1 / 29

AUDIO CONSOLE

AUDIO CONSOLE. AUDIO MIXER OPERASIONAL AUDIOMAN ( JOBDES & SOP ). AUDIO MIXING. AUDIO MIXING. Alat elektronik yang satu ini memiliki sebutan lain seperti Audio Mixing Board, Audio Mixing Desk, Audio Mixer, atau terkadang oleh para profesional hanya disebut sebagai “desk” atau “board” saja.

cain
Télécharger la présentation

AUDIO CONSOLE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AUDIOCONSOLE AUDIO MIXER OPERASIONAL AUDIOMAN ( JOBDES & SOP )

  2. AUDIOMIXING

  3. AUDIOMIXING • Alat elektronik yang satu ini memiliki sebutan lain seperti Audio Mixing Board, Audio Mixing Desk, Audio Mixer, atau terkadang oleh para profesional hanya disebut sebagai “desk” atau “board” saja. • Untuk proses perekaman audio dilokasi pembuatan program jurnalistik atau film biasanya alat inimemiliki dimensi yang relatif kecil dan mempunyai jumlah input yang juga relatif sedikit

  4. FUNGSI • Secara umum untuk menerima sumber suara yang relatif banyak kemudian dilakukan pecampuran (mixed) supaya hasilnya mempuyai keluaran yang relatif lebih sedikit. • Misalnya 4 orang penyanyi yang akan menggunakan 4 mic di mix menjadi stereo out put yang akan berbunyi di speaker kiri dan kanan.

  5. BAGIAN • Secara umum alat ini dapat di bagi menjadi dua : • Channel Input • Channel Output

  6. JENISCHANEL INPUT • Jenis-jenis chanel input dapat kita bagi lagi menjadi tiga bagian berdasarkan 3 katagori yang berbeda: 1.Berdasarkan besarnya level input dari sumber suaranya (mic in atau line in) 2. Berdasarkan jenis koneksinya (balance atau unbalance 3. Berdasarkan jenis sumber suaranya (mono atau stereo)

  7. CHANNELINPUT

  8. Level input • Microphone input (mic in) berguna untuk menerima signal audio yang berasal dari microphone Dinamic atau Condensor • Line in berguna untuk menerima signal audio yang mempunyai level standart (sekitar 1 volt) biasanya signal audio yang bermuatan line level ini berasal dari digital keyboard, CD player, DVD player, MP3 Player, Ampli gitar, bas, tape dan lainsebagainya.

  9. HEADROOM • Pada mixer kelas menengah ke bawah biasanya hanya bagian mic in saja yang mempuyai fasilitas “gain” atau “trim” atau “sens” berasal dari kata sesitivity • Gain ini berfungsi untuk menyelaraskan impedansi microphone pada mixer. Proses ini dalam bahasa sehari-hari yang digunakan oleh para soudmen sidebut pencarian “head room” • Jika pencarian headroom ini salah maka akan terjadi distorsikarena terlalu besar signal yang masuk atau terjadi noise

  10. HEADROOM • Salah satu cara untuk dapat mengetahui signal kita sudah berada di head room atau belom caranya dengan menggunakan fasilitas lampu “led” yang ada di setiap channel. • Biasanya mempunyai 3 warna yang berbeda : Hijau, Kuning, dan Merah • Ini tergantung dari fasilitas kalibrasi indikator mixer bersangkutan

  11. HEADROOM • Biasanya daerah head room berada di daerah lampu kuning • Artinya jika signal terlalu kecil (daerah lampu hijau) maka kita harus memutar “gen” hingga lampu indikator menjadi kuning • Lampu indikator berwarna merah menunjukkan headroom terlalu tinggi, yang mengakibatkan terjadinya distorsi

  12. HEADROOM HEADROOM

  13. VU METER VU Meter (Volume Unit Meter) digunakan sebagai alat ukur berapa desible (db) signal audio pada hasil penerimaan maupun keluaran mixer audio

  14. KONEKSI (Balance – Unbalance ) • Pada alat profesional audio biasanya seluruh koneksi adalah balance • Jenis koneksi balance ini digunakan agar noise yang dihasilkan oleh signal analog yang di hantarkan oleh kabel dapat diminimumkan • Jika koneksinya unbalance maka kita harus merubahnya menjadi balance dengan menggunakan alat “ Direct Injection Box” (DI BOX)

  15. DI BOX

  16. JENISSUMBER SUARAstereo - mono • Khusus untuk sumber –sumber suara stereo seperti CD player, effect procesor, Digital keyboard, Tape dst biasanya tersedia channel stereo input, stereo channel atau stereo aux return. Jenis stereo input dapat mengontrol stereo output dari equipment yang bersangkutan • Sedangkan untuk sumber suara mono tinggal tinggal dikoneksikan pada line/channnel mixer sesuai kebutuhan.

