1 / 28

Kantor Cabang vs Agen

HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG. Kantor Cabang vs Agen. Perusahaan sering melakukan aktivitas usahanya pada lokasi yang berbeda dengan mendirikan kantor cabang dan agen penjual.

amora
Télécharger la présentation

Kantor Cabang vs Agen

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG Kantor Cabang vs Agen • Perusahaan sering melakukan aktivitas usahanya pada lokasi yang berbeda dengan mendirikan kantor cabang dan agen penjual. • Sistem akuntansi terpisah tidak dibutuhkan oleh agen penjual, tetapi sistem tersebut bisa diperluas untuk memberikan tambahan informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan agen. • Sebaliknya, kegiatan kantor pusat dan cabang membutuhkan sistem akuntansi terpisah.

  2. HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG 1. Perbedaan Agen dan Cabang : KeteranganAgenCabang 1. Penjualan kepada pihak ketiga Ktr.Pusat Cabang 2. Persediaan barang dagangan tdk ada ada 3. Syarat penjualan Ktr.pusat cabang 4. Beban operasional dan modal kerja Ktr pusat cabang ... kas kecil ... Kas / Bank impres fund AKUNTANSI AGEN : Kantor pusat melaksanakan akuntansi agen dengan dua cara : 1. laba/rugi operasional agen tidak terpisah 2. laba/rugi operasional agen terpisah Karena agen penjualan umumnya tidak mempunyai sistem akuntansi, semua transaksi yg melibatkan agen dicatat oleh kantor pusat

  3. Contoh • Transfer kas ke agen Kas kecil – agen rajawali 150 Kas / Bank 150 • Bayar gaji karyawan agen Beban gaji – agen dempo 200 Kas 200 Piutang usaha 250 penjualan – agen Kuto 250 Hpp – Agen kuto 200 Persediaan 200 • Mengganti dana kas kecil Beban Kantor – agen rajawali 150 Kas /Bank 150

  4. Contoh soal Transaksi selama Bulan Agustus 2007 yang terkait dengan Agen Sekeloa sbb: 1.Kantor pusat mengirim uang tunai kepada agen Rp 3.500.000,- 2.Agen menjual barang dagang dengan persetujuan kantor pusat Rp 15.500.000,- secara kredit. 3.Agen mempertanggungjawabkan pengeluaran dan menerima dana kas kecil sbb: • Gaji salesman Rp 1.800.000,- • Sewa bangunan Rp 1.000.000,- / bulan • Listrik, telpon dan air Rp 275.000,- • Perjalanan dinas Rp 325.000,-

  5. 4.pengeluaran kas oleh kantor pusat atas kegiatan agen sekeloa sbb: • Gaji agen sebesar Rp 2.000.000,- • Perlengkapan iklan Rp 580.000,- 5. Data penyesuaian untuk agen Sekeloa : harga pokok penjualan atas penjualan agen Rp 8.500.000,- iklan yang terpakai 3/5 bagian. Informasi yang dikeluarkan oleh kantor pusat di Bogor : • Metode pencatatan persediaan adalah metode pisik • Pengelolaan kas kecil dengan metode imprest fund sistem • Kantor pusat mencatat laba – rugi agen secara terpisah : Diminta : Buat jurnal yg dilakukan oleh kantor pusat atas transaksi diatas.

  6. jawab Jurnal : 1.Kas kecil –agen sekeloa Rp 3.500.000,- Kas/ Bank Rp 3.500.000,- 2.Piutang Usaha Rp 15.500.000,- Penjualan –agen Sekeloa Rp 15.500.000,- 3.Beban gaji- agen sekeloa Rp1.800.000,- beban sewa - agen sekeloa Rp 1.000.000 Beban utilitas –agen sekel.Rp 275.000 beban perjal. dinas-agen Rp 325.000 Kas / Bank Rp3.400.000,-

