1 / 33

ESTETIKA

ESTETIKA. Yuli Sectio Rini, M.Hum. Alamat: Graha Nusantara Kav B2 Sambirejo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. y_sectio@uny.ac.id.

candy
Télécharger la présentation

ESTETIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ESTETIKA • Yuli Sectio Rini, M.Hum Alamat: Graha Nusantara Kav B2 Sambirejo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. y_sectio@uny.ac.id

  2. Nama :Yuli Sectio Rini, M.HumTTL : Purwokerto, 14 Juli 19..Alamt : Graha Nusantara B2 Sambirejo WedomartaniTK : TK Bayangkari BumiayuSD : Dukuhturi I Bumiayu 1971 SMP : SMPN BumiayuSLTA : Konservatori / SMKI Surakarta (4th) 1979 S1 : ASTI / ISI Yogyakarta 1985S2 : UGM 1997S3 : Belum lulus-lulus……….Anak : Double V Pengalaman akademikt : UNY, PPPGK, UT, monitoring, Juri.Pengalaman lain : SC, aritmia 4x, Hyperplasia 1x, Stroke, Gejala koroner, Pedoman : Menikmati hidup dalam susah maupun duka, mudah maupun sulit karena hidup adalah ujian….

  3. ESTETIKA TARI SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER (SAP) Nama matakuliah : ESTETIKA TARI Kode Mata Kuliah : tar 264 Sks : 2 Prasyarat : - Deskripsi matakuliah : Mata kuliah ini terdiri atas materi mengenai konsep, wujud, serta sifat estetika seni pertunjukan khususnya tari. Interaksi belajar mengajar dengan perkuliahan yang meliputi pemahaman teori, apresiasi, dan pengamatan lapangan. Evaluasi dilakukan melalui tes, tugas, dan prrsentasi. Tujuan : Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan kemampuan mahasiswa untuk mengenal, memahami, menjelaskan, dan membedakan aspek-aspek estetika yang terdapat dalam tari, sehingga mahasiswa akan memiliki kepekaan rasa. aan Drama anak

  4. ESTETIKA (KEINDAHAN) Kenyataan yang kita sebut “indah”. Hal-hal yg bisa menimbulkan rasa indah itu banyak dan bermacam.

  5. Pengelompokan hal-hal indah dalam dua golongan Hal-hal alami yang tidak dibuat oleh manusia. Hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia.

  6. Perwujudan akibat peristiwa alam: Tanah Lot (akibat pukulan ombak), Lereng bukit krn air hujan, air sungai terbelah Benda alam: Gunung, Laut, Sungai, Pepohonan, Bunga, Tumbuhan. Hal-hal alam (Yang tidak dibuat oleh manusia) Keindahan alam: matahari terbenam, bentuk awan, warna langit, jatuhnya sinar matahari. Keindahan wujud ciptaan Tuhan: kupu, burung, bulu burung, ayam, suara binatang, dan tubuh manusia,

  7. Benda-benda indah buatan manusia Kerajinan tangan yang indah wujudnya dibuat dengan tujuan membuat barang indah tersebut berguna untuk dipake dalam kehiduan sehari-hari. Kesenian atau benda-benda-benda seni. Benda seni dibuat bertujuan untuk membuat keindahan, brang atau sesuatu yang indah.

  8. Paparan atau simpulan • Semua yang disebut indah itu pada umumnya menimbulkan rasa senang, rasa bahagia, rasa tenang, rasa nyaman dalam jiwa kita. • Jika kesannya lebih kuat, maka dapat membuat kita terpaku, terharu, dan timbul keinginan untuk kembali menikmatinya (klangenan, lelangen).

  9. Peran Panca Indra dalam Keindahan • Semua rasa yang menimbulkan kesan indah dan nikmat dalam jiwa masuk melalui indra. • Visual : kesan indah melalui mata. • Auditif/akustis: kesan indah melalui telingan. • Rasa : nikmatnya makanan. • Raba : kesenangan atau kenikmatan halusnya benda. • Pencium : menikmati keharuman sesuatu. Keindahan melalui indra visual & auditif berbeda dengan keindahan melalui rasa, raba, penciuman Keindahan melalui 3 tahap: Faal-biologis, psikologis, spiritual.

  10. Keindahan tidak bisa dinikmati melalui indra RABA, CICIP, CIUM Dari ilmu Faal, dipahami bahwa indra Rasa, indra Raba, indra cium, berhubungan erat dengan kebutuhan “primer”, yaitu kebutuhan mendasar untuk kelangsungan hidup makhluk di dunia. Keutuhan indra-indra tersebut sangat menentukan hidup mati makhluk yang bersangkutan. Tiga indra tersebut disebut indra “vital” Indra penglihatan dan pendengaran ternyata lebih kompleks dari pada indra-indra yang lainnya. Pada manusia yang beradab, kedua indra ini telah mengambil peran tambahan, meakukan vital, tetapi melibatkan proses Intelek dan budi. Bertujuan untuk memberikan kebahagiaan, jasmaniah mupun rokhaniah. Penikmatan keindahan termasuk dalam kawasan ini.

