1 / 53

MK. METODE PENELITIAN S.E.M. STRUCTURAL EQUATION MODELLING Oleh :

MK. METODE PENELITIAN S.E.M. STRUCTURAL EQUATION MODELLING Oleh : Prof Dr Ir SoemarnoMS , PPSUB 2011. S.E.M. = Structural Equation Modelling LISREL = Linear Structural Relations SEM = Simultaneous Equation Model. SEM: mrp pendekatan terintegrasi antara :

annona
Télécharger la présentation

MK. METODE PENELITIAN S.E.M. STRUCTURAL EQUATION MODELLING Oleh :

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MK. METODE PENELITIAN S.E.M. STRUCTURAL EQUATION MODELLING Oleh: Prof Dr IrSoemarnoMS, PPSUB 2011

  2. S.E.M. = Structural Equation Modelling LISREL = Linear Structural Relations SEM = Simultaneous Equation Model SEM: mrp pendekatan terintegrasi antara : ANALISIS FAKTOR (Factor Analysis) SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN (Model Struktural) SIDIK LINTAS (Path Analysis) S.E.M.= pendekatan terintegrasi antara: Analisis data empirik, dan Pengembangan konsep teoritik S.E.M. : tiga macam analisis sekaligus, yaitu: 1. Uji validitas dan reliabilitas instrumen 2. Uji model hubungan antar variabel & jalurnya 3. Mendapatkan model untuk prakiraan/ estimasi /ekstrapolasi

  3. Factors Analysis Modelling X1 Y1 X2 Ksi1 Eta1 Y2 X3 Ksi2 X4 Y3 Eta2 Ksi3 X5 Y4 X6 X7 X8 Xi dan Yi : Variabel atau Faktor Ksi : variabel laten X Eta : variabel laten Y Segi-empat : Variabel manifest, indikator, observable variable Bulatan oval : Variabel laten, dimensi, construct variable

  4. Structural Equation Modelling X1 Y1 X2 Ksi1 Eta1 Y2 X3 Ksi2 X4 Y3 Eta2 Ksi3 X5 Y4 X6 X7 X8 Analisis Regresi Analisis Jalur Path Analysis Analisis faktor Variabel Endogen Analisis faktor Variabel Eksogen

  5. NOTASI dalam S.E.M. 1 X1 1 Y1 1 1 X2 1 8 Ksi1 1 Eta1 Y2 1 X3 1 Ksi2 2 1 1 4 X4 12 23 Eta2 1 Ksi3 X5 3 10 Y3 1 X6 7 X7 X8  : Ksi, variabel laten X  : Eta, variabel laten Y  : delta, galat pengukuran variabel laten X  : epsilon, galat pengukuran variabel laten Y  : koefisien pengaruh variabel endogen thd variabel endogen lainnya  : koefisien pengaruh variabel eksogen thd variabel endogen  : loading factor  : Zeta, galat model  : Psi, peragam antar galat model

  6. S.E.M. vs. SIDIK LINTAS (Path Analysis) Tujuan SEM adalah mendapatkan model struktural yang dapat digunakan untuk keperluan prediksi. Dalam hal ini, SEM setara dengan REGRESI. SEM juga dapat untuk menguji pengaruh (langsung dan tidak langsung) variabel bebas terhadap variabel tidak-bebas, menentukan variabel dominan, dan jalur-jalur keterkaitan antar variabel. Dalam hal ini, SEM setara dengan SIDIK LINTAS Keunggulan SEM. 1. SEM dapat menguji hubungan kausalita, validitas dan reliabilitas 2. SEM dapat diterapkan untuk Model rekursif dan Resiprokal 3. SEM input datanya dapat berupa data mentah 4. SEM outputnya berupa faktor determinan, model struktural dan model pengukuran

  7. Langkah-langkah S.E.M. Pengembangan Model Konsep & Teori Menilai Masalah Identifikasi Konstruksi Diagram Lintasan Evaluasi Goodness of fit Konversi Diagram Lintasan menjadi Model Struktural Interpretasi dan Modifikasi Model Memilih Matriks Input