  7. . 4. Beban gaji-agen sekeloa Rp 2.000.000 Beban iklan- agen sekeloa Rp 580.000 Kas Rp 2.580.000 5.HPP – agen sekeloa Rp 8.500.000 pengiriman Brg Dag Rp 8.500.000 Beban iklan –agen sekeloa Rp 348.000 Perlkp iklan Rp 348.000

  8. . Jurnal Penutup : Penjualan –agen sekeloa Rp 15.500.000 HPP-agen sekeloa Rp 8.500.000 B.Gaji-agen sekeloa Rp 3.800.000 B.Sewa-agen sekeloa Rp 1.000.000 B.Utilitas- agen sekeloa Rp 275.000 B.Perjln dinas-agen sekeloa Rp 325.000 B.Iklan-agen sekeloa Rp 348.000 Laba- Rugi –Agen sekeloa Rp 1.252.000

  9. Akuntansi Kantor Pusat - Cabang • Investasi yang dilakukan kantor pusat pada aktiva cabang (akun kantor cabang) resiprokal terhadap akun kantor pusat pada buku cabang. • Akun resiprokal (saling keterkaitan) kantor pusat dan cabang dieliminasisaat dilakukan penggabungan laporan keuangan. • Transaksi yang terjadi antara kantor pusat dan cabang memerlukan ayat jurnal unik. • Sedangkan transaksi-transaksi yang lainnya dicatat dengan cara yang biasa.

  10. Akuntansi Kantor Pusat – Cabang • Pengiriman barang dagangan ke cabang dan penetapan harga transfer membutuhkan perhatian khusus untuk menghindari kesalahan pengakuan laba yang belum direalisasi. • Hal ini yang perlu mendapat perhatian ekstra dalam hubungan kantor pusat dan cabang. • Meliputi pengalokasian biaya, rekonsiliasi akun, dan prosedur akuntansi pada akhir tahun.

  11. AKUNTANSI CABANG :   Sistem akuntansi kantor cabang terdiri dari : Sistem Sentralisasi Sistem Desentralisasi Sistem Sentralisasi : Semua pembukuan di kantor pusat, cabang hanya mencatat kas kecil dengan inprest fund system Cabang melakukan kegiatan akuntansi secara ekstracomptable (buku tambahan seperti kartu piutang dan catatan lain yang diperlukan kantor pusat). Sistem ini cocok bila : - Cabang dekat dengan kantor pusat. - Kegiatan cabang masih terbatas. Tujuannya : - menghemat biaya administrasi - keseragaman prosedur dan metode pembukuan

  12. 2 .   Sistem Desentralisasi : - Cabang melakukan kegiatan akuntansi seperti membuat laporan keuangan secara lengkap dan dilaporkan ke kantor pusat. - Cabang … “Akun-Ktr.Pusat (Home Office Account)” sebagai modal Kantor pusat … “Akun-Cabang (Branch Office Account)” sebagai investasi. Pelaksanaan sistem desentralisasi : Dr : Home office account (di bk cabang) reciprocal Kr : Branch office account (di bk kantor pusat) account MASALAH UMUM TRANSAKSI CABANG : 1.    pengiriman uang 2.    pengiriman barang dagangan 3.    ongkos angkut barang dagangan 4.    aktiva tetap 5.    pembebanan beban operasi

  13. 1.     pengiriman uang BukuKantor PusatBuku Kantor Cabang kantor cabang Kas kas kantor pusat 2.     pengiriman barang dagangan - Metode perpetual (kontinyu) - Metode Phisik (periodik) Buku Kantor pusatBuku Kantor Cabang kantor cabang persediaan barang dagangan persediaan barang dagangan kantor pusat Kantor Cabang Pengiriman brg dag dari Pusat Pengiriman Brg Dag Kantor pusat ke cabang

