1 / 30

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT JANTUNG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT JANTUNG. Novina Aryanti, dr., SpPK Departemen Patologi Klinik FK UWK- Surabaya 2014. Pendahuluan. Angka kematian akibat penyakit jantung menduduki peringkat ke- 2 stl stroke Gejala Penyakit jantung Sesak Nyeri dada Palpitasi Syncope Fatique Cyanosis

Télécharger la présentation

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT JANTUNG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT JANTUNG Novina Aryanti, dr., SpPK Departemen Patologi Klinik FK UWK- Surabaya 2014

  2. Pendahuluan • Angka kematian akibat penyakit jantung menduduki peringkat ke- 2 stl stroke • Gejala Penyakit jantung • Sesak • Nyeri dada • Palpitasi • Syncope • Fatique • Cyanosis • Edema

  3. Jenis Penyakit Jantung • Congenital heart failure • Congestive heart failure • Acute Coronary syndrome • Hypertensive heart disease • Infective heart Disease

  4. Congenital heart failure Etiologi : multifaktor • Genetik (kromosom abnormal) • Infeksi virus Rubella • Alkohol • Obat-obatan • Radiasi

  5. Lanjutan Congenital heart failure Gejala Klinis : • Cyanosis • Pulmonary hipertension • Clubbing finger • Gangguan pertumbuhan

  6. Lanjutan Congenital heart failure Jenis-Jenis kelainan: • VSD • ASD • Tetralogi fallot • PDA • Coarctation of aorta

  7. Congestive heart failure  Akibat ketidakmampuan jantung memompa darah ke slrh tubuh akumulasi cairan (edema) di paru (edema paru) dan edema slrh tubuh Etiologi • Coronary artery disease • Cardiomyopathy • Myocarditis • Cardiac arithmia

  8. Lanjutan Congestive heart failure Gejala Klinis: • Dyspneu • Edema • Batuk • Angina • Fatique • Exercise intolerance

  9. Acute Coronary syndrome • Atherosklerosis : penebalan dan pengerasan dinding arteri akibat timbunan plak cholesterol-lipid-calcium. • Erosi dan ruptur plak arteri coronary aktivasi platelet  trombus Ishemia heart disease • Penurunan oksigenasi otot jantung myocardial ishcemia

  10. LanjutanAcute Coronary syndrome Faktor Resiko: • Usia > 40 th • Sex, Male > female • Family history • Hyperlipidemia • Smoking • Hypertension • Lifestyle • DM

  11. Hypertensive heart disease Definisi WHO: Sistole > 160 mmHg Diastole > 95 mmHg Etiologi: Peningkatan tahanan perifer peningkatan kerja ventrikel kiri hipertrofi dan dilatasi

  12. Infective heart Disease Jenis Infective heart Disease : • Rheumatic heart disease • Infective Endocarditis • Pericarditis • Coronary heart Disease OK Cytomegalovirus, Herpes Simpleks virus, dll

  13. LanjutanInfective heart Disease Gejala klinis • Nyeri sendi • Demam • Tachycardia • Chest pain • Dyspneu • Cough

  14. LanjutanInfective heart Disease Lab: • Peningkatan LED • Perubahan ECG

  15. DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG • Anamnesis • ECG • Serum cardiac marker

  16. DIAGNOSIS LABORATORIUM Acute Myocardial Infarction (AMI) A. Enzim : -Lactat Dehidrogenase -Creatin Kinase (CK): * CK-BB ( Brain) * CK-MM (skeletal muscle) * CK-MB (cardiac muscle)

  17. Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction • Lactat Dehidrogenase mrp enzim pada sitoplasma semua sel, termasuk jantung, oleh karena itu tidak spesifik utk penyakit jantung • Creatine kinase Isoenzim dalam sitosol yang merubah energi untuk metabolisme otot. a. CK-BB (Brain) b. CK-MM (Skeletal muscle) c. CK-MB ( spesifik utk otot jantung )

  18. Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction • CK-MB • alat diagnostik utk Acute Myocardial Infarction (AMI) karena mempunyai spesifisitas tinggi • terdeteksi pada serum 4-6 jam saat serangan nyeri dada dan kadar puncaknya pada 12-24 jam dan menurun 2-3 hari.

