1 / 30

XIII. KECUKUPAN MODAL

XIII. KECUKUPAN MODAL. GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL MODAL DAN RISIKO KEBANGKRUTAN KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN PERSYARATAN MODAL UNTUK INTERMEDIASI KEUANGAN LAIN. GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL.

dylan
Télécharger la présentation

XIII. KECUKUPAN MODAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. XIII. KECUKUPAN MODAL • GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL • MODAL DAN RISIKO KEBANGKRUTAN • KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • PERSYARATAN MODAL UNTUK INTERMEDIASI KEUANGAN LAIN

  2. GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL • Untuk menjamin kelangsungan hidup, manajer FI butuh untuk melindungi lembaganya terhadap risiko kebangkrutan. • Fungsi modal: • 1. Menyerap kerugian2 yang ti-dak terantisipasi dengan margin yang cukup untuk mengilhami kepercayaan & memungkinkan FI melanjutkan suatu kepentingan.

  3. GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL • 2. Melindungi para deposan tidak berjamin dalam kejadian kebang-krutan & likuidasi. • 3. Melindungi dana asuransi FI & para pembayar pajak. • 4. Melindungi industri terhadap kenaikan dalam premi asuransi. • 5. Mendanai aset2 baru & perluasan bisnis.

  4. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Modal (ekonom): perbedaan antara nilai pasar atas aset2 & kewajiban2-nya (nilai bersih). • Modal (akuntan): nilai aset2 & kewajiban2 berdasarkan pada biaya2 historisnya. • Modal ekonomi (nilai bersih) sebagai penemuan untuk melindungi terhadap dua tipe risiko utama: risiko kredit & risiko tingkat bunga.

  5. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Nilai pasar atau mark-to-market: nilai neraca yang mencerminkan harga2 yang berlaku daripada historisnya. • Kerugian atas nilai aset secara langsung dibebankan pada modal pemilik ekuitas atau nilai bersih. • Para pemegang ekuitas menanggung kerugian2 pertama atas portofolio aset.

  6. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Jika modal ekuitas < 0, maka aset2 dilikuidasi & didistribusi-kankepadaparadeposan (asumsi: tidakadaasuransi). • Tingkat bunga yang meningkatmenguranginilaipasaratas sekuritas2 berpendapatantetapjangkapanjang & pinjaman FI.

  7. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Pada kenaikan risiko kredit, para pemegang ekuitas pertama menanggung kerugian2 dalam nilai aset yang berkaitan dengan perubahan2 tingkat bunga yang berlawanan. • Penilaian pasar atas neraca menghasilkan gambaran yang akurat secara ekonomi atas nilai bersih, jadi, suatu posisi solvensi FI.

  8. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Nilai buku mencerminkan nilai pada waktu pinjaman dibuat dan obligasi dibeli, itu pada beberapa tahun lalu. • Nilai buku modal biasanya terdiri dari empat komponen dalam perbankan: • 1. Nilai pari saham. • 2. Nilai surplus saham.

  9. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • 3. Labaditahan. • 4. Cadangankerugianpinjaman. • FI mempunyaikebijakanlebihdalammencerminkandanmenentukanwaktuproblemapengukurankerugianpinjamanpadaneracanya & pengaruhnyaterhadap modal. • Hanyatekanandaripara auditor & regulator seperti bank, tabungan, & penilaiasuransimampumengakuikerugian & menurunkannilai aset2 bermasalah.

  10. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Dalam dunia akuntansi nilai buku, ketika semua aset2 dan kewajiban2 mencerminkan biaya pembelian asalnya, maka kenaikan dalam tingkat bunga tidak berpengaruh terhadap nilai aset2, kewajiban2, atau nilai buku ekuitas.

  11. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Nilai buku FI berbeda dari nilai pasar ekonominya, bergantung pada dua faktor: • 1. Gejolak tingkat bunga. • 2. Pemeriksaan & penegakan. • Dalam suatu pasar modal yang efisien, harga saham FI mencer-minkan nilai pasar saham ekuitas beredar FI.

  12. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • MV = [(Nilai pasar atas kepemili-kan ekuitas dalam lembar yang beredar)/ Jumlah lembar saham]. • BV = [(Nilai pari ekuitas + Nilai surplus + Laba ditahan + cadangan kerugian pinjaman)/ Jumlah lembar saham]. • MV/BV disebut rasio nilai pasar-terhadap-nilai buku.

  13. MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Perhatian terhadap akuntansi nilai pasar: • 1. Sulit diimplimentasikan. • 2. Memperkenalkan suatu tingkat keharusan atas variabilitas dalam keuntungan FI. • 3. FI kurang menerima eksposur aset jangka panjang.

  14. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Bank komersialmenghadapiduapersyaratan modal yang berbeda: • 1. Rasio modal-aset (leverage). • 2. Rasio modal berdasarkanrisiko. • L = Modal inti/ Aset2. • Modal inti (utama): ekuitasbiasa (nilaibuku) plus sahampreferen perpetual kumulatif yang dikuantifikasi plus ke-pentinganminoritasdalam rekening2 ekuitassubsidiries yang dikonsolidasi.

  15. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Tolok ukur: 1. L > 5% (permodalan baik; 2. L > 4% (permodalan cukup; 3. L < 4% (permodalan kurang); 4. L < 3% (permodalan kurang secara signifikan); 5. L < 2% (permodalan kurang secara kritis). • Tindakan korektif cepat (PCA): tindakan yang diperintahkan bahwa regulator harus mengambil sebagai rasio modal bank jatuh.