  8. Pengembangan Model Konsep & Teori Model Hipotetik = Model Konseptual = Model Teoritis Hubungan kausalita sebab-akibat antara variabel eksogen (variabel bebas, independent) dan variabel endogen (variabel tergantung, variabel dependent) Dengan demikian landasan teorinya harus kuat untuk dapat menjelaskan Model Hipotetik tersebut Salah satu aspek kritis dalam hal ini adalah “Spesifikasi variabel”, terutama variabel prediktif Untuk kepentingan praktis analisis data dan interpretasinya, maka seyogyanya banyaknya variabel tidak lebih dari 20.

  9. KONSTRUKSI DIAGRAM LINTASAN Path diagram Diagram ini sangat bermanfaat untuk menunjukkan alur-alur (lintasan) kausalita antar variabel yang secara teoritis layak Hubungan kausalita : Simbol panah satu arah Hubungan korelasional : Simbol panah bolak-balik X1i Y1i X2i Y2i X3i X1: Unobservable variabel Variabel manifes, variabel terukur X1.1 X1.2 X1.3 X1….

  10. KONSTRUKSI DIAGRAM LINTASAN Path diagram  X1 X1.1 Y1.1   Y1  X1.2  X2  X2.1   Y2 X2.2 X3   Y2.2 Y2.1 X3.1 X3.3 X3.2 

  11. KONVERSI menjadi MODEL STRUKTURAL 1 = 2. 2 + 1. 1 + 1 2 = 1. 1 + 2. 2 + 3. 3 + 2 X1.1 = 1. 1 + 1 X1.2 = 2. 1 + 2 …. Dst. 1 X1 X1.1 1 Y1.1 1 1 8 1 Y1 1 2 2 X1.2 2 1 X2 1 3 2 X2.1 3 2 1.2 2 2 4 Y2 3 X2.2 4 X3 3 10 9 5 7 Y2.2 Y2.1 X3.1 6 5 X3.3 3 X3.2 2 7 6

  12. MEMILIH MATRIKS INPUT Input data untuk SEM dapat berupa: 1. Matriks korelasi, atau 2. Matriks peragam, kovarians Matriks korelasi, digunakan kalau: 1. Tujuannya ingin membuktikan hubungan kausalita antar variabel 2. Lintasan mana saja yang pengaruhnya dominan 3. Variabel eksogen mana saja yang pengaruhnya dominan terhadap variabel endogen 4. ... Matriks Peragam, digunakan kalau: 1. Tujuannya menguji model hipotetik yang secarateoritis sudah layak 2. Serupa dengan analisis regresi 3. Model yang diperoleh dapat digunakan untuk prediksi 4. Model yg diperoleh dapat untuk menjelaskan fenomena yang dikaji 5. ….

  13. PROBLEMATIK IDENTIFIKASI Problematik pendugaan parameter: 1. Un-identified atau under identified 2. Over identified Gejala yg muncul akibat dari adanya “masalah identifikasi”: 1. Adanya standard error yang terlalu besar 2. Matriks informasi tidak dapat disajikan sbgm mestinya 3. Nilai penduga parameter tidak dapat diperoleh 4. Muncul angka (nilai) yang aneh 5. Adanya koefisien korelasi yg tinggi (> 0.9) antar koefisien hasil pendugaan Cara mengatasinya: 1. Landasan teori yang digunakan untuk menyusun Model Hipotetik harus benar-benar ‘bagus” 2. Menambah atau mengurangi variabel laten, disesuaikan dengan landasan teorinya 3. Iterasi dalam pendugaan model dengan menetapkan “kendala” pada model, misalnya salah satu atau beberapa parameter model dianggap “fixed”

