1 / 10

Aplikasi Analisa Komparatif Politik Luar Negeri: Evaluasi UKD & Perbaikan

Aplikasi Analisa Komparatif Politik Luar Negeri: Evaluasi UKD & Perbaikan. #Sesi 6, 6 Oktober 2014. Pertanyaan UKD. Jelaskan konsep politik luar negeri dan kebijakan luar negeri dalam konteks negara Indonesia? Apa berbedaan diantara keduanya!. Matriks Penilaian Soal No. 1. Pertanyaan UKD.

Télécharger la présentation

Aplikasi Analisa Komparatif Politik Luar Negeri: Evaluasi UKD & Perbaikan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Aplikasi Analisa Komparatif Politik Luar Negeri: Evaluasi UKD & Perbaikan #Sesi 6, 6 Oktober 2014

  2. Pertanyaan UKD • Jelaskan konsep politik luar negeri dan kebijakan luar negeri dalam konteks negara Indonesia? Apa berbedaan diantara keduanya! Matriks Penilaian Soal No. 1

  3. Pertanyaan UKD • Berikan penjelasan mengenai dasar hukum politik luar negeri Indonesia! Bagaimanakah contoh konkret implementasinya dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia? Matriks Penilaian Soal No. 2

  4. Pertanyaan UKD 3-5. Analisa komparatif politik luar negeri berikut dengan menggunakan konsep rasionalitas (rationality), nilai (value) dan hasil (outcome)! Matriks Penilaian Soal No. 3 - 5

  5. Pertanyaan: Analisa PLN Irak dalam menginvasi Kuwait pada tahun 1990! • Apa yang harus dijelaskan? • Kebijakan/decision? • Behavior/perilaku negara? • Hasil; apakah sesuai dengan yang diharapkan? • Bagaimana cara menjelaskannya? • Memeriksa level analisanya, • Memeriksa variabel-varibelnya, • Memeriksa adakah teori yang bisa menjelaskannya , • Memvalidasi hasil temuan dengan metode komparasi .

  6. Apa yang harus dijelaskan? • Kebijakan Luar Negeri Irak di masa Saddam Hussein dalam melakukan invasi militer terhadap Kuwait.

  7. Bagaimana menjelaskannya? Eksplanandum: Kebijakan Luar Negeri Irak di masa Saddam Hussein dalam melakukan invasi militer terhadap Kuwait. Eksplanan: Level analisa: individual, yakni Saddam Hussein. Variabel dependen: kebijakan invasi Irak, Variabel independen: faktor penyebab invasi berdasar 3 konsep, yakni rasionalitas, nilai dan hasil. Melakukan komparasi vertikal dan horizontal atas ketiga konsep tersebut.

  8. Eksplanan 1: Rasionalitas • Saddam Hussein terhina dengan ucapan Emir Kuwait, Jabir Ahmad Al Jabir Assabah, • Situasi krisis ekonomi, • Para penasehat militer dan ekonomi Irak mampu meyakinkan Saddam Hussein bahwa jika Kuwait mampu diambil alih oleh Irak maka hal itu merupakan tindakan yang absah secara historis dan dengan demikian perekonomian Irak akan membaik sebab ditopang oleh devisa minyak Kuwait yang besar.

  9. Eksplanan 2: Nilai • Sebuah negara yang melakukan agresi terhadap bangsa lain yang merdeka merupakan tindakan buruk dalam persepsi/penilaian masyarakat internasional. • Namun bagi Saddam Hussein, tindakan Kuwait yang menghina harga diri bangsa Irak, negara-negara Arab kaya yang membiarkan rakyat Irak mati kelaparan sendirian, serta kesewenang-wenangan dunia Barat yang dengan seenaknya membagi-bagi wilayah Timur Tengah merupakan kejahatan yang lebih buruk.

  10. Eksplanan 3: Hasil • Hasil dari invasi sangat mengecewakan Saddam Hussein, tidak sesuai dengan harapannya. • Masyarakat internasional mengecam. • Pasukan multinasional pimpinan AS berhasil memukul mundur pasukan Irak dari Kuwait. • Harapan mengalirnya devisa minyak Kuwait tidak terjadi karena Irak harus meninggalkan Kuwait sebagai pihak yang kalah dalam peperangan. • Negara-negara Arab menjadi terpecah belah sehingga Barat justru semakin hegemon di Timur Tengah.

More Related