  16. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Rasio leveragesebagaiukurankecukupan modal mempunyaitigaproblema: • 1. Nilaipasar. • 2. Risikoaset. • 3. Aktivitas2 diluarneraca. • Rasio2 modal berdasarkanrisiko: mark to marketsuatuposision- atauoff balance sheetmencerminkanrisikokredit.

  17. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Modal dibagi: 1. Tier I (modal inti), dan 2. Tier II (modal pelengkap). • Tier I: 1. Ekuitas saham biasa, 2. Saham preferen perpetual kumulatif & nonkumulatif yang dikuantifikasi, dan 3. Kepentingan minoritas dalam rekening2 ekuitas atas perusahaan anak konsolidasi.

  18. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Tier II: 1. Cadanganuntukkerugianpinjaman & SGU, 2. Sahampreferen perpetual, 3. Instrumen2 modal ganda, 4. Utangsubordinasi & sahampreferenjangkamenengah, & 5. Cadanganrevaluasi. • Aset2 disesuaikan-risiko: 1. Penyesuaian-risikopada aset2 neraca, & 2. Penyesuaian-risikodiluar aset2 neraca.

  19. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Rasio modal berdasar-risiko total = (Modal total (Tier I plus Tier II)/ (Aset2 disesuaikan-risiko)  8%. • Rasio modal tier I (inti) = (Modal Inti (tier I)/ (Aset2 menyesuaikan-risiko)  4%. • Tabungan juga harus beroperasi mengikuti rasio2 ini. • Rasio modal bagi credit unions berva-riasi dengan pernyataan, tetapi mere-ka harus mempertahankan minimum.

  20. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Tolok ukur untuk penilaian rasio2 modal berdasarkan-risiko mengikuti rasio leverage tradisional. • Menghitung rasio2 modal berdasarkan-risiko: • Nilai disesuaikan-risiko atas aset2 pada nereca bank:wiai. • Perhitungan nilai2 disesuaikan-risiko atas aktivitas2 di luar neraca (OBS) melibatkan beberapa pemisahan awal atas aktivitas2 ini.

  21. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Nilai aset disesuaikan-risiko atas kontrak2 garansi bersyarat OBS: • Langkah awal dalam menghitung nilai aset disesuaikan-risiko atas item2 OBS adalah mengkonversi-nya ke dalam jumlah yang ekuivalen kredit – jumlah ekuivalen dengan item2 OBS.

  22. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Langkah2 menemukan nilai aset disesuaikan-risiko untuk OBS: • 1. Mengalikan jumlah uang yang beredar atas item OBS dengan faktor konversi  jumlah ekuivalen kredit. • 2. Mengalikan jumlah ekuivalen kredit tsb. dengan bobot risiko yang tepat.

  23. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Nilaiasetdisesuaikan-risikoatas kontrak2 pasar OBS atauinstru-men derivatif: setiapposisiseca-rapotensialmembuka bank ter-hadaprisikokreditmitrakerja, yaiturisikobahwamitrakerja (atausisi lain ataskontrak) akangagalbayarjikaiamenderita kerugian2 aktual & potensial yang besaratasposisinya.

  24. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Jumlah ekuivalen kredit atas item2 sekuritas derivatif OBS = (Eksposur potensial (RP) + Eksposur yang berlaku (Rp). • Nilai aset disesuaikan-risiko atas kontrak2 pasar OBS = (Jumlah ekuivalen kredit total x Bobot risiko).

  25. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Risiko tingkat bunga, risiko pasar, dan modal berbasis-risiko: • Dari perspektif regulatori, keberadaan rasio modal berbasis-risiko cukup sepanjang bank tidak terekspos terhadap risiko tingkat bunga & pasar.

  26. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Kritikatasrasio modal berbasis-risiko: • 1. Akuntansilebihsecarasistematikuntukrisikokreditberbedadiantara aset2, • 2. Memasukkaneksposurerisiko OBS, & • 3. Menerapkansuatupersyaratan modal miripuntuksemua bank2 utama (& pusat2 perbankan) didunia.

  27. KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Persyaratan modal berbasis-risi-komempunyaisejumlah kelema-han2 konseptual & penerapandalammencapai tujuan2 ini: • 1. Bobotrisiko, 2. Problema2 insentifneraca, 3. Aspekportofolio, 4. Kekhususan bank, 5. Bobot yang samaatassemua pinjaman2 komersial, 6. Risiko2 lain, & 7. Persaingan.

  28. PERSYARATAN MODAL UNTUK FI LAIN (1) • Untuk perusahaan sekuritas: • (Nilai bersih/ aset2)  2% • Pada asuransi jiwa, ada suatu model persyaratan modal, dengan prosedur: • 1. Mengidentifikasi empat risiko yang dihadapi: C1, C2, C3, & C4. • 2. Menghitung RBC = [(C1+C3)2 + C22 + C4].

  29. PERSYARATAN MODAL UNTUK FI LAIN (2) • 3. Menghitung: (Surplus & modal total/ RBC). • 4. Jika rasio > 1, manajer asuransi jiwa memenuhi atau > persyaratan minimum. • Untuk asuransi kerugian, sangat mirip dengan asuransi jiwa, kecuali asuransi ini mempunyai enam kategori risiko. • RBC = R0 + R22+ R32+ R42+ R52+ R62. • Tolok ukur kecukupan = asuransi jiwa

  30. TUGAS TERSTRUKTUR • Capital Adequacy • Halaman 387 – 390 • Nomor: 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 12, 15, 16, 18, & 19. • Selamat mencoba!

More Related