  14. EVALUASI GOODNESS - OF - FIT Asumsi-asumsi SEM: 1. Asumsi yang berkaitan dengan model 2. Asumsi yang berkaitan dengan pendugaan parameter & pengujian hipotesis Asumsi yang berkaitan dengan model: 1. Semua hubungan berbentuk linier (Lihat diagram pencarnya) 2. Model bersifat adetif, sesuai dengan landasan teorinya Asumsi Pendugaan parameter & Uji hipotesis: 1. Random sampling 2. Tidak boleh ada missing data 3. Tidak ada data pencilan, outliers 4. Untuk pendugaan parameter, jumlah sampel minimum 100

  15. TAHAPAN UJI GOODNESS OF FIT A. Uji Parameter, dengan t-test: 1. Parameter Lamda: validitas instrument 2. Parameter Delta dan Epsilon: Reliabilitas instrumen 3. Parameter Beta dan Gama, dan lainnya 2. Uji Keseluruhan Model Model ini merupakan integrasi antara model struktural dan model pengukuran 3. Uji Model Struktural Menggunakan uji koefisien determinasi, seperti model regresi 4. Uji Model Pengukuran Uji validitas ……… koefisien korelasi Uji reliabilitas ……….. Nilai error

  16. Kriteria uji goodness of fit : Model Overall Goodness of fit Cut-off Keterangan Chi-square Non-signifikan Dipakai untuk n = 100-200, Model yg baik bila nilai Chi-square tidak jauh berbeda dg derajat bebasnya RMR Kecil Dipakai untuk n besar RMSEA < 0.08 Dipakai untuk n besar GFI > 0.90 Mirip dengan koef. determinasi R2 AGFI >0.90 Mirip dgn R2 adjusted CFI >0.94 Tdk sensitif thd besar sampel AIC Kecil Bila model lebihdari satu, pilihlah yg nilainya kecil

  17. INTERPRETASI & MODIFIKASI MODEL Bilamana Model telah dianggap baik, selanjutnya adalah interpretasi, apabila model belum baik perlu modifikasi Modifikasi Model: Menambah atau mengurangi “Lintasan” yang dianggap layak secara teoritis. INTERPRETASI MODEL: 1. Model Struktural: Interpretasi terhadap fenomena yg sedang dikaji, dan melakukan prediksi 2. Analisis Lintasan: 1. Efek langsung 2. Efek tidak langsung 3. Total efek 4. Faktor dominan 5. Kausalitas antar variabel.

  18. SAMPLE SIZE Dalam SEM, Parameter yang diduga:. 1. Parameter pada Model Pengukuran 2. Parameter pengaruh variabel eksogen thd variabel endogen 3. Parameter pengaruh antar variabel endogen 4. Parameter korelasi antar variabel eksogen 5. Parameter error. Penentuan besarnya sampel: 1. Kalau pendugaan dg metode Maximum likelihood,maka sampel 100-200, minimum absolut 50 2. Jumlah sampel = 5-10 kali banyaknya parameter 3. Jumlah sampel = 5-10 kali jumlah variabel manifest dari keseluruhan variabel laten Sampel untuk LISREL 1. Sampel untuk program LISREL > 400 2. Sample size 10 x banyaknya variabel 3. Banyaknya sampel minimum 10 x banyaknya parameter yang ada dalam model

  19. SEM dalam STUDI MARKETING MODEL HIPOTETIK 1. Harga produk berpengaruh thd image pelanggan, Harga berpengaruh terhadap Promosi 2. Fasilitas berpengaruh thd image pelanggan, juga berpengaruh thd Promosi 3. Produk berpengaruh thd image pelanggan, dan dapat digunakan sebagai sarana Promosi 4. Promosi dapat membantu membentuk Image pelanggan IDENTIFIKASI VARIABEL Variabel Laten (Konstruk) Variabel Manifest (Terukur) Harga (X) X1 = Potongan, atau berbentuk hadiah X2 = Harga yg ditetapkan Promosi (X) X3 = Promosi mampu memberikan informasi yg jelas shg dapat membantu pengambilan keputusan pembelian Fasilitas (X) X4 = Fasilitas PArkir X5 = Fasilitas bermain anak-anak Produk (X) X6 = Kualitas produk X7 = Kelengkapan produk yg ditawarkan Image (Y) Y1 = Citra dan pandangan pelanggan Jumlah Sampel = 140 orang

  20. Diagram Lintasan X1 X3 X2 Harga Promosi X4 Fasilitas X5 Image Produk Y1 X6 X7 No Sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 . . .

