E N D
Kiai Sahal Menjadi Sohal Sewaktu Muktamar NU di Cipasung, Abu Hasan nekad menjadi calon Ketua Umum PBNU menyaingi Gus Dur. Banyak orang yang tahu, bahwa Abu Hasan mewakili kubu yang menghendaki NU terjun ke dalam politik praktis. Konon, Abu Hasan merupakan calon titipan rezim Orde Baru yang sengaja dipasang untuk mengganjal lajunya Gus Dur ke kursi ketua. Pencalonan Abu Hasan ini terkesan sangat dipaksakan. Bukan saja ia kurang diterima warga NU, tapi dia sendiri tidak paham tradisi NU. Ia juga tidak memahami istilah-istilah ke-NU-an atau yang lazim digunakan di kalangan NU. Malahan menyebut nama-nama kiai di depan wartawan pun suka salah. Misalnya, pendiri NU Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari dia sebut Kiai Hasyim Anshori. Kemudian dia ralat menjadi Kiai Hasyim Ashari. Namun yang lebih lucu lagi, ketika dia menyebut nama KH. Sahal Mahfudz. Dan inilah yang sempat disinggung Gus Dur dalam pidatonya di aula PBNU Jawa Timur, 1996. “Ini contoh guyonan saja, mau nyebut Kiai Sahal, Abu Hasan bilang Kiai Sohal. Sementara kata Sohal itu sendiri dalam bahasa Arab kan artinya kuda,” kata Gus Dur disambut tawa hadirin.