  14. 3. Ongkos angkut barang dagangan a. dibebankan pada cabang dengan menambah HP barang dagang BukuKantor pusatBuku Kantor Cabang kantor cabang Perpetual : Persediaan barang dagangan Persediaan barang (HP + Ongkos) Kas ( sebesar ongkos angkut) kantor pusat Phisical : Phisical : kantor cabang Pengiriman barang dari pusat Pengiriman barang Beban angkut masuk ke cabang   kantor pusat   Kas ( sebesar ongkos angkut) b. dibebankan pada cabang dengan tidak menambah HP barang dagangan tapi masuk kelompok beban operasi cabang BukuKantor pusatBuku Kantor Cabang kantor cabang persediaan brg/ pengiriman brg persediaan brg / pengiriman brg beban pengangkutan kas kantor pusat

  15. c. Beban kantor pusat Buku Kantor pusat Buku Kantor Cabang Kantor cabang persediaan brg/ pengiriman brg beban pengangkutan kantor pusat persediaan brg/ pengiriman brg kas

  16. Latihan PT.Cahaya sebagai Kantor pusat di Palembang pada tanggal 1 Oktober 2008 mengirim uang ke cabang Sekayu sebesar Rp 15.000.000,- Pada tanggal yang sama pusat juga mengirim barang Dagangan dengan HPP Rp 20.000.000,- dengan ongkos angkut Rp 1.000.000,-( Metode Perpetual) Diminta : Jurnal atas transaksi tersebut baik yang dilakukan oleh Kantor Pusat maupun oleh Kantor Cabang. Dengan asumsi : • Ongkos angkut ditanggung oleh Kantor pusat • Ongkos angkut ditanggung oleh Kantor Cabang ( baik sebagai penambah HPP maupun sebagai beban operasional).

  17. Jawab : Jurnal di Kantor Pusat (Palembang) Kantor Cabang(Sekayu) Rp 15.000.000 Kas Rp 15.000.000 Jika ongkos ditanggung oleh Kantor Pusat Kantor Cabang (Sekayu) Rp 20.000.000 Ongkos Angkut Rp 1.000.000 Persediaan Brg Dag Rp 20.000.000 kas Rp 1.000.000 Jika ongkos ditanggung oleh Cabang sebagai penambah HPP Kantor cabang (Sekayu) Rp 21.000.000 Persediaan Brg Dag. Rp 20.000.000 kas Rp 1.000.000

  18. Jika ongkos ditanggung oleh cabang sebagai beban Operasional Kantor Cabang (Sekayu) Rp 21.000.000 Persediaan Brg Dag. Rp 20.000.000,- Kas Rp 1.000.000,- Jurnal Pada Buku Kantor Cabang (Sekayu) Kas Rp 15.000.000 Kantor Pusat Rp 15.000.000 Jika ongkos ditanggung oleh Kantor Pusat Persediaan Brg.Dag. Rp 20.000.000 Kantor Pusat Rp 20.000.000

  19. Jika ongkos ditanggung oleh Cabang sebagai penambah HPP Persediaan Brg.Dag. Rp 21.000.000,- Kantor Pusat Rp 21.000.000,- Jika ongkos ditanggung oleh Cabang sebagai Beban Persediaaan Brg.Dag. Rp 20.000.000 Beban angkut Rp 1.000.000 Kantor Pusat Rp 21.000.000,-

  20. 4.  AktivaTetap a. dicatatpadabukukantorpusat (bebanpenyusutandicatatcabang) b. dicatatpadabukukantorcabang Transaksinyaterdiridari : • pembelianaktivatetapolehkantorpusat • pembelianaktivatetapolehcabang • aktivabekasdikirimkecabang

  21. Buku Kantor PusatBuku Kantor Cabang a.1. Aktiva tetap a.1. tidak ada jurnal Kas /Hutang Usaha a.2. Aktiva tetap a.2. Kantor pusat Kantor cabang Kas/Hutang Dag. a.3. tidak ada jurnal a.3. tidak ada jurnal b.1. Kantor cabang b.1. Aktiva tetap Kas Kantor pusat b.2. tidak ada jurnal b.2. Aktiva tetap Kas / Hutang dagang b.3. Kantor cabang b.3. Aktiva tetap Akumulasi penyusutan Akumulasi penyusutan Aktiva tetap Kantor pusat 5.  Pembebanan beban operasi Beban operasi cabang yang dikeluarkan dan dicatat kantor pusat notanya dikirim ke cabang. Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang kantor cabang beban operasi Beban operasi Kantor pusat