  21. HASIL ANALISIS: Diagram Lintasan Model Pengukuran (standardized) 0.36 X1 0.80 0.18 X2 1.00 Harga 0.91 0.44 X4 0.58 0.75 1.00 Fasilitas 0.10 0.65 X5 0.59 0.27 1.00 Produk 0.82 0.33 X6 0.80 X7 0.36

  22. HASIL ANALISIS: Diagram Lintasan Model Pengukuran (t-values) 3.92 X1 9.19 1.64 unreliable X2 0.00 Harga 10.38 3.80 X4 6.25 7.42 0.00 Fasilitas 1.00 6.39 X5 6.22 2.33 0.00 10.59 Produk 4.68 X6 10.24 X7 5.21

  23. HASIL ANALISIS: Diagram Lintasan Model Keseluruhan (standardized) 0.36 X1 0.80 0.18 X2 0.00 Harga 0.06 0.91 1.00 0.44 X4 -0.18 Promosi X3 0.75 Fasilitas 0.02 0.01 0.65 X5 0.59 0.14 Image 1.00 Y1 0.82 Produk 0.33 X6 0.74 0.36 0.80 X7 0.00 Chi-square = 28.78, df= 12, P-value = 0.00425, RMSEA = 0.100

  24. HASIL ANALISIS Model Strultural (estimate) Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100 0.00 Harga 0.13 Promosi 3.77 0.92 0.58 0.22 0.00 Fasilitas 0.10 0.01 -0.23 0.27 0.17 Produk Image 0.65 0.00 0.93

  25. HASIL ANALISIS Path Analysis (standardized) Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100 1.00 Harga 0.06 Promosi 0.76 -0.18 0.41 0.58 0.10 1.00 Fasilitas 0.10 0.01 0.27 0.14 Produk Image 0.40 1.00 0.74

  26. HASIL ANALISIS Model Struktural (t-value) Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100 0.00 Harga 0.46 Promosi 7.27 signifikan 6.25 2.78 1.02 0.00 Fasilitas 1.00 0.18 -1.84 2.33 1.06 Produk Image 0.40 0.00 8.91

  27. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN SDM DOSEN PTS Mendua Peran Komitmen organisasional Keinginan untuk Keluar Kelelahan Emosional Kepuasan Kerja Konflik Peran Kinerja Model Konsep : Keadaan yang mendahului dan konsekuensi kelelahan emosional tenaga penjual, Babakus et al. 1999

  28. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN SDM DOSEN PTS Umpan balik karyawan Kinerja Karyawan Penilaian Kinerja Ukuran Kinerja Standar Kinerja Keputusan SDM Catatan Karyawan Elemen kunci sistem penilaian kinerja, Mangkuprawira, 2002

  29. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN SDM DOSEN PTS Beban Kerja Identifikasi Kepuasan Kerja Penghargaan Penilaian Kinerja Kelelahan Emosional Komitmen Organisasional Lingkungan Keluarga Keterlibatan Kinerja Konflik Peran Kelelahan emosional Depersonalisasi Kemunduran kepribadian Loyalitas Pengaruh Kelelahan Emosional thd Kepuasan Kerja dan Kinerja dalam pencapaian komitmen organisasi

  30. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN SDM DOSEN PTS Beban Kerja (X11) Penghargaan (X12) Lingkungan Keluarga (X13) Konflik Peran (X14) Kelelahan Emosional (X1) Penilaian Kinerja (X31) Kepuasan Kerja (X2) Kinerja (X3) Komitmen Organisasional (Y) Kerangka Pemikiran Konseptual Sudah pernah diteliti Diteliti dalam disertassi ini