  11. Ilmu estetika Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, yang mempelajari semua aspek dari apa yang disebut “keindahan” Apakah Indah itu? Dari mana datangnya Indah? Kenapa keindahan masing2 benda dirasakan berbeda? Apa yang menyebabkan Indah? Kenapa benda lain tidak indah?

  12. Berpikir Penyelidikan Penelitian Mempergunakan hasil-hasil penyelidikan dari beberapa ilmu pengetahuan

  13. Ilmu Faal (Physiologi) Memberi bantuan dg jawaban ttg perubahan yg bisa terjadi dalam indra, yg mungkin mempengaruhi persepsi keindhan alam maupun keindahan karya seni. Ilmu Pengetahuan yang mempengaruhi keindahan Menelusuri proses yg terjadi stlh penangkapan oleh indra, proses yg berlangusng dlm kemampuan mental manusia dan jiwanya sewaktu menikmati keindahan sesuatu. • Ilmu Jiwa (Psyschologi) Segala faktor-faktor lain ikut berperan cukup besar dalam pengalaman keindahan: Pengalaman, sikap, pendirian, falsafah. Sastra, Sejarah, Sosial, Agama, Purbakala, dsb.

  14. Estetika Falsafah Ilmiah

  15. Aspek ilmiawi (scientific aspect) Dalam melakukan penelitian aspek ilmiawi ilmu estetika mempunyai metode yg sama spt ilmu pengetahuan yg lain pada umumnya: Observasi (pengamatan) Analisis (pembahasan) Experimen (percobaan) aspek falsafi (philosophical aspect) Aspek falsafi ilmu estetika mempergunakan metodologi yg lain yaitu: Komparasi (perbandingan) Analisis (pembahasan) Assosiasi (pengkaitan) Analogi (persamaan) Sintesis (penggabungan) kesimpulan Estetika mengandung dua aspek

  16. I. MENURUT KOREOGRAFI: A. Tari Tradisional : 1. Purba 2. Rakyat 3. Istana B. Tari Modern : 1. Kreasi 2. Kontemporer

  17. Tari Tradisional : Tari yang berusia panjang dan ditularkan secara turun-temurun • 1. Tari Tradisional Purba: • Ciri-cirinya: • a. Sebagai sarana upacara religius • b. Mengandung unsur intrance (kerasukan roh) • c. Gerak sederhana diutamakan hentakan kaki • d. Merupakan kebutuhan hidup • e. Tidak untuk dipertunjukkan • f. Tidak memiliki koreografer yang tegas

  18. BAGAN KONFIGURASI UPACARA MAGIS SUKU PURBA LINGKARAN MAGIS LAKI-LAKI WANITA ALTAR SAMI/DUKUN Pemusik Purbas • LAKI-LAKI

  19. 2. Tari Tradisional Rakyat: • Ciri-cirinya: • Sebagai sarana upacara religius • 2. Gerak sederhana cenderung erotis • 3. Merupakan kebutuhan hidup • 4. Selalu ada unsur pria dan wanita • 5. Tidak untuk dipertunjukkan • 6. Tidak memiliki koreografer yang tegas

  20. 3. Tari Tradisional Istana: • Ciri-cirinya: • Bersifat khitmat/khusuk • Memiliki aturan yang ketat sehingga timbul istilah • salah dan benar • Sebagai seni pertunjukan (kualitas estetika sebagai • pertimbangan pokok) • 4. Koreografer atasnama Raja/Penguasa

  21. B. TARI MODERN • 1. Kreasi: • Ciri-cirinya: • Hasil karya baru • Unsur-unsurnya masih barbahu/rasa tradisional setempat • Berfungsi sebagai seni pertunjukan • Memiliki koreografer yang tegas 2. Kontemporer Ciri-cirinya: a. Hasil karya baru b. Tidak tampak unsur/rasa tradisional setempat c. Berfungsi sebagai seni pertunjukan d. Memiliki koreografer yang tegas

  22. B. MENURUT JUMLAH PENARI: • Tari tunggal • Tari duet/berpasangan • Tari massal • Tari kelompok • C. MENURUT FUNGSINYA : • Upacara • Hiburan • Pertunjukan: a. Visa agama • b. Visi pendidikan • c. Visi politik • d. Visi ekonomi • e. Visi Ekspresi murni

  23. TARI PENDIDIKAN • TARI ANAK: • Tarian yang sesuai dengan karakter dan psikologi anak • MENURUT PEMBAGIAN KELOMPOK USIANYA: • Usia pra sekolah: 3 th s.d 6 th. • Usia klas rendah: 7 th s.d 10 th. • Usia kelas tinggi : 11 th s.d 14 th. • Usia diatas 15 th. sudah tergolong remaja.

