280 likes | 524 Vues
PLENO SIDANG KOMISI A. SISTEMATIKA. LATAR BELAKANG METODOLOGI SUBSTANSI PERCEPATAN REKOMENDASI. POKOK BAHASAN PERTAMA. LATAR BELAKANG. K ESEHATAN DALAM D AYA S AING B ANGSA.
E N D
PLENO SIDANG KOMISI A RAKERKESNAS TENGAH 2013
SISTEMATIKA • LATAR BELAKANG • METODOLOGI • SUBSTANSI PERCEPATAN • REKOMENDASI RAKERKESNAS TENGAH 2013
POKOK BAHASAN PERTAMA LATAR BELAKANG RAKERKESNAS TENGAH 2013
KESEHATAN DALAMDAYA SAING BANGSA Kesehatan menjadi salah satu prasyarat dasar dan kunci pendorong faktorekonomiyangdinilai dapat menentukan daya saing suatu bangsa. VARIABEL KESEHATAN • PERSYARATAN DASAR(4): • Kelembagaan • Infrastruktur • StabilitasMakroekonomi • KESEHATANdanPendidikan UHH Kunci Pendorong Faktor Ekonomi AKB PREVALENSI HIV • PendorongEfisiensi (6): • Pendidikantinggidan training • EfisiensiPasar • PasarTenagaKerja yang Efisien • PasarFinansial yang Baik • KetersediaanTeknologi • UkuranPasar DampakEkonomiAkibat HIV M D G S Kunci Pendorong Faktor Efisiensi Ekonomi INDEKS DAYA SAING BANGSA (KESEHATAN) Insidensi TB DampakEkonomiAkibat TB • FaktorInovasidanKecanggihan (2): • Bisnis yang canggih • Inovasi Insidensi Malaria Kunci Pendorong Faktor Inovasi DampakEkonomiAkibat Malaria RAKERKESNAS TENGAH 2013 4 Sumber: Adaptasidari Global Competitiveness Index, 2009-2010, WEF
TREND DAYA SAING INDONESIA RAKERKESNAS TENGAH 2013 Sumber: Adaptasidari Global Competitiveness Index, WEF 2013
PrevalensiGizi Kurang dan Gizi Buruk Status Gizi Balita 2010 Kecenderungan Gizi Kurang 1989-2010 2 Persentase D/S Balita berdasarkan Provinsi Tahun 2012 RAKERKESNAS TENGAH 2013
ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI 3 3 ANGKA KEMATIAN BAYI ANGKA KEMATIAN IBU Target dan Capaian Target dan Capaian • MasihtingginyaAngkaKematianIbudanBayi (AKI dan AKB) terutamakarena: • Cakupanpersalinanolehtenagakesehatanterlatihsudahmencapai 88,64 persennamunkualitaspelayanandankompetensitenagakesehatanbelumsepenuhnyasesuaistandarpelayanan. • SDKI 2012 melaporkancakupanimunisasidasarlengkapmeliputi HBV, BCG, DPT, Polio, danCampakbarumencapai 66 persen, meskipunkhususimunisasicampaksudahmencapai 80,1 persen. RAKERKESNAS TENGAH 2013
AngkaKelahiran Total 3 • AngkaKelahiran Total (TFR) Stagnan selama 10 tahun terakhir, dikarenakan: • Kepesertaanber-KB (CPR) hanyameningkat 0,5 persendalamkurunwaktu 5 tahun • Masihtingginyaangka ASFR 14-19 tahunyaitu 48 /1.000 wanita • MasihtingginyaUnmet Need (8,5 persen). • Masihrendahnyapeserta KB MetodeKontrasepsiJangkaPanjang /MKJP (10,6 persen) Target RPJMN 2014: TFR = 2,1Sangat Sulit Tercapai RAKERKESNAS TENGAH 2013 Sumber: BPS, SDKI 1991 - 2012
POKOK BAHASAN KEDUA METODOLOGI RAKERKESNAS TENGAH 2013
DASAR PEMIKIRAN ANALISIS KEBIJAKAN PERMASALAHAN ANGGARAN – PEMBIAYAAN KEGIATAN DAN PROGRAM PEMANFAATAN PELAYANAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN CROSS CUTING ISSUES INOVASI OPTIMALISASI SUMBERDAYA JOB ENRICHMENT INTENSIFIKASI JOB ENLARGMENT EKSTENSIFIKASI RAKERKESNAS TENGAH 2013
Demand, ketersediaan alkon, penggerakan aktif akseptor, tenaga lapangan, kerjasama lintas sektor, kebijakan program dan keuangan, pemahaman petugas tentang kespro dan KB, pemahaman masyarakat tentang Kespro dan KB, keterampilankomunikasi dan konseling tenaga kesehatan KERANGKA KONSEP CONTINUUM OF CARE • Kapasitas RS rujukan (PONEK) untuk Yan 24/7: ketersediaan tenaga (Ob/Gyn, Anestesi, Anak, PPDS, dll), alat, darah & obat • Kebijakan terkait rujukan di RS, kebijakan jampersal termasuk reimbursement, • Kejelasan link rujukan, komunikasi dengan fasilitas yg merujuk, • Peran swasta, • Peran organisasi profesi • Demandmasyarakat, • Keterampilan Nakes untuk pencegahan & deteksi komplikasi • Ketersediaan pelayanan 24/7, • Kelengkapan alat & obat • Kebijakan & peraturan terkait keuangan • Kebijakan terkait fungsi dan kewenangan bidan • Peran masyarakat dan swasta. • Ketersediaan tenaga, alat dan obat 24/7, • Keterampilan nakes: pertolongan pertama dan stabilisai komplikasi, • Keterampilan Nakes dlm advokasi rujukan • Kebijakan terkait rujukan • Kebijakan jampersal termasuk reimbursement, • Ketersediaan alat transportasi, • Kejelasan link rujukan, komunikasi dengan RS rujukan Achadi, 2010 RAKERKESNAS TENGAH 2013