  31. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN SDM DOSEN PTS Konstruk (Indikator) Dimensi Konstruk (Variabel) Sekala Pengukuran. 1. Beban Kerja 1. Jumlah MK yang diampu per semester Likert, 5 opsi 2. Penelitian – penelitian ilmiah 3. Sebagai Penasehat akademik 4. Sebagai Dosen Pembimbing skripsi 5. Seminar ilmiah 2. Penghargaan 1. Gaji, HR, tunjangan, Insentif Likert, 5 opsi 2. Kenaikan pangkat dan jabatan 3. Kesempatan pendidikan lanjut 4. Fasilitas yang diterima 3. Lingkungan 1. Jumlah anggota keluarga Likert, 5 opsi Keluarga 2. Status kepemilikan rumah 3. Kondisi tempat tinggal 4. Keadaan masyarakat sekitar 4. Konflik Peran 1. Perubahan radikal perkuliahan Likert & skoring 2. Hubungan dosen-atasan-staf 3. Hubungan dengan mahasiswa 4. Persaingan jabatan struktural 5. Kelelahan 1. Perasaan cemas setiap mulai pekerjaan Skoring Emosional 2. Merasa kekeringan emosi 3. Merasa berguna kembali ketika senja hari 4. Merasa lelah ketika bangun pagi 5. Merasa frustasi oleh pekerjaan 6. Kepuasan Kerja 1. Pekerjaan sesuai dg keinginan Likert, 5 opsi 2. Gaji, HR, tunjangan 3. Citra PTS tempat mengajar 4. Promosi kenaikan pangkat, jabatan, mutasi 7. Kinerja 1, Kinerja pekerjaan dan nkepuasan Likert, 5 opsi 2. Kinerja selama ini 8. Penilaian Kinerja 1. Penilaian kinerja yg proporsional Likert, 5 opsi 2. Pengukuran prestasi kerja 9. Komitmen organisasi 1. Identifikasi Skoring 2. Keterlibatan 3. Loyalitas

  32. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN SDM DOSEN PTS Beban Kerja (X11) Penghargaan (X12) Lingkungan Keluarga (X13) Konflik Peran (X14) -0.338 (S) 0.199 (S) 0.394 (S) -0.093 (TS) Kelelahan Emosional (X1) -0.121 (TS) -0.248 (S) Penilaian Kinerja (X31) Kepuasan Kerja (X2) Kinerja (X3) 0.555 (S) 1 (S) 0.364 (S) 0.265 (TS) Komitmen Organisasional (Y) Diagram hasil akhir hubungan kausal : Pengaruh kelelahan emosional thd kepuasan kerja dan kinerja dalam pencapaian komitmen organisasional dosen PTS

  33. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN Model Teoritis: Shoham dan Fiegenbaum (1999) Kekuatan yg mempengaruhi persaingan Lingkungan dan Persaingan Strategi Generik Strategi Bisnis Strategi: Pemasaran Operasional Strategi Pemasaran Keberhasilan Pemasaran Kenaikan Penjualan Profitabilitas

  34. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KERANGKA KONSEPTUAL: Jasa Konstruksi Persaingan Lingkungan dan Persaingan Harga Ancaman Mutu Pemilik Proyek Waktu Jasa substitusi Strategi Pemasaran Pemasok Fleksibilitas Relationship Segmen Pasar Aliansi Pemerintah Keberhasilan Perusahaan Suasta Sales Growth Profitabilitas

