1 / 62

Cairan Tubuh dan Elektrolit

Cairan Tubuh dan Elektrolit. Oleh dr. Donny Kostradi. M.Kes., Sp.PK. Keseimbangan Air & Elektrolit Tubuh. Di dalam tubuh manusia banyak macam reaksi yang melibatkan banyak sistim organ-organ untuk: 1. mempertahankan jumlah air dalam seluruh tubuh 2. distribusi cairan,

Télécharger la présentation

Cairan Tubuh dan Elektrolit

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Cairan Tubuh dan Elektrolit Oleh dr. Donny Kostradi. M.Kes., Sp.PK Kuliah FK-UNJA-PKDK

  2. Keseimbangan Air & Elektrolit Tubuh • Di dalam tubuh manusia banyak macam reaksi yang melibatkan banyak sistim organ-organ untuk: 1. mempertahankan jumlah air dalam seluruh tubuh 2. distribusi cairan, 3. konsentrasi elektrolit dan 4. keseimbangan asam basa dalam batas fisio- logis Kuliah FK-UNJA-PKDK

  3. Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh Kenaikan Osmolaritas CES Osmolaritas CIS ↑ Merangsang Pusat Rasa Haus Merangsang Hipofise Intake cairan ↑ Sekresi ADH ↑ Cairan tubuh ↑ Reabsorbsi tubulus ginjal Osmolaritas↓ Sekresi urine↓ Cairan tubuh ↑ Osmolaritas↓ Kuliah FK-UNJA-PKDK

  4. Air di dalam tubuh ± 60-70% dr BB manusia dan 2/3 darinya merup cairan intrasel Air tubuh dalam kondisi seimbang pada berbagai kondisi sebagai berikut: ..lanj. keseimbangan air danelektrolit Kuliah FK-UNJA-PKDK

  5. Air dalam tubuh bila terganggu bisa timbul dehidrasi atau overhidrasi. Gambaran Prinsip dari Hidrasi adalah sebagai berikut: ..lanj. keseimbangan air danelektrolit • NB: • - BUN= Blood Urea Nitrogen • Data di dalam tabel atas dapat digunakan hanya dalam kondisi umum; berdasarakan pertimbangan • variasi, tergantung status elektrolit, distribusi cairan dsb. • Perubahan mungkin tidak terlihat jika nilai premorbid abnormal • Hal ini biasanya pada beberapa kerusakan dari ekskresi air di ginjal, dimana banyak sebab atau • adanya gangguan distribusi Kuliah FK-UNJA-PKDK

  6. Osmolaritas Cairan Ekstra Seluler (CES) Osmolaritas CES yang turun: • Gambaran Klinis: 1. Gejala: sakit kepala, mual & muntah serta penglihatan kabur 2. Fisik diagnostik: a. Neuromuskuler: kedutan, refleks tendo me’↑, konvulsi →stupor b. Tanda ke’↑ TIK: Tek. LCS naik, muntah, hipertensi, bradikardi, udema pupil (sesudah 24-48 jam) c. Tanda kehilangan air ekstra renal: Lakrimasi, salivasi dan diare d. udem sidik jari pada sternum Kuliah FK-UNJA-PKDK

  7. ..lanj. osm • Hasil Lab. PatologiKlinik: - Kadar miliosmolarturun - Kadar Ion Na turun - Urin: Oligouriaatauanuria, BJ turun, Clturun PengenceranMiliosmolar • Adalahkelebihan air, kelebihan volume CIS, Sindrompengenceran, SIADH (Syndrome of Inappropriate secretion of ADH) • Mekanisme: jikaminum air → air masuk CES → pengenceranelektrolit CES → air masuk CIS → selmembengkak (selototpengaruhnya <<, kalauselsaraf → fatal) Kuliah FK-UNJA-PKDK

  8. … lanj pengenceran mili.. • Etiologi: 1. Kesalahan pemberian infus yg hipotonik (lart NaCl 30-125 mEq/L) pasca bedah 2. Minum air berlebih 3. Kondisi mendadak di dalam lingkungan panas tdk sempat mengalami aklimitasi 4. ADH ↑↑: Ca Paru, Hodgkin dan leukemia 5. Th/ Oksitosin (efek mirip ADH)→ kelebihan air 6. Pengenceran miliosmolar: konsumsi bir ↑↑ tanpa pemasukan garam 7. Terapi diuretika (Peny. Jantung/ Hipertensi) Kuliah FK-UNJA-PKDK