BOTTLENECKS BERDASARKAN INTERVENSI PRIORITAS • Meningkatkanaksesterhadap: • PelayananKebidanandan Neonatal Darurat DASAR Berkualitas, dan • PelayananKebidanandan Neonatal Darurat KOMPREHENSIF Berkualitas • MeningkatkanAksesterhadapPelayananKIA di timgkatDasar yang berkualitas • MeningkatkanAksesterhadapSistemRujukanEfektif/Berkualitas • MeningkatkanAksesterhadapPelayanan KB danKesehatanReproduksiberkualitas RAKERKESNAS TENGAH 2013
ISU STRATEGIS • Peningkatan D/S melalui Revitalisasi Posyandu • Peningkatan cakupan dan kualitas tatalaksana kasus gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas dan Rumah Sakit • Peningkatan Kualitas dan Pemanfaatan Data Untuk Pengelolaan Program di Lapangan • Penyediaan pelayanan KIA di tingkat desa sesuai standar • Peningkatan Persalinan di Fasilitas • Seluruh Puskesmas Perawatan mampu PONED dan RS mampu PONEK 24 jam - 7 hari / mgg berfungsi sesuai standar • Peningkatan pelayanan KB difasyankes • Peningkatan KB MJKP • Nilai ideal anak masih tinggi • Tingginya angka drop out khususnya metode KB jangka pendek (suntik, pil, kondom) RAKERKESNAS TENGAH 2013
POKOK BAHASAN KETIGA SUBSTANSI PERCEPATAN RAKERKESNAS TENGAH 2013
1. Peningkatan D/S melalui Revitalisasi Posyandu AKSELERASI MDG 1 RAKERKESNAS TENGAH 2013
2. Peningkatan cakupan dan kualitas tatalaksana kasus gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas dan Rumah Sakit RAKERKESNAS TENGAH 2013
3. Peningkatan Kualitas dan Pemanfaatan Data Untuk Pengelolaan Program di Lapangan RAKERKESNAS TENGAH 2013
AKSELERASI MDG 4 DAN 5 • 4. Penyediaan pelayanan KIA di tingkat desa sesuai standar
5. Menyediakan fasyankes di tingkat dasar yang mampu memberikan pertolongan persalinan sesuai standar selama 24 jam - 7 hr / mgg
6. Seluruh Puskesmas Perawatan mampu PONED dan RS mampu PONEK 24 jam - 7 hari / mgg berfungsi sesuai standar RAKERKESNAS TENGAH 2013
7. Terlaksananya rujukan efektif pada kasus komplikasi KIA RAKERKESNAS TENGAH 2013
KB DAN KEPENDUDUKAN 8. Pencapaian Peserta Baru RAKERKESNAS TENGAH 2013
9. Peningkatan KB MKJP RAKERKESNAS TENGAH 2013
10 Pembinaan Peserta Aktif RAKERKESNAS TENGAH 2013
POKOK BAHASAN KEEMPAT REKOMENDASI RAKERKESNAS TENGAH 2013
REKOMENDASI • KEMENKES : • Advokasi kepada Mendagri untuk mendukung upaya percepatan pencapaian MDG melalui SE ke Gubernur dan Bupati/Walikota • ADVOKASI kepada Mendagri dan BKN serta MENPAN – RB untuk pengaturan lebih lanjut dalam TENAGA STRATEGIS di DAERAH. • ADVOKASI kepada MENDAGRI tentang penyusunan APBD P 2013 dan APBD 2014 khususnya Penganggaran dalam Pencapaian MDGs dan SPM Bidang Kesehatan. • PENGATURAN KEWENANGAN Bidan dalam pelayanan KB khususnya pencapaian PROGRAM KB di daerah. • SINKRONISASI nomenklatur program dan kegiatan APBN dan APBD untuk memudahkan penilaian indikator kinerja. RAKERKESNAS TENGAH 2013
REKOMENDASI • PEMERINTAH PROVINSI • FASILITASI Teknis dan Operasional dalam peningkatan KAPASITAS SDM Kesehatan Daerah melalui APBD Provinsi. • ADVOKASI dan PENYEDIAAN dana kegiatan untuk kesehatan termasuk bantuan keuangan dan bantuan sosial bidang kesehatan bagi Kab/Kota. • PENERBITAN SK GUBERNUR tentang POLA RUJUKAN REGIONAL di daerah dengan konsekwensi pelaksanaannya. • DINKES KAB/KOTA • Evaluasi pencapaian RAD MDGs dan RAD PG serta pembuatan ACTION PLAN untuk AKSELERASI PENCAPAIANnya. • PENATAAN dan Pengembangan MEKANISME LAPORAN kegiatan khususnya MDGs dan PG. RAKERKESNAS TENGAH 2013
TERIMA KASIH TETAP SEHAT – TETAP SEMANGAT SALAM NKRI (Niat baik Kerja keras Rasional & realistik Ikhlas) RAKERKESNAS TENGAH 2013