebut jika diukurdengan sistem satuan Internasional? AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  29. Pengukuran • Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengansuatu besaran yang sudah distandar. • Pengukuran panjang dilakukan denganmenggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran beratmenggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrikmenggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhudengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup,neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah distandar. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  30. Instrumen Pengukuran • Instumenpengukuranadalahalat yang digunakanuntukmelakukanpengukuran. • Kriteria kemampuan alat ukur: • accuracy, kemampuanalatukuruntukmemberikanhasilukuryang mendekatihasilsebenarnya. • Presisi, kemampuanalatukuruntukmemberikanhasil yang samadaripengukuranyang dilakukanberulang-ulangdengancara yang sama. • Sensitivitas, tingkatkepekaanalatukurterhadapperubahanbesaraanyang akandiukur • Kesalahan (error), penyimpanganhasilukurterhadapnilaiyangsebenarnya AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  31. Pengukuran Besaran Pokok • PengukuranBesaranPanjang • Mistar : Posisi yang salahakanmenyebabkankesalahanbacaataukesalahanparalaks. • JangkaSorong : memilikibatasketelitiansampaidengan 0,1 mm. Jangkasorongdapatdigunakanuntukmenukurdiameterbola, diameter dalamtabung, dankedalamanlubang. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  32. Pengukuran Besaran Panjang • Mikrometersekrup : Mikrometersekrupmempunyaiketelitian 0,01 mm sehinggacocokuntukmengukurantara lain tebalkertas, diameter kawat email, dantebalkain. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  33. Pengukuran Besaran Massa • Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan neraca. • Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan,neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  34. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  35. Pengukuran Besaran Waktu • Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch. • Stopwatch memiliki tiga tombol yaitu tombol start,stop dan reset. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  36. Angka Penting • Angka penting adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuranyang terdiridariangka-angkapastidansatuangkaterakhir yang diragukan. • Angka yang merupakanangkapentingadalah : • semuaangkabukannol • Angkanol yang beradadiantaraangkabukannol • Angka nol yang berada di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angkabukannol AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  37. Angka yang bukanmerupakanangkapentingadalah • Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol • 0,000675 terdiri dari 3 angka penting • 0,03 terdiri dari 1 angka penting • Angkanoldisebelahkananangkabukannoldantanpadesimal, kecualijikadiberi tanda khusus, misalnya garis pada angka yang diragukan • 500 terdiri dari 1 angka penting • 2050 terdiri dari 3 angka penting AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  38. Ketidakpastian pada Pengukuran • KetidakpastianPengukuranpadaHasilPercobaan • Ketidakpastiandisebabkanolehadanyakesalahandalampengukuran. • Ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif • KetidakpastianMutlak∆D Ketidakpastianmutlakberhubungandenganketepatanpengukuranbahwamakinkecilketidakpastianmutlak, makintepatpengukurantersebut.Ketepatan(presisi) adalahkemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama padapengukuranberulang. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  39. KetidakpastianRelatif Ketidakpastianrelatifberhubungandenganketelitianpengukuranyaitumakinkecilketidakpastianrelatif, makintinggiketelitianpengukurantersebut. Ketelitian (akurasi) adalahsuatuaspek yang menyatakantingkatpendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar x0. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  40. Pengolahan Data pada Pengukuran Tunggal dan Berulang • Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kalisaja. • Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan lebih dari satukali yaitu lima atau sepuluh kali pengukuran. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

  41. Penutup • Sekian • Terima kasih • Pertemuan berikutnya vektor AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

More Related