260 likes | 627 Vues
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته. Sifat KOLIGATIf LARUTAN ELEKTROLIT dan larutan non elektrolit. Universitas Sebelas Maret. TUJUAN. Dapat memahami Sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. DATA pengamatan. Tabel lanjutan …. Tabel lanjutan …. PERHITUNGAN.
E N D
Sifat KOLIGATIf LARUTAN ELEKTROLIT dan larutan non elektrolit
TUJUAN Dapat memahami Sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
PERHITUNGAN • Mencari ∆Tf Mencari Tof • Mencari ∆Tf • Mencari Tof
PerhitunganberdasarPercobaan • Mencari ∆Tf dengan oC1 + oC2 + .......+ oCn t = Waktu untuk mencair ∆Tf = • Akuades • ∆Tf = • b. Urea 0,6 gram • ∆Tf = • c. Urea 1,2 gram • ∆Tf = • d. NaCl 0,6 gram • ∆Tf = • e. NaCl 1,2 gram • ∆Tf =
Mencari ∆Tf • a. Urea 0,6 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf urea 0,6 gram • = 10,33oC – 9oC • = 1,33oC • b. Urea 1,2 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf urea 1,2 gram • = 10,33oC – 7,95oC • = 2,38oC • c. NaCl 0,6 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf NaCl 0,6 gram • = 10,33oC – 5,54oC • = 4,79oC • d. NaCl 1,2 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf NaCl 1,2 gram • = 10,33oC – (– 0,44 )oC • = 10,77oC
Mencari Tof Mr NaCl = 58,5 gram/mol Mr Urea = 60 gram/mol air = 1 gram/cm3 Vair = 10 ml m air = v = 1 gram/mol . 10 ml = 10 gram • >>> Mencari Molalitas • m Urea 0,6 gram • b. m Urea 1,2 gram • c. m NaCl 0,6 gram • d. m NaCl 1,2 gram
a. Urea 0,6 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf urea 0,6 gram • = 10,33oC – 9oC • = 1,33oC • b. Urea 1,2 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf urea 1,2 gram • = 10,33oC – 7,95oC • = 2,38oC • c. NaCl 0,6 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf NaCl 0,6 gram • = 10,33oC – 5,54oC • = 4,79oC • d. NaCl 1,2 gram • ∆Tf = ∆Tf akuades – ∆Tf NaCl 1,2 gram • = 10,33oC – (– 0,44 )oC • = 10,77oC • Mencari ∆Tf
Mencari Tof • a. Urea 0,6 gram • Tof = ∆Tf pelarut – ∆Tf urea 0,6 gram • = 0oC – 1,33oC • = –1,33oC • b. Urea 1,2 gram • Tof = ∆Tf pelarut – ∆Tf urea 1,2 gram • = 0oC – 2,38oC • = –2,38oC • c. NaCl 0,6 gram • Tof = ∆Tf pelarut – ∆Tf NaCl 0,6 gram • = 0oC – 4,79oC • = –4,79oC • d. NaCl 1,2 gram • Tof = ∆Tf pelarut – ∆Tf NaCl 1,2 gram • = 0oC – 10,77oC • = –10,77oC
PerhitunganTeori • Untuk larutan non elektrolit ( urea ) • ∆Tf = m Kf • Kf = 1,86 • a. Urea 0,6 gram • ∆Tf= m Kf • = 1 . 1,86 = 0 – 1,86 • Tof = Tof pelarut – ∆Tf • = 1,86oC = –1,86oC • b. Urea 1,2 gram • ∆Tf= m Kf • = 2 . 1,86 = 0 – 3,72 • Tof = Tof pelarut – ∆Tf • = 3,72oC = –3,72oC
Untuk larutan elektrolit ( NaCl ) • ∆Tf = m Kf i dimana i = ( 1 + ( n – 1 ) α ) untuk α = 1. • Jadi i = ( 1 + ( 2 – 1 ) 1 ) = 2 , dan Kf = 1,86 • a. NaCl 0,6 gram • ∆Tf= m Kf i • = 1,03 . 1,86. 2 = 0 – 3,83 • Tof = Tof pelarut – ∆Tf • = 0 - 3,83oC = –3,83oC • b. NaCl 1,2 gram • ∆Tf= m Kf i • = 2,05 . 1,86. 2 = 0 – 7,63 • Tof = Tof pelarut – ∆Tf • = 0 - 7,63oC = –7,63oC
Pembahasan Prinsip dasar dari percobaan ini adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan partikel – partikel zat terlarut menghalangi proses pengaturan molekul – molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fase cairnya. Prinsip kerja percobaan ini adalah memasukkan akuades 2,5 ml dalam tabung reaksi, kemudian menimbang urea sebesar 0,6 gram ; 1,2 gram dan NaCl sebesar 0,6 gram ; 1,2 gram. Masing - masing memasukkannya ke dalam gelas beker yang berisi akuades sebanyak 10 ml dan dari tiap larutan urea dan NaCl diambil sebanyak 2,5 ml, kemudian memasukkannya ke dalam tabung reaksi. Memasukkan 5 tabung reaksi tersebut ke dalam baskom yang telah berisi campuran es dan garam dapur, membiarkan hingga semua membeku. Lalu, mengukur suhu tiap selang 30 detik hingga semua melebur kembali.