  19. Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction B. Cardiac Protein 1. Myoglobin • mrp protein heme yang berikatan dg oksigen, yang cepat dilepas saat otot bergaris (skeletal maupun otot jantung) rusak. • ukuran kecil cepat dikeluarkan dari ginjal, shg tdk dapat digunakan sebagai petanda kerusakan jantung jangka panjang. • Terdeteksi 1-4 setelah serangan nyeri dada, kadar meningkat 6-9 jam dan menurun 18-24 jam

  20. Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction 2. TROPONIN • mrp protein yang dibutuhkan bersama-sama dg actomyosin ATPase, calsium, actin dan myosin untuk merubah energi kimia dalam ATP menjadi energi gerak. • Terbagi menjadi 2: a. Troponin T (TnT) b. Troponin I (TnI)

  21. Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction a. TROPONIN T (TnT) • terdeteksi paling awal dan paling akhir • Kadar dalam serum meningkat bbrp jam setelah serangan nyeri dada, dan meningkat 24 jam kmd menurun 2-5 hari.

  22. Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction B. TROPONIN I (TnI) • Ditemukan hy pada myokardium dewasa menjadi lbh spesifik utk penyakit jantung • Kadar lbh tinggi dari CK-MB shg menjadi indikator yang sensitif utk kerusakan jantung. • Kadar meningkat 4-6 jam stl serangan nyeri dada, puncak pada 12-18 jam dan menurun sp 6 hari, namun kadar relatif masih tinggi sampai hari ke 7.

  23. Grafik : Waktu setelah onset IMA

  24. PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI PADA PENYAKIT JANTUNG • Hs-CRP ( High Sensitive C-Reactive Protein) • Fibrinogen • D-Dimer

  25. PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI PADA PENYAKIT JANTUNG • Hs-CRP • Mrp protein fase akut (inflamasi) yang digunakan sebagai prediktor resiko acute coronary syndrome • Di produksi oleh liver • Respon (+) pada inflamasi kronis • Mendeteksi peningkatan minimal CRP yang tampak pada penyakit jantung.

  26. PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI PADA PENYAKIT JANTUNG 2. FIBRINOGEN • Glikoprotein larut yg diproduksi di liver • Berperan penting dalam agregasi platelet dan koagulasi • Beberapa penelitian menunjukkan  peningkatan kadar fibrinogen berkorelasi dg resiko penyakit jantung 16 tahun kemudian.

  27. PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI PADA PENYAKIT JANTUNG 3. D-DIMER • mrp produk akhir lepasnya trombus dari plak pada acute coronary syndrome. • Dapat digunakan sebagai deteksi awal, karena mendahului kerusakan sel myokard • Meningkatnya kadar D-Dimer mampu sbg prediktor resiko penyakit jantung pada masa yang akan datang

  28. PETANDA/ MARKER CONGESTIVE HEART FAILURE BNP (Brain Type atau B-Natriuretic Peptide) • mrp hormon peptida yang disekresi dari ventrikeljantung • merangsang glomerulus mengekskresi natrium melalui urine dan meningkatkan aliran urine tanpa mempengaruhi GFR, tekanan darah dan renal blood flow • Kadar meningkat pada gagal jantung

  29. MONITORING PEMERIKSAAN LAB-PADA PENYAKIT JANTUNG • Akibat penyakit jantung perlu monitor efek pada organ lain: paru, liver, dan ginjal • Yang harus dimonitor : • Blood Gas analisis menentukan kadar pH,pCO2,O2, utk menentukan Asidosis respiratoris (krn pasien jantung umumnya sesak) • AST dan ALT (liver Enzime)  umumnya meningkat • Lipid Profile  kol-HDL, kol-LDL, Trigliserida resiko aterosklerosis • Electrolite (Na, K, Cl)  monitor Tx diuretik pada pasien gagal jantung yg umumnya tjd edema

  30. TERIMAKASIH

More Related