1 / 8

KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Proses Penelitian ; Langkah 3 dan 4. Kerangka Teoritis. Kerangka Teoritis adalah :

benoit
Télécharger la présentation

KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KERANGKA TEORITISDAN PERUMUSAN HIPOTESIS Proses Penelitian ; Langkah 3 dan 4

  2. Kerangka Teoritis Kerangka Teoritis adalah : Suatu model konseptual bagaimana menyusun teori atau pengertian logis guna menghubungkan beberapa faktor penting yang dapat diidentifikasi berkenaan dengan masalah penelitian. Kerangka teoritis berisi pembahasan mengenai variabel-variabel penelitian dan keterkaitan antar variabel tersebut yang merupakan bagian integral dari suatu keadaan/situasi dinamis yang diteliti. Berdasarkan kerangka teoritis, peneliti dapat menyusun/merumuskan hipotesis.

  3. Lanjutan : Kerangka … Pengembangan kerangka teoritis dapat mengacu kepada dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, hasil identifikasi masalah melalui proses interview/observasi atau survey literatur (studi pustaka). Inti dari kerangka teoritis adalah mendefinisikan variabel, menguraikan keterkaitan antar variabel, menjelaskan teori yang mendasari keterkaitan antar variabel, serta menggambarkan sifat dan arah keterkaitan antar variabel.

  4. Lanjutan : Kerangka … 5 hal pokok yang perlu dikemukakan dalam kerangka teoritis : • Variabel penelitian harus didefiniskan secara jelas, • Pembahasan harus menyatakan bagaimana keterkaitan antar variabel secara teoritis, • Bila sifat dan arah keterkaitan antar variabel memiliki dasar teori yang mengacu kepada hasil penelitian sebelumnya, maka pembahasan harus mengungkapkan apakah sifat dan arah hubungan antar variabel tersebut positif (sejalan) atau negatif (berlawanan). • Perlu adanya penjelasan yang tidak bias/ambigu/samar mengenai ekspektasi (perkiraan) keterkaitan antar variabel yang ada. Argumentasinya dapat ditarik dari hasil penelitian sebelumnya (bila ada). • Diagram skematis mengenai model konseptual dapat (harus) digunakan untuk memvisualisasikan keterkaitan antar variabel secara teoritis.

  5. Lanjutan : Kerangka … Catatan : Variabel adalah : Karakteritik yang dapat diklasifikasikan kedalam sekurang-kurangnya 2 klasifikasi yang berbeda atau dapat memberikan sekurang-kurangnya 2 hasil pengukuran/penghitungan yang berbeda. Tipe variabel : Berdasarkan sifatnya : V. Kualitatif ; V. Kuantitatif Berdasarkan Struktur Hubungan antar Variabel : V. Independen ; V. Dependen ; V. Intervening, dan ; V. Moderat Berdasarkan Pengukurannya : V. Nominal ; V. Ordinal ; V. Interval, dan ; V. Rasio

  6. Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen Variabel Moderat Lanjutan : Kerangka … Contoh Tipe Variabel Berdasarkan Struktur Hubungan antar Variabel :

  7. Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah : Dugaan logis mengenai keterkaitan antara 2 atau lebih variabel yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis dirumuskan berdasarkan keterkaitan antar variabel secara konseptual yang dibangun dalam kerangka teoritis.

  8. Lanjutan : Perumusan… Bentuk Pernyataan hipotesis : • Penyataan “Bila …maka…” :  Bila audit internal dilaksanakan secara memadai maka risiko terjadinya tindak kecurangan dapat diminimalisasi. • Hipotesis Langsung vs Tidak langsung :  Semakin efektif fungsi audit internal dalam organisasi akan semakin kecil risiko terjadinya kecurangan (HL) ; Terdapat keterkaitan antara fungsi audit internal dengan risiko terjadinya tindak kecurangan (HTL) • Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) :  Fungsi audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko terjadinya tindak kecurangan (Ho) ; Fungsi audit internal berpengaruh terhadap risiko terjadinya tindak kecurangan (Ha) Catatan : Bentuk yang paling banyak digunakan adalah Ho dan Ha (berpasangan).

More Related