1 / 10

Kasus kebahasaan

Kasus kebahasaan. KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU. LOGIKA DAN BAHASA. Dua disiplin ilmu yang satu sama lain saling membutuhkan.

aquila
Télécharger la présentation

Kasus kebahasaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.

  2. LOGIKA DAN BAHASA • Dua disiplin ilmu yang satu sama lain saling membutuhkan. • Ferdinand de Saussure (bapak linguistik modern) mengusulkan bahwa logika menjadi salah satu bagian dari ilmu linguistik.

  3. PERANAN LOGIKA “Aku berpikir, maka aku ada” (rene descartes) “sekalipun aku ada, aku tak berbahasa, maka aku takkan bermakna” (purwito)

  4. Peranan logika dalam tulisan ilmiah Apakah logika itu?

  5. Pola pikir dalam bahasa/penulisan ilmiah • Bersifat kompleks dan membentuk sirkel/lingkaran • Berkesinambungan • Sistematis • Metodis • Objektif

  6. PENGETAHUAN YANG LEBIH UMUM INDUKSI DEDUKSI KENYATAAN Pengetahuan yang lebih konkret dan khusus

  7. BERPIKIR INDUKTIF • INDUKSI adalahsebuah penalaran yang berawal dari sejumlah fenomena spesifik dan berakhir pada kesimpulan yang bersifat general. • Kesimpulan induktif selalu berupa perampatan (generalisasi), artinya pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa khusus. • Contoh: Mahasiswa UTY selalu proaktif dalam mengikuti perkuliahan dan menjawab kuis harian. • Jenisnya: generalisasi (tanpa atau dengan lompatan iduksi), analogi (induksi dan deklaratif), kausalitas

  8. BERPIKIR INDUKTIF • INDUKSI adalah sebuah penalaran yang berawal dari sejumlah fenomena spesifik dan berakhir pada kesimpulan yang bersifat general. • Kesimpulan induktif selalu berupa perampatan (generalisasi), artinya pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa khusus. • Contoh: Mahasiswa UTY selalu proaktif dalam mengikuti perkuliahan dan menjawab kuis harian. • Jenisnya: generalisasi (tanpa atau dengan lompatan iduksi), analogi (induksi dan deklaratif), kausalitas

  9. BERPIKIR DEDUKTIF • DEDUKSI adalah penalaran dari sesuatu yang bersifat umum menuju ke kesimpulan yang bersifat khusus, atau penerapan proposisi generalisasi pada peristiwa yang bersifat khusus, kemudian ditarik sebuah kesimpulan khusus. • Jadi, titik tolaknya adalah perampatan, kemudian perampatan itu diterapkan pada hal yang bersifat khusus untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat khusus pula. • Itulah kemudian dalam logika disebut dengan silogisme, yang secara struktural pola pikir ini melibatkan tiga bagian pokok, yaitu premis minor, premis mayor, dan konklusi/kesimpulan. • Misalnya: jika kesimpulannya “Tahun ini pemerintah Indonesia menetapkan impor beras dari Vietnam”, maka premis mayornya adalah “Setiap negara yang selalu kekurangan beras akan mengimpornya dari Vietnam” dan premis minornya adalah ”Tahun ini Indonesia kekurangan beras” • Jenisnya: silogisme kategorial, alternative, kondisional

  10. Terima kasih,Wasalam

More Related