  9. … lanj peningkatan mili.. • Gambaran Klinik dr meningkatnya kadar osmolar CES: A. Riwayat Penyakit: a. Keterbatasan cairan & makanan b. Kemungkinan naiknya suhu lingkungan atau tubuh c. Haus sekali d. DM e. Hiperalimentasi f. Diuresis B. Fisik diagnostik: a. Demam b. Tanda-tanda psikosomatik: gelisah dan lemah, mudah marah, hiperaktif, disorientasi, waham dan halusinasi. c. Tanda-tanda jaringan: lidah kering, bengkak, mulut kering, perdarahan kulit d. Oligouria atau anuria e. Tek. Darah naik, takikardi Kuliah FK-UNJA-PKDK

  10. … lanj peningkatan mili.. C. Lab. Patologi Klinik: a. Hematologi: Hb naik, AE naik b. Urin: Bj naik (kecuali Diabetes Insipidus (DI)), albumin (+), sedimen silinder & eritrosit (+) c. Kimia: Kadar ion Na+ naik, osmolaritas naik, kadar protein naik. Peningkatan kadar miliosmolar pada: - Kekurangan air - Kekurangan air bebas bila disebabkan kehilangan air - Hiperglikemia hiperosmolaritas (sebab DM) - Hiperalimentasi (kelebihan beban zat terlarut) - Kekurangan volume CIS - Hipernatremia Kuliah FK-UNJA-PKDK

  11. … lanj peningkatan mili.. • Penilaian hrs dipertimbangkan masalah: lamanya sakit, suhu lingkungan pasien, adanya demam. • Mekanisme: - Saat kekurangan cairan: mula-mula air hilang dr CES→ memekatkan z.terlarut dlm CES → air dr CIS ditarik ke CES → terbentuk keseimbangan → tek. Osmotik dlm CES & CIS naik, vol. masing-masing turun - Saat keadaan meningkat jumlah z. terlarut: air dr CIS ditarik ke CES → vol. CES bertambah→ TIK me’↓ → vasa-vasa di otak melebar dan pecah →† Kuliah FK-UNJA-PKDK

  12. Homeostasis • Homeostasis air diatur dng cara: 1. Pertukaran air via dinding sel 2.a. Pertukaran air via Osmoreseptor di hypothalamus dgn 2 macam: 1. Jk osmolaritas CES↑→ sekresi ADH↑→ reabsorbsi air ↑→u/ mengencerkan CES→ urin yg dihasilkan pekat 2. Jk osmolaritas CES↓→ sekresi ADH↓→ reabsorbsi air↓→u/ mengencerkan CES→ urin yg dihasilkan encer Kuliah FK-UNJA-PKDK

  13. ..lanj. Homeostasis • 2.b. Pertukaran air via baroreseptor di sinus caroticus & atrium dextra: 1. Vol.intra vaskuler (darah & plasma)↓→ sekresi ADH↑→reabsorbsi air↑→ u/ memperbaiki vol. intravaskuler 2. Vol.intra vaskuler (darah & plasma)↓→ sekresi ADH↑→ reabsorbsi air↓→ u/ mengurangi vol. intravaskuler • 3. Pertukaran air via masukan cairan: - Kerja pusat haus di hypothalamus spt kerja ADH: --> Bl volume intravaskuler ↓ atau Osmolaritas CES↑, pusat haus akan terpacu dan kita merasa haus, shg kita minum u/ memperbaiki volume intravaskuler/ osmolaritas CES. Kuliah FK-UNJA-PKDK

  14. Total Body Water(Total Air Tubuh) • Total Body Water: 1.Cairan Ekstrasel (ECW= Extracelluler Cell Water) - Cairan Interstisiil: di jaringan ikat, kartilago & tu- lang - Cairan Plasma - Cairan Transeluler: cairan dlm mata, cairan serebrospinal, dll 2.Cairan Intraseluler(ICW)= Intracelluler Cell Water) - Sel darah - Sel endotel dan - Sel-sel lain Kuliah FK-UNJA-PKDK