  35. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN VARIABEL KOMPONEN INDIKATOR Strategi X1=Keunggulan Harga X1.1 = Marjin, X1.2 = Penawaran harga Pemasaran X1.3 = Struktur biaya X2 = Mutu Pelaksanaan X2.1 = Pelaksanaan fisik, X2.2 = Jaminan mutu X2.3 = Kebutuhan owner thd mutu X3 = Waktu Pelaksanaan X3.1 = Kecepatan, X3.2 = Ketepatan, X3.3 = Kebutuhan owner thd waktu pelaksanaan X4 = Fleksibilitas X4.1 = Pelayanan Pemasaran, X4.2 = Pelayanan pelaksanaan, X4.3 = Kebutuhan owner thd fleksibel pelayanan X5 = Relationship X5.1 = Membangun network, X5.2 = Memelihara network, X5.3 = Mengembangkan network X6 = Aliansi X6.1 = MItra strategi, X6.2 = Joint operation X6.3 = Meningkatkan kinerja Segmen Pasar X7 = Proyek X7.1 = Pemerintah, X7.2 = Non-pemerintah Lingkungan X8 = Persaingan antar kontraktor Persaingan X9 = Ancaman masuknya kontraktor asing X10 = Kekuatan tawar pemilik proyek X11 = Ancaman jasa substitusi X12 = Kekuatan tawar pemasok Keberhasilan Y1 = Penjualan Y1.1 = Pencapaian target penjualan, Y1.2 = Penu Pemasaran runan jumlah keluhan, Y1.3 = Peningkatan jum- lah pelanggan Y2 = Profitabilitas Y2.1 = Pencapaian target laba, Y2.2 = Marjin proyek sesuai target, Y2.3 = Rentabilitas proyek

  36. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN d3 Path Diagram: Strategi Pemasaran X1.3 d5 X2.2 X2 e1 d5 Y1.1 X2.3 e1 d5 Y1.2 X3.1 X3 Keber-hasilan Strategi e1 d5 Y1.3 X3.2 e1 Y2.1 d5 X3.3 e1 Y2.2 f1 X4.1 X4 e6 Y2.3 Lingkungan f2 X4.2 f3 X4.3 f4 X5.1 X8 X9 X10 X11 X12 X5 f5 X5.2 h3 h3 h3 h3 h3 f6 X5.3 f7 X6.1 X6 f8 X6.2 X6.3

  37. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN d3 Hasil Analisis Path : Strategi Pemasaran X1.3 0.23 d5 X2.2 X2 e1 d5 Y1.1 X2.3 0.85 0.31 e1 d5 Y1.2 X3.1 X3 0.54 Keber-hasilan 0.91 Strategi e1 d5 Y1.3 X3.2 e1 Y2.1 d5 X3.3 0.92 0.69 e1 Y2.2 f1 X4.1 X4 Lingkungan 0.59 f2 X4.2 0.91 0.30 e6 f3 X4.3 0.57 Y2.3 0.69 0.52 0.38 f4 X5.1 X8 X9 X10 X11 X12 X5 f5 X5.2 0.43 h3 h3 h3 h3 h3 f6 X5.3 f7 X6.1 X6 f8 X6.2 X6.3

  38. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR Kerangka Konseptual Konsep Investment Opportunity Set (IOS) • Proksi Investment Opportunity Set: • MBE • MBA • TBQ • EPR • PPA • DEV • CAV • INS • VTR • Kebijakan Perusahaan • Kebijakan Deviden • Kebijakan Laba ditahan • Kebijakan Investasi • Kebijakan Pendanaan • Kebij. Kepemilikan saham • Kebijakan Kompensasi • Kebijakan AKuntansi 1. Agency Theory 2. Pecking Order Theory • Profitabilitas: • Net Profit Margin • Return on equity Kinerja Perusahaan • Reaksi Pasar: • Perubahan harga saham • Reaksi perdagangan saham • Bid ask spread • Kapitalisasi Pasar • Konsentrasi Pasar • Market share • Pertumbuhan penjualan

  39. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR Model Konseptual Hubungan antar variabel Profitabilitas Konsentrasi Pasar Kebijakan Deviden Kebijakan Laba Ditahan Kinerja Perusahaan Kebijakan Pendanaan Kebijakan Perusahaan Reaksi Pasar Kebijakan Investasi Kebijakan Kepemilikan Saham Kebijakan Kompensasi Potensi Pertumbuhan Perusahaan Kebijakan Akuntansi