Menurut hasil percobaan: 1. penurunan titik beku NaCl lebih besar dari urea. Hal ini disebabkan karena NaCl adalah larutan elektrolit, sehingga bisa terurai menjadi ion – ion. Untuk konsentrasi yang sama, jumlah partikel larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan non elektrolit. larutan NaCl 1,03 molal adalah larutan elektrolit yang akan terurai menjadi ion Na+ 1,03 molal dan ion Cl- 1,03 molal. Sehingga jumlah partikel yang akan mempengaruhi harga ∆Tf larutan NaCl adalah 1,03 molal, hal serupa juga terjadi pada larutan NaCl 2,05 molal. Sedangkan untuk larutan urea 1 molal, jumlah partikel yang mempengaruhi harga ∆Tf juga hanya 1 molal, karena urea bukan larutan elektrolit yang bisa terurai menjadi ion – ion.
2. konsentrasi ternyata sebanding dengan besarnya ∆Tf. ∆Tf urea 2 molal lebih besar daripada ∆Tf urea 1 molal. Begitu juga dengan NaCl, semakin besar kemolalan semakin besar pula ∆Tf nya. Pada percobaan yang berperan sebagai pelarut adalah akuades. Setelah melakukan serangkaian percobaan diatas dan mengukur suhunya, diketahui bahwa Tof urea 1 molal –1,33oC, Tof urea 2 molal –2,38oC , sedangkan untuk NaCl sebesar Tof NaCl 1,03 molal –4,79oC, Tof NaCl 2,05 molal –10,77oC. Tetapi menurut teori bahwa Tof urea 1 molal –1,86oC, Tof urea 2 molal –3,72oC, sedangkan untuk NaCl sebesar Tof NaCl 1,03 molal –3,83oC, Tof NaCl 2,05 molal –7,63oC.
Hasil antara percobaan dan teori ternyata memiliki perbedaan. Adanya perbedaan ini antara lain karena : • a. Kesalahan paralaks • Kesalahan pada saat membaca alat ukur, setiap praktikum mempunyai keterbatasan membaca yang berbeda dan ketidaktelitian praktikan dalam perhitungan waktu. • b. Tekanan udara dalam ruangan tidak tepat 1 atm sehingga mempengaruhi hasil percobaan. • c. Suhu ruangan yang mempengaruhi pengukuran suhu larutan. • Kebersihan alat – alat yang belum benar – benar bersih, sehingga zat – zat yang masih tertinggal diperalatan dapat mempengaruhi hasil percobaan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat – sifat fisika larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat pelarut. • Terdapat 4 sifat koligatif, yaitu: • Tekanan uap • Titik didh • Titik beku • Tekanan osmosis • Penambahan zat terlarut dalam suatu pelarut menyebabkan penurunan titik beku, karena keberadaan zat terlarut akan menghalangi proses pengaturan molekul – molekul dalam pembentukan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fase cairnya. Kesimpulan
Penurunan titik beku larutan elektrolit lebih besar dari pada larutan non eleltrolit dengan molalitas yang sama karena larutan elektrolit akan terurai menjadi ion – ion sehingga jumlah partikel larutan elektrolit lebih banyak dari pada zat atau larutan non elektrolit. • ∆Tf juga sebanding dengan konsentrasi larutan untuk masing – masing larutan. • Rumus penurunan titik beku larutan ( ∆Tf ) : • Larutan non elektrolit • ∆Tf = m Kf • Larutan elektrolit • ∆Tf = m Kf i • dengan i = 1 + ( n – 1 )n= Banyak ion terurai • α= Derajat ionisasi
SEKIAN & TERIMAKASIH