  15. Volume Cairan Kompartemen • Perbandingan CES : CIS = bervariasi • Pd orang dewasa CES : CIS = 1 : 2 • Pd anak-anak CES : CIS = 2 : 3 Kuliah FK-UNJA-PKDK

  16. Keseimbangan Cairan Tubuh • Urin dalam kondisi (N): ± 1400 ml/24 jam • Urin dalam kondisi kepanasan: ± 1200 ml/24 jam • Urin dalam kondisi kedinginan akan naik • Urin dalam kondisi kerja berat akan turun, tetapi meningkat via keringat dan evaporasi lewat paru-paru • Cairan Tubuh mengandung elektrolit yang berupa: - Anion : Cl, C, protein dan fosfat - Kation: K, Na, Ca dan Mg • Ion yg paling penting bagi tubuh: ion Na (kation >>>), ion K dan ion Cl (anion >>>) dan HCO3- • Cairan tubuh selalu mengandung ion muatan (+) dan (-) yg seimbang Kuliah FK-UNJA-PKDK

  17. ..lanj keseimb • Kation adalah suatu partikel yg secara menyeluruh bermuatan positif dlm lapangan elektris ia bergerak ke kutub negatif (katoda) • Anion adalah suatu partikel yg secara menyeluruh bermuatan negatif dlm lapangan elektris ia bergerak ke kutub positif (anoda) Komposisi Elektrolit pada CES dan CIS Kuliah FK-UNJA-PKDK

  18. ..lanj komposisi Kuliah FK-UNJA-PKDK

  19. Anion Gap • Anion Gap Adalah perkiraanscr matematik selisih antara kadar kation di satu pihak dan anion di pihak lain yg secara rutin diukur (Na+, K+, HCO3-, Cl-) Plasma: Na+ + K+ + Uc = HCO3- + Cl- + Ua Anion gap= Uc – Ua = (Na+ + K+) – (HCO3- + Cl-) Uc : Unmeasurable cation Ua : Unmeasurable anion Nilai normal Anion Gap < 17 mmol/L Anion Gap dihitung dg rms: Na+ -[HCO3- + Cl-] Kuliah FK-UNJA-PKDK

  20. ..lanj. Anion gap • Bila hasil Anion Gap > 17 mmol/L: bermakna terjadinya suatu “unmeasured anion”/ “ion tak terukur” → dipakai u/ sejumlah elektrolit dlm serum selain: Na+ ,K+ ,HCO3- ,dan Cl-. • Anion tak terukur yaitu: Protein serum, fosfat, sulfat, metabolit-metabolit lain. Jumlah seluruh-nya ± 24 mEq/L • Kation tak terukur yaitu: ion Kalsium, magnesi-um. Jumlah seluruhnya ± 7 mEq/L Kuliah FK-UNJA-PKDK

  21. ..lanj. Anion gap • Kausa kenaikan Anion Gap adalah: 1. pe’↓an kation tak terukur: hipokalsemia, hipomagnesia 2. ke’↑ an anion tak terukur - berhubungan dng asidosis metabolik: uremia, (kegagalan renal), ketoasidosis, asidosis laktat dan keracunan salisilat - tak berhubungan dng asidosis metabolik: hiperfosfatemia, hipersulfatemia, pemberian anti- biotik dosis tinggi (penisilin, carbanisilin), treatment dng laktat, sitrat, dan asetat. - kenaikan total protein seperti pd alkalosis Kuliah FK-UNJA-PKDK

  22. ..lanj. Anion gap • Kausa penurunan Anion Gap: 1. Penurunan anion tak terukur: hipoalbuminemia, dan hipofosfatemia 2. kenaikan kation tak teratur: hiperkalsemia,hipermagnesia, paraprotein, poliklonal gamaglobulin, obat-obatan: Polymixin B atau Lithium 3. Serum sodium dibawah normal: hiperproteinemia/ hipertrigliseridemia (turbidity) 4. Serum klorida di atas normal: bromism, turbidity (for ferric thiosianate methode) Kuliah FK-UNJA-PKDK