  24. IV. TAHAPAN KOREOGRAFI A. EKSPLORASI : Penjelajahan/penjajakan terhadap sesuatu obyek untuk mendapatkan ide atau memantapkan ide. 1. Explorasi Internal: Penjajakan/penjelajahan yang dilakukan dengan tanpa menggunakan rangsangan/ obyek dari luar, misalnya: bermimpi, melamun, merasa sedih/gembira yang tanpa sebab dll. 2. Eksplorasi eksternal: Penjajakan/penjelajahan yang dilakukan dengan menggunakan rangsang/Obyek dari luar. Dapat dilakukan dengan menggunakan panca indera;

  25. 1). Hal-hal yang bersifat visual (gerak, benda, • bangun, bidang, garis dll) dapat dijelajahi • menggunakan indra penglihatan • 2). Hal-hal yang bersifat audio (bunyi) seperti • musik, bunyi benda benturan, suara bunatang • dll. penjelajahannya menggunakan indra • pendengaran. • 3). Hal-hal yang bersifat rasa seperti pedas, • asing, manis, lezat dll. penjelajahannya • dilakukan dengan menggunakan indera pengecapan. • 4). Hal-hal yang bersifat bahu-bahuan seperti • wangi, harum, busuk dll. dapat dijelajahi • dengan menggunakan indera penciuman. • 5). Hal-hal yang bersifat perasaan karena sentuhan • seperti dingin karena udara, sakit terpukul, • hangat karena tersentuh lawan jenis dll. dapat • dijelajahi dengan menggunakan indera pErabaan,

  26. B. EKSPERIMENTASI • Tahap mencoba-coba dari hasil eksplorasi, baik berupa gerak, • tema bunyi dll. tahap ini dapat dibagi 3 (tiga): • 1. Imitasi: • yaitu melakukan gerakan mencontoh sesuai apa adanya dari • hasil eksplorasi • 2. Improvisasi:: • mencoba melakukan sesuatu dengan tanpa direncanakan • terlebih dahulu dan diulang- ulang hingga menemukan • sederetan sesuatu. • 3. Evaluasi (Memilah/memilih):: • dari hasil improvisasi dipilih yg bagus dan tepat digunakan • dan yang dianggap jelek/tidak cocok dibuang, disamping itu • dipilah-pilahkan fungsi dan kegunaan sesuatu tersebut. • 4. Memutuskan: • hasil dari memilah dan memilih disusun kembali sesuai • dengan yang telah diputuskan.

  27. C. FORMING (PEMBENTUKAN): Dari hasil eksperimentasi yang sudah dicatat/direkam kemudian disusun, dibentuk dengan cara menggabungkan antar unsur yang sekaligus diberi irama, hitungan dan dinamika sehingga terbentuk gerak tari secara utuh walaupun belum dilengkapi dengan unsur-unsur lain. D. KOMPOSING (PERAMUAN) Hasil dari forming diramu dengan unsur-unsur penunjang tari yang lain, seperti musik, tata rias, tata busana, tata panggung, tata lampu, tata suara dan sebagainya. E. PERFORMANCE (PERGELARAN) Tahap ini adalah mengkomonukasikan hasil karya kepada masyarakat berupa penampilan/pergelaran hasilkarya.

  28. V. DESAIN LANTAI/POLA LANTAI Yaitu lukisan garis di atas lantai yang dilalui oleh penari tunggal, atau tempat kedudukan (blocking) yang dibuat oleh penari kelompok. Garis pada dasarnya hanya ada dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Contoh:

  29. : Lavel Tinggi : Lavel Sedang : Lavel Setengah Rendah : Lavel Rendah

  30. DESAIN TARI BERSAMA (BERKELOMPOK) Desain tari bersama (berkelompok) adalah rancangan dinamika didalam menarisecara berkelompok (lebih dari satu orang). Ada 6 (enam) macam bentuk desain ini, yaitu: 1.Unity (serempak) : Gerak yang dilakukan secara serempak baik bentuk maupun irama. 2.Cannon (susul-menyusul): Gerak yang dilakukan dirancang secara susul-menyusul. 3. Alternette (selang-seling): Gerak yang dilakukan dirancang secara selang-seling. 4. Brocken (terpecah): Semua penari berkesan bergerak sendiri- sendiri/menyebar. 5. Kontras (berlawanan): Gerak dirancang berlawanan antara penari satu(kelompok) dengan penari (kelompok) lain, misalnya irama cepat dengan lambat, level tinggi dengan rendah, statis (di tempat) dan motorik (berpindah tempat) dll. 6. Balance (berimbang): dicapai melalui tempat kedudukan, irama, durasi, level dan sebagainya.

  31. Sumber A. Rujukan Utama: Wido, Soerjo Minarto. 2006. Pengetahuan Dasar Seni Tari Dan Teknik Dasar Menyusun Tari Hidayat, Robby dan. Wido, Soerjo Minarto 1989. Pengantar Pengetahuan Tari dan Koreografi. Malang: Proyek OPF IKIP MALANG. Supriyanto, Henrikus. 1985. Pengantar . Pengetahuan Teater untuk SMA. Malang: Universitas Brawijaya Press B. Rujukan Pengayan Wido, Soerjo Minarto. 1999. Tari Jawa Timur. Malang: Universitas Negeri Malang Murgiyanto, Sal 1985: Koreografi Pengantar pengetahuan tari dan Koreografi untuk SMKI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Dirjen DIKMENJUR. C. Media Pembelajaran: OHP Tape recorder VCD dan VCD pleyer Slide power point Property tari dan drama

More Related