  40. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR Model Hipotetik Hubungan antar variabel £i £i £i £i δi DY. NPM ROE MKS PP KKDV δi DP. PFT KSP δi MDE. KPD δi BDE. Kinerja Perusahaan εi PHS δi ROI. KIV εi RPS δi ROA. Kebijakan Perusahaan Reaksi Pasar δi LD εi BAS δi KPL. εi KPP KAK δi OAL. δi IOW Potensi Pertumbuhan Perusahaan δi KKS MOW δi POW. KKP δi ACC αi MBE TBQ PPA CAF INS αi δi SO MBA EPR DEP CAA VTR αi αi αi αi αi

  41. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR Hasil Pengujian Model £i £i £i £i δi DY. NPM ROE MKS PP KKDV δi DP. PFT KSP δi MDE. KPD 0.00 δi BDE. Kinerja Perusahaan εi PHS δi 1.93 ROI. KIV 0.36 εi RPS δi ROA. Kebijakan Perusahaan Reaksi Pasar 0.49 δi LD εi BAS 1.50 δi KPL. -0.09 εi KPP KAK 0.21 -0.42 δi OAL. δi IOW Potensi Pertumbuhan Perusahaan δi KKS MOW δi POW. KKP δi ACC αi MBE TBQ PPA CAF INS αi δi SO MBA EPR DEP CAA VTR αi αi αi αi αi

  42. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN MODEL KONSEPTUAL Kualitas Interaksi Sikap Karyawan Perilaku Karyawan Kepuasan Pelanggan Keahlian Karyawan Kenyamanan Ruangan Kualitas Lingkungan Fisik KUALITAS JASA PEGADAIAN Loyalitas Pelanggan Keamanan Gudang Kecepatan Proses Nilai Pelanggan Jaminan Kualitas Hasil Akhir Pemecahan masalah

  43. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN Definisi Operasional Variabel • Sikap Karyawan (SKP): Cara karyawan bertutur-kata, sikap tubuh, penampilan dan bentuk-bentuk sikap lainnya yang ditunjukkan pada saat berinteraksi dengan pelanggan • Perilaku Karyawan (PRI): sikap yg diwujudkan dalam perbuatan, tingkah laku karyawan pada saat berinteraksi dengan pelanggan • Keahlian Karyawan (KEA): kemampuan karyawan dalam memenuhi permintaan pelanggan sesuai jenis jasa layanannya • Kenyamanan Ruangan (KRG): kondisi ruangan dan kesejukan udara dalam ruangan yg menyebabkan pelanggan merasa senang • Keamanan Gudang (KGD): Kondisi ruangan penyimpanan barang jaminan sehingga pelanggan merasa yakin bahwa barangnya tidak hilang, atau rusak selama disimpan • Kecepatan proses pelayanan (KCP): daya tanggap karyawan dan entitas penyedia jasa dalam merespon permintaan pelanggan dengan memberikan pelayanan dengan segera, • Pemecahan Masalah (PMS): kemampuan pegawai dan entitas penyedia jasa dalam menyelesaikan keluhan, permasalahan atau ketidak-puasan yang dihadapi oleh pelanggan • Dst …………

  44. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN Pembatasan Variabel: • SIKAP KARYAWAN (SKP): X1 • X1.1 : Sikap ramah • X1.2 : Siap membantu menyelesaikan masalah pelanggan • X1.3 : Pelayanan penuh perhatian • X1.4 : Menghormati nasabah • 2. PERILAKU KARYAWAN (PRI): X2 • X2.1. : Pelayanan sopan dan menmyenangkan • X2.2. : Tindakan dalam membantu pelanggan • X2.3. : Tanggapan thd kebutuhan nasabah • X2.4. : Pemahaman thd kebutuhan nasabah • 3. KEAHLIAN KARYAWAN (KEA): X3 • X3.1. : Pemahaman tentang tugas • X3.2. : Kemampuan dan keahlian sesuai dg bidang tugasnya • X3.3. : Kemampuan menjawab pertanyaan pelanggan • X3.4. : Pengetahuan yg dimiliki • 4. KEPUASAN PELANGGAN : Y1 • Y1.1. : Kepuasan thd sikap dan perilaku akryawan • Y1.2. : Kepuasan thd kemampuan yg ditunjukkan karyawan • Y1.3. : Kepuasan thd kondisi kenyamanan dan keamanan • Y1.4. : Kepuasan thd kecepatan proses layanan • Y1.5. : Kepuasan thd jaminan yg diberikan • Dst………