  17. PERHATIAN ! • Munculnya background sound yang tidak di inginkan (noise, distorsi) anda tidak bisa memisahkan suara orang dengan noisy background seperti halnya menghapus background foto. Jika ini dibiarkan maka background musik akan terganggu • Solusinya anda harus menyingkirkan sumber suara yang berpotensi menjadi background sound noisy seperti AC, handphone, dll dari lokasi shooting

  18. PERHATIAN ! • Artikulasi talent buruk akibat refleksi suara yang terlalu tinggi • Solusinya dekatkan mic ke sumber suara • Gunakan selalu headphone untuk mengevaluasi hasil perekaman yang anda lakukan

  19. PERHATIAN ! • Suara desis atau getaran pada signal suara • Solusinya jika menggunakan monitor lepaskan kabel kamera gunakan batrey • Lepaskan kabel S video, lakukan pengecekan terhadap kualitas kabel

  20. OPERASIONAL PADA SISTEM PENYIARAN • Pada sistem operasional penyiaran televisi biasanya kita mengenal dua bagian mixing concole yang masing-masing melakukan proses sesuai dengan kebutuhan dan berlangsung secara simultan dalam sebuah produksi program acara • Dalam sistem opresional penyiaran terbagi menjadi : • Mixer untuk FoH (floor of House) • Mixer Broadcast

  21. BROADCAST - FOH Floor of House Audio mixer yang digunakan untuk melakukan mixing guna memenuhi kebutuhan floor (studio, lapangan) audience atau penonton yang berada di tempat dimana pertunjukan berlangsung Audio Broadcast Audio mixer yang digunakan untuk melakukan mixing guna memenuhi kebutuhan Broadcast Penyiaran

  22. Rumah BROADCAST - FOH PERTUNJUKAN/SHOW in out in out BROADCAST FOH

  23. FoH AUDIO MIXER

  24. AUDIOMAN AUDIOMAN / PENATA SUARA : • Seseorang yang menguasai system audio dan bertanggung jawab terhadap kualitas audio, mengoprasikan mixer audio secara professional sesuai dengan sesuai denga kebutuhan produksi program. TUGAS dan TANGGUNG JAWAB • Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non teknis • memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat mengatasi apabila terjadi gangguan. • megetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainnya dan mempersiapkan peralatan audio sesuai yang dibutuhkan. • Berkordinasi dengan Program Director/ Producer dan rekan kerja yang lain selama proses produksi program televisi berlangsung. • Mengoprasikan Mixer Audio dengan baik dan Profesional.

  25. AUDIOMAN PRODUK YANG DIHASILKAN • Menyajikan kualitas audio yang baik dan prima sesuai standart yang ditetapkan baik secara teknis maupun non teknis ( estetis ) TOLAK UKUR KEBERHASILAN • Tidak melakukan kesalahn pada saat menjalankan operasional produksi program • Program berjalan lancar, tidak ada kendala teknis audio. • Berkordinasi dengan baik dengan Program Director, Producer dan crew pendukung yang lain HUBUNGAN KERJA • Jabatan Audioman berhubungan langsung dengan Program Director dan secara tidak langsung dengan Technical Deirector dan Producer. • Secara structural dibawah kordinasi Supervisor Audioman. KUALIFIKASI • Pendidikan : D 3 / SMA dengan catatan pengalaman dan menguasai teknik • Pengalaman : mengetahui Instalasi audio lebih diutamakan • Pengatehuan : Produksi program audio visual atau audio saja

  26. SOPAUDIOMAN Persiapan Produksi : • Melaksanakan set up peralatan sistem audio untuk tugas luar / OB • Cek kondisi peralatan audio ( audio mixer, microphon, assecoris dll ) • Melakukan alignment sistem audio bersama TD ( dengan test pattern ). • Melakukan check sound dan mixing audio pada saat latihan . • Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan system tata suara. • Mengikuti general rehearsel / run true program • Terima dan baca rundown / scenario acara • Mengikuti breafing • Untuk acara rekaman semua crew tiba di tempat tugas 1 (satu) jam sebelum jam booking. • Untuk acara LIVE semua crew tiba di tempat tugas 3 (tiga) jam sebelum jam booking. • Terima dan baca schedule Audioman per minggu.

  27. SOPAUDIOMAN Pelaksanaan Produksi • Memastikan seluruh crew berada dan siap di post masing-masing ( selambat-lambat 1 jam sebelum acara dimulai). • Melakukan test jaringan intercom / komunikasi • Melakukan final check seluruh sistem peralatan audio yang di pakai • Membaca rudown/ scenario program acara • Melakukan mixing / mengoprasikan mixer audio dengan professional sesuai dengan kebutuhan produksi program acara. • Bila diperlukan memberi masukan, berdiskusi dengan PD atau produser mengenai tata suara program acara. • Berkordinasi dengan TD mengenai segala hal yang berhubungan dengan Teknis peralatan. • Bekerja sama dengan segenap tim produksi lainnya. • Dapat mengambil keputusan apa bila ada masalah teknis dan segera melaporkan kerusakan pada maintenance jika tidak dapat diatasi sendiri. • Selalu siap ditempat pada saat acara berlangsung.

  28. SOPAUDIOMAN Selesai Produksi • Melaksanakan dismantle peralatan audio ( kabel dan accessories untuk tugas luar / OB ) • Mematikan semua peralatan yang perlu dimatikan sesuai prosedur dan melakukan perawatan peralatan. • Mengembalikan semua peralatan pada tempat penyimpanan semula dan melakukan pemeriksaan ulang. • Memberi laporan kepada petugas pengisian operation sheet ( TD ) • Menyerahkan kembali kunci storage kepada petugas jaga setelah setelah acara selesai ( untuk studio 2 ) • Sebelum pulang jangan lupa absen.

  29. TERIMA KASIH

More Related