1 / 10

PRANATA PELAYANAN SOSIAL DAN KESEHATAN

PRANATA PELAYANAN SOSIAL DAN KESEHATAN. KELOMPOK: 6 Aji Adnan Daniel fathul wahab Desi Popy Aprilia Sandy Rosita Fitrianani.

bo-sears
Télécharger la présentation

PRANATA PELAYANAN SOSIAL DAN KESEHATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRANATA PELAYANAN SOSIAL DAN KESEHATAN KELOMPOK: 6 Aji Adnan Daniel fathul wahab Desi Popy Aprilia Sandy Rosita Fitrianani

  2. Pranata pelayanan sosial dan kesehatan (the instution of sosial work and medical carepr) berfungsi untuk memenuhi kebutuhan melayani warga masyarakat yang terlantar dan menbutuhkan pertolongan serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan pemeliharaan kesehatan, kebugaran jasmani, termasuk kecantikan.

  3. PELAYANAN TERHADAP ORANG MISKIN Keluhan utama masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan adalah mahalnya biaya pengobatan dan perawatan. Keberadaan program layanan kesehatan untuk orang miskin yang berbasis zakat merupakan salah satu pranata filantropi Islam dalam bentuk instrument kreatif untuk memberikan keamanan dan perlindungan bagi kelompok mustahik dengan pemerataan kesejahteraan yang dilakukan oleh kelompok orang kaya (aghniya).

  4. Rumah Zakat juga menjalankan program kesehatan maka dalam hal ini penulis membatasi masalah pada salah satu program Senyum Sehat yaitu Rumah Bersalin Gratiis (RBG) di Jakarta Timur. Manfaat keberadaan rumah bersalin gratiis untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak, memudahkan akses orang miskin untuk mendapatkan layanan kesehatan dan status kesehatan yang berdampak pada daya tahan mereka untuk bekerja mencari nafkah, dan kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh dan berkembang

  5. Pelayanan Terhadap Tunawisma Klinik kesehatan tempat pekerja sosial tersebut bekerja beroperasi di gedung sebelumnya kosong. Sebuah rumah sakit lokal mengelola klinik, didanai melalui Stewart B. McKinney berdasarkan Undang-Undang Bantuan untuk Tunawisma Tahun 1987. Klinik kesehatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk tunawisma tersebut didirikan pada tahun 1989. Klinik buka setiap hari mulai pukul sembilan pagi dan tutup pada pukul sembilan sore. Klinik tersebut memiliki ruang tunggu yang besar dengan kursi yang nyaman dan dilengkapi majalah. Klinik tersebut memiliki resepsionis, perawat, dan dua pekerja sosial beserta staf lainnya. Masing-masing telah bekerja di klinik selama lebih dari lima tahun.

  6. Pelayanan Pengobatan “Pemerintahmemberikanpelayananpengobatan gratis bagimasyarakatmiskinmelalui program JaminanKesehatanMasyarakat (Jamkesmas) danJaminanKesehatan Daerah (Jamkesda). Selainitu, masyarakatmiskin yang tidaktercantumdalam database JamkesmasdanJamkesdajugadapatberobat gratis denganmenggunakansuratketerangantidakmampu (SKTM).” .

  7. Pelayanan Kedokteran Sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah maupun pelayanan kesehatan swasta berbasis masyarakat telah terdapat dihampir semua daerah perkotaan sampai wilayah kecamatan, namun sampai saat ini upaya kesehatan termasuk upaya kesehatan strata pertama belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan Kedokteran Keluarga sebagai upaya Kesehatan Perorangan Strata pertama yang mengacu pada kepentingan status kesehatan setinggi-tingginya dari pengguna jasa kesehatan dengan konteks keluarga perlu terus dikembangkan dengan mengupayakannya masuk ke dalam kurikulum fakultas kedokteran.

  8. Pemeliharaan kecantikan Dunia kecantikan umumnya diminati oleh perempuan kalangan menengah ke atas. Padahal sebenarnya perempuan dari berbagai golongan juga ingin terlihat cantik. Hanya saja, biaya perawatan kecantikan yang mahal menjadi kendalanya. Hal ini menyebabkan banyak perempuan kalangan menengah ke bawah melakukan perawatan yang tidak sesuai standar medis, atau dengan produk yang tidak terjamin kualitasnya. membantu mengedukasi para dokter estetika untuk memberikan berbagai pelayanan estetika yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, maka PERDESTI (Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia) menyelenggarakan seminar dan simposium SWAM (Seminar dan Workshop in Aesthetic Medicine).

  9. Kesimpulan Pranata sosial dan Kesehatan terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang biasanya terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ketitik pusat) di sekitar fungsi-fungsi atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok karena tujuannya adalah mengatur cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok.

  10. TRIMAKASIH

More Related