  45. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN MODEL HIPOTETIK j4 j5 X1.1 X1.2 j2 j3 j1 X2.2 X2.1 Sikap Karyawan Keahlian Karyawan Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Kualitas Interaksi X3.2 Perilaku Karyawan X3.1 Kepuasan Pelanggan k1 Kenyamanan Ruangan X4.1 Y3.1 X4.2 Kualitas Lingkungan Fisik KUALITAS JASA PEGADAIAN Loyalitas Pelanggan Y3.2 Keamanan Gudang Y3.3 X5.1 Y3.4 X5.2 Nilai Pelanggan X6.1 X6.1 k4 Jaminan X6.1 Kualitas Hasil Akhir Y5.2 Y5.3 Y5.4 Y5.5 Y5.1 X6.1 i1 i1 i2 i3 i4 i5 Kecepatan Proses Pemecahan masalah X7.4 X7.1 X7.2 X7.3 X8.1 X8.2 X8.3 X8.4 i1 i1 i1 i1 i1 i1 i1

  46. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN MODEL PENGARUH KUALITAS LAYANAN j4 j5 X1.1 X1.2 j2 j3 j1 X2.2 X2.1 Sikap Karyawan Keahlian Karyawan Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Kualitas Interaksi X3.2 Perilaku Karyawan X3.1 Kepuasan Pelanggan k1 1.00 Kenyamanan Ruangan 0.43 X4.1 0.32 Y3.1 0.30 X4.2 Kualitas Lingkungan Fisik KUALITAS JASA PEGADAIAN Loyalitas Pelanggan 1.12 Y3.2 0.49 Keamanan Gudang Y3.3 X5.1 0.23 0.69 Y3.4 X5.2 Nilai Pelanggan 0.63 X6.1 X6.1 k4 Jaminan 1.50 X6.1 Kualitas Hasil Akhir Y5.2 Y5.3 Y5.4 Y5.5 Y5.1 X6.1 i1 1.33 1.00 i1 i2 i3 i4 i5 Kecepatan Proses Pemecahan masalah X7.4 X7.1 X7.2 X7.3 X8.1 X8.2 X8.3 X8.4 i1 i1 i1 i1 i1 i1 i1

  47. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI KERANGKA KEORI. Model Sikap: Technology Acceptance Model Model Kepuasan: EUCS End User Computing Satisfaction (EUCS) Content Format Accuracy Timelines Easy of Use Perceived Usefulness (PU) Attitude toward Using (ATU) Acceptance IT (ATI) Perceived Easy of Use (PEU)

  48. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI KERANGKA KONSEP PENELITIAN Model Sikap: Technology Acceptance Model Kepuasan: Kepuasan pemakai akhir komputer Timelines Content Accuracy Format Easy to use Persepsi manfaat dirasakan Penerimaan organisasi Kepuasan staf Kepuasan nasabah Sikap: Technology Acceptance Model (TAM) Sikap menggunakan TI Penerimaan TI . Persepsi mudah menggunakan User friedlines Kehandalan sistem

  49. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI Kelompok variabel Variabel Indikator Perceived Usefulness (PU) Penerimaan Organisasi (PO) POA: Kebijakan manajemen POB: Keuntungan yg diperoleh POC: Dukungan keuangan POD: Dukungan teknik POE : Dukungan pelaksanaan training Kepuasan Staf (KS) KSA: Kemudahan mengoperasikan tugas sehari-hari KSB: Prospek karier Kepuasan Nasabah (KN) KNA: Pelayanan cepat KNB: Tepat waktu KNC: Handal KND: Informasi akurat KNE: Penerapan biaya KNF: Tingkat keamanan Perceived Easy to use (PEU) Kehandalan Sistem (KHS) KHA: Mampu mendukung operasional

  50. S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING

More Related