1 / 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi. Definisi. Pencerapan tan p a adanya rangsang apapun pada panca-indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun. Beda dengan ilusi : Persepsi salah terhadap stimulus. JENIS HALUSINASI. Pendengaran

edison
Télécharger la présentation

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi

  2. Definisi • Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca-indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun. • Beda dengan ilusi : Persepsi salah terhadap stimulus

  3. JENIS HALUSINASI • Pendengaran - 70 % penderita halusinasi Kharakteristik : Mendengar suara/bunyi, suara sederhana atau pembicaraan, percakapan 2 org/> Ps mendengar suara yg dipikirkan atau mnyuruh ps mlakukan sesuatu. Tingkah Laku yg Dpt Diobservasi : Pergerakan mata spt jk melihat seseorang , mendengarkan dg cermat org lain, menggerakkan mulut spt bicara.

  4. Penglihatan 20 % penderita Kharakteristik : Stimuli pandangan dalam bentuk gamb. Geometrik, kartun, dll. Pandangan dpt menyenangkan/menakutkan spt melihat monster. Tingkah lk yg dpt diobservasi : Tiba2 tampak terkejut, takut o/ org lain atau obyek ttt atau tanpa stimulus. Tiba2 berlari ke ruang lain.

  5. Penciuman Kharakteristik : Mencium bau seprti darah (anyir), urine, feces, tapi kadang bau terasa menyenangkan. Tk. Laku yang dapat diobservasi : Mengerutkan hidung spt mencium sesuatu, berespon pada bau. • Tactile Kharakteristik : pengalaman nyeri/tdk nyaman tanpa stimuli yg tampak.

  6. Kinestetik Kharakteristik : Merasa fungsi tubuh seperti aliran darah melalui vena dan arteri atau merasakan pencernaan mkn atau pembentukan urin

  7. FASE-FASE HALUSINASI

  8. RENTANG RESPON Respon Maladaptif Respon Adaptif Pikiran Logis Persepsi akurat Emosi konsisten dg Pengalaman Perilaku sesuai dg Hubungan sosial Distorsi piiran Ilusi Reaksi emosi ber> Atau sangat < Perilaku aneh atau Tidak biasa Menarik diri Gangg. Pikir/delusi Halusinasi Sulit berespon- Emosi Perilaku dis- Organisasi Isolasi sosial Rentang Respon Neurobiologi Stuart and Laraia, 2001

  9. Pengkajian • Dalam gejalanya , klien mengalami psikotik-khususnya schizophrenia • Faktor Predisposisi a. Faktor Genetik Diturunkan melalui genetik kromosom no.6 Kembar identik : 50 % Kembar dizigot : 15 % Satu orangtua : 15 % Kedua orangtua : 35 %

  10. b.Faktor Neurobiologi Pd penderita schizophrenia : korteks prefrontal & limbik tidak berkembang penuh. Terjadi penurunan volume & fs. Otak. Neurotransmitter tdk normal : Dopamin, Serotonin, Glutamat c.Teori Virus Paparan virus influenza pd kehamilan trimester 3 d. Psikologis Anak dari ibu yang pencemas , terlalu melindungi, dingin dan tidak berperasaan, ayah mengambil jarak.

  11. Presipitasi • Berlebihnya proses informasi pd sistem syaraf yg menerima & memproses informasi di thalamus dan frontal otak • Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu • Gejala2 pemicu : kes. Lingkungan, sikap dan perilaku tercantum di tabel.

  12. Gejala pencetus respon Neurobiologis (Stuart & Laraia, 2001)

  13. Mekanisme Koping • Regresi : menjadi malas beraktivitas sehari-hari • Proyeksi : mencoba mengalihkan gg.persepsi dg m’alihk’ tg jawab kpd org lain atau suatu benda • Menarik diri, sulit mempercayai org lain dan asyik dg stimulus internal • Klg mengingkari masalah yg dialami klien.

  14. POHON MASALAH Resiko Menciderai diri sendiri, oranglain dan lingkungan Perub. Sensori Persepsi: Halusinasi Isolasi sosial : menarik diri • DIAGNOSA KEPERAWATAN • Resiko menciderai diri sdr b/dhalusinasi • Perubahan persepsi :halusinasi b/d MD

  15. INTERVENSI KEPERAWATAN • Bina hubungan saling percaya • Bantu klien mengenal halusinasinya - isi halusinasi : suara siapa, berkata apa, bentuk seperti apa (p’lihatan), dll. - Waktu & frekuensi halusinasi - Situasi pencetus halusinasi - Respon klien

  16. Latih klien cara mengontrol halusnasi : menghardik, berinteraksi dg org lain, • Penjelasan pada keluarga (lihat SP klien dengan halusinasi) EVALUASI Berhasil !!! Bila.. • Klien menunjukkan kemampuan mandiri u/ mengontrol halusinasi dg cara yg efektif yg dipilih • Klg menunjukkan kemampuan menjadi sistem pendukung yg efektif.

  17. TERIMA KASIH …

More Related