100 likes | 345 Vues
TAMAN BURU. Berburu adl menangkap &/atau membunuh satwa buru termasuk mengambil atau memindahkan telur-telur &/atau sarang satwa buru. Berdasarkan PP No.13 Thn 1994 ttg perburuan satwa buru, jenis kegiatan berburu di Indonesia digolongkan menjadi:. Berburu untuk keperluan olah raga dan trofi.
E N D
TAMAN BURU Berburuadl menangkap &/atau membunuh satwa buru termasuk mengambil atau memindahkan telur-telur &/atau sarang satwa buru Berdasarkan PP No.13 Thn 1994 ttg perburuan satwa buru, jenis kegiatan berburu di Indonesia digolongkan menjadi: Berburu untuk keperluan olah raga dan trofi. Berburu tradisional Berburu untuk keperluan lain-lain
Sedangkan berdasarkan tempat/lokasinya dpt dibeda-kan menjadi : Taman Buru: Taman buru adl kawasan hutan yg dite-tapkan sbg wisata berburu atau tempat diselengga-rakannya perburuan secara teratur, atau Taman Buru adl hutan wisata yg didalamnya terdapat satwa buru yg memungkinkan diselenggarakannya perburuan yg teratur bagi kepentingan rekreasi Kebun Buru: adl lahan di luar kawasan hutan yg diusa-hakan oleh badan usaha dgn sesuatu alasan hak utk kegiatan perburuan. Areal Buru: adl areal di luar taman buru & kebun buru yg didalamnya terdapat satwa buru, yg dpt diseleng-garakan perburuan
PELAKSANAAN BERBURU UTK OLAH RAGA & TROFI DI TAMAN BURU • Pemburu yg akan melaksanakan kegiatan berburu baik perorangan maupun menggunakan jasa penyelenggara wisata buru, dpt lgs melapor kpd petugas Seksi KSDA & Kepolisian Sektor setempat dgn membawa: • akta buru • surat izin berburu • surat izin penggunaan senjata api buru atau senapan angin. • senjata buru yg akan digunakan utk berburu. • Selanjutnya pemburu dpt lgs menuju lokasi taman buru & melapor kpd petugas taman buru. • Selama pemburu berada di lokasi taman buru hrs di-dampingi oleh pemandu wisata buru & wajib mentaati pe-raturan perundang-undangan yg berlaku di taman buru.
Pemburu tdk diperkenankan melakukan kegiatan per-buruan di taman buru diluar ketentuan yg berlaku yg tercantum di dlm surat izin berburu. Ketentuan tsb meliputi lokasi, waktu berlakunya surat izin berburu, jenis satwa buru yg boleh diburu & jatah buru. Setelah selesai berburu, pemburu wajib melaporkan hasil kegiatannya kpd petugas Seksi KSDA & Kepo-lisian Sektor setempat utk melaksanakan pemeriksaan atas hasil buruan. Hasil buruan yg berupa satwa hidup atau mati atau bagian-bagiannya, dicatat & dibuat Iaporannya oleh pemburu dlm bentuk Laporan Hasil Buruan (LHB) yg diperiksa & disyahkan oleh petugas Seksi KSDA & ditembuskan kepada pengusaha taman buru.
Laporan Hasil Buruan (LHB) tsb berfungsi sbg surat ket asal usul satwa atau hasil buruan satwa & sekali-gus dpt berfungsi sbg surat izin angkut satwa & lokasi berburu ke tempat tujuan pemburu terdekat. Apabila pemburu akan membawa hasil buruan tsb keluar dari tempat berburu ke propinsi lain, pemburu wajib melapor ke Balai KSDA utk mendapatkan surat izin angkut satwa. Apabila hasil buruan satwa tsb akan dibawa ke luar negeri, pemburu perlu melapor ke Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan & Konservasi Pelestarian Alam (PHPA) utk mendapatkan surat izin angkut satwa ke luar negeri & Direktur Jenderal PHPA.
PELAKSANAAN BERBURU UTK OLAH RAGA & TROFI DI KEBUN BURU • Pemburuygtdkmelaluijasapenyelenggarawisataburumaupunpemburuygpelaksanaanperburuannyadiaturolehpenyelenggarawisataburuygakanmelaksanakankegiatanberburu, dptlgsmelaporkepadapetugasSeksi KSDA danKepolisianSektorsetempatdgnmembawa: • aktaburu • suratizinberburu • suratizinpenggunaansenjataapiburuatausenapanangin. • senjataburuygakandigunakanutkberburu. • SelanjutnyapemburudapatIangsungmenujulokasikebunburudanmelaporkepadapetugaskebunburu.
Selama pemburu berada di lokasi kebun buru hrs didampingi oleh pemandu buru yg telah terdaftar di kebun buru tsb & wajib mentaati peraturan perundang-undangan yg berlaku di kebun buru. Pemburu tdk diperkenankan melakukan kegiatan perbu-ruan di kebun buru diluan ketentuan yg berlaku yg ter-cantum di dlm surat izin berburu. Ketentuan tsb meliputi lokasi, waktu berlakunya surat izin berburu, jenis satwa buru yg blh diburu & jatah buru. Setelah selesai berburu, pemburu & petugas pengusaha kebun buru wajib melaporkan hasil buruan kpd petugas Seksi KSDA setempat utk dilaksanakan pemeriksaan atas hasil buruan. Setelah selesai pemeriksaan atas hasil buruan, pemburu hrs membayar pungutan hasil buruan kpd Pengusaha Kebun Buru, sesuai dgn tarif yg berlaku.
Laporan Hasil Buruan (LHB) tsb berfungsi sbg surat ket asal usul satwa atau hasil buruan satwa & sekaligus dpt berfungsi sbg surat izin angkut satwa & lokasi berburu ke tempat tujuan pemburu terdekat. Apabila pemburu akan membawa hasil buruan tsb & tempat berburu ke propinsi lain, pemburu perlu melapor ke Balai KSDA setempat utk mendapatkan surat izin angkut satwa. Apabila hasil buruan satwa tsb akan dibawa ke luar negeri, pemburu perlu melapor ke Direktorat Jenderal Penlindungan Hutan & Pelestarian Alam (PHPA) utk mendapatkan surat izin angkut satwa ke luar negeri & Direktur Jenderal PHPA.
PELAKSANAAN BERBURU UTK OLAH RAGA & TROFI DI AREAL BURU • Pemburu yg akan melaksanakan kegiatan berbu-ru di areal buru, melapor ke Seksi KSDA & Kepolisian Sektor setempat dgn membawa • akta buru • surat izin berburu • surat izin penggunaan senjata api buru atau senapan angin. • senjata buru yg akan digunakan utk berburu. • Selanjutnya pemburu dpt lgs menuju lokasi areal buru.
Selama pemburu berada di lokasi areal buru hrs didampingi oleh pemandu buru & atau pe-tugas Seksi KSDA setempat & wajib mentaati peraturan penundang-undangan yg berlaku di areal buru. Pemburu tdk diperkenankan melakukan kegiatan perburuan di areal buru diluar ketentuan yg berlaku yg tercantum di dlm surat izin berburu. Ketentuan tsb meliputi lokasi, waktu berlakunya surat izin berburu, jenis satwa buru yg boleh diburu & jatah buru. Setelah selesai berburu, pemburu wajib melaporkan hasil kegiatannya kpd petugas Seksi KSDA & Kepolisian Sektor setempat utk melaksanakan pemeriksaan atas hasil buruan.