160 likes | 481 Vues
Seminar (Pertemuan ke-11 ). Berbicara dalam kegiatan seminar/simposium Hakikat berbicara dalam kegiatan seminar/simposium Mempersiapkan kegiatan seminar/simposium. Seminar. (Buku : Sahara, Siti dan Mahmudah Fitriyah ZA. 2007. Terampil Berbahasa Indonesia . Jakarta: FITK Press).
E N D
Seminar(Pertemuan ke-11) • Berbicara dalam kegiatan seminar/simposium • Hakikat berbicara dalam kegiatan seminar/simposium • Mempersiapkan kegiatan seminar/simposium
Seminar (Buku : Sahara, Siti dan Mahmudah Fitriyah ZA. 2007. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press). Seminar suatu pertemuan sekelompok para ahli yg membahas suatu topik dengan menampilkan beberapa makalah di bawah pimpinan seorang moderator. Penyajian makalah tsb diiringi tanya jawab, pembahasan, dan dicarikan perumusannya. (Nanih M. 2003: 219) Seminar (KBBI) suatu pertemuan (persidangan) utk membahas suatu masalah di bawah pimpinan kerua sidang (guru besar, para ahli). Seminar suatu pertemuan yg bersifat ilmiah utk membahas suatu masalah tertentu dg prasarana & tanggapan melalui suatu diskusi utk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai suatu masalah tsb. (Maidar : 1998)
Masalah Seminar Ruang lingkupnya terbatas & tertentu. Pembahasan masalah tsb biasanya disampaikan oleh beberapa ahli, peserta berperan utk menyampaikan pertanyaan, ulasan & pembahasan shg menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah. Seminar pd dasarnya sama dengan diskusi, tetapi seminar lbh bersifat formal & menghadirkan seorg pembicara, serta mendiskusikan masalah yg lbh umum. Sebelum seminar, hrs dibentuk dulu panitia utk menyelenggarakan seminar tsb. Panitia terdiri dr tim penyaji menyampaikan pikiran2 dlm makalah kerja, didampingi oleh moderator dan notulis.
Tujuan Seminar • Untuk mencari jalan pemecahan dari suatu masalah. Jadi seminar hrs diakhiri dg kesimpulan atau keputusan2 baik berupa usul, saran, resolusi, maupun rekomendasi. • Pedoman merencanakan seminar: • Menentukan topik dan tujuan • Menentukan waktu dan tempat • Mempersiapkan fasilitas. Menginformasikan kepada masyarakat: tujuan seminar, tema dan topik yg akan dibahas, persyaratan para peserta, waktu pendaftaran, peserta yg bersedia menjadi pemrasaran.
Persiapan Seminar Mekanisme yg dilaksanakan mengadakan seminar: • Menentukan topik & tujuan : menarik perhatian peserta (masyarakat), merangsang masyarakat untuk mengetahui sesuatu. • Menentukan waktu & tempat : dikaitkan dg peristiwa2 sejarah/ nasional, mis: Bulan Bahasa, Hari Ibu, Hari Pendidikan Nasional. Tempat diperhatikan masalah transportasi, kapasitas, biaya & akomodasi. • Persiapan fasilitas, yg harus diperhatikan: tempat duduk yg memadai, cahaya dan sirkulasi udara, alat2 peraga (visual & audio visual), publikasi, tujuan seminar, tema/ topik masalah, persyaratan peserta, pendaftaran peserta, peserta yg bersedia menjadi pemrasaran
Pelaksanaan Seminar • Panitia yg terdiri dr tim penyaji menyampaikan pikiran2 yg dituang dlm makalah kerja. Penyaji didampingi oleh moderator & notulis. • Pembicara menyampaikan pandangan/ ulasan ttg suatu masalah melalui karya tulis yg disebut juga makalah kerja, isinya menyangkut pokok masalah berdasarkan bidang keahlian. • Makalah kerja disampaikan dlm bentuk argumentasi bergantung pd bagaimana pelaksanaan seminar tsb. • Fungsionaris seminar terdiri dr: pimpinan, sekretaris, dan peserta.
Peranan Fungsionaris Seminar 1) Pemimpin Seminar menjelaskan maksud & tujuan seminar, menjamin seminar berlangsung teratur & tertib, memberikan stimulasi; anjuran; ajakan; agar setiap peserta berperan, menyimpulkan & merumuskan setiap pembicaraan & membuat kesimpulan atas kesepakatan bersama, menyiapkan laporan Kriteria pemimpin seminar: Mampu berpikir cepat, jelas & logis; bersikap luwes; berpandangan objektif; tdk boleh berprasangka; memiliki kemampuan menganalisis, bersikap sabar, cerdik menanangani masalah, mempunyai rasa humor.
Gaya Kepemimipinan • Otoriter : mendominasi seluruh proses diskusi • Liberal : membiarkan peserta mengeluarkan pendapat sebebas-bebasnya • Demokratis : memberikan kesempatan sebanyak mungkin dlm batas2 tertentu • Manipulasi diplomatis : memaksakan secara halus pendapat2nya utk disetujui peserta Peranan sekretaris seminar: Mencatat hasil2 seminar, mencatat proses atau prosedur seminar; membantu pemimpin seminar; menyimpulkan & merumuskan hasil seminar
Macam-macam & Tujuan Seminar Macam2 seminar: • Seminar nasional • Seminar pendidikan • Seminar skripsi Tujuan seminar : Utk memecahkan masalah tertentu, mengadakan intensifikasi, integrasi, aplikasi pengetahuan, memanfaatkan sebaik2nya produktivitas berpikir secara kelompok berupa saling betukar pengalaman & saling mengoreksi di antara kelompok yg lain.
Syarat2 Makalah Seminar Syarat2 makalah seminar: • Faktual • Logis • Sistematis • Menggunakan metode ilmiah yg benar • Menggunakan bhs baku • Objektif Langkah penyusunan makalah: • Menentukan & menyempitkan tema • Merumuskan tujuan • Mengumpulkan bahan • Menyusun kerangka • Mengembangkan kerangka menjadi karangan
Pola Kerangka Makalah Seminar • Pendahuluan a. Latar belakang masalah b. Rumusan masalah c. Tujuan d. Metode yg dipakai utk menyelesaikan masalah • Pembahasan a. Hakikat masalah b. Sebab akibat c. Pemecahan • Penutup a. Kesimpulan b. Saran
Perbedaan Seminar dengan Diskusi Seminar • Bersifat umum • Lebih condong kpd forum & diumukna ke publik • Sudah pasti ada diskusi Diskusi • Bersifat khusus • Tidak harus diumumkan kepada publik • Diskusi belum tentu ada seminar
Persamaan Seminar dengan Diskusi Seminar • Memiliki peserta (forum) • Memiliki moderator • Memiliki tema atau topik yg dibahas • Memiliki tujuan utk memecahkan suatu masalah tertentu • Terdapat sesi tanya jawab antara narasumber & forum atau peserta seminar Diskusi • Memiliki peserta atau forum • Memiliki moderator • Memiliki tema atau topik yg dibahas • Memiliki tujuan untuk memecahkan suatu masalah tertentu • Terdapat sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta diskusi
Referensi : • Arsjad, Maidar G. dan Mukti US. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. IKIP Jakarta: Erlangga. (Bab 6: hal 36-51) • Mahmudah, dkk. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Jakarta. (Bag.1: hal 3-8) • Parera, Jos Daniel. 1982. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. (Bab X: hal 189-203) • Suparno, dkk. 2007. Berbicara. Jakarta: UT. (hal 5.3 – 5.15) • Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Bab III: hal 36-50)