  23. Keseimbangan Elektrolit Definisi • Elektrolit merup suatu substansi yg memiliki muatan listrik (+)/(-) yang disebut Ion. • Elektrolit bekerja sama dengan cairan tubuh u/ menjaga keseimbangan dan mengontrol substansi yang berada di dalam suatu larutan dan mampu berseparasi atau berdisosiasi karena fungsi sel tubuh, agar tetap sehat. • Ditemukan di dalam (CIS) atau di luar sel (CES) • Kadar elektrolit dinyatakan dlm satuan mEq/L atau mmol/L dgn konversi dr satuan satu ke lainnya berdasar elektron valensinya • Bila dlm bentuk substansi satuannya mg/dl dgn keharusan menghitung BM nya. Kuliah FK-UNJA-PKDK

  24. Keseimbangan Elektrolit • Beberapa pasangan ion berusaha saling menutupi masalah kekurangan 1 ion dari ion lainnya. • # ion Na+ dan ion Cl- ion K + dan ion PO3- • Muatan ion (+) → Anion - Klorida (Cl-), Fosfat (PO4-), Bikarbonat (CHO3-) • Muatan ion (-) → Kation - Natrium (Na+), Kalium (K+), Kalsium (Ca++) dan Magnesium (Mg++) Kuliah FK-UNJA-PKDK

  25. Natrium • Kadar normal Na+ dlm plasma: 135 – 148 mmol/L Tulang 2000 mmol Masukan perhari 150 mmol Otot 200 mmol Organ parenkim 50 mmol Sirkulasi enterik 4000 mmol/hari CES 2280 mmol [plasma 420 mmol] Jar. Ikat, dll 50 mmol Ekskresi urin 140 mmol/hari Hilang bersama tinja 10 mmol/hari Kuliah FK-UNJA-PKDK

  26. ..lanj natrium Hiponatremia • Hiponatremi (dng CES↓) • Definisi Hiponatremi adalah: - Turunnya kadar Na+ plasma menjadi <135 mmol/L • Gejalanya: - pusing - mual - anoreksia - disorientasi - apatis - koma - kram - lemah - haus - mual - anoreksia - disorientasi - apatis - koma dng konvulsi [Na < 110 mmol/L] dan kolaps Kuliah FK-UNJA-PKDK

  27. ..lanj natrium • Kausa Hiponatremi: 1. Kehilangan Na+ berlebih, misal lewat: a. gastrointestinal, berupa muntah berlebihan, diare, fistula & ileus b. ginjal,akibat terapi diuretika berlebih, nefrolkalsito- sis, hiperglikemia, insufisiensi adrenal, insufisiensi renal (uremia) dng asidosis c. kulit, berupa hiperhidrosis, luka bakar, dermatitis ekstradiativa d. eksudasi, berupa peritonitis, pancreatitis dan as- cites e. metabolisme, berupa kelaparan dng asidosis, dia- betes dng asidosis Kuliah FK-UNJA-PKDK

  28. ..lanj Natremi f. Endokrin, berupa addisons disease, penghentian terapi steroid jangka panjang secara tiba-tiba g. Cavitas serosa, berupa paracentesis/ thoracocentesis (pungsi untuk mengambil cairan) 2. Pemasukan berkurang dng gejala: - hipotensi postural - kulit kering dan - nadi lemah - oligouria - turgor kulit turun - mata cekung 3. Peningkatan vol. cairan tubuh atau dilusi, sebab nya: a. pemberian air berlebih b. congestive heart faillure yg disebabkan karena: terapi diuretik berlebihan & retensi air pd filtrat glomerulus turun c. sirosis yg disebabkan: paracentesis terapi, hemodilusi & sequestrasi cairan ascites Kuliah FK-UNJA-PKDK