  22. Latihan: : PT.Raga bergerak sebagai distributor Sepatu , awal Bulan Maret 2008 membuka cabang di Baturaja dan Linggau (metode pencatatan persediaan adalah metode physical) . Berikut adalah transaksi yang terjadi pada kantor pusat (Palembang) ,kantor cabang Baturaja dan kantor Cabang Linggau selama bulan Maret 2008 : 1. Kantor pusat kirim uang (k.u) ke Baturaja Rp 5.000.000,- dan Linggau Rp 6.000.000,- 2. Kantor Pusat kirim Brg.Dag. Dengan HPP : Baturaja Rp 30.000.000,- Linggau Rp 45.000.000,- 3.Kantor pusat membeli Inventaris untuk kantor Baturaja dan Linggau masing –masing Rp 3.300.000 dan Rp 4.200.000 secara tunai.

  23. 4.Kantor pusat dan kantor cabang menjual brg.dag secara kredit sebagai berikut : kantor pusat Rp 54.500.000,- Baturaja Rp 27.500.000,- Linggau Rp 36.800.000,- 5.Penerimaan piutang dagang sebagai berikut : Kantor Pusat Rp 47.500.000,- Baturaja Rp 28.900.000,- Linggau Rp 21.000.000,-

  24. 6.Kantor Pusat dan cabang membayar beban operasional :

  25. 7. Untuk meningkatkan aktivitas cabang , Kantor Cabang Linggau membeli kendaraan bekas (kondisi 90%) seharga Rp 75.000.000,-dibayar tunai Rp 5.000.000,-sisanya akan dibayar Bulan berikutnya.(nota dikirim ke Pusat) 8. Kantor pusat mencatat Depresiasi bulanan dan menotakan beban depresiasi yang dipakai cabang : • Penyusutan gedung 5% x HP • Inventaris kantor 25% X Nilai Buku • Kendaraan 25% X Nilai buku 9. Pengiriman uang ke Kantor Pusat : Baturaja Rp2.200.000 Linggau Rp 1.250.000

  26. Kebijakan kantor pusat : • Semua aktiva tetap cabang dicatat oleh kantor pusat • Cabang hanya menjual barang dagang dari pusat. Ketentuan lain : • Harga perolehan Gedung Rp 510.000.000,- • Nilai buku Inventaris sebelum adanya pembelian inventaris Rp 8.400.000,- (inventaris di Kantor Pusat) • Harga pokok penjualan : Baturaja Rp 20.600.000 dan Linggau Rp 32.800.000,- Diminta : Buat jurnal pada kantor pusat dan masing – masing cabang.lampirkan perhitungannya.

  27. LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG Secara Periodik : Cabang dan Kantor Pusat menyusun Laporan Keuangan Individual. Karena Cabang dan Kantor pusat merupakan satu kesatuan ekonomis, Maka …… Perlu menyusun Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat Dan Cabang dengan langkah sebagai berikut : 1. Eliminasi perkiraan timbal balik seperti: perkiraan kantor pusat dan kantor cabang perkiraan pengiriman brg ke cabang dan dari kantor pusat dan lain-lain 2. Kertas kerja laporan keuangan gabungan 3. Laporan keuangan gabungan

  28. Laporan keuangan terpisah hanya digunakan untuk kepentingan internal perusahaan. • Laporan keuangan perusahaan sebagai satu kesatuan disusun dengan menggabungkan laporan keuangan terpisah dari kantor pusat dan cabang, biasanya digunakan untuk kepentingan eksternal perusahaan.

More Related