  29. ..lanj hiponatremia d. nefrotic syndrome e. severe hipoalbuminemia f. gagal ginjal akut dng oligouria 4. Inapropriate antidiuretik hormon (ADH) sindrom: a. neoplasma/ infeksi/ trauma SSP b. malignansi c. infeksi pulmoner d. endocrinopati (myxedema, addisons disease) e. beberapa medikasi misal: antineoplastik, antidiabetes oral, hipnotik, dll f. stress berat, misal: nyeri, trauma dan pembedahan 5. Kehilangan intraseluler (reset osmotatsyndrome)= essential hyponatremia Kuliah FK-UNJA-PKDK

  30. ..lanj hiponatremia 6. Pseudohiponatremia (dimana kadar Na normal, tetapi terukur lebih rendah misal pd hiperglikemia, DM, hiper- kolesterolemia, hiperglobulinemia, hiperproteinemia dan hipertrigliseridemia. • Pemeriksaan Lab: • - adanya kenaikan: Hb, Hmt, protein plasma, urea plasma, • osmolalitas urin, BJ urin, urea urin, kreatinin urin • - perkiraan adanya Defisit Na dlm CES: {[Na] normal – [Na] ter • ukur} x 0,2 x BB (kg)=…….. mmol/L/hari • Kausa Defisit ion Na tubuh: • 1. Kehilangan cairan via GI Tract: diare, muntah, fistula, sal. • drainase • 2. Keringat berlebihan: OR, demam, lingk. Panas • 3. Peny. ginjal Kuliah FK-UNJA-PKDK

  31. ..lanj hiponatremia 4. Insufisiensi adrenal (hipoaldosteronisme) 5. Terapi diuretik 6. Diuresis osmotik (diabetes mellitus) 7. Luka bakar 8. SIADH (Syndrome Inappropriate Hyperscretion of Antidiuretics Hormone) • Akibat dari Hiponatremia:1. Apatis 2. Kejang otot 3. Kolaps 4. Lemah dan 5. Pusing Kuliah FK-UNJA-PKDK

  32. Hipernatremia • Definisi Hipernatremia: - Na plasma atau ion Na CES berlebihan drpd air yaitu ≥ 148 mmol/L • Etiologi Hipernatremia: 1. Kesulitan hidratasi dan 2. Kerusakan otak • Akibat Hipernatremia: 1. Hipertensi dng komplikasi kel. Glomerulus (kel. Ginjal) 2. Gangg. keseimbangan emosi 3. Kolaps dan 4. Gelisah. Kuliah FK-UNJA-PKDK

  33. ..lanj Hipernat • Kausa Hipernatremia (Na+ ↑ dan air ↑): - Pemasukan Na berlebih, misal: minum air laut, diit tinggi Natrium, infus NaCl shg kadar Na yg awalnya normal menjadi tinggi, hiperaldosteronisme primer - Pengeluaran Na turun berakibat mineralkortikoid • Kausa Hipernatremia (Na+ (N) dan air ↓): - Masukan air berkurang, karena: tak sadarkan diri, pusat haus tidak berfungsi, infus adekuat - Kehilangan air berlebih, karena: demam, tirotoksikosis, diabetes insipidus dan hiperventilasi • Kausa Hipernatremia (Na+ ↓ dan air berkurang): - Ekstrarenal, karena: diare, muntah, hiperhidrosis, dialisis, kehilangan cairan lambung, luka bakar Kuliah FK-UNJA-PKDK

  34. ..lanj Hipernat - Renal, karena: diuresis osmotik (glukosa) • Kondisi klinis yg berakibat sodium/natrium berlebih: - gagal jantung, - hiperaldosteronisme - penyakit hati, - kehamilan - penyakit ginjal (sindrom nefrotik) • Kondisi klinis yg dihubungkan dng hipernatremia: - Kelebihan sodium/ natrium lebih besar drpd kelebihan air: * ingesti sodium juml besar * administrasi NaCl atau NHCO3 hipertonik * hiperaldosteronisme primer - Defisiensi air lebih besar drpd defisiensi sodium: * keringat berlebihan * hiperventilasi * luka bakar * diabetes insipidus (def. ADH, nefrogenetik (ginjal tdk res- ponsif Kuliah FK-UNJA-PKDK

  35. ..lanj Hipernat thd ADH) * diuresis osmotik diabetes, * hipernatremia essensial infus manitol) * diare dan muntah ter- tentu. * infus cairan berkurang Kuliah FK-UNJA-PKDK

  36. Kalium (Potasium) • Kadar normal (N) Kalium: 3,5 – 5 mmol/L Hiperkalemia • Definisi Hiperkalemia: - Dimana kadar ion K+ plasma > 5 mmol/L • Kausa Hiperkalemia: 1. Peningkatan palsu (pseudohiperkalemia) disebabkan krn: - hemolisis - dehidrasi - trombositosis - lekositosis massive invitro 2. Masukan yg meningkat dgn pemberian oral berlebih (ga- ram penisilin dan obat batuk) dan obat transfusi dgn darah yg tdk segar 3. Ekskresi vena menurun: - Gagal ginjal akut (ARF) - Gagal ginjal kronis (CRF) Kuliah FK-UNJA-PKDK

  37. ..lanj Hiperkal - Deplesi ion N+ - Def. steroid misal: Addison disease dan hipoaldosteronisme - Pemberian diuretika - Oligouria, anuria, obstruksi sal. Kencing - Kel. Tubulus shg absorbsi K+ o/ tubulus berlebih 4. Redistribusi K+pelepasan dr sel: - Ketoasidosis diabetika - Luka pd otot (katabolisme) - Hemolisis patologik pd: ketidakcocokan transfusi darah, DIC, dan mal. Falciparum - Malignansi - Anemia hemolitik - Overdosis digitalis, def. insulin dan hipoksia - Kemoterapi leukemia Kuliah FK-UNJA-PKDK

  38. ..lanj Hiperkal • Kausa Retensi K+ (Potasium): 1. Meningkatnya intake K+ (Potasium): - diit ↑ potasium - suplementasi potasium oral - pemberian potasium IV - dosis ↑ penisilin potasium - transfusi darah vena 2. Menurunnya ekskresi potasium: - kegagalan ginjal - hiperaldosteronisme (kegagalan adrenal) - diuretik yg memblok sekresi potasium tubulus distal (triamterin, amilorid dan spironolakton) - defek primer pd sekresi potasium tubulus renal. Kuliah FK-UNJA-PKDK

  39. ..lanj Hiperkal • Akibat Hiperkalemia: 1. Apatis 2. Kelumpuhan otot 3. Depresi jantung & SSP shg susah tidur dan kolaps. Kuliah FK-UNJA-PKDK

  40. Hipokalemia • Kausa Hipokalemia: 1. Kehilangan via GI Tract: - muntah - malabsorbsi - diare - penyalahgunaan obat-obatan laksantia, (obat penye- bab muntah → pd orang bulimia, fistula usus, papillo- ma villi dr rektum, drainase gastrointestinal) pd tes getah lambung), laxative/enema abuse 2. Kehilangan via Ginjal: - hiperaldosteronisme(= primary H, adrenal hiperplasi, Batter’s Syndrome, Birth Control Pills) → aldosteron tingkatkan reabsorbsi Na & sekresi kalium Kuliah FK-UNJA-PKDK

  41. ..lanj Hipokal - terapi diuretika: thiazides,etharynic acid & furosemide (loopdiuretics), acetazolamide (carbonic anhydrase inhibitor), hiperglikemia misal pd diabetes (osmotic diuresis) - terapi steroid - sindroma ACTH ektopik - gagal jantung kongestif - adrenogenital syndrome - peny. Ginjal: Fanconi syndrome (kel. reabsorbsi ginjal atas zat-zat tertentu) - alkalosis • 3. Berkurangnya intake kalium karena: - alkoholisme - diit potasium ↓ dan anoreksia Kuliah FK-UNJA-PKDK

  42. ..lanj Hipokal • 4. Sebab lain: alkalosis hipoglikemia karena insulin, hiper- hidrasi • Gejala & tanda hipokalemia: - kelemahan otot polos & skelet → kram & ileus paralisis - kehilangan refleks tendo - capai - apatis - takikardi - melemahnya kandungan - hipotensi - bingung - aritmia jantung → cardiac arrest - gangguan urin Kuliah FK-UNJA-PKDK

  43. Perhitungan estimasi defisit K • Contoh Soal: Rumus Defisit K = {[K+] normal – [K+] terukur x 0,4 BB (kg) Bila BB= 60 kg, kadar K+ plasma= 2 mmol/L • Maka: Defisit K = {[K+] normal – [K+] terukur x 0,4 BB (kg) = { 4,5 – 2} x 0,4 x 60 = 2,5 x 24 = 60 mmol/hari • Kebutuhan ion normal Kalium adalah 80 mmol/hari • Keadaan dlm tubuh: total potasium tubuh 3800 mmol Kuliah FK-UNJA-PKDK

  44. Kalium (Potasium) • Kebutuhan ion normal Kalium adalah 80 mmol/hari • Keadaan dlm tubuh: total potasium tubuh 3800 mmol Tulang 2000 mmol Masukan perhari 100 mmol Otot 3000 mmol Organ parenkim 500 mmol Sirkulasi enterik 80 mmol/hari CES 60 mmol [plasma 12 mmol] Jar. Ikat, dll 220 mmol Hilang bersama tinja 10 mmol/hari Ekskresi urin 50 mmol/hari Kuliah FK-UNJA-PKDK

  45. Mekanisme Regulasi ion K+ Peningkatan masukan ion K+ Secara temporer menaikkan konsentrasi ion K Plasma Stimulasi sekresi aldosteron Stimulasi sekresi insulin Sekresi Potasium tubulus ginjal naik Ekskresi ion K naik Pemasukan ion K ke sel Konsentrasi ion K plasma kembali normal Kuliah FK-UNJA-PKDK

  46. Chloride (Cl-) • Kadar nomal Cl- plasma adalah: - 28 -108 mmol/L • Fungsinya: - untuk menjaga keseimbangan air, osmotik, asam basa & stabilitas otot normal • Cl- adalah: - Anion yg kadarnya paling banyak dr CES kadarnya ter- gantung dr kadar ion Na kation dgn kadar paling banyak di CES dgn berbanding lurus. - Kadar ion Cl- juga tergantung pd kadar ion HCO3 dgn berbanding terbalik - Kenaikan ion Na akan diikuti kenaikan ion Cl & sebalik- nya - Kenaikan kadar ion HCO3 akan diikuti penurunan kadar Cl Kuliah FK-UNJA-PKDK

  47. ..lanj Chlor Hipokloremia • Kausa Hipokloremia adalah: - Hiponatremia - alkalosis metabolik - asidosis respiratorik - kehilangan ion Cl, misal: diare, vomitus, pneumo- nia, diabetes dan demam • Akibat Hipokloremia adalah: - Kejang Kuliah FK-UNJA-PKDK

  48. Hiperkloremia • Kausa Hiperkloremia: - Hipernatremia - Asidosis metabolik - Alkalosis respiratorik - Nefritis - Hipertensi - Gangguan jantung dan - Dehidrasi • Akibat Hiperkloremia: - Gangguan ginjal Kuliah FK-UNJA-PKDK

  49. Kalsium (Ca++) • Kadar normalnya: 2,1 – 2,6 mmol/L • Fungsi: - Formasi tulang - koagulasi - maintenance permeabilitas membran & eksitabilitas neuromuskuler • Simptom (tidak spesifik): - vomitus - konstipasi - polidipsi & - poliuri - kekacauan mental Kuliah FK-UNJA-PKDK

  50. ..lanj Kalsi. • Akibat Hiperkalsemia adalah: - koma - batu ginjal - kalsifikasi jaringan lunak • Pengatur utama kadar kalsium serum tubuh adalah → Hormon Parathyroid (PTH) • Normalnya sekresi hormon ini diatur oleh → Mekanisme Umpan-balik (Feedback mechanism) yg melibatkan kadar kalsium darah • Penurunan kadar Ca++ serum menyebabkan peningkatan sekresi hormon parathyroid (PTH) & sebaliknya • Hormon Parathyroid (PTH) meningkatkan resorbsi tulang dan melepaskan Ca++ dan Fosfor dan demikian pula Hormon Kalsitonin yg juga diproduksi kelenjar tiroid juga mengatur kadar Ca++ Kuliah FK-UNJA